Anda di halaman 1dari 5

PENGUJIAN BAHAN

Praktikum Beton Lembar Kerja : 8


MATERIAL BETON
Program : PTB PEMERIKASAAN Waktu : 2 x 170 menit
Jurusam : PTK Hari : Senin
KEAUSAN
FKIP Tanggal : 25 Maret 2019
UNS AGREGAT Kel :VA
Semester : VI (ABRASI) Lokasi : Kampus V UNS

A. PENDAHULUAN
Keausan adalah perbandingan antara berat bahan yang hilang atau tergerus
(akibat benturan dengan bola-bola baja) terhadap berat bahan awal (semula).
[SNI 2417:2008]. Semakin tinggi nilai keausan maka bahan agregat semakin
buruk kualitasnya. Begitu sebaliknya.

B. TUJUAN PENGUJIAN
Untuk mengetahui nilai keausan agregat kasar.

C. ALAT DAN BAHAN


 Alat
1 Timbangan/neraca ghauss ketelitian 0.1 gram.
2 Oven
3 Saringan Berdiameter: 12,5 mm; 9,5 mm; dan 2,56 mm.
4 Cawan dan sikat/kuas
5 Mesin Los Angeles
6 Bola Baja diameter rata-rata 4,68 mm berjumlah 11 buah.
 Bahan :
1. Kerikil yang telah dioven dan tertahan saringan berdiameter 12,5 mm
sebanyak 2,5 kg.
2. Kerikil yang telah dioven dan tertahan saringan berdiameter 9,5 mm
sebanyak 2,5 kg.

39
D. LANGKAH KESELAMATAN KERJA
1. Mengikuti pengarahan dan petunjuk dari pembimbing
2. Memakai pakaian kerja/praktek
3. Menggunakan alat-alat dengan baik dan sesuai fungsinya
4. Memeriksa alat sebelum dan sesudah praktek
5. Bersungguh-sungguh saat melaksanakan praktek
6. Membersihkan dan merapikan alat kerja

E. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan kerikil kering yang lolos ayakan diameter 19 mm, namun
tertahan 12,5 mm sebanyak 2500 gram.
2. Menyiapkan kerikil kering yang lolos ayakan diameter 12,5 mm, namun
tertahan 9,5 mm sebanyak 2500 gram.
3. Masukkan benda uji kedalam mesin uji abrasi Los Angeles beserta bola-
bola baja dengan jumlah 11 buah.
4. Bersihkan wadah dibawah mesin Los Angeles dari debu.
5. Nyalakan mesin Los Angeles dan hitung putaran mesin hingga 500
putaran dan di konversikan dengan waktu satu kali putaran 1,4 detik. Jadi
apabila 500 kali putaran berarti 12 menit.
6. Setelah selesai keluarkan benda uji ke wadah dibawah mesin Los
Angeles, dan ambil bola-bola bajanya.
7. Ambil benda uji dari wadah dan saring menggunakan saringan
berdiameter 2,56 mm.
8. Bagian sampel yang lolos saringan dibuang, sedangkan yang tertahan
saringan dicuci bersih, lalu dioven selama 24 jam.
10. Setelah dioven benda uji dikeluarkan dari oven, ditunggu sampai dingin,
kemudian ditimbang.
11. Membersihkan dan merapikan alat serta tempat kerja.

40
F. DATA HASIL PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN
Tabel Hasil Pengujian Abrasi

NO Keterangan Berat (gr)


1 Berat kerikil kering awal (A) 5000
2 Berat kerikil kering tertahan saringan 2,56 mm setelah 3600
uji abrasi

Tabel Kelas dan Mutu Beton


Kekerasan dengan Mesin
Kelas dan Mutu Beton
Los Angeles (%)
Beton Kelas I dan mutu BO serta B 40-50
Beton Kelas II serta beton mutu K125, K225 27-40
Beton Kelas III atau beton mutu diatas K225 atau <27
beton pratekan

Berat kerikil kering awal = 5000 gram


Berat kerikil kering tertahan saringan= 3600 gram
Prosentase Keausan Agregat

= (Berat awal – Berat tertahan saringan)x100%


Berat awal
(5000  3600)
= x100%
5000
= 28 % (Klasifikasi: dapat digunakan untuk mutu beton diatas K225)

G. KESIMPULAN
Dari percobaan pengujian keausan kerikil, maka dapat diperoleh
kesimpulan: Agregat kasar (kerikil) termasuk jenis agregat yang baik
dan bisa digunakan untuk beton mutu K225 keatas.

LAMPIRAN

41

Lubang Ayakan (mm)


Kerikil Dicuci Kerikil Kering Oven
Sebelum Dioven Tertinggal Ayakan 12,7 mm

Kerikil Kering Oven Kerikil Setelah Dari Mesin Los Angeles


Tertinggal Ayakan 9,5 mm dan Dioven

42
Mesin Los Angeles Bola-Bola Baja

Timbangan Elektrik Oven Listrik

43

Anda mungkin juga menyukai