Anda di halaman 1dari 7

IBADAH KARTINI 2021 BIDANG PERSEKUTUAN DEWAN PEMBINAAN PERANAN WANITA

IBADAH KARTINI 2021 BIDANG


PERSEKUTUAN
DEWAN PEMBINAAN PERANAN WANITA

KEBANGKITAN TUHAN JUGA KEBANGKITAN PERAN


PEREMPUAN
1

Matius 28:1-10
Page
PENGANTAR

Salam Kasih dan Salam Patunggilan

Memperingati Hari Kartini adalah pengingat kita semua bahwa perjuangan peranan wanita masih belum usai. Majelis
Agung berharap banyak Ibadah Kartini yang akan dilakukan oleh jemaat-jemaat tidak hanya sekedar seremonial saja,
melainkan dapat dihanyati dalam kehidupan peranan wanita sehari-hari.

Tuntuntunan atau Tata Ibadah Kartini disusun oleh bidang persekutuan dewan pembinaan peranan wanita. Tema Ibadah
Kartini lebih menekankan bahwa kebangkitan Tuhan juga berarti kebangkitan peranan perempuan. Pada tahun ini,
penghayatan ibadah kartini berdekatan dengan penghayatan paskah. Tema ibadah kartini ini mencoba menekankan
bahwa menghayati kebangkitan Tuhan harus menekankan lebih (kebangkitan) peranan perempuan. Kisah Maria
Magdalena yang menjadi pewarta pertama dalam kebangkitan Tuhan juga berarti Yesus merombak peranan perempuan
di luar lingkup domestik (local/rumah tangga).

Ibadah Kartini juga diharapkan melibatkan lintas persekutuan kategorial, dari kaum pria, anak-anak, pemuda, wanita,
dan adi yuswo. Semangat Kartini tidak akan bisa tuntas jika kesadaran mengenai kesetaraan peranan wanita hanya ada
di kaum wanita itu sendiri. Majelis Agung berharap dengan melibatkan petugas ibadah dari lintas kategorial maka,
kesadaran akan kesetaraan peranan wanita yang menjadi angan-angan dari Kartini dapat dihayati oleh semua pihak.

Tata ibadah ini dapat dikondisikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi aktual jemaat masing-masing, mengingat masih
banyak jemaat-jemaat GKJW yang melakukan ibadah online dan di sisi lainnya ada jemaat GKJW yang melakukan ibadah
onside (tatap muka).

Sekertaris Bidang Persekutuan

Pdt. Muso Wahyu Bimantoro, S. Si

2
Page
TATA IBADAH KARTINI

GREJA KRISTEN JAWI WETAN

KEBANGKITAN TUHAN JUGA KEBANGKITAN PERAN PEREMPUAN

1. Persiapan
Semua pelayan ibadah yang terlibat dalam ibadah Kartini menyiapkan diri terlenbih dahulu
2. Pelaksanaan Ibadah
Jemaat Berdiri

Panggilan Beribadah

Majelis/Petugas: Jemaat yang dikasihi Tuhan, Mari bersama-sama untuk masuk dalam hadirat Tuhan dalam pelaksanaan
ibadah Kartini kali ini. Mari memuji Tuhan dengan menyanyikan KJ 227: 1,2 UmatMu Bersembah Sujud

1.UmatMu bersembah sujud, berdoa dan bernyanyi 2.Dengan darahMu yang kudus Engkau sucikan kami
menghadap singgasanaMu Ya Kristus, Tuhan kami membuat kami bagiMu imamamat yang rajawi
Segala kuasa dunia akhirnya ‘kan mengaku Engkaulah PadaMu diberikanlah mahkota kemenangan: Di Sorga
Raja Mulia, karna kebangkitanMu dan di dunia namaMu berkumandang

Votum dan Salam

Pelayan Ibadah: Ibadah Kartini kali ini kita peralaskan di dalam pertolongan Allah Bapa, yang menciptakan langit dan
bumi dan tidak pernah meninggalkan pekerjaan tanganNya dan kasih setiaNya kekal abadi. Kiranya kasih dan damai
sejahtera yang datangnya dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus senantiasa menyertai dan menemani kita semuanya,
AMIN.

Tema Ibadah

Pelayan Ibadah: Tema ibadah pada Ibadah Kartini kali ini ada di dalam Yoh. 3: 16-18: “Karena begitu besar kasih Allah
akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan
untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia

Jemaat menyanyikan NKB 34:1 SetiaMu Tuhanku medley PKJ 2 Mulia, Mulia Namanya

NKB 34:1 Setiamu TuhanKu PKJ 2 Mulia Mulia Namanya


SetiaMu Tuhanku, tiada bertara di kala suka di saat gelap. Mulia, Mulia namaNya
KasihMu, Allahku tidak berubah, Bagi Yesus kemuliaan, puji sembah
Kaulah Pelindung abadi tetap Mulia, kekuasaanNya memberi berkat bagi jemaat
Reff: SetiaMu Tuhanku, mengharu hatiku, Bersyukurlah
setiap pagi bertambah jelas Reff: Pujilah tinggikanlah Rajamu Yesus
Yang ku perlukan tetap Kau berikan, Dialah selamanya Sang Raja benar
sehingga akupun puas lelas Mulia, mulia namaNya, Sang Penebus, Mahakudus,
Mahabesar

Litani Pengakuan Dosa


3
Page

Pelayan Ibadah : Engkau menciptakan kami dengan keadilan


Jemaat : Semua yang Tuhan ciptakan baik adanya
Pelayan Ibadah : Namun seringkali kami tidak menghidupi, bahkan membuat kehidupan semakin gelap
Jemaat : Ampuni diri kami apabila kami terjebak dalam pembedaan yang sering membuat kami berselisih satu
dengan yang lainnya
Pelayan Ibadah : Kita hidup bukan karena diri kita, melainkan karena kemurahan dan berkat Allah
Jemaat : Ampuni diri kami apabila kami masih membanggakan diri kami, apa yang kami pakai, apa yang kami
miliki, mengalahkan kemegahan dan kemuliaan nama Tuhan
Pelayan Ibadah : Ingatlah, Kemuliaan Allah Bapa sebagai awal dan tujuan kita di dalam dunia ini
Bersama-sama : Dan Kristuslah sebagai awal dan akhir bagi kita semua
Jemaat berdiri
Berita Anugerah
Pelayan Ibadah : Bagi kita yang menyesali segala keberdosaan diri, dengarlah berita anugerah ini: “Dengan demikian kita
telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya sama seperti Kristus telah
dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.”
Roma 6: 4

Jemaat Duduk

Pelayanan Firman

Doa Epiklese

Pembacaan Firman Tuhan Matius 28:1-10

Pelayan Ibadah: “……berbahagialah kita yang senantiasa merenungkan firman Tuhan siang dan malam terlebih lagi kita
yang dapat melakukan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari”

KJ 53:1 Tuhan Allah Tlah Berfirman

Reff: Tuhan Allah tlah berfirman Halleluya, pada umat sabda hikmat Haleluya

1.Buka telinga, hai umatNya kabar yang baik dengarkanlah. Buka hatimu: Tuhan datang, hai yang beriman

Khotbah

Saat Teduh

Persembahan

Petugas Persembahan: Mengucap syukur kepada Tuhan adalah salah satu perwujudan peran perempuan. Sebelum kita
mengumpulkan rasa syukur kita, mari kita mendengarkan landasan persembahan kita yang ada di dalam Ibrani 9:14
“betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diriNya sendiri kepada Allah
sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia,
supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.” Sembari kita mengumpulkan persembahan mari kita juga
memulyakan Tuhan dengan menyayikan PKJ 148:1--- Trima Kasih Ya Tuhanku

1.Trima kasih ya Tuhanku, atas hari pemberianMu 2.Trima kasih atas waktu yang Dikau tawarkan padaku
Hari baru limpah rahmat dan dipenuhi oleh kasihMu Agar dalam masa muda aku belajar tentang kasihMu,
Kaucurahkan pada umatMu, Kaucurahkan pada umatMu yang besar dan mulia itu, yang besar dan mulia itu
3.Kan kupakai waktu itu melakukan tanggung jawabku dan menolong sesamaku
Menurut firman serta karyaMu karna itu makna kasihMu, karna itu makna kasihMu
4
Page
Doa Persembahan dan Doa Safaat

1. Peran Perempuan dalam kehidupan keluarga sebagai pewarta kebangkitan Tuhan


2. Peran Perempuan dalam kehidupan persekutuan sebagai pewarta kebangkitan Tuhan
3. Peran Perempuan dalam kehidupan bermasyarakat sebagai pewarta kebangkitan Tuhan
4. Peran Perempuan dalam kehidupan pandemi sebagai pewarta kebangkitan Tuhan
5. Persembahan

(Dalam Doa Persembahan dan Doa safaat bisa melibatkan lintas kategorial, bisa melibatkan kaum pria, anak-anak,
pemuda, adi yuswo dan wanita)

Jemaat Berdiri

Pengutusan dan Berkat

Pelayan Ibadah: Mari kita tanamkan dalam benak dan pikiran kita, menghayati dan mengimani Kebangkitan Tuhan tidak
bisa terlepas dari memaknai kebangkitan peran perempuan. Yesus memakai perempuan-perempuan sebagai pewarta
pertama akan kebangkita Tuhan. Oleh karena itu sudah saatnya para perempuan menjadi pewarta-pewarta kebangkitan
Tuhan dengan membangkitkan pula peran perempuan dalam segala lini. Mari kita mengarahkan hati kita kepada Tuhan
dan kita menerima berkatNya, “Kiranya kasih dan damai sejahtera yang datangnya dari Allah Bapa, Putera dan Roh
Kudus menyertai dan memampukan kita untuk menjadi pewarta kebangkitan Tuhan dengan ikut berperan dalam setiap
lini kehidupan, saat ini sampai selama-lamanya jadilah pewarta Tuhan, Amin.

PKJ 185:1,2 Tuhan Mengutus Kita

1.Tuhan mengutus kita ke dalam dunia 2.Tuhan mengutus kita ke dalam dunia
bawa pelita kepada yang gelap bagi yang sakit dan tubuhnya lemah
Meski dihina serta dilanda duka, Meski dihina serta dilanda duka,
harus melayani dengan sepenuh harus melayani dengan sepenuh
Reff: Dengan senang, dengan senang, marilah kita melayani umatNya.
Dengan senang, dengan senang, berarti kita memuliakan namaNya

5
Page
Rancangan Khotbah Ibadah Kartini

Bacaan Matius 28:1-10

Tafsiran Matius 28:1-10

Injil Matius merupakan bagian injil sinoptik (Markus, Matius dan Lukas). Diyakini bahwa Injil Matius masih menjadi
bagian satu injil dengan injil lainnya (yakni Markus, Matius dan Lukas). Kisah Pelayanan Yesus dalam injil Matius sering
digambarkan dengan pemaknaan perempuan, Mertua Petrus (Mat. 8:14-17), Anak Perempuan Kepala Ibadah (Mat.
9:18,23-24), Perempuan yang sakit pendarahan (Mat. 9:20-22), saudara-saudara perempuan Yesus (Mat. 13:56), Anak
Perempuan Herodias (Mat. 14: 1-12), Perempuan Kanaan (Mat. 15:21-28), Perempuan yang meminyaki kaki Yesus
(Mat.26:6-13), Perempuan yang melihat Yesus dari jauh ketika Yesus disalibkan dan mati (Mat. 27:55), dan Perempuan
dalam silsilah Yesus (Mat. 1). Hal ini semakin menguatkan bahwa peran pelayanan dan terlebih lagi kisah kebangkitan
Tuhan tidak bisa dilepaskan dari penggunaan pemaknaan perempuan dalam Injil Matius.

Injil Matius 28 diawali dengan kisah bagaimana Maria Magdalena dan Maria-Maria yang lain mengunjungi kubur Yesus di
dalam goa. Apa yang dilakukan oleh Maria Magdalena dan Maria lainnya ini adalah sebuah tradisi dalam bangsa Israel.
Orang-orang Israel tetap menghormati orang yang telah mati dengan merawat kubur serta jenasah orang yang telah
meninggal. Memang peran merawat jenasah ini lebih diperuntukkan pada perempuan dalam budaya Israel, terlebih lagi
bagi orang yang mereka kasihi atau orang yang dianggap memiliki status penting, termasuk Yesus sebagai guru, tabib,
dan mesias bagi para murid dan termasuk “murid-murid” perempuan. Dalam perikop sebelumnya diceritakan mengenai
bagaimana Maria Magdalena menangisi kematian Tuhan. Semakin memperjelas, bahwa sosok Yesus Kristus memiliki
peran dan kehadiran tersendiri bagi para perempuan dalam hal ini adalah Maria Magdalena dan perempuan-perempuan
lainnya.

Kehadiran Yesus bagi para perempuan sangat kentara, bahkan Injil Matius secara jelas memakai peran perempuan, yakni
Maria Magdalena dan Maria-Maria lainnya sebagai saksi pertama tentang kebangkitan Yesus Kristus. Maria Magdalena
dan Maria-Maria lainnya tidak hanya sebagai saksi melainkan juga bersaksi kepada para murid Tuhan Yesus. Maria
Magdalena dan Maria lainnya adalah rasul pertama, mereka perempuan-perempuan itu yang bersaksi akan kebangkitan
Tuhan kepada para murid dan menyampaikan apa yang telah Yesus firmankan 28:10 “Jangan takut. Pergi dan katakanlah
kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."

Intisari Tafsiran: Maria Magdalena dan Maria lainnya adalah pewarta yang pertama (rasul pertama) yang memberitakan
kebangkitan Tuhan.

Rancangan Khotbah

Pembukaan

(Pelayan Firman bisa menanyakan pertanyaan interaktif kepada jemaat)

Menurut saudara-saudara, apa saja tugas perempuan? (setelah menanyakan kepada beberapa jemaat) Dapat dilihat dari
jawaban-jawaban tadi kebanyakan pasti mengarah kepada urusan domestik (lokal/rumah tangga). Begitu juga dengan
kisah Maria Magdalena yang mengunjungi kubur Yesus. Dapat dikatakan bahwa Maria Magdalena dan Maria lainnya
melakukan hal yang sewajarnya yang dilakukan oleh orang-orang Israel, tugas perempuan dihubungkan dengan tugas
domestik.

Isi
6

Kisah Pelayanan Yesus dalam injil Matius sering digambarkan dengan pemaknaan perempuan, Mertua Petrus (Mat. 8:14-
Page

17), Anak Perempuan Kepala Ibadah (Mat. 9:18,23-24), Perempuan yang sakit pendarahan (Mat. 9:20-22), saudara-
saudara perempuan Yesus (Mat. 13:56), Anak Perempuan Herodias (Mat. 14: 1-12), Perempuan Kanaan (Mat. 15:21-28),
Perempuan yang meminyaki kaki Yesus (Mat.26:6-13), Perempuan yang melihat Yesus dari jauh ketika Yesus disalibkan
dan mati (Mat. 27:55), dan Perempuan dalam silsilah Yesus (Mat. 1). Hal ini semakin menguatkan bahwa peran
pelayanan dan terlebih lagi kisah kebangkitan Tuhan tidak bisa dilepaskan dari penggunaan pemaknaan perempuan
dalam Injil Matius.

Injil Matius 28 diawali dengan kisah bagaimana Maria Magdalena dan Maria-Maria yang lain mengunjungi kubur Yesus di
dalam goa. Apa yang dilakukan oleh Maria Magdalena dan Maria lainnya ini adalah sebuah tradisi dalam bangsa Israel.
Orang-orang Israel tetap menghormati orang yang telah mati dengan merawat kubur serta jenasah orang yang telah
meninggal. Memang peran merawat jenasah ini lebih diperuntukkan pada perempuan dalam budaya Israel, terlebih lagi
bagi orang yang mereka kasihi atau orang yang dianggap memiliki status penting, termasuk Yesus sebagai guru, tabib,
dan mesias bagi para murid dan termasuk “murid-murid” perempuan. Dalam perikop sebelumnya diceritakan mengenai
bagaimana Maria Magdalena menangisi kematian Tuhan. Semakin memperjelas, bahwa sosok Yesus Kristus memiliki
peran dan kehadiran tersendiri bagi para perempuan dalam hal ini adalah Maria Magdalena dan perempuan-perempuan
lainnya.

Akhir kisah Maria Magdalena dan Maria lainnya mengunjungi kubur Yesus berbanding terbalik. Justru diakhir kisah,
Yesus menggunakan perempuan-perempuan ini dalam mewartakan untuk pertama kalinya akan kebangkitan Tuhan
Yesus. Yesus ingin mendobrak pemahaman bahwa perempuan identik dengan urusan lokal. Pemahaman seperti ini
justru akan membuat perempuan-perempuan semakin terpenjara oleh pemahaman tradisi yang menindas perempuan.
Yesus memakai perempuan dalam mewartakan kisah kebangkitan Tuhan.

Jauh berabad-abad kemudian semangat ini diteruskan oleh Kartini, semangat mendobrak peran perempuan yang hanya
identik dengan urusan lokal. Kita justru tidak hanya memiliki Kartini, tetapi juga Yesus yang justru dalam kelaki-lakiannya
menunjukkan semangat emansipasi. Hal yang wajar apabila seorang perempuan menyerukan akan emansipasi wanita,
tetapi akan jauh lebih hebat jika kita melihat Yesus yang juga memiliki semangat emansipasi jauh melebihi apa yang
dilakukan Kartini. Kebangkitan Yesus tidak bisa lepas dari peran perempuan (Maria Magdalena dan Maria lainnya) oleh
karena itu Yesuslah tokoh emansipasi yang sejati, karena dalam kebangkitan, Yesus juga menyerukan kebangkitan peran
perempuan melampaui apa yang ada, yakni melakukan pewartaan/kesaksian akan kebangkitan Yesus Kristus

Penutup

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, baik kita yang menjadi ibu/bapak rumah tangga ataupun kita yang memiliki karir
dalam dunia pekerjaan, kita tetap harus berperan dalam mewartakan kebangkitan Tuhan. Kebangkitan Tuhan yang jauh
melebihi urusan lokal, kepentingan pribadi, ataupun kesenangan pribadi. Yesuslah tokoh emansipasi yang sejati, dalam
kebangkitan dan penebusan merombak pemahaman bahwa perempuan hanya identik dengan urusan domestik. Oleh
karena itu sudah saatnya kita mewartakan kebangkitan Tuhan dalam setiap kehidupan, Kebangkitan Tuhan juga
kebangkitan peran perempuan. 7
Page

Anda mungkin juga menyukai