Anda di halaman 1dari 18

PETUGAS

HIDUP SEBAGAI SAKSI KEMENANGAN KRISTUS


LITURGI MINGGU PENTAKOSTA, 28 Mei 2023 – GKI SANGKRAH SOLO (pk. 06.30 & 09.00)

PERSIAPAN IBADAH UMAT DUDUK


 Pelayan ibadah berdoa bersama sebelum ibadah dimulai di konsistori.
 Bumper-in.

LONCENG PANGGILAN BERIBADAH


 Petugas membunyikan lonceng sebanyak 7 kali sebagai tanda panggilan beribadah.

WARTA LISAN
 Jika ada warta maka akan dibacakan oleh Penatua. Jika tidak ada maka Penatua langsung
menyalakan api lilin Kristus.

PENYALAAN API LILIN KRISTUS


 Penatua menyalakan lilin Kristus.
 Pemusik dan Cantoria mengiringi penyalaan lilin dengan menyanyikan lagu dari NKB 96.

PRELUDE
 Cantoria menyanyikan lagu dari NKB 96.

DATANG, YA ROH KUDUS


NKB 96:1-3
Syair dan lagu : G. Soumokil 1989

Solis Datang ya Roh Kudus, masuki hidupku,


B’ri apiMu, b’ri sinarMu.
Datang, o datang dan bertakhta di hatiku.
Datang, ya Roh Kudus, dalam hidupku.

(interlude)

1
Cantoria Ya Surya hidupku, Harapan umat-Mu,
Penuhilah ciptaan-Mu
Dengan anugerah dan kasih setia-Mu.
Datang, ya Roh Kudus, dalam hidupku.

PROKLAMASI PENTAKOSTA UMAT BERDIRI


 Liturgos memimpin litani - Proklamasi Pentakosta.
 Pendeta dan Penatua mempersiapkan diri, prosesi dari pintu depan.

Liturgos Haleluya! Yesus telah menang dan telah naik ke Surga.


Umat Roh Kudus telah datang dan hadir disini!
Liturgos Roh Kudus, Sang Penghibur sudah datang!
Umat Roh Kudus, Sang Penolong selalu menyertai kami!
Liturgos Roh Kudus memperlengkapi dan mengutus kita
untuk berkarya dan bersaksi di tengah dunia.
Umat Roh Kudus memimpin kami kepada kebenaran.

(Pemusik langsung memberi introlude lagu dari KJ 237)

ROH KUDUS TETAP TEGUH


KJ 237:1-2
Syair : “Holy Spirit, Faithful Guide”, Marcus M. Wells 1858, terj. Yamuger 1979

Roh Kudus, tetap teguh Kau Pemimpin umatMu.


Tuntun kami yang lemah lewat gurun dunia.
Jiwa yang letih lesu mendengar panggilanMu,
“Hai musafir, ikutlah ke neg’ri sejahtera!”

Kawan karib terdekat, Kau menolong yang penat;


B’ri di jalan yang kelam hati anakMu tent’ram.
Bila badai menderu, perdengarkan suaraMu,
“Hai musafir, ikutlah ke neg’ri sejahtera!”
(interlude – medley dengan NKB 102) - Prosesi Pendeta dan Penatua

2
SEBARKAN WARTA-NYA
NKB 102:3
Syair: “The Comforter Has Come”; Frank Bottome,
Terjemahan: F. Suleeman. Lagu: William J. Kirkpatrick.

Hai, sambut segera Sang Raja yang besar,


Mencari manusia, berdosa dan cemar.
Mereka ditebus, soraknya terdengar :
Penghibur tibalah!
Refrain: Penghibur tibalah! Penghibur tibalah!
Roh Allah yang kudus berlimpahlah terus.
Sebarkan wartanya kepada manusia: Penghibur tibalah!

VOTUM DAN SALAM


 Pendeta / Pelayan Firman memimpin Votum dan salam.

Pendeta Ibadah Pentakosta ini berlangsung


di dalam nama Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
Umat (menyanyikan) Amin, Haleluya (2x).

Pendeta Sukacita dan damai sejahtera Kristus besertamu!


Umat Dan besertamu juga!

KATA PEMBUKA UMAT DUDUK


 Liturgos menyampaikan kata pembuka.

Liturgos Selamat hari Pentakosta!


Hari Pentakosta berarti hari kelima puluh.
Hari raya tersebut secara tradisional dirayakan
oleh umat Yahudi sebagai hari raya panen.
3
Namun dalam tradisi kekristenan,
hari raya tersebut mendapatkan makna baru,
yaitu hari dicurahkannya Roh Kudus atas para murid.
Pencurahan Roh Kudus adalah pemenuhan janji Allah
yang diucapkan oleh Yesus sebelum Ia terangkat ke surga.
Kehadiran Roh Kudus akan menyertai, memperlengkapi
dan menolong para murid untuk melanjutkan pekerjaan Yesus
di dunia ini, seperti tema ibadah kita pada hari ini :
“Hidup Sebagai Saksi Kemenangan Kristus”.
Marilah kita menghayati pencurahan Roh Kudus
dan bersama-sama merayakan hari Pentakosta!
(Pemusik langsung memberi introlude lagu dari NKB 102)

SEBARKAN WARTA-NYA
NKB 102:1,2,4
Syair: “The Comforter Has Come”; Frank Bottome,
Terjemahan: F. Suleeman. Lagu: William J. Kirkpatrick.

Umat Sebarkan warta-Nya kepada manusia


yang hidup berkesah di dunia resah.
Maklumkan segera berita mulia: Penghibur tibalah!
Refrain: Penghibur tibalah! Penghibur tibalah!
Roh Allah yang kudus berlimpahlah terus.
Sebarkan wartanya kepada manusia: Penghibur tibalah!

Wanita T’lah lewat malam g’lap, diganti t’rang tetap,


derita yang berat telah hilang lenyap.
Pria Dan tiba harinya, janji-Nya pun genap: Penghibur tibalah!
Bersama Penghibur tibalah! Penghibur tibalah!
Roh Allah yang kudus berlimpahlah terus.
Sebarkan wartanya kepada manusia: Penghibur tibalah!
(interlude - modulasi)

4
Pria Besarlah kasih-Nya! ‘Ku masyhurkan lekas,
kepada dunia yang bimbang dan cemas.
Wanita Dan citra Tuhanku ‘ku pancarkan jelas: Penghibur tibalah!
Bersama Penghibur tibalah! Penghibur tibalah!
Roh Allah yang kudus berlimpahlah terus.
Sebarkan wartanya kepada manusia: Penghibur tibalah!

PENGAKUAN DOSA UMAT DUDUK


 Liturgos memimpin pengakuan dosa, dilanjutkan dengan doa.

Liturgos Jemaat terkasih,


Allah tidak pernah membiarkan anak-anakNya
mengalami ketakutan dan ketidakpastian.
Melalui Roh Kudus, Ia selalu menyertai dan membimbing
agar kita hidup dalam kebenaran dan taat pada firman-Nya.
Sudahkah kita merasakan kehadiran dan pimpinan Roh Kudus
di dalam hati dan hidup kita sehari-hari?
Apakah hati kita masih diliputi dengan rasa gundah dan lelah
setiap kali menghadapi masalah?
Sudahkah kita memilih berserah kepada Allah,
atau malah menyerah kalah?
Marilah kita berdoa mohon pengampunan dari Tuhan!
(jeda 3 detik)

Ya Bapa, Sang Penghibur dan Penolong kami,


Ampunilah kami jika seringkali kami masih mengabaikan
kehadiran Tuhan dalam setiap hari kehidupan kami,
sehingga tak jarang hati kami dikuasai oleh ketakutan,
kebimbangan dan berlarut-larut dalam kesedihan,
sehingga kami tidak dapat mensyukuri karunia-karunia
yang Tuhan berikan.
Kiranya Tuhan memampukan kami selalu taat dan percaya
karena Roh Kudus berkarya dan selalu menjaga.
Ya Roh Kudus, sinarilah hati kami untuk selalu berserah. Amin!
5
ROH KUDUS, SINARILAH
KJ 236:1-4
Syair: “Holy Ghost, with Light Divine”, Andrew Reed 1817,
terj. E.L. Pohan Shn 1975. Lagu: Louis M. Gottschalk 1854.

Roh Kudus, sinarilah hati gundah dan lelah.


Ganti kuasa yang gelap dengan t’rang-Mu yang tetap.
Pria Roh Kudus, sucikanlah hati risau dan lemah.
Yang t’lah lama dicekam oleh Iblis yang kejam.
Wanita Roh Penghibur, angkatlah hati susah, berkesah.
Hibur hati yang sedih, balut luka yang perih.
(interlude - modulasi)

Roh Kudus, diamilah hati yang t’lah berserah.


Kaulah saja, Tuhanku, Raja dalam hatiku.

BERITA ANUGERAH
 Pendeta membacakan berita anugerah dari Roma 5:5, 8:2.

Pendeta Berita anugerah dari Tuhan dari Surat Paulus kepada jemaat di
Roma pasal lima ayat lima dan pasal delapan ayat dua,
demikian :
“Dan pengharapan tidak mengecewakan,
karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita
oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam
Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.”
Demikianlah berita anugerah dari Tuhan!
Umat Syukur kepada Allah!
Pendeta Di dalam Kristus, Allah telah berdamai dengan kita.
Umat Kami juga hidup berdamai dengan sesama.

6
SALAM DAMAI UMAT BERDIRI
 Pendeta dan umat memberikan salam namaste seorang dengan yang lain, diiringi lagu
KMM 163 (2 kali).

BAGI-MU DAMAI SEJAHTERA


KMM 163 – “Havenu Syalom Alekhem”.

Bagimu damai sejaht’ra, bagimu damai sejahtr’a,


bagimu damai sejaht’ra, bagimu damai damai dan sejahtera! (2x)

NYANYIAN SYUKUR UMAT BERDIRI


 Liturgos memimpin nyanyian syukur.

Liturgos Roh Kudus telah hadir dalam hati kita,


Roh Penghibur datang melenyapkan keraguan dan kesedihan,
dan Ia memberikan hidup baru, hidup dalam terang,
penuh berkat dan berlimpah sukacita.
(Pemusik langsung memberi introlude lagu dari NKB 106)

HIDUP DALAM SUKACITA


NKB 106:1-2
Syair : ”Blessed Quietness”, Manie Payne Ferguson, abad ke19, terj. F. Suleeman 1990
Lagu : W.S. Marshall, disesuaikan oleh James M. Kirk (1854-1945)

Hidup dalam sukacita limpah ruah dan penuh;


Roh Penghibur sudah datang, tinggal dalam hatiku.
Refrain Sungguh indahlah, sungguh ajaiblah, dan hatiku pun lega.
Dalam badai laut, damai diberi, nanti ombak ‘kan reda.
(interlude)

Hidup baru, kesenangan, sudah diberikan-Nya;


Keraguan, kesedihan, pun dihapus oleh-Nya.
Refrain Sungguh indahlah, sungguh ajaiblah, dan hatiku pun lega.
Dalam badai laut, damai diberi, nanti ombak ‘kan reda.

DOA PELAYANAN FIRMAN UMAT DUDUK


 Pendeta memimpin doa pelayanan firman.
7
BACAAN PERTAMA - KISAH PARA RASUL 2:1-21
Lektor Bacaan pertama diambil dari Kisah Para Rasul pasal dua
ayat satu sampai dengan dua puluh satu.
...............(membacakan Kisah Para Rasul 2:1-21) .......................

Demikianlah firman Tuhan!


Umat Syukur kepada Allah!

Pemusik langsung memberi introlude lagu yang didasarkan dari Mazmur 104:24-35)

DATANGLAH TUHAN, KIRIMKAN ROH-MU


Syair: Juswantori Ichwan, menurut Mazmur 104:24-35.
Lagu: “Psalm 104”, David Haas (refrain), Juswantori Ichwan (bait)

Cantor Datanglah Tuhan, kirimlah Roh-Mu, barui muka bumi!


Datanglah Tuhan, kirimlah Roh-Mu, barui muka bumi!
Umat Datanglah Tuhan, kirimlah Roh-Mu, barui muka bumi!
Datanglah Tuhan, kirimlah Roh-Mu, barui muka bumi!
Cantor Betapa banyaknya karya-Mu Tuhan, sekaliannya Kau jadikan.
Kau ciptakan semua dengan hikmat-Mu,
bumi penuh dengan ciptaan-Mu.
Umat Datanglah Tuhan, kirimlah Roh-Mu, barui muka bumi!
Datanglah Tuhan, kirimlah Roh-Mu, barui muka bumi!
Cantor Kiranya kemuliaan Tuhan tetap, bersukalah karena karya-Nya.
Dia yang pandang bumi hingga bergentar.
Gunung yang Ia sentuh pun berasap.
Umat Datanglah Tuhan, kirimlah Roh-Mu, barui muka bumi!
Datanglah Tuhan, kirimlah Roh-Mu, barui muka bumi!
Cantor Ku nyanyi bagi-Nya selama hidup, dan bermazmur selagi 'ku ada.
Biarlah renunganku manis terdengar. Hai, jiwaku pujilah Tuhan!
Umat Datanglah Tuhan, kirimlah Roh-Mu, barui muka bumi!
Datanglah Tuhan, kirimlah Roh-Mu, barui muka bumi!

8
BACAAN KEDUA - I KORINTUS 12:3-13 UMAT DUDUK

Lektor Bacaan kedua diambil dari Surat Paulus yang pertama kepada
jemaat di Korintus, pasal dua belas ayat tiga sampai dengan tiga
belas.
................(membacakan I Korintus 12:3-13).............

Demikianlah sabda Tuhan!


Umat Syukur kepada Allah!

BACAAN ALKITAB – YOHANES 20:19-23


 Pendeta-2 membacakan Injil Yohanes 20:19-23

Pendeta Inilah Injil Tuhan Yesus Kristus menurut Yohanes


pasal dua puluh ayat sembilan belas sampai dua puluh tiga.
................... (membacakan Yohanes 20:19-23).....................

Demikianlah Injil Tuhan Yesus Kristus.


Yang berbahagia ialah kita semua yang mendengar
dan memelihara sabda Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Haleluya!
Umat (menyanyikan) Haleluya, haleluya. (2x)

(modulasi)

Haleluya, Haleluya, Haleluya, Haleluya.


Haleluya, Haleluya, Terpujilah Nama-Nya!

KHOTBAH
 Pendeta menyampaikan khotbah.

9
SAAT TEDUH
 Pemusik memainkan lagu lembut secara instrumentalia.

PERSEMBAHAN PUJIAN
 Jika ada persembahan pujian maka dilakukan setelah saat teduh.

PENGAKUAN IMAN UMAT BERDIRI

 Penatua memimpin pengakuan iman.

Penatua Marilah bersama dengan umat Tuhan yang ada di dunia ini,
kita bersehati menyatakan dan memperbarui iman percaya kita
dengan menyanyikan lagu “Kupercaya Allah Bapa” langgam
dari KJ 3.

KU PERCAYA ALLAH BAPA


LANGGAM KJ 3 – “Kami Puji Dengan Riang”

Kupercaya Allah Bapa, Maha kuasa dan benar.


Khalik langit laut dan bumi, seg’nap dunia yang besar.
Oleh rahmat-Nya ku ada, pengharapanku teguh.
Kar’na Bapa menentukan, perjalanan hidupku.

Kupercaya Yesus Kristus, Dia anak tunggal-Nya.


Tuhan dan Kepala kami, Allah dan manusia.
Yesus menderita sengsara, mati dan dikuburkan.
Bangkit lalu naik ke surga, memerintah s’lamanya.

(modulasi)

Kupercaya dan kumohon, Roh Kudus kesungguhan.


Yang memberi pada g’reja, hidup dan persatuan.
Usir hikmat duniawi, roh pendusta dan benci.
Biar g’reja bersekutu dengan iman yang jernih.

10
WARTA PANITIA PASKA - PENTAKOSTA
 Panitia menayangkan video atau membacakan warta rangkaian acara Paska-Pentakosta
(acara Perayaan Pentakosta pk. 17.00).

DOA SYAFAAT
 Pendeta menaikkan beberapa pokok doa syafaat yang diakhiri dengan menyanyikan lagu
“Doa Bapa Kami” (versi Untung Ongkowidjaja).

PELAYANAN PERSEMBAHAN
 Penatua memimpin pelayanan persembahan dan membacakan nas persembahan.
 Sebelum pengedaran kantong persembahan, para pembawa hasil panen mempersiapkan
diri untuk maju ke altar sambil menari.
 Para kolektan mempersiapkan diri untuk mengedarkan kantong persembahan.

Penatua Di dalam Perjanjian Lama,


Hari Pentakosta adalah sebuah hari raya pengucapan syukur
bagi umat Israel atas hasil panen gandum.
Pesta itu dirayakan tujuh Minggu setelah hari Paska
sehingga juga dikenal dengan nama Hari raya Tujuh Minggu.
Dengan membawa hasil panen mereka,
umat Israel menyatakan syukur
atas kebaikan dan pemeliharaan Allah
dalam perjalanan kehidupan mereka.
Sungguh hati kita berlimpah syukur dan sukacita
atas kasih kebaikan Tuhan di dalam kehidupan kita.
Umat Penyertaan Tuhan sungguh nyata.
Penatua Sungguh hidup kita berlimpah berkat Tuhan
karena kasih setia Tuhan selalu tercurah atas kita.
Umat Pemeliharaan Tuhan sungguh nyata.
Penatua Marilah kita mengingat dan merenungkan
kasih sayang penyertaan dan pemeliharaan Tuhan
di dalam kehidupan kita.
Umat Kami bersyukur dan merayakan kebaikan Tuhan.

11
 Para pembawa hasil panen memasuki ruang ibadah sambil menari dan meletakkan hasil
panennya di tempat yang telah disediakan, diiringi lagu dari PKJ 55 “Hai Puji NamaNya”.

HAI PUJI NAMANYA


PKJ 55:1-2
Syair dan lagu: Arnoldus Isaak Apituley, 1998, Kejadian 1.

Hai, puji nama-Nya, terang cahaya,


dan puji nama-Nya, hai cakrawala.
Hai, puji nama-Nya, semesta alam:
mari semuanya menyembah Tuhan.
Refrain: Haleluya! Pujilah Tuhan tak henti,
Haleluya! Kar’na kasih-Nya tak terp’ri.
Haleluya! Pujilah Tuhan tak henti,
Haleluya! Kar’na kasih-Nya tak terp’ri.
(interlude 1 lagu penuh)

Wanita Hai, puji nama-Nya, tumbuh-tumbuhan,


dan puji nama-Nya, jenis bijian.
Pria Hai, puji nama-Nya, buah-buahan:
mari semuanya menyembah Tuhan.
Bersama Haleluya! Pujilah Tuhan tak henti,
Haleluya! Kar’na kasih-Nya tak terp’ri.
Haleluya! Pujilah Tuhan tak henti,
Haleluya! Kar’na kasih-Nya tak terp’ri.

NAS PENGANTAR PERSEMBAHAN


 Penatua membacakan nas persembahan dari Amsal 3:9-10.

Penatua Firman Tuhan yang melandasi persembahan kita


diambil dari kitab Amsal pasal tiga ayat sembilan dan sepuluh,
demikian:
“Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari
segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh
sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap
dengan air buah anggurnya.”
12
Marilah kita mengungkapkan syukur kita kepada Tuhan
dengan memberikan persembahan.
Persembahan dapat diberikan dengan cara memasukkan uang
persembahan ke dalam kantong yang diedarkan,
atau dengan cara transfer ke rekening GKI Sangkrah Solo
dan QRIS dengan scan QR code yang telah tersedia.
(pemusik memberikan introlude lagu dari KJ 241)

INILAH HARI KELIMA PULUH


KJ 241:1-5
Syair dan lagu : H.A. Pandopo 1983

Solis 1 Inilah Hari Kelima puluh, Hari Pentakosta;


Solis 2 Panen pertama menjadi nampak, panen dari Paskah.
Cantoria Untuk siapakah hasil pertama ini?
Untuk Tuhan, Sumber anugerah!

Umat Biji benih yang telah ditanam dengan air mata


Hidup menjadi tumbuhan dan buahnya sudah nyata.
Refrein Untuk siapakah hasil pertama ini?
Untuk Tuhan, Sumber anugerah!

(interlude)

Solis 2 Yesus ditanam dan bangkit pula pada masa Paskah,


Solis 1 Kini buahNya menjadi nyata pada Pentakosta.
Cantoria Untuk siapakah hasil pertama ini?
Untuk Tuhan, Sumber anugerah!

Umat Yesus Tanaman yang Mahaagung, diberkati Allah;


Nampaklah hasil Tanaman itu : orang yang percaya.
Refrein Untuk siapakah hasil pertama ini?
Untuk Tuhan, Sumber anugerah!

13
(interlude - modulasi)

Umat Hasil pertama mengandung janji untuk panen akhir:


Nanti tuaian purnama datang, janganlah kuatir!
Refrein Untuk siapakah panen purnama itu?
Untuk Tuhan, Sumber anugerah!

 Jika lagu persembahan telah selesai dinyanyikan namun persembahan masih belum selesai
diedarkan maka pemusik mengiringi secara instrumentalia.
 Setelah persembahan selesai, penatua mengajak umat untuk berdiri dan pemusik memberi
introlude lagu aklamasi persembahan “BagiMu Ya Tuhan”.

AKLAMASI PERSEMBAHAN UMAT BERDIRI

 Penatua mengajak umat untuk berdiri / tayangan multimedia menghimbau untuk berdiri.
 Penatua yang membawa kantong persembahan maju ke depan diiringi lagu aklamasi
persembahan, dilanjutkan dengan doa.

BAGIMU YA TUHAN

BagiMu ya, Tuhan, segala pujian!


BagiMu ya, Tuhan, s’bab kasih sayangMu
DarahMu s’lamatkanku, kuasaMu bangkitkanku!
BagiMu ya, Tuhan, kubrikan pujian! Amin.

DOA PERSEMBAHAN UMAT BERDIRI


 Penatua memimpin doa persembahan.
 Setelah doa selesai, Penatua meletakkan kantong persembahan di tempat semula.

Penatua Mari kita berdoa


menyerahkan persembahan syukur kita kepada Tuhan!

14
“Bapa yang Mahakasih,
Pada hari Pentakosta ini, sungguh kami bersyukur
dan bersukacita atas pencurahan Roh Kudus,
melalui setiap penyertaan dan pertolongan Tuhan
yang boleh kami rasakan dalam keseharian hidup kami.
Bersama-sama kami juga menyatakan rasa syukur kami
dengan memberikan persembahan syukur
yang telah kami kumpulkan pada ibadah Pentakosta ini.
Kiranya Engkau memberkati dan menguduskannya,
agar persembahan kami layak dan berkenan di hadapanMu.
Pimpinlah setiap pelayan Tuhan yang dipercaya
untuk mengelola uang persembahan ini,
agar dapat mengatur penggunaannya
dengan bijaksana dan takut akan Tuhan,
sehingga dapat bermanfaat dan menjadi berkat
untuk meneruskan pekerjaan Tuhan melalui keseharian kami.
Kami berdoa dan bersyukur dalam nama Tuhan Yesus.
Amin!

NYANYIAN PENGUTUSAN UMAT BERDIRI


 Liturgos membaca pengantar nyanyian pengutusan.

Liturgos Ibadah Pentakosta 2023 ini segera akan berakhir,


Namun kiranya api Roh Kudus tetap berkobar dalam hati kita,
mengobarkan semangat iman dan memimpin hidup kita
untuk terus berkarya dan bersaksi bagi kemuliaan-Nya.
(pemusik langsung memberi introlude lagu dari NKB 104)

15
API-NYA BERKOBAR DALAM HATIKU
NKB 104:1,3,4
Syair dan lagu: “I Can Feel the Fire Aburning”; W. Elmo Mercer.
Terjemahan: K. P. Nugroho.

Umat Api-Nya berkobar dalam hatiku,


‘Ku girang kar’na Yesus yang memb’ri.
Dihangatkan jiwaku, tak perlu ‘ku mengeluh,
Darah-Nya membasuh diriku bersih.
Refrain: Api-Nya terang, jiwaku senang, muliakanlah Tuhanku;
Haleluya bergemar, Yesus Raja yang benar,
api-Nya berkobar dalam hatiku.

Wanita Api-Nya berkobar dalam hatiku, jiwaku s’lamat kar’na kuasa-Nya.


Pria Nyala kasih dalamku, mengalahkan seteru;
Roh memimpin hidupku seluruhnya.
Bersama Api-Nya terang, jiwaku senang, muliakanlah Tuhanku;
Haleluya bergemar, Yesus Raja yang benar,
api-Nya berkobar dalam hatiku.
(interlude - modulasi)

Pria Api-Nya berkobar dalam hatiku, dinyalakan iman, harapanku.


Wanita ‘Ku bersaksi bagi-Nya, muliakan nama-Nya,
agar nyata kasih Kristus, Tuhanku.
(beat) Api-Nya terang, jiwaku senang, muliakanlah Tuhanku;
Haleluya bergemar, Yesus Raja yang benar,
api-Nya berkobar dalam hatiku.
(all) Api-Nya terang, jiwaku senang, muliakanlah Tuhanku;
Haleluya bergemar, Yesus Raja yang benar,
api-Nya berkobar dalam hatiku.

16
PENGUTUSAN DAN BERKAT
 Pendeta memimpin pengutusan dan menyampaikan berkat.

Pendeta-1 Arahkanlah hatimu kepada Allah,


alamilah hidup berkemenangan di dalam Kristus,
dengan selalu setia dan taat pada pimpinan Roh Kudus!
Umat Kami mengarahkan hati kami kepada Tuhan,
dan Roh Kudus telah memperbarui hidup kami.
Pendeta-2 Kiranya api Roh Kudus terus mengobarkan semangat imanmu
untuk menjadi saksi kemenangan Kristus di tengah dunia.
Umat Kami bersukacita hidup sebagai saksi Kristus bagi sesama.
Pendeta-3 Terpujilah Bapa, Anak dan Roh Kudus di sepanjang hidupmu!
Umat Kini dan selamanya.
Pendeta (menyampaikan berkat)
Umat (menyanyikan) Haleluya, haleluya! (2x)

17
POSTLUDE
 Setelah aklamasi berkat selesai dinyanyikan, Pendeta dan Penatua melakukan
penyerahan Alkitab. Pendeta menyampaikan salam kepada jemaat (khusus di
akhir ibadah pukul 06.30) lalu berjalan menuju pintu depan gereja untuk
memberikan salam namaste kepada jemaat dengan tetap menjaga jarak.
 Alur keluar jemaat diatur oleh Liturgos.
 PNJ menyanyikan lagu “Hale, Hale, Haleluya!”

PANITIA PASKA – PENTAKOSTA 2023


GKI SANGKRAH SOLO

18

Anda mungkin juga menyukai