Anda di halaman 1dari 2

Kejadian 15:1-21 Komitmen Pada Perjanjian 1 kalimat pendek namun memposisikan Abram sebagai orang yang benar (ay 6

Maka Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.


Pengantar : Bahwa dengan “percaya” Abram dibenarkan Allah. Inilah sikap yang menggerakan
- Tentang Kecemasan.. Di akhir tahun ini ada statemen-statemen yang begitu viral hati Allah. Demikianpun apa yang dinampakan di kejadian 12 saat Abram dipanggil
tentang keberadaan tahun 2023 tentang adanya Krisis 2023 (Tv, Media dan pun ayat 1 berisi perintah Allah kepada Abram ayat 2,3 berisi janji Allah kepada Abram
Youtube banyak membritakan tentang ini) maka akhirnya membawa kecemasan dan ayat 4 Abram dengan ketaatannya langsung melakukan perintah Allah itu. Jika
dan kekawatiran bagi masyarakat/ jemaat tapi pun pemerintah. M naik seperti apa kita melihat dengan seksama tidak terdapat sesuatu sanggahan dari Abram ketika
semua bahan dan harga di tahun depan. Allah datang dan memerintahkan dan berjanji kepadanya, maka disini kita melihat
- Namun disini saya mo katakan bahwa sebenarnya sebelum pun tahun depan dunia Abram adalah pribadi yang taat dan patuh tanpa neko-neko kepada Allah, ini pun
sudah mengalami krisis itu sejak tahun ini, ada beberapa negara besar di eropa menampakan kepercayaan/ keyakinan Abram kepada Allah. Maka sama halnya
yang sudah sejak pertengahan tahun telah mengalami krisis, oleh sebab itu dengan apa yang ada dalam pembacaan ini ketika Allah bersuara dan berjanji maka
dampaknya pun torang so mulai rasa. Abram pun turut dan percaya. Kegelisahan dan kekhawatirannya terjawab dengan
- Namun selain Krisis ini ada banyak yang menjadi kecemasan jemaat bahkan di kehadiran Allah sekalipun itu hanya berbentuk janji lagi. Namun inilah yang
akhir tahun ini, Natal s tinggal 1 bulan rupa nda m ada apa2, samua kere ini. Belum membuat Allah tersentuh dan kemudian membenarkan Abram, sekali lagi karena
lagi ada banyak jemaat yang sulit cari kerja diakhir-akhir ini, maka memang hidup “percayanya:Abram”.
saat ini dilingkupi dengan kekhawatiran dan kecemasan. Dan ini adalah hal yang Dalam bahasa aslinya percaya ini menggunakan istilah ‘aman/iman (ibr) : percaya,
manusiawi. setia, teguh, kokoh. Sedangkan dalam PB Percaya: pistis-petewo (kata kerja) :
aktifitas yang berkesinambungan. Maka dapat disimpulkan bahwa Percaya Abram
Tafsiran : adalah setia, taat yang kokoh dan berkesinambungan. Ini berarti percaya yang
tidak putus, percaya yang tidak musiman, percaya yang kalo nyanda sibuk, percaya
- Abram pun dalam bagian firman Tuhan ini memiliki kecemasan yang begitu besar.
kalo so dekat natal, ato percaya kalo daba ulang tahun.
Apalagi dia sudah ada di usia senja (75 tahun). Kecemasan bahwa dengan kekayaan
- Selanjutnya ayat 7-21, selain janji tentang anak, Allah menjanjikan tanah
dan kemegahannya saat itu ia tidak memiliki keturunan. Oleh karena itu ayat 2
perjanjian pun kepadanya (nampak di ayat 7 dan kembali diulangi di ayat 18-21),
Abram kembali meminta kepada Allah dengan menanyakan apa yang akan
dan janji Allah akan memberikan pemulihan kepada keturunan Abraham yang
diberikan Allah kepadaNya dimasa umurnya semakin tua, baginya sedikit lagi ia
akan menjadi bangsa yang besar itu. Sebab nanti bangsa itu akan diperbudak dan
akan mati. Pertanyaan Abram ini mengandung maksud mengingatkan kepada Allah
dianiaya oleh suatu bangsa selama 400 tahun, tetapi Tuhan akan memulihkannya
akan janji keturunan yang sudah dijanjikan Allah sebelumnya (Janji keturunan itu
(ay 13,14), ini menunjukkan pada peristiwa perbudakan di Mesir dan tuntunan
ada dalam pasal 12:2 setelah itu di ulangi Allah di pasal 15 ini dan lagi di pasal 18).
Allah untuk kembali ke tanah perjanjian Kanaan.
Sebagai manusia adalah hal yang wajar Abram cemas apalagi posisi saat itu
- Demikianlah perjanjian Allah dan Abram yang ditandai dengan MOU/ tanda
sebenarnya sudah diluar nalar manusia : Sudah tua apakah bisa hamil lagi? Dan
kesepakatan Allah dan Abram di ayat 9-12. Sesuai dengan petunjuk Allah, Abram
keberadaan yang semakin tua itu disadari Abram bahwa ia akan meninggal tidak
mengambil seekor lembu betina, seekor kambing betina, seekor domba jantan,
lama lagi. Namun Allah hadir meyakinkan Abram kembali ayat 4-5, dan percayalah
seekor burung tekukur dan seekor burung merpati. Dan setelah itu selain burung
Abram kepada Tuhan.
binatang-binatang yang lain itu dipotong dua dan disusun berjajar, dengan
demikian upacara ikat janji siap dilaksanakan (ay 9-11). Dan ketika matahari
terbenam terlihatlah perapian berasap dan suluh yang berapi lewat di antara
potongan-potongan daging itu inilah tanda kehadiran Allah (ay 17). Allah sedang
melakukan upacara ikat janji. Namun dimanakah Abram? Ia sedang tidur. Maka
hanya Allah saja yang melakukan janji itu. Disini kita melihat bagaimana Allah
sungguh-sungguh berkomitmen dengan janjiNya.

Pesan Firman Tuhan

- Kecemasan dan kekhawatiran tentang hidup dan masa depan adalah hal yang
manusiawi, Abram pun memilikinya, namun sebagai orang percaya kita pun harus
punya keyakinan bahwa ketika kita percaya disaat itu kita yakin pun bahwa hidup
kita dijamin oleh Allah. “Akulah perisaimu” Adalah jaminan perlindungan bagi
setiap orang percaya.
Namun ingatlah syaratnya: isi perjanjian Abram ini, yakni dibenarkan Allah dengan
menjadi PERCAYA. Tentu kita pertama-tama harus menjadi orang yang PERCAYA
yakni orang yang setia, taat yang kokoh dan berkesinambungan kepada Allah dan
kehendakNya. Menjadi orang yang setia terus menerus bukan hanya ketika kita
menjadi komisi, atau pengurus saja, bukan hanya ketika ada berkat besar (materi,
jabatan, kekuasaan) Tuhan kase, atau sebaliknya bukan hanya ketika kita dalam
keadaan yang sulit dan sakit, bukan hanya saat berhut dan berpesta tapi
seterusnya dan selanjutnya saat kita di acuhkan/ tidak dianggap/ dipandang
remeh/ saat dikecewakan/ saat tidak memiliki apapun/ saat dalam kesulitan
sekalipun/ bahkan dalam keadaan terdesak tetaplah taat dan setia jangan tergoda
karena kesulitan dan karna keadaan yang terdesak. Tunjukan komitmen percaya
itu maka kita berhak menerima janji Allah ini sama seperti yang dijanjikanNya
kepada Abraham.
- Pada sisi lain Firman ini mengajarkan bagaimana menjadi orang percaya yang sejati
itu adalah orang yang selalu mengingat akan janjinya, bukan hanya kepada Allah
tapi juga kepada sesama. Pembacaan dua minggu lalu jangan menjadi orang bodoh
dengan mengobral janji tanpa menepatinya. (Jahatnya dunia sekarang dengan
adanya medsos, yang berjanji dan tidak ditepati diviralkan).

Anda mungkin juga menyukai