Anda di halaman 1dari 7

LITURGI SABTU SUNYI

Minggu, 8 April 2023

Yesus dan Mereka Yang Ada dalam


Kubur
Ayub 14:1-14; Mazmur 31:2-5, 16-17; 1 Petrus 4:1-8; Matius 27:57-66

Persiapan
 Saat teduh
 Dia persiapan di konsistori
 Suasana hening

KATA PEMBUKA
L: Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan. Tiada kepedihan yang
lebih dalam daripada kehilangan orang yang kita kasihi, karena
Kematian. Rasa sakit itu merobek hati dan jiwa. Kalau saja
sobekannya bisa mengalirkan darah, maka darah itu akan terus
membanjir sampai tubuh ini kering dan habis… Bayangkan
kondisi para murid menghadapi situasi ini.. bukan hanya
kesedihan karena kematian Sang Guru, tetapi rasa kecewa, takut
dan rasa tidak berdaya, melingkupi mereka.
Di sabtu sunyi ini, kita melihat bahwa Yesus yang mati, mati
untuk kita. Tetapi kita memiliki pengharapan bahwa Yesus
yang mati, akan bangkit dari antara orang mati. Karena itu, mari
kita memuliakan Dia yang mati dan bangkit untuk kita.

NYANYIAN UMAT
PKJ 304 : Muliakanlah, Hai Jiwaku 5X
Syair: Magnificat, berdasarkan Lukas 1:46-47, Terjemahan: Rasid
Rachman, 1990, Musik: Jacques Berthier, 1978, (c) Les Presses de
Taize
Muliakanlah, hai jiwaku, muliakan Tuhan, Allah,
Jurus’lamatku.
Muliakanlah, muliakanlah,
1 Tata Ibadah Sabtu Sunyi, 8 April 2023 – GKI Palsigunung
|
muliakan Tuhan, hai jiwaku!

DOA PEMBUKAAN
Pdt: Bapa sorgawi, kami datang di hadirat-Mu pada perayaan
Sabtu
Sunyi ini. Jiwa kami penat dengan dosa-dosa dan kesalahan
kami. Namun dengan rahmat-Mu Engkau berkenan datang di
dalam penebusan Kristus. Ia wafat bagi kami, dan dalam
perayaan Sabtu Sunyi, Ia berada di dalam makam, yaitu alam
maut. Di dalam Dia, kami menerima pengampunan dosa. Di
dalam Dia kami juga memiliki pengharapan akan kebangkitan
dan kehidupan kekal. Amin.

NYANYIAN UMAT
PKJ 308 Yesus, Terang-Mu, Pelita Hatiku 7 X
Syair: Jesus le Christ, menurut Santo Augustinus, Terjemahan: H. A.
Pandopo, 1994, Musik: Jacques Berthier, (c) Les Presses de Taize
Yesus, terangMu pelita hatiku.
Jangan keg’lapan menguasaiku.
Yesus, terangMu pelita hatiku.
Biar selalu kusambut cintaMu!

RENUNGAN (Ayub 14:1-14)


Maria, ibu Yesus, Maria Magdalena, dan para murid Yesus yang lain
sebagai umat Israel menyadari bahwa saat itu tidak ada lagi harapan.
Yesus telah mati. Dia telah meninggalkan mereka. Semua telah berakhir
sebagaimana dinyatakan oleh Ayub, yaitu: “Seperti bunga ia
berkembang, lalu layu, seperti bayang-bayang ia hilang lenyap dan
tidak dapat bertahan” (Ayb. 14:2). Ungkapan Ayub menggambarkan
manusia seperti bunga yang berkembang lalu layu dan hilang lenyap.
Keberadaan manusia begitu singkat dan fana. Bahkan dibandingkan
dengan pohon, keberadaan manusia tidak dapat menandingi daya hidup
sebuah pohon. Ayub 14:7 berkata: “Karena bagi pohon masih ada
harapan: apabila ditebang, ia bertunas kembali, dan tunasnya tidak
berhenti tumbuh.” Namun kalau manusia telah ditebang, ia tidak dapat
hidup kembali. Karena itu saat para murid melihat Yesus mati dan
dimakamkan, di dalam hati mereka bertanya: “Tetapi bila manusia mati,
maka tidak berdayalah ia, bila orang binasa, di manakah ia?” (Ayb.
14:10).
Umat Israel tidak memiliki gambaran kehidupan setelah kematian.
2 Tata Ibadah Sabtu Sunyi, 8 April 2023 – GKI Palsigunung
|
Sebab roh dan tubuh merupakan suatu entitas kedirian yang utuh. Kisah
kematian seseorang diungkapkan dengan pernyataan: “Kemudian Daud
mendapat perhentian bersama-sama nenek-moyangnya” (1Raj. 2:10;
bdk. 1Raj. 11:43). Bila manusia mati, maka tidak berdayalah ia, bila
orang binasa, di manakah ia? Kehidupan setelah kematian merupakan
masa depan yang tidak mungkin. Keberadaan roh setelah kematian tidak
dapat dibayangkan tanpa tubuh.
Para murid waktu itu belum memahami makna janji Yesus yang akan
bangkit. Waktu itu iman Paska sama sekali tidak dimiliki oleh para
murid Yesus yang sedang berdukacita dan trauma dengan kematian
Yesus. Di tengah-tengah realitas “ketiadaan yang absolut” (kematian)
dan “ketiadaan yang relatif” (keputusasaan, kepedihan, dan ketiadaan
makna hidup) umat membutuhkan iman Paska, yaitu kuasa kebangkitan
Kristus. Namun bagaimana umat dapat memiliki iman Paska ketika
mereka sedang berada dalam situasi ketiadaan? Sebab dapatkah iman
Paska lahir dari sesuatu yang tidak ada? Saat Yesus berkata: “Anak
Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia dan mereka akan
membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan,” maka hati
murid-murid-Nya itupun sedih sekali (Mat. 17:22-23). Berita dari Yesus
bahwa Ia akan bangkit pada hari ketiga ternyata direspons dengan sikap
tidak percaya, yaitu dengan sikap kesedihan. Janji Yesus bahwa Ia akan
bangkit yang memberi harapan ternyata terkubur oleh kesedihan hati
para murid. Peristiwa salib bagi para murid bukan hanya suatu
kesedihan, namun juga suatu trauma yang menggoncangkan iman.
Kesedihan dan trauma menutup mata iman, sehingga umat tidak mampu
melihat harapan dan kuasa Allah di balik realitas ketiadaan itu. Sama
seperti dua orang murid Yesus yang pergi ke Emaus, mereka tidak dapat
mengenali Yesus yang telah bangkit dan berdiri di hadapan mereka
(Luk. 24:16-17).
Orientasi iman yang seringkali dihidupi oleh umat sebagai tindakan
iman yang terarah pada “trauma kisah Jumat Agung,” sehingga umat
membiarkan kuasa kematian mencabik-cabik realitas kehidupan
mereka. Karena itu tidaklah mengherankan jikalau beberapa umat
dikuasai oleh pengalaman-pengalaman traumatis sepanjang hidupnya.
Kita dapat menjumpai orang-orang yang kehilangan makna hidupnya
secara tragis karena kehilangan seseorang yang mereka kasihi sehingga
memilih mengakhiri hidupnya atau menghancurkan kehidupan orang
lain. Berulangkali di kota Jakarta ini kita menjumpai berita orang-orang
yang bunuh diri di tengah-tengah kesulitan dan persoalan kehidupan.
Mereka telah kehilangan arti dan tujuan hidup serta harapan. Iman
3 Tata Ibadah Sabtu Sunyi, 8 April 2023 – GKI Palsigunung
|
Paskah bukan hanya mampu menyikapi realitas ketiadaan dengan penuh
makna, namun juga mengubah ketiadaan ke dalam hidup abadi bersama
Kristus yang bangkit. Dengan iman Paskah, umat diperbarui dari situasi
ketiadaan menjadi ciptaan baru di dalam Kristus.

NYANYIAN UMAT
PKJ 308 Yesus, Terang-Mu, Pelita Hatiku 7 X
Yesus, terangMu pelita hatiku.
Jangan keg’lapan menguasaiku.
Yesus, terangMu pelita hatiku.
Biar selalu kusambut cintaMu!

MENYANYIKAN MAZMUR 31
Kasihani aku, ya Tuhan,
sebab 'ku rasa sesak!
S'lamatkanlah aku ya, Tuhan,
oleh kasih setiaMu!

Hidupku habis di dalam duka,


dan tahun umurku di dalam keluh kesah.
Kar'na sengsara kekuatanku merosot
dan tulang-tulangku jadi melemah.

DI depan lawan aku terhina,


dan menakutkan bagi para tetanggaku.
Dan kenalanku kaget melihat aku.
Orang di jalan pun lari dariku.

'Ku telah hilang dari ingatan,


telah menjadi bagai barang yang pecah.
Sebab musuhku berunding melawanku:
Bersatu hati cabut nyawaku!

Namun padaMu aku percaya,


aku berkata: "Tuhan, Kaulah Allahku!"
Masa hidupku ada dalam tanganMu.
Lepaskanlah aku dari musuhMu!"

Buat wajahku pun bercahaya


atas hambaMu, ya Tuhan Penyelamatku.
4 Tata Ibadah Sabtu Sunyi, 8 April 2023 – GKI Palsigunung
|
S'lamatkan aku dari yang mengejarku.
S'lamatkan oleh kasih setiaMu.

RENUNGAN (1 Petrus 4:1-8)


Ketika para murid Tuhan Yesus dan juga musuh-musuh-Nya
menganggap bahwa kematian Tuhan Yesus adalah tanda bahwa karya
Kristus telah berakhir, maka Surat 1 Petrus 4:6 mempersaksikan bahwa
karya Kristus tidak mati, tetapi sebaliknya, semakin meluas dan
menembus dunia orang mati. Surat 1 Petrus 4:6 menuliskan demikian:
“Itulah sebabnya maka Injil telah diberitakan juga kepada orang-orang
mati, supaya mereka, sama seperti semua manusia, dihakimi secara
badani; tetapi oleh roh dapat hidup menurut kehendak Allah”. Artinya,
Kematian Kristus tidak meniadakan atau menghentikan karya
keselamatan Allah dalam kehidupan umat manusia. Bahkan, kematian
Kristus mampu menjangkau manusia yang telah meninggal dan berada
dalam hukuman abadi di neraka.
Masa transisi antara peristiwa Jumat Agung dan peristiwa Paskah
bukanlah masa transisi yang pasif. Tetapi Di antara kedua masa ini,
kematian dan kebangkitan Kristus, Roh Kristus masuk ke dalam penjara
maut, yaitu neraka dan berkuasa atasnya.
Surat 1 Petrus 4:6 merupakan bagian dari 1 Petrus 3:19 yang berkata:
“… dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-
roh yang di dalam penjara.” Kesaksian 1 Petrus 3:19 tersebut menunjuk
pada aktivitas Kristus dalam dunia Roh. Sebagaimana Kristus telah
hidup dalam dunia Roh, dia juga akan melakukan sesuatu dalam dunia
Roh. Saat Yesus mati, Roh-Nya tidak berdiam diri tanpa karya
keselamatan dan penebusan. Sebaliknya Roh Kristus menyatakan karya
keselamatan Allah dengan membebaskan roh-roh yang pada zaman Nuh
tidak taat kepada Allah (1Petr. 3:20). Karya keselamatan Kristus tidak
hanya melingkupi dimensi waktu kini dan mendatang, namun juga
dimensi masa lampau. Dalam keheningan Sabtu Sunyi, Kristus
memberitakan kabar baik, yaitu Injil sehingga umat yang telah
terpenjarakan oleh kuasa dosa dan hukuman Allah diselamatkan-Nya.
Karya keselamatan Allah di dalam Kristus merangkum seluruh sejarah
dan kehidupan umat manusia. Dengan demikian dalam keheningan
Sabtu Sunyi, kita merayakan karya keselamatan Allah di dalam Kristus
yang menembus dimensi waktu dan sejarah kehidupan umat manusia.
Keheningan Sabtu Sunyi mengandung keyakinan dan kepastian
keselamatan Allah yang berkarya melampaui akal dan pengertian
manusia, sehingga karya penebusan Kristus merangkum seluruh
5 Tata Ibadah Sabtu Sunyi, 8 April 2023 – GKI Palsigunung
|
eksistensi umat manusia sepanjang abad tanpa terkecuali.
Firman Tuhan dalam 1 Petrus 3:19 ditempatkan dalam konteks
“kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan” (1Petr. 3:15).
Demikian pula Surat 1 Petrus 4:6 ditempatkan dalam konteks “kamu
tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama mereka di dalam
kubangan ketidaksenonohan.” Jadi kesaksian karya keselamatan atau
penebusan Kristus di dalam neraka ditempatkan dalam panggilan agar
kita sebagai orang percaya dalam kehidupan di tengah dunia ini
senantiasa kudus dan tidak melakukan ketidak-senonohan.
Di Sabtu Sunyi ini, kita masih berpuasa dengan bertarak. Karena itu
marilah kita menghayati makna puasa tersebut untuk berlatih menguasai
keinginan daging dan mengendalikan hawa-nafsu. Dengan berpuasa
sebagai Latihan rohani, kiranya kita tidak lagi hidup menurut keinginan
duniawi tetapi hidup dalam cintakasih Tuhan yang menghargai
kehidupan. Kiranya Karya keselamatan Allah di tengah-tengah
ketiadaan, yaitu kematian dan hukuman kekal justru memampukan kita
untuk mengendalikan keinginan hawa-nafsu dengan hidup kudus.

NYANYIAN UMAT
KJ 26:1-2 Mampirlah Dengar Doaku
Syair: Pass Me Not, O Gentle Saviour, Fanny J. Crosby, 1868
Terjemahan: E. L. Pohan, 1975 Lagu: William Howard Doane, 1870
1. Mampirlah, dengar doaku, Yesus Penebus.
Orang lain Kau hampiri, jangan jalan t’rus.
Refrein:
Yesus, Tuhan, dengar doaku;
orang lain Kau hampiri, jangan jalan t’rus.
2. Di hadapan takhta rahmat aku menyembah,
tunduk dalam penyesalan. Tuhan, tolonglah!

3. Ini saja andalanku: jasa kurbanMu.


Hatiku yang hancur luluh buatlah sembuh.

4. Kaulah Sumber penghiburan, Raja hidupku.


Baik di bumi baik di sorga, siapa bandingMu?

KOTBAH
Berdoa
Membacakan Matius 27:57-66
6 Tata Ibadah Sabtu Sunyi, 8 April 2023 – GKI Palsigunung
|
Demikianlah injil Yesus Kristus. Yang berbahagia adalah setiap orang
yang mendengar dan memelihara firman Tuhan, Hosiana.
U: Hosiana, hosiana, hosiana

DOA SYAFAAT

NYANYIAN UMAT
PKJ 307 Tuhankulah Kekuatanku 5X

Syair: El Senor es la meva forca (Mazmur 118:6-14), Terjemahan:


H. A. Pandopo, 1994, Musik: Jacques Berthier, 1989, (c) Les
Presses de Taize

Tuhanlah kekuatanku,
Tuhanlah nyanyianku:
Dialah kes’lamatanku.
Jikalau Dia di pihakku,
terhadap siapakah ‘ku gentar?

Umat Berdoa Penutup


Allah Bapa yang Maha-Baik, di dalam Kristus Engkau menyingkapkan
kehadiran-Mu di tengah kesedihan dan kedukaan. Di tengah kehidupan
yang gagal, derita karena sakit, derita karena kejahatan, dan kematian,
Engkau hadir. Keberdiaman-Mu tidak meniadakan kuasa dan karya
penyelamatan-Mu. Kuatkan hati kami menghadapi derita dan persoalan
hidup ini. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.

U: (Menyanyikan) “Bapa Terima-kasih”

Bapa trima-kasih
Bapa trima-kasih
Bapa di dalam surga
Puji trima-kasih.
Amin.

7 Tata Ibadah Sabtu Sunyi, 8 April 2023 – GKI Palsigunung


|

Anda mungkin juga menyukai