19
d. Berat Volume Pasir
Berat volume pasir ditinjau dalam dua keadaan, yaitu berat volume saat
keadaan lepas dan berat volume saat keadaan padat. Berat volume saat lepas
merupakan perbandingan berat agregat dengan volume saat dimasukan tanpa diberi
pengaruh luar apapun (dipadatkan), sedangkan berat volume saat keadaan padat
adalah perbandingan berat agregat dengan volume literan diberi pengaruh luar
(dipadatkan).
20
meningkat. Ini mengakibatkan kekuatan dan ketahanan beton dapat menurun.
Pengujian ini menggunakan larutan NaOH.
21
3.2.4. Metodologi Pengujian
A. Peralatan yang diperlukan
1. Loyang
Loyang adalah tempat yang terbuat dari logam berbentuk segiempat
yang digunakan untuk tempat pasir.
Gambar 3.1
Loyang
2. Oven
Oven digunakan untuk mengoven pasir yang akan digunakan sebagai
benda uji.
Gambar 3.2
Oven
3. Timbangan Digital
Timbangan digunakan untuk menimbang material pasir yang akan
diuji. Timbangan yang digunakan adalah timbangan jenis digital yang
memiliki tingkat ketelitian yang baik sampai 1 gram.
22
Gambar 3.3
Timbangan Digital
B. Benda Uji
1. Pasir
C. Langkah Pengujian
1. Letakkan loyang dan nol kan timbangan
2. Timbang pasir (kondisi asli) dan lihat angka ditimbangan sampai berat
pasir se 500 gram. Ini adalah nilai w1. Lakukan sebanyak 2x
3. Masukkan pasir ke dalam oven selama 24 jam dengan temperature 100º
4. Keluarkan dan timbang lagi masing-masing pasir tersebut. Ini adalah
nilai w2
D. Hasil Perhitungan
Hasil pengujian kelembapan pasir tercatat pada tabel dibawah ini :
23
3.2.5. Kesimpulan
Dari hasil praktikum kelembaban pasir didapatkan bahwa kadar air pasir
rata-rata dari dua kali percobaan sebanyak 0.9 %. Berdasarkan SNI 03-2461-
1991 (Spesifikasi Agregat Ringan Untuk Beton Struktural) besar penyerapan air
maksimum untuk agregat halus dalam pembuatan beton adalah 2% pengujian ini
memenuhi standart.
24
Gambar 3.4
Labu Takar 1000 cc
2. Loyang
Loyang adalah tempat yang terbuat dari logam berbentuk segiempat
yang digunakan untuk tempat material pasir.
Gambar 3.5
Loyang
3. Corong
Corong yang tercuat dari kaca digunakan untuk alat bantu
menuangkan air dan pasir ke dalam labu takar.
Gambar 3.6
Corong
25
4. Timbangan Digital
Timbangan digunakan untuk menimbang material pasir yang akan
diuji. Timbangan yang digunakan adalah timbangan jenis digital yang
memiliki tingkat ketelitian yang baik sampai 1 gram.
Gambar 3.7
Timbangan Digital
B. Benda Uji
1. Pasir
2. Air bersih
C. Langkah Pengujian
Menyiapkan pasir kondisi SSD, caranya :
1. Rendam pasir selama 24 jam
2. Angkat dan keringkan pasir dengan dibolak-balik dan diangin-anginkan
hingga airnya kering.
3. Masukkan sebagian dari pasir ke dalam metal sand cone mold dalam 3
lapis, pada masing-masing lapisan ditumbuk sebanyak 8 kali, ditambah 1
kali penumbukan untuk bagian atasnya (total penumbukan sebanyak 25
kali).
4. Ratakan permukaannya dan angkat metal sand cone mold. Mengeringkan
lagi dan diulang lagi pengisian sesuai prosedur sebelumnya. Bila kerucut
diangkat dan pasir runtuh akan tetapi masih dalam keadaan tercetak maka
pasir sudah dalam kondisi SSD.
5. Timbang pasir SSD sebanyak 500 gram.
26
6. Isi dua labu takar dengan air bersih sampai batas garis yang sudah
ditentukan dan timbang. Ini adalah w2.
7. Keluarkan setengah air dari labu takar tersebut.
8. Masukkan pasir SSD yang sudah ditimbang ke dalam labu takar 100 cc.
9. Tambahkan air bersih sampai sebatas garis yang ditentukan.
10. Campur rata lalu timbang. Ini adalah nilai w1.
11. Lakukan sebanyak 2 kali untuk 2 percobaan.
D. Hasil Perhitungan
Hasil pengujian berat jenis pasir tercatat pada tabel dibawah ini :
27
3.4.2. Dasar Teori
Kadar air resapan pasir adalah peningkatan massa pasir akibat air menembus
ke dalam pori-pori partikel, selama jangka waktu yang ditentukan, tetapi tidak
termasuk air ada permukaan luar dari partikel. Proses penyerapan air pada
bahan sangat berpengaruh terhadap waktu untuk beton mengeras. Masing-
masing bahan campuran beton memiliki tingkat resapan yang berbeda-beda
tergantung jumlah rongga udara yang terjadi.
3.4.3. Tujuan
Menentukan kadar air resapan dalam pasir.
3.4.4. Pengujian
A. Peralatan yang diperlukan
1. Timbangan Digital
Timbangan digunakan untuk menimbang material pasir yang akan
diuji. Timbangan yang digunakan adalah timbangan jenis digital yang
memiliki tingkat ketelitian yang baik sampai 1 gram.
Gambar 3.8
Timbangan Digital
2. Oven
Oven digunakan untuk mengoven pasir yang akan digunakan sebagai
benda uji.
28
Gambar 3.9
Oven
3. Loyang
Loyang adalah tempat yang terbuat dari logam berbentuk segiempat
yang digunakan untuk tempat material pasir.
Gambar 3.10
Loyang
B. Benda Uji
1. Pasir dalam kondisi SSD
C. Langkah Pengujian
1. Letakkan loyang diatas timbangan, kemudian nol kan timbangan
2. Timbang pasir kondisi SSD sebanyak 500 gram.
3. Masukkan ke dalam oven selama 24 jam dengan temperatur 100oC
4. Setelah mencapai 24 jam lalu keluarkan pasir dari oven
5. Setelah dingin kemudian pasir ditimbang.
29
D. Hasil Perhitungan
Hasil pengujian air resapan pasir tercatat pada tabel dibawah ini :
30
3.5.4. Metodologi Pengujian
A. Peralatan yang diperlukan
1. Silinder Besi Diameter 15 cm
Silinder besi digunakan untuk tempat material pasir dan tempat
merojok pasir. Silinder besi yang digunakan berdiameter 15 cm.
Gambar 3.11
Silinder Besi Diameter 15 cm
2. Timbangan
Timbangan digunakan untuk menimbang silinder besi beserta
material pasir.
Gambar 3.12
Timbangan
3. Alat perojok
Alat perojok digunakan merojok pasir dengan menggunakan alat
perojok dari besi diameter 16 mm, panjang 60 cm ujung bulat.
Gambar 3.13
Alat Perojok
31
B. Benda Uji
1. Pasir
C. Langkah Pengujian
1. Tanpa rojokan / lepas
Silinder dalam keadaan kosong ditimbang.
Mengisi silinder dengan pasir sampai penuh dan diangkat setinggi 1
cm kemudian dijatuhkan kelantai sebanyak 3 kali, ratakan
permukaannya.
Menimbang silinder yang sudah terisi pasir penuh.
2. Dengan rojokan
Silinder dalam keadaan kosong ditimbang.
Mengisi silinder dengan pasir 1/3 bagian, kemudian dirojok 25 kali,
demikian hingga penuh tiap bagian dirojok 25 kali.
Meratakan permukaannya.
Menimbang silinder yang sudah terisi pasir penuh.
D. Hasil Perhitungan
Hasil pengujian berat volume pasir tercatat pada tabel dibawah ini :
32
3.5.5. Kesimpulan
Dari percobaan berat volume pasir diperoleh berat volume pasir rata-rata
1,575 kg/dm3 untuk percobaan pertama dan berat volume pasir rata-rata 1,465
kg/dm3 untuk percobaan kedua. Masuk kedalam yang diisyaratkan yaitu berat
volume pasir 1,25-1,50 kg/dm3.
33
Gambar 3.14
Botol Kaca
2. Corong
Corong yang tercuat dari kaca digunakan untuk alat bantu
menuangkan NaOH dan pasir ke dalam botol kaca.
Gambar 3.15
Corong
B. Benda Uji
1. Pasir asli
2. NaOH
C. Langkah Pengujian
1. Masukkan agregat halus (pasir) yang diuji kedalam botol sampai 130
ml
2. Kemudian tambahkan larutan NaOH 3% sampai 200 ml
3. Tutup rapat botol tersebut kemudian kocok botol selama 10 menit.
4. Diamkan selama 24 jam.
34
5. Selanjutnya amati warna cairan diatas permukaan agregat halus yang ada
dalam botol, kemudian bandingkan warnanya.
6. Jika warna cairan dalam botol berisi agregat lebih tua warnanya dari
pembanding, berarti dalam agregat berkadar zat organik yang terlalu
tinggi.
D. Hasil Perhitungan
Hasil pengujian kebersihan pasir terhadap bahan organik tercatat pada tabel
dibawah ini :
3.6.5. Kesimpulan
Dari percobaan kebersihan pasir terhadap bahan organik diketahui warna yang
timbul pada pasir yaitu lebih muda dari warna standartnya atau pembandingnya.
Maka pasir tersebut memenuhi syarat karena warna yang timbul tidak boleh
lebih tua dari warna pembanding. Semakin tua warna yang timbul dibandingkan
warna standart semakin banyak pula kandungan bahan organik.
35
3.7.2. Dasar Teori
Kebersihan material penyusun beton harus dipertimbangkan, maksudnya
adalah tidak boleh ada benda asing selain material tersebut dalam beton dan
benda asing lain tersebut yang menyebabkan kekuatan beton menjadi berkurang.
Lumpur merupakan partikel yang berukuran 0,05 mikron atau lebih. Lumpur
yang terdapat pada permukaan agregat dapat mengganggu ikatan antara agregat
dengan pasta semen. Karena ikatan ini sangat penting dalam adukan beton, maka
dapat berpengaruh terhadap kekuatan dan daya tahan beton. Jika dalam agregat
tmengandung banyak lumpur akan menambah permukaan agregat sehingga
keperluan air untuk membasahi semua permukaan butiran dalam campuran
meningkat. Ini mengakibatkan kekuatan dan ketahanan beton dapat menurun.
3.7.3. Tujuan
Menentukan banyaknya kadar lumpur dalam pasir.
3.7.4. Metodologi Pengujian
A. Peralatan yang diperlukan
1. Botol Kaca
Botol kaca digunakan untuk tempat menguji pasir pada pengujian
kebersihan pasir terhadap Lumpur (pengendapan). Dengan kapasitas
penampungan 500 ml.
Gambar 3.16
Botol Kaca
36
2. Penggaris
Penggaris digunakan untuk mengukur endapan lumpur dan pasir
pada pengujian ini. Dengan Panjang 30 cm.
Gambar 3.17
Penggaris
3. Corong
Corong yang tercuat dari kaca digunakan untuk alat bantu
menuangkan air bersih dan pasir ke dalam botol kaca.
Gambar 3.18
Corong
B. Benda Uji
1. Pasir asli
2. Air
C. Langkah Pengujian
1. Mengisi botol bening dengan pasir setinggi 6 cm
2. Mengisi air kedalam botol sehingga hampir penuh dan tutup rapat
kemudian dikocok.
37
3. Didiamkan selama 24 jam.
4. Endapan lumpur dan pasir masing – masing diukur tingginya.
D. Hasil Perhitungan
Hasil pengujian kebersihan pasir terhadap lumpur (pengendapan) tercatat
pada tabel dibawah ini :
3.7.7. Kesimpulan
Dari percobaan kebersihan pasir terhadap Lumpur dengan cara pengendapan
diperoleh kadar lumpur rata-rata sebesar 4,1 %. Berdasarkan ASTM 117 – 95
yaitu maksimum kadar lumpur adalah 5 %. Maka pengujian kebersihan pasir
terhadap lumpur (pencucian) memenuhi standart.
38
yang terdapat pada permukaan agregat dapat mengganggu ikatan antara agregat
dengan pasta semen. Karena ikatan ini sangat penting dalam adukan beton, maka
dapat berpengaruh terhadap kekuatan dan daya tahan beton. Jika dalam agregat
tmengandung banyak lumpur akan menambah permukaan agregat sehingga
keperluan air untuk membasahi semua permukaan butiran dalam campuran
meningkat. Ini mengakibatkan kekuatan dan ketahanan beton dapat menurun.
3.8.2. Tujuan
Mengenentukan kadar Lumpur yang dikandung pasir setelah dilakukan
pencucian.
3.8.3. Metodologi Pengujian
A. Peralatan yang diperlukan
1. Timbangan Digital
Timbangan digunakan untuk menimbang material pasir yang akan
diuji. Timbangan yang digunakan adalah timbangan jenis digital yang
memiliki tingkat ketelitian yang baik sampai 1 gram.
Gambar 3.19
Timbangan Digital
2. Saringan No. 200 dan No. 50
Saringan No.200 dan No.50 digunakan untuk menyaring pasir agar
mengetahui pasir yang tertinggal dan yang lolos.
39
Gambar 3.20
Saringan No.200 dan N0.50
3. Oven
Oven digunakan untuk mengoven pasir yang akan digunakan sebagai
benda uji.
Gambar 3.21
Oven
4. Loyang
Loyang adalah tempat yang terbuat dari logam berbentuk segiempat
yang digunakan untuk tempat material pasir.
Gambar 3.22
Loyang
B. Benda Uji
1. Pasir kering oven
2. Air
40
C. Langkah Pelaksanaan
1. Menimbang pasir kering oven sebanyak 500 gram.
2. Mencuci pasir hingga bersih, yaitu dengan mengaduk pasir dengan air
berkali – kali hingga tampak bening.
3. Menuangkan air cucian ke dalam saringan No. 200 berkali – kali.
4. Pasir yang ikut tertuang dan tertinggal diatas saringan dikembalikan ke
pan.
5. Mengoven pasir dengan suhu 110 + 5oC. sir 500 gram
D. Hasil Perhitungan
Hasil pengujian kebersihan pasir terhadap lumpur (pencucian) tercatat pada
tabel dibawah ini :
3.8.4. Kesimpulan
Dari percobaan kebersihan pasir terhadap Lumpur dengan cara pencucian
diperoleh kadar lumpur rata-rata 2,8 %. Berdasarkan ASTM 117 – 95 yaitu
maksimum kadar lumpur adalah 5 %. Maka pengujian kebersihan pasir terhadap
lumpur (pencucian) memenuhi standart
41