“AKU MEMULIHKANMU”
PERSIAPAN IBADAH
Jemaat duduk dan bersaat teduh pribadi.
Tepat pukul 08.00 lonceng dibunyikan.
Majelis Jemaat dan Pelayan Ibadah memasuki ruangan kebaktian.
Salah seorang penatua menyalakan lilin peribadahan.
PL dan PNK mempersiapkan diri di tempatnya.
JEMAAT BERHIMPUN
PL: Bapak, Ibu, kakak, adik, kakek, nenek dan saudara-saudara yang
dikasihi Tuhan, mari sebagai pribadi dan bersama keluarga, kita
datang menghadap Tuhan. Dengan hati yang menyembah, mari kita
memohon kehadiran Sang Sumber rahmat.
(Jemaat berdiri)
NYANYIAN JEMAAT
KJ 240a DATANGLAH, YA SUMBER RAHMAT
- modulasi
`1
Tiap hari ‘ku berutang pada kasih abadi.
Rantailah hatiku curang dengan rahmat tak henti.
‘Ku dipikat pencobaan meninggalkan kasih-Mu;
inilah hatiku, Tuhan, meteraikan bagi-Mu!
VOTUM
PF : Kebaktian Minggu ke-3 Bulan Keluarga tahun 2021 ini berlangsung
di dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi, Penolong
kita, yang kasih setia-Nya tetap untuk selama-lamanya.
J : (Menyanyikan)
AMIN, AMIN, AMIN, AMIN, AMIN, AMIN.
SALAM
PF : Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari
Tuhan Yesus Kristus menyertai Saudara sekalian!
J : DAN MENYERTAI SAUDARA JUGA!
(Jemaat duduk)
(Jemaat berdiri)
BERITA ANUGERAH
PF : Saudara-saudara, “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan
engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.” (Kisah Para Rasul
16:31)
Demikianlah berita anugerah dari Tuhan!
J : SYUKUR KEPADA ALLAH!
SALAM DAMAI
PF : “Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah
hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh
kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam
Kristus telah mengampuni kamu.”
Damai Tuhan besertamu.
J : DAN BESERTAMU JUGA.
(Jemaat duduk)
NYANYIAN JEMAAT
MAZMUR 91:9-16 (Tahun C - terlampir)
`3
PELAYANAN FIRMAN
PEMBACAAN ALKITAB
PF : (Membacakan 1 Petrus 2:24-25)
Demikianlah Firman Tuhan!
Berbahagialah setiap orang yang mendengarkan Firman Tuhan dan
yang memeliharanya! Haleluya!
J : (Menyanyikan)
KJ 472 HALELUYA, HALELUYA
KHOTBAH (terlampir)
SAAT HENING
PERSEMBAHAN LAGU
Keluarga Yanus Msen: ENGKAULAH PERISAIKU
(Jemaat berdiri)
PENGAKUAN IMAN
Pnt : Sebagai bagian dari keluarga Allah, umat-Nya yang kudus dan am,
marilah kita mengingat dan mengucapkan pengakuan pada baptisan
kita, menurut Pengakuan Iman Rasuli, demikian:
J : (Mengucapkan Pengakuan Iman Rasuli)
(Jemaat duduk)
WARTA LISAN
DOA SYAFAAT
(PF menaikkan doa syafaat, dan diakhiri dengan mengucapkan bersama
“Doa Bapa Kami”)
PELAYANAN PERSEMBAHAN
PENGANTAR PERSEMBAHAN
Pnt : Saudara-saudara, marilah kita membawa persembahan syukur
kepada Tuhan, dengan mengingat nasihat Rasul Petrus dalam surat 1
Petrus 2:5 :“Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup
untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus,
untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus
Kristus berkenan kepada Allah.” :
Keterangan Persembahan
Secara manual, persembahan dapat:
1. Dimasukkan ke kotak persembahan yang tersedia di pintu masuk sebelum
atau sesudah kebaktian.
2. Dikumpulkan terlebih dahulu di rumah, lalu diserahkan pada saat
pengumpulan persembahan di dalam kebaktian umum di gedung gereja yang
dapat dihadiri.
3. Dikumpulkan terlebih dahulu di rumah, lalu dimasukkan ke kotak
persembahan yang tersedia di Kantor TU Gereja dengan
tetap menerapkan protokol kebersihan dan kesehatan.
Secara digital, persembahan dapat:
4. Disampaikan melalui transfer ke rekening GKI Salatiga:
CIMB Niaga: No. Rek. 8001.0331.5400 a.n. GKI Salatiga.
BCA : No. Rek. 320.678.8899 a.n. GKI Salatiga.
5. Disampaikan melalui dompet digital dengan memindai
QR Code BCA GKI Salatiga.
`6
Mazmur 91 : 9 - 16
`7
`8
Khotbah Minggu GKI Salatiga
17 Oktober 2021
AKU MEMULIHKANMU
1 Petrus 2: 24-25
Marilah kita periksa apakah kita masih memiliki luka-luka batin yang
belum hilang ? Apakah tandanya jika luka itu telah sembuh ? Luka yang telah
benar-benar sembuh tidak akan terasa menyakitkan lagi. Bila tangan kita
pernah terluka pisau, dan telah sembuh namun meninggalkan bekas sayatan,
itu tidak terasa sakit lagi. Kita tidak bisa lupa pada peristiwa saat kita terkena
pisau, namun karena luka itu sudah sembuh, hal itu tidak akan menyakitkan
lagi. Bagaimana dengan luka batin yang kita alami ? Barangkali kita juga
tidak bisa melupakan ketika orang melukai kita, tetapi mengingat peristiwa
itu hati kita tidak akan terasa pedih, seperti dulu ketika peristiwa itu terjadi.
Bila mengingat peristiwa yang sudah lama itu dan hati kita masih terasa
pedih, itu tanda bahwa sebenarnya luka itu belum benar-benar sembuh. Kita
belum benar-benar memaafkan orang yang menyakiti kita.
`12