Anda di halaman 1dari 6

Laboratorium Sipil Laporan Praktikum

Politeknik Negeri Padang Teknologi Beton 1

Pengujian Waktu Ikat Awal Semen

Cara Laboratorium

A. Lokasi dan Waktu


Hari, tanggal : Senin, 16 Mei 2016
Waktu : Pukul 08.00 WIB – selesai
Lokasi : Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Sipil,
Politeknik Negeri Padang

B. Tujuan Pratikum
1. Tujuan Umum
Dapat menentukan waktu ikat awal semen perihal dengan
menggunakan alat ukur.
2. Tujuan Khusus
1) Dapat mengetahui dan memahami prosedur pelaksanaan dan pengujian
waktu ikat awal semen secara laboratorium dengan baik dan benar.
2) Dapat mengenal dan menggunakan peralaan pengujian dengan baik
dan benar.
3) Dapat menentukan dan menghitungkan serta menganalisa hasil
pengujian yang dilakukan.
4) Dapat menyimpulkan dan membandingkan hasil pengujian yang
didapat dengan standar yang dipakai.

C. Referensi
1) Modul pratikum material beton 1 Jurusan Teknik Sipil Politeknik
Negeri Padang, tahun 2015
2) SNI 03-6827-2002

D. Dasar Teori
Waktu ikat awal semen adalah waktu yang diperlukan semen untuk
mengeras terhitung dari bereaksinya semen dengan air yang menjadi pasta
semen. Hingga pasta cukup kuat menerima tekanan.

RIFKI MUCHNI DIV Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan


1511051021
Laboratorium Sipil Laporan Praktikum
Politeknik Negeri Padang Teknologi Beton 1

Waktu ikat semen dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :


1) Waktu ikat awal (inisial setting)
Yaitu, waktu dari pencampuran semen dengan air menjadi pasta,
hingga hilang sifat keplastisannya.

2) Waktu ikat akhir (final setting time)


Yaitu, waktu antara terbentuknya pasta semen hingga semen mengeras
waktu ikat akhir akan tercapai setelah 8 jam sesudah semen diaduk dengan
air.

Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu ikat awal semen :


1) Suhu
Suhu merupakan faktor yang terpenting dalam keseimbangan pada
pengikatan awal karena apabila pada waktu perawatan benda uji suhu
ruangan tidak boleh lembab dan kering, hal ini bisa mengakibatkan
pengikatan semen tidak stabil.
2) Kadar Air
Kadar air yaitu, jumlah air yang dibutuhkan dalam pengujian tersebut.
Yaitu harus sesuai dengan konsistensi, dalam pegujian konsistensi semen
yaitu 25%, apabila air terlalu banyak maka benda uji akan cepat kering dan
akan menyebabkan retak-retak pada benda uji.
3) Kehalusan Butiran Semen
Pengujian waktu awal ikat semen jua dipengaruhi oleh kehalusan
butiran semen. Apabila semen terlalu harus maka waktu pengikatan semen
cepat.
4) Kadar SO3
Kadar SO3 adalah kadar yang terkandung dalam semen yang apabila
kadar ini terlalu banyak dalam semen makan semen menjadi keras.

RIFKI MUCHNI DIV Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan


1511051021
Laboratorium Sipil Laporan Praktikum
Politeknik Negeri Padang Teknologi Beton 1

Menurut SNI 03-6827-2002 waktu ikat awal semen portland bila diuji
dengan alat ikat adalah pada menit ke 45 setelah semen diaduk dengan air,
sedangkan waktu vikat air terjadi setelah 8 jam.
Untuk meneruskan waktu ikat awal semen Portland dilakukan dengan
menggunakan alat vikatyang mempunyai jarum berdiameter 1 mm. caranya
adalah dengan meletakkan benda uji yang telah diaduk dengan mesin pengaduk
(mixer) tepat di bawah jarum alat vikat. Kemudian jarum diluncurkan dan
dibiarkan serlama 30 detik dan diamati penurunan jarum alat vikat yang tercapai.
Jika penurunannya 25 + 1 mm. waktu ikat awal semen telah tercapai, namun jika
belum maka benda uji dirawat lagi selama 15 menit, lalu lakukan pekuncuran alat
vikay kembali hingga tercapai waktu ikat awal semen.

E. Peralatan dan Bahan


1. Peralatan
1) Alat vikat yang jarum berdiameter 1 mm
2) Cincin konik
3) Timbangan dengan kapasitas 3000 g ketelitian 0,01 g.
4) Saringan No. 200
5) Stopwatch
6) Sarung tangan
7) Plat kaca
8) Spatula
9) Mixer
2. Bahan
1) Semen sebanyak 300 g yang lolos saringan No. 200
2) Air konsistensi mekanis
Catatan :
 Semen yang digunakan adalah semen tipe PCC produksi PT. Semen
Padang.
 Air yang digunakan air bersih yang berasal dari lingkungan Politeknik
Negeri Padang.

RIFKI MUCHNI DIV Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan


1511051021
Laboratorium Sipil Laporan Praktikum
Politeknik Negeri Padang Teknologi Beton 1

F. Keselamatan Kerja
1. Umum
1) Memakai pakaian praktek selama pratikum
2) Membaca referensi sebelum memulai pratikum
3) Melakukan pekerjaan sesuai prosedur yang ada
4) Konsentrasi saat melakukan praktikum
5) Menggunakan alat dengan benar dan sesuai dengan fungsi
6) Menjaga kebersihan lingkungan praktek
2. Khusus
Hati-hati menuangkan air pada saat pencampuran.

G. Prosedur Pelaksanaan
1) Mempersiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan.
2) Mengayak semen menggunkan saringan No. 200 dan timbang hasil
ayakan 300 g. sementara itu air ditimbang 26% dari berat semen (hasil
konsistensi mekanis).
3) Selanjutnya memasukkan semen dan air ke dalam wadah aduk-aduk
terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan air yang dimasukkan sedikit
demi sedikit dan biarkan selama 20 detik.
4) Setelah diniarkan selama 20 detik, aduk dengan mixer selam 30 detik
dengan kecepatan 3 rpm.
5) Setelah 30 detik, matikan mixer dan diamkan selama 15 detik sambil
membersihkan pasta semen yang menempel pada cawan.
6) Lalu aduk kembal selama 60 detik dengan kecepatan 5 rpm.
7) Lalu setelah berhent8, ambil pasta semen dan bentuk seperti bola.
8) Melemparkan bola pasta semen dari tangan kiri ke kanan dengan jarak ±
15 cm sebanyak 16 kali.
9) Selanjutnya masukkan pasta dalam cincin konik yang berdiameter besar
yang dialas plat kaca.
10) Lalu ratakan permukaan dengan spatula.
11) Bagian cincin konik yang besar tersebut ditutup dengan plat kaca lalu
cincin konik dibalik dan ratakan dengan spatula.

RIFKI MUCHNI DIV Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan


1511051021
Laboratorium Sipil Laporan Praktikum
Politeknik Negeri Padang Teknologi Beton 1

12) Benda uji yang telah siap kemudian dirawat selama 45 menit dalam
tabung desikator.
13) Setelah 45 menit, letakkan benda uji dibawah jarum alat vikat yang telah
diatur skalanya menjadi 0.
14) Tahap berikutnya meluncurkan jarum alat vikat dengan membuka sekrup
pengunci sehingga menusuk benda uji selam 30 detik.
15) Setelah 30 detik, kencangkan sekrup pengunci dan baca skala
penurunannya.
16) Jika skala penurunan belum diantara 24-26 mm, maka waktu ikat awal
semen belum tercapai dan percobaan diulangi dengan membiarkan benda
uji selama 15 menit. Setelah 15 menit lakukan peluncuran jarum alat vikat
kembali, pada titik berbeda.
17) Melakukan pengujian sampai penurunan tercapai.

H. Pengolahan Data
Menit Waktu Penurunan Pembacaan Selisih
Penurunan WIB Selisih Pembacaan Selisih
45 11.45
15 44 0
60 12.00
15 42,5 2,5
75 12.15
15 40 2,5
90 12.30
15 40 0
105 12.45
15 0 20
120

Untuk mengetahui pada menit keberapa terjadi penurunan sebesar 25 mm


dilakukan interpolasi sebagai berikut :

RIFKI MUCHNI DIV Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan


1511051021
Laboratorium Sipil Laporan Praktikum
Politeknik Negeri Padang Teknologi Beton 1

-225 = -20 x + 1800

20 x = 1800 + 225

x =

= 101,25 menit

I. Kesimpulan
Dari pengujian waktu ikat awal semen secara laboratorium didapat data
bahwa semen produksi PT Semen Padang tercapai waktu ikat awal pada
menit ke 101,25. Berdasarkan SNI 03-6827-2002 waktu ikat awal semen
minimal 45 menit setelah benda uji diaduk dan traksimal tidak boleh lebih
dari 480 menit dan dapat disimpulkan bahwa semen dalam keadaan baik dan
sesuai standar.

RIFKI MUCHNI DIV Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan


1511051021

Anda mungkin juga menyukai