2. Dasar Teori
Ikatan awal tidak boleh dimulai satu jam setelah dicampur dengan air,
syarat ini diperlukan untuk mengolah dan memampatkan adukannya dan
betonnya. Ikatan awal tercapai jika ujung jarum tipis (beban 700 gram).
Pada pesawat Vicat Apparatus setelah dilepas, beban menembus adukan
semen portland dan berhenti tepat 5 – 7mm dari dasar kaca. Adonan dari
konsistensi normal yang memerlukan air sedemikian banyaknya, hingga
jarum tebal (beban 300 gram). Pada pesawat Vicat Apparatus setelah 30
detik dan berhenti 5 – 7 mm dari dasar kaca. Ikatan awal semen terjadi pada
penurunan 25 mm.
3. Bahan yang digunakan :
a. Adonan semen portland.
6. Alur Kerja
Mempersiapkan Alat dan Bahan :
Mulai
Stop watch Mulai
cawana
Pengujian
Vicat Apparatus, dengan Ikatan: Awal
spesifikasi
Berat plunyer dan jarum
Semen= 300 gram
Panjang jarum = 50 mm
Diameter jarum = 1 mm
Mold, dengan ketentuan : bawah = 70 mm
atas = 60 mm
atas = 40 mm
d. Adonan semen portland
Langkah kerja :
a. Membuat pasta semen berbentuk bola dengan tangan.
b. Masukkan pasta ke dalam mold hingga terisi penuh, kemudian meletakkan di
atas plat kaca dan meratakan permukaan atasnya.
c. Memasang jarum Vicat Apparatus sampai menyentuh permukaan atas pasta.
d. Setiap 15 menit, jarum dijatuhkan sehingga menembus pasta selama 30 detik.
Mengamati
e. Membuat grafik hubungan Hasil
antara Percobaan
waktu dan penurunan tersebut.
Analisis Data
Kesimpulan
Selesai
7. Data Pengamatan
Tabel V.1 Pengamatan Penurunan Jarum Vicat Apparatus
Percobaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Waktu (menit) 0 15 30 45 60 75 90 100 120
Penurunan (mm) 30 29 20 21 24 29 25 27 36
8. Kesimpulan
a. Dilihat dari grafik ikatan awal terjadi penurunan 25 mm, pada menit ke
23.
b. Dalam pembacaan grafik, seharusnya di dapatkan hasil angka selalu
turun, tetapi pada praktikum kali ini dikarenakan alat yang digunakan
masih terjadi pengendapan semen pada jarum Vicat Apparatus sehingga
mempengaruhi penurunan yang terjadi pada pengujian ikatan awal
semen.
9. Saran-saran
a. Dalam percobaan ini ketelitian pengukuran sangat dibutuhkan, karena
akan mempengaruhi analisis hitungan.
b. Pengamatan pada stop watch harus benar-benar cermat.
c. Permukaan yang digunakan untuk uji haruslah merata, tidak hanya 1 titik
permukaan.