Anda di halaman 1dari 6

PEMERIKSAAN KEAUSAN AGREGAT KASAR

1. Standar Referensi
a. SNI 2417:2008. Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los
Angeles.
b. ASTM C131/C131M – 20. Standard Test Method for Resistance to
Degradation of Small-Size Coarse Aggregate by Abrasion and Impact in
the Los Angeles Machine.

2. Tujuan Pemeriksaan
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui nilai keausan agregat kasar.

3. Alat dan Bahan


a. Alat
1) Wadah benda uji berupa loyang aluminium
2) Neraca digital dengan ketelitian 0,1% dari berat contoh
3) Oven listrik dengan temperatur 1100 C ± 50 C
4) Saringan berdiameter: 12,5 mm; 9,5 mm; 2,56 mm
5) Sikat atau kuas
6) Mesin Los Angeles
7) Bola baja berdiameter rata-rata 4,68 mm berjumlah 11 buah

b. Bahan
1) Agregat kasar yang telah di oven dan tertahan saringan diameter 12,5
mm sebanyak 2,5 kg.
2) Agregat kasar yang telah di oven dan tertahan saringan diameter 9,5
mm sebanyak 2,5 kg.

4. Langkah Kerja
a. Menyiapkan kerikil kering yang lolos ayakan diameter 19 mm, namun
tertahan 12,5 mm sebanyak 2500 gram.
b. Menyiapkan kerikil kering yang lolos ayakan diameter 12,5 mm, namun
tertahan 9,5 mm sebanyak 2500 gram.
c. Masukkan benda uji kedalam mesin uji abrasi Los Angeles beserta bola-
bola baja dengan jumlah 11 buah.
d. Bersihkan wadah dibawah mesin Los Angeles dari debu.
e. Nyalakan mesin Los Angeles dan hitung putaran mesin hingga 500
putaran dan di konversikan dengan waktu satu kali putaran 1,4 detik. Jadi
apabila 500 kali putaran berarti 12 menit.
f. Setelah selesai keluarkan benda uji ke wadah dibawah mesin Los
Angeles, dan ambil bola-bola bajanya.
g. Ambil benda uji dari wadah dan saring menggunakan saringan
berdiameter 2,56 mm.
h. Bagian sampel yang lolos saringan dibuang, sedangkan yang tertahan
saringan dicuci bersih, lalu dioven selama 24 jam.
i. Setelah dioven benda uji dikeluarkan dari oven, ditunggu sampai dingin,
kemudian ditimbang.
5. Tabel Hasil Pemeriksaan

FORMULIR HASIL PEMERIKSAAN KEAUSAN


AGREGAT KASAR (Kerikil)

Jenis Sampel : Agregat Kasar (Kerikil)


Jumlah Sampel : 5000 gram
Diuji Tanggal : Senin, 29 April 2020
Tempst Uji : Lab. Mektan PTB FKIP UNS
Standar Referensi : SNI 2417 : 2008
Uraian Satuan Berat
Massa benda uji lolos ayakan 19 mm gram 2500
tertahan ayakan 12,5 mm
Massa benda uji lolos ayakan 12,5 mm gram 2500
tertahan ayakan 9,5 mm
Jumlah berat awal (a) gram 5000
Berat tertahan saringan No.12 sesudah gram 862,3
percobaan (b)
Hasil pengujian = A-B/A X 100 82,754 %

Surakarta, 19 Maret 2020

Penguji

Muhammad Nur Alifi


NIM. K1516052

6. Perhitungan
Tabel Kelas dan Mutu Beton
Kekerasan dengan Mesin
Kelas dan Mutu Beton
Los Angeles (%)
Beton Kelas I dan mutu BO serta B 40-50
Beton Kelas II serta beton mutu K125, K225 27-40
Beton Kelas III atau beton mutu diatas K225 atau <27
beton pratekan

Berat kerikil kering awal = 5000 gram


Berat kerikil kering tertahan saringan = 862,3 gram
Persentase Keausan Agregat
= (Berat awal – Berat tertahan saringan) x100%
Berat awal
(5000−862 , 3)
x 100 %
= 5000
= 82,754% (Klasifikasi: beton mutu BO yang digunakan untuk beton
nonstruktural)

7. Kesimpulan
Dari percobaan pengujian keausan kerikil, dapat diperoleh kesimpulan bahwa
agregat kasar (kerikil) termasuk jenis agregat yang kualitasnya rendah,
dengan nilai keausan 82,754% namun masih bisa digunakan untuk beton
mutu BO yang digunakan sebagai beton nonstruktural.

Gambar Skema Tahapan Pemeriksaan Kadar Air Total Agregat Halus


Persiapan bahan Menimbang wadah

Pengeringan di oven Penimbangan benda uji

Penimbangan benda uji kering oven

LAMPIRAN
Wadah Benda Uji Neraca

Oven Listrik Cetok

Berat Benda Uji 1 Berat Benda Uji 2


Sebelum Oven Sebelum Oven

Berat Benda Uji 1 Berat Benda Uji 2


Setelah Oven Setelah Oven

Anda mungkin juga menyukai