Kadar Lumpur

LAPORAN LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Bandung 40012, Kotak Pos 1234, Telepon (022) 2013789.
Homepage : www.polban.ac.id Email : polban@polban.ac.id
Subjek : Pengujian Agregat No. Uji : 09
Topik : Uji Kadar Bahan Lolos No. 200 (0,075 mm) Halaman : 1
I. REFERENSI
1. SNI 03-4142-1996, Metoda Uji Kadar Bahan Lolos no. 200 (0,075 mm).
2. SNI 03-6819-2002, Spesifikasi Agregat Halus untuk Campuran Beraspal.
3. SNI 03-6889-2002, Tata Cara Pengambilan Contoh Agregat.
4. Spesifikasi Umum Bina Marga Divisi 6 Tahun 2007.
II. TUJUAN
Mengetahui presentase kadar bahan yang lolos ayakan no.200 (kadar lumpur)
pada agregat split, screen, dan abu batu sebagai campuran Laston AC WC berdasarkan
Spesifikasi Umum Bina Marga tahun 2007.
III. TUJUAN KHUSUS

1. Memahami pengertian nilai kadar bahan lolos no. 200 dari masing-masing jenis
agregat
2. Dapat melaksanakan pengujian kandungan bahan lolos no. 200 dari masing-
masing jenis agregat
3. Dapat menghitung presentase kandungan yang lolos ayakan no.200
4. Dapat menggunakan peralatan sesuai standar pengujian
IV. DASAR TEORI

Lumpur merupakan partikel yang berukuran 0,075 mikron atau lebih. Lumpur yang
terdapat pada permukaan agregat dapat mengganggu ikatan antara agregat dengan dengan aspal,
karena lumpur tidak dapat menempel dengan aspal sehingga kekuatan Laston dapat terganggu.
Menurut Spesifikasi Umum Bina Marga Divisi 6 Tahun 2007, batas maksimal kadar lumpur
yang diperbolehkan pada agregat kasar (Split dan Screen) adalah sebesar 1%, sedangkan batas
maksimum kadar lumpur yang diperbolehkan pada agregat halus (Abu Batu) adalah sebesar 8%.
Pengujian Aspal
Kelompok 3 2A-KG 2016
Rumus yang digunakan untuk mengetahui kadar lumpur yang terdapat pada agregat :
W 1−W 2
Kadar lumpur = x 100
W1
Dengan keterangan : W1 = berat agregat awal yang telah dioven, namun belum dicuci dan masih
terdapat lumpur.
W2 = berat agregat akhir yang telah dicuci hingga bersih dari lumpur dan
dioven kembali.
V. PERALATAN DAN BAHAN

1. Bahan
No. Nama Alat Keterangan Gambar
1. Agregat halus Agregat yang lolos ayakan no. 4 (saringan

(Abu Batu) 4,75 mm), yang diperoleh dari proses
sampling.
2. Agergat sedang Agregat tertahan pada ayakan no.4

(Screen) (saringan 4,75 mm) , yang diperoleh dari
proses sampling.
Pengujian Aspal
3. Agregat kasar Agregat tertahan pada ayakan no.4

(Split) (saringan 4,75 mm), yang diperoleh dari
proses sampling.
4. Air bersih Digunakan untuk mencuci agregat
2. Peralatan
No. Nama Alat Keterangan Gambar
1. Saringan  Digunakan untuk menyaring lumpur

yang ada pada agregat yang diuji.
 Ukuran lubang ayakan : 1,18 mm
(no.16) dan 0,075 mm (no.200)
2 Oven Alat yang digunakan untuk mengeringkan

benda uji, dapat diatur pada suhu konstan
(110±5)ºC
Pengujian Aspal
3. Timbangan Digunakan untuk mengetahui berat dari agregat

yang akan di uji dengan ketelitian 0,1 gram
4. Ember Digunakan sebagai tempat untuk mencuci

agregat.
5. Pan Digunakan untuk menampung agregat halus

dan agregat kasar pada saat ditimbang dan
ketika dimasukkan ke dalam oven
6. Kuas Digunakan untuk membersihkan agregat yang

tersisa dalam cawan.
Pengujian Aspal
VI. PROSEDUR PENGUJIAN

1. Siapkan semua peralatan dan bahan yang diperlukan.
2. Masukkan agregat yang akan diuji ke dalam pan dan timbang beratnya (W1 gram).
3. Masukkan agregat yang telah ditimbang ke dalam ember.
4. Tuangkan air ke dalam ember hingga benda uji terendam, kemudian bilas agregat
dalam ember agar terpisah dari bagian-bagian yang halus (lumpur) dan menghasilkan
pemisahan yang sempurna antara butir agregat dengan butir lolos no.200 (lumpur).
5. Tuangkan air pencuci dengan segera ke atas susunan saringan no.16 dan no.200.
Lakukan dengan hati-hati dan yang dituangkan hanya air pencucinya saja/suspensi.
6. Lakukan pekerjaan pada langkah (4) dan (5) sampai tuangan air pencuci terlihat jernih.
7. Tuangkan semua benda uji yang tertahan di ayakan no.200 serta yang ada dalam ember
ke dalam pan (pastikan seluruh butiran tidak tertinggal dan tercecer).
8. Keringkan pan yang berisi benda uji di oven pada suhu 110±5ºC selama ± 24 jam
hingga mencapai berat tetap, kemudian timbang beratnya (W2 gram).
9. Hitung nilai bahan lolos no.200 berdasarkan data yang telah didapat dari hasil
pengujian. Dan catat hasilnya dalam tabel hasil pengujian kadar butir lolos No.200.
10. Kemudian bandingkan hasilnya dengan Spek Umum Bina Marga Tahun 2007 untuk
agregat kasar dan SNI 03-6819-2002 tentang Spesifikasi Agregat Halus untuk
Campuran Beraspal untuk agregat halus.
VII. HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA

1. Hasil Pengujian
Lihat pada Formulir Pengujian
5.2 Analisa
Dari hasil uji Laboratorium didapatkan rata – rata masing – masing agregat adalah
sebagai berikut:
Pengujian Aspal
W 1−W 2
 Kadar butir lolos No.200 agregat kasar Split = x 100%
W1
3428,2−3326,5
= x 100 % = 2,97%
3428.2
> 1% tidak memenuhi persyaratan Kadar Butir Lolos No.200 agregat kasar
menurut Spesifikasi Umum Bina Marga Divisi 6 Tahun 2007.
W 1−W 2
 Kadar Butir Lolos No.200 agregat kasar Screen = x 100%
W1
2496,6−2461,2
= x 100 % =
2496,6
1,41%
> 1% tidak memenuhi persyaratan Kadar Butir Lolos No.200 agregat kasar
menurut Spesifikasi Umum Bina Marga Divisi 6 Tahun 2007.
W 1−W 2
 Kadar Butir Lolos No.200 agregat halus Abu Batu = x 100%
W1
2246,3−2084,9
= x 100 % =
2246,3
7,18%
≤ 8% memenuhi persyaratan Kadar Butir Lolos No.200 agregat halus menurut
Spesifikasi Umum Bina Marga Divisi 6 Tahun 2007.
VIII. Kesimpulan
Dari hasil pengujian kadar lumpur yang telah dilakukan oleh kelompok 3 diperoleh hasil:
1. Agregat Split memiliki kadar lumpur 2,97%
2. Agregat Screen memiliki kadar lumpur 1,41%
3. Agregat Abu Batu memiliki kadar lumpur 7,18%
Pengujian Aspal
Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa agregat Split yang digunakan termasuk buruk
karena kadar lumpur yang terdapat pada agregat Split lebih dari syarat 1% berdasarkan
Spesifikasi Umum Bina Marga Divisi 6 Tahun 2007. Agregat Screen yang digunakan pun
termasuk buruk karena kadar lumpur yang terdapat pada agregat Screen lebih dari syarat 1%
berdasarkan Spesifikasi Umum Bina Marga Divisi 6 Tahun 2007. Sedangkan agregat Abu Batu
yang digunakan termasuk baik karena kadar lumpur yang terdapat tidak lebih dari syarat 8%
berdasarkan standar ketentuan Spesifikasi Umum Bina Marga Divisi 6 Tahun 2007.
Bandung, 20 April 2018

Dikerjakan
SHINTA JULYANA
Pengujian Aspal
LEMBAR DATA
PENGUJIAN KADAR LUMPUR PADA AGREGAT
Contoh : Pengujian Kadar Lumpur Dikerjakan : Kelompok 3

Asal : Diperiksa : Ibu Jul Endawati. Ir, M.Sc.
Tanggal Uji : 20 April 2018 Tanggal : 4 Mei 2018
Benda Uji Split Screen Abu Batu
Berat benda uji kering

oven sebelum dicuci W1 (gr) 3428,2 2496,6 2246,3
(gr)
Berat benda uji kering

oven setelah dicuci W2 (gr) 3326,5 2461,2 2084,9
(gr)
Kadar butir lolos W 1−W 2

x 100
ayakan No.200 W1 2,97 1,42 7,18
(%) %
Dikerjakan
SHINTA JULYANA
NIM : 161111027
Pengujian Aspal
Pengujian Aspal
Pengujian Aspal
NIM : 161111027
NIP : 195707.031982.03.2.001 NIM : 161111027
Pengujian Aspal

Kadar Lumpur

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Kadar Lumpur

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

LAPORAN LABORATORIUM UJI BAHAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

III. TUJUAN KHUSUS

IV. DASAR TEORI

V. PERALATAN DAN BAHAN

No. Nama Alat Keterangan Gambar

1. Agregat halus Agregat yang lolos ayakan no. 4 (saringan

2. Agergat sedang Agregat tertahan pada ayakan no.4

3. Agregat kasar Agregat tertahan pada ayakan no.4

4. Air bersih Digunakan untuk mencuci agregat

No. Nama Alat Keterangan Gambar

1. Saringan  Digunakan untuk menyaring lumpur

2 Oven Alat yang digunakan untuk mengeringkan

3. Timbangan Digunakan untuk mengetahui berat dari agregat

4. Ember Digunakan sebagai tempat untuk mencuci

5. Pan Digunakan untuk menampung agregat halus

6. Kuas Digunakan untuk membersihkan agregat yang

VI. PROSEDUR PENGUJIAN

VII. HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA

1. Agregat Split memiliki kadar lumpur 2,97%

2. Agregat Screen memiliki kadar lumpur 1,41%

3. Agregat Abu Batu memiliki kadar lumpur 7,18%

Bandung, 20 April 2018

Contoh : Pengujian Kadar Lumpur Dikerjakan : Kelompok 3

Benda Uji Split Screen Abu Batu

Berat benda uji kering

Berat benda uji kering

Kadar butir lolos W 1−W 2

Anda mungkin juga menyukai