Anda di halaman 1dari 8

13/10/2017 Siapakah kita di hadapan Tuhan?

(Yohanes 15:13-17) | Gereja Komunitas Kristen Injili

Gereja Komunitas Kristen Injili


Bacalah dengan teliti dan renungkanlah Firman Tuhan itu dengan sungguh-sungguh. Supaya kita bisa hidup didalam
kebenaran Firman Tuhan ini.

Beranda Tentang Kami

Beranda Dei Verbum Siapakah kita di hadapan Tuhan? (Yohanes 15:13-


17)
GKKI Blessing
Community
Siapakah kita di
hadapan Tuhan?
(Yohanes 15:13-17)
Posted on Januari 31, 2015 by GKKI Tinggalkan komentar
Tulisan
Terakhir
Pembacaan Alkitab: Siapakah kita di
hadapan Tuhan?
(13) Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang (Yohanes 15:13-
yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. (14) 17)
Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Ikut Teladan
Kuperintahkan kepadamu. (15) Aku tidak menyebut kamu lagi Kristus
hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh (Yohanes 15:9-12)
tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah Kristus sumber
memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah kehidupan
Kudengar dari Bapa-Ku. (16) Bukan kamu yang memilih Aku, (Yohanes 15:1-8)
tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan Apa yang
kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu diberikan Tuhan
itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam Yesus kepada
nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. (17) Inilah perintah-Ku setiap orang
kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain. (Yohanes 15:13- percaya?
17) (Yohanes 14:25-
30)
https://gkkideiverbum.wordpress.com/2015/01/31/siapakah-kita-di-hadapan-tuhan-yohanes-1513-17/ 1/8
13/10/2017 Siapakah kita di hadapan Tuhan? (Yohanes 15:13-17) | Gereja Komunitas Kristen Injili

Ronald Post, pria berusia 53 tahun yang merupakan seorang Apa buktinya
narapidana yang telah dijatuhi hukuman mati dengan cara kalau kita
disuntik; telah mendapat pengampunan dari Gubernur Ohio, pada mengasihi Tuhan
tanggal 18 Desember 2012 yang lalu. Karena tubuhnya yang Yesus?
gemuk dengan berat mencapai 220 kilogram, maka diperkirakan (Yohanes 14:21-
hukuman suntik yang akan diterimanya justru akan menyiksa dia, 24)
sebab cairan kimia yang selama ini dipergunakan untuk
pelaksanaan hukuman mati dengan cara di suntik; ternyata
membutuhkan waktu sekitar 16 jam untuk bereaksi terhadap
tubuh manusia yang gemuk dengan bobot berat badan yang
melebihi normal. Karena alasan kemanusiaan itulah, maka Komentar
Gubernur Ohio John Kasich memberikan pengampunan kepada Terbaru
Post, dengan memberikan pengumuman bahwa terpidana mati,
Ronald Post tidak jadi dieksekusi. Post yang didakwa atas
pembunuhan seorang kasir hotel dalam sebuah peristiwa
perampokan bersenjata yang dilakukannya itu, kini dapat
dibebaskan karena pengampunan yang ia terima dari gubernur Arsip
Ohio. Sang gubernur, John Kasich mengatakan: Terlepas dari
perilaku kejamnya atas kejahatan mereka, seorang pelaku Januari 2015
kriminal berhak atas pembelaan yang memadai, khususnya dalam Agustus 2014
sebuah kasus hukuman mati, oleh karena itu, saya Juni 2014
memerintahkan dia menghabiskan sisa hidupnya di penjara tanpa April 2014
ada kemungkinan bisa keluar. Keputusan ini seharusnya tidak Maret 2014
dipandang siapa pun sebagai pengampunan kejahatan kejinya
atau penderitaan yang disebabkannya,. Walaupun hanya
diperingan dengan hukuman seumur hidup, namun Post tetap
bisa menghirup udara kehidupan karena pengampunan yang ia
terima dari sang gubernur. Kejahatan yang dilakukan Post
menurut hukum yang berlaku di Amerika Serikat sebagai
kejahatan yang luar biasa dan patut mendatangkan hukuman,
namun ketika berhadapan dengan rasa kemanusiaan, maka
Gubernur memberinya pengampunan. Ini terjadi karena walaupun
Post tidak melihat seorang kasir hotel yang dibunuhnya itu
sebagai manusia, namun dirinya dipandang oleh gubernur
sebagai seorang manusia. Kita tidak membicarakan apa yang
dilakukan Post, namun kita membericarakan apa yang
diterimanya. Pengampunan merupakan sesuatu yang luar biasa
karena diberikan ditengah-tengah hukuman mati. Gubernur
Kasich memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, baginya Post
adalah manusia dan perlu diperlakukan sebagai manusia, itulah
sebabnya ia mengambil tindakan yang kontroversi dengan
memberikannya pengampunan. Tuhan Yesus pun melakukan hal
yang sama. Tuhan yesus berkata: Tidak ada kasih yang lebih
besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk
sahabat-sahabatnya, (Yohanes 15:13). Pertanyaannya kini
adalah: Berdasarkan Yohanes 15:13-17, siapakah sesungguhnya
kita dihadapan Tuhan?

https://gkkideiverbum.wordpress.com/2015/01/31/siapakah-kita-di-hadapan-tuhan-yohanes-1513-17/ 2/8
13/10/2017 Siapakah kita di hadapan Tuhan? (Yohanes 15:13-17) | Gereja Komunitas Kristen Injili

Pertama: Kita adalah sahabat Kristus (ay. 13-14). Ada hal yang
luar biasa, yang Tuhan Yesus nyatakan kepada orang percaya,
yaitu: Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang
yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu
adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan
kepadamu. (Yohanes 15:13-14). Poin penting dalam bagian ini
adalah sahabat. Persahabatan memiliki nilai tersendiri karena
bagi Kristus, seorang sahabat yang baik adalah mereka yang
bersedia memberikan nyawanya. Ini merupakan suatu
pernyataan yang sulit diwujudkan namun baik untuk didengar.
Bayangkan, menyerahkan nyawa untuk seorang sahabat. Ketika
Tuhan Yesus mengatakan hal tersebut, menjadi menarik untuk
dikaji sebab kasih seorang sahabat yang rela berkorban.
Persahabatan yang luar biasa ada dalam diri Yesus, karena
sebagai seorang sahabat, ia telah memberikan nyawaNya bagi
manusia, yang adalah sahabatNya. Sebagai sahabat orang
percaya bukan hanya menerima pengorbanan Kristus, yaitu
nyawa-Nya, melainkan juga siap untuk melakukan perintahNya.
Seorang sahabat tidak akan mengkhianati persahabatannya, dan
itulah sebabnya Tuhan Yesus meminta kita untuk menjadi sahabat
yang baik, dan sahabat yang baik, adalah mereka yang: berbuat
apa yang diperintahkan sahabatnya itu. Yesus adalah sahabat
kita, dan kita adalah sahabatNya, maka perintah sebagai seorang
sahabat haruslah ditaati. Dengan demikian, maka ketika
pertanyaan ini disampaikan, Siapakah kita dihadapan Kristus?,
maka dengan mudah kita katakan, Saya adalah sahabat
Kristus!. Hiduplah sebagai seorang sahabat Kristus. Joan Of Arc
adalah pejuang wanita Perancis yang pada tanggal 3 Mei tahun
1429, memimpin pasukannya untuk membebaskan kawasan
Orleans dari kepungan Inggris. Saat itu, Joan of Arc baru berusia
17 tahun. Ia berusaha keras untuk membantu raja Charles VII
guna meraih kembali mahkota kerajaan serta mengusir tentara
Inggris dari tanah Perancis. Atas bantuan seorang tentara
Perancis, Joan of Arc dipertemukan dengan Charles VII dan
diapun akhirnya diberi kepercayaan untuk memimpin pasukan
Perancis. Joan Of Arc menjadi sahabat Charles VII. Dalam suatu
kesempatan, Joan dan pasukannya berhasil menyusup ke
kawasan Orleans yang dikepung Inggris untuk membawa bantuan
perlengkapan militer dan tambahan pasukan untuk tentara
Perancis yang sudah terkepung. Setelah berperang selama
beberapa hari, pada tanggal 8 Mei, tentara Inggris dipukul mundur
dan Orleans berhasil dibebaskan. Pada tanggal 16 Juli 1429,
Joan of Arc mendampingi Charles VII ketika menerima penobatan
sebagai raja Perancis di Reims. Akibat persengkokolan di istana,
Joan of Arc tidak lagi dipercaya memimpin pasukan dalam jumlah
besar. Ia dihianati oleh teman-temannya sehingga mendapat
perlakukan yang kurang berkenan. Dan ketika sedang memimpin
ekspedisi militer untuk mengusir tentara pendudukan dari
Perancis, Joan of Arc tertangkap dan diadili, serta dijatuhi

https://gkkideiverbum.wordpress.com/2015/01/31/siapakah-kita-di-hadapan-tuhan-yohanes-1513-17/ 3/8
13/10/2017 Siapakah kita di hadapan Tuhan? (Yohanes 15:13-17) | Gereja Komunitas Kristen Injili

hukuman mati. Joan on Arc addalah orang yang biasa dan berasal
dari keluarga biasa, namun ia bersahabat dengan raja Charles
VII. Persahabatannya dengan sang raja telah membuatnya
memiliki rasa hormat dan ia terus dikenang. Sayangnya ada orang
yang iri dengannya dan ia celaka. Banyak sahabat yang terlihat
baik, namun mereka menjadi penghianat, namun sahabat Yesus
adalah tulus dan indah. Tidak ada pengkhianatan. Hingga kini
Joan of Arc tetap dianggap sebagai pahlawan nasional Perancis.

Kedua: Kita bukan lagi hamba Kristus (ay. 15). Perhatikanlah


dengan baik apa yang dikatakan Tuhan Yesus berikut ini: Aku
tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa
yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat,
karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu
yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. (Yohanes 15:15). Perkataan
Tuhan Yesus bahwa: Aku tidak menyebut kamu lagi hamba,
memberikan indikasi yang sangat kuat bahwa orang percaya
bukanlah manusia kelas rendahan, dan memiliki posisi yang tidak
rendah. Alkitab terjemahan Bahasa Indonesia Sehari hari (BIS),
menyatakan: Kalian tidak lagi Kupanggil hamba (Yohanes
16:15), yang dalam terjemahan Alkitab King James Version (KJV),
sangat tegas dalam terjemahannya karena mengatakan:
Henceforth I call you not servants . atau Mulai saat ini aku
memanggil Anda bukan hamba (John 15:15 KJV), perhatikan
kalimat: mulai hari ini ada semacam tekad yang diucapkan
Tuhan Yesus tentang status setiap mereka yang percaya
kepadaNya. Jika dahulu, mereka dalah hamba, maka mulai hari
ini, tidak ada lagi sebutan untuk hal tersebut. Ini merupakan
sebuah kenyataan bahwa kita bukan lagi hamba Kristus,
melainkan sahabat, sebagaimana dikatakan Yesus, bahwa:
..tetapi Aku menyebut kamu sahabat, (Yohanes 15:15),
atau but I have called you friends ... (John 15;15 KJV). Posisi
hamba ada batasannya, dan lebih rendah dari yang lain, namun
sahabat merupakan posisi yang setara dimana ada kepercayaan,
ada kebersamaan dan sebagainya. Ketika Tuhan Yesus menyebut
orang Kristen sebagai sahabat, maka hal itu memberikan kesan
yang luar biasa, sebab dilanjutkan dengan perkataan Yesus:
karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu
yang telah Kudengar dari Bapa-Ku (ay. 15), dan pernyataan Yesus
ini memberikan sebuah posisi yang luar biasa bagi mereka yang
percaya kepadaNya, karena seorang sahabat yang banyak
mengerti dan memahami apa yang Yesus katakan, serta tentunya
bertanggung jawab dalam kehidupan sebagaimana seorang
sahabat Kristus. Dengan demikian, maka ketika pertanyaan ini
disampaikan, Siapakah kita dihadapan Kristus?, maka dengan
mudah kita katakan, Saya adalah sahabat kristus!. Jadilah
sahabat Kristus.

https://gkkideiverbum.wordpress.com/2015/01/31/siapakah-kita-di-hadapan-tuhan-yohanes-1513-17/ 4/8
13/10/2017 Siapakah kita di hadapan Tuhan? (Yohanes 15:13-17) | Gereja Komunitas Kristen Injili

Ketiga: Kita adalah orang pilihan Kristus (ay. 16-17). Tuhan Yesus
berkata: Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang
memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu
pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa
yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya
kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan
yang lain. (Yohanes 15:16-17). Perhatikanlah kalimat: tetapi
Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu,
supaya kamu pergi dan menghasilkan buah (ay. 16), yang
dalam terjemahan Alkitab Bahasa Indonesia Sehari hari (BIS),
dikatakan: Akulah yang memilih kalian, dan menyuruh kalian
pergi untuk berbuah banyak . (Yohanes 15:16 BIS). Jadi
menjadi orang percaya bukanlah pilihan kita, melainkan pilihan
Kristus. Itulah sebabnya semua merupakan anugerah Allah yang
dinyatakan dalam kehidupan setiap orang percaya. Bukan karena
kepintaran, kegagahan, kekayaan ataupun hal-hal lain yang patut
dibanggakan, melainkan sebuah anugerah karena panggilan yang
Tuhan berikan, yaitu: Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi
Akulah yang memilih kamu. . (ay. 16). Itulah sebabnya, karena
kita dipilih oleh Tuhan sendiri, maka ada tugas yang harus
dikerjakan sebagai kaum pilihan Tuhan, yaitu: . supaya kamu
pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap,. (ay. 16).
Jadi sebagai orang pilihan Allah, seorang Kristen tidak bisa
bermegah diri dalam kehidupannya sendiri, tanpa adanya sebuah
kesaksian hidup yang nyata. Orang Kristen adalah orang pilihan
Allah dan sebagai kaum pilihanNya, kita harus berbuah!. Inilah
yang dikehendaki Tuhan bagi setiap mereka yang percaya
kepadaNya. Dengan demikian, maka ketika pertanyaan ini
disampaikan, Siapakah kita dihadapan Kristus?, maka dengan
mudah kita katakan, Saya adalah orang pilihan Kristus!.
Hiduplah sebagai manusia pilihan Kristus. Niccolo Machiavelli
lahir pada tahun 1467 dan ia dikenal sebagai salah satu bapak
teori politik modern, karena analisisnya mengenai perilaku
pemimpin politik masih dipakai hingga kini. Machiavelli sudah
terjun ke gelanggang politik di kota kelahirannya di Florence pada
usia 29 tahun. Sebagai Menteri Pertahanan, Machiavelli
menerapkan kebijakan-kebijakan yang memperkuat posisi
Florence secara politik. Ketika itu Italia masih terpecah dalam
beberapa kerajaan atau wilayah feodal. Dia menunjukkan
keahlian dalam berdiplomasi saat bertemu dengan sejumlah
pemimpin, seperti Raja Louis XII dari Prancis, Kaisar Roma
Maximilian I, dan Pangeran Cesar Borgia dari Negara-negara
Kepausan. Perilaku Borgia mengundang inspirasi bagi Machiavelli
untuk menulis buku The Prince pada 1532. Buku itu
menuangkan pemikiran-pemikiran cemerlang Machiavelli
mengenai perilaku pemimpin dan gaya politik yang realis. Dalam
The Prince, Machiavelli mengungkapkan kesamaan tujuan yang
dicapai para pemimpin politik di Eropa waktu itu. Mereka sama-
sama berambisi mencapai kejayaan, atau sekadar

https://gkkideiverbum.wordpress.com/2015/01/31/siapakah-kita-di-hadapan-tuhan-yohanes-1513-17/ 5/8
13/10/2017 Siapakah kita di hadapan Tuhan? (Yohanes 15:13-17) | Gereja Komunitas Kristen Injili

mempertahankan rezimnya dan bisa membenarkan penggunaan


cara-cara yang amoral untuk mencapai tujuan-tujuan itu. Analisis
Machiavelli ini sampai sekarang menjadi salah satu teori utama
dalam studi politik, hukum dan hubungan internasional dalam
menjelaskan perilaku atau sistem politik suatu rezim. Pemikiran ini
populer disebut Machiavellianisme. Lalu muncul pula istilah
Machiavellian, yang digunakan untuk menggambarkan aksi yang
diambil untuk mencapai tujuan di gelanggang politik, entah itu
dengan cara yang benar atau salah. Oleh banyak politikus dunia,
pemikirannya menjadi pilihan utama, dan bahkan orang lebih
memilih dia ketimbang pakar lainnya. Di berbagai tempat dan
kalangan, Niccolo Machiavelli, menjadi pilihan banyak politikus
karena pemikirannya. Dan jika ditanya tentang nama ini semua
orang akan mengatakan mengenalnya. Machiavelli telah menjadi
orang pilihan dari banyak politikus dunia. Orang Kristen pun
adalah orang pilihan Yesus. Dengan demikian, maka berdasarkan
Yohanes 15:13-17, siapakah sesungguhnya kita dihadapan
Tuhan?

Pertama: Kita adalah sahabat Kristus, Kedua: Kita bukan lagi


hamba Kristus, dan Ketiga: Kita adalah orang pilihan Kristus.
Inilah status kita dihadapan Tuhan, dan biarlah semua orang
mengetahuinya dan tentunya kita harus memberikan bukti dari
kehidupan yang bertanggung jawab dihadapan Tuhan dan juga
masyarakat. Tuhan memberkati. (Demsy Jura).

https://gkkideiverbum.wordpress.com/2015/01/31/siapakah-kita-di-hadapan-tuhan-yohanes-1513-17/ 6/8
13/10/2017 Siapakah kita di hadapan Tuhan? (Yohanes 15:13-17) | Gereja Komunitas Kristen Injili

Iklan

Bagikan ini:

Twitter Facebook 3

Suka

Jadilah yang pertama menyukai ini.

Terkait

Ikut Teladan Kristus Apa yang diberikan Kristus sumber


(Yohanes 15:9-12) Tuhan Yesus kehidupan
dalam "Dei kepada setiap (Yohanes 15:1-8)
Verbum" orang percaya? dalam "Khotbah"
(Yohanes 14:25-
30)
dalam "Khotbah"

Ikut Teladan Kristus (Yohanes 15:9-12)

Tagged with: blessing community, GKKI, Yohanes


Ditulis dalam Dei Verbum

https://gkkideiverbum.wordpress.com/2015/01/31/siapakah-kita-di-hadapan-tuhan-yohanes-1513-17/ 7/8
13/10/2017 Siapakah kita di hadapan Tuhan? (Yohanes 15:13-17) | Gereja Komunitas Kristen Injili

Tinggalkan Balasan
Ketikkan komentar di sini...

2017 Gereja Komunitas Kristen Injili Buat situs web atau blog gratis di
WordPress.com.

https://gkkideiverbum.wordpress.com/2015/01/31/siapakah-kita-di-hadapan-tuhan-yohanes-1513-17/ 8/8

Anda mungkin juga menyukai