Anda di halaman 1dari 11

LABORATORIUM UJI BAHAN

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Aspal No. Uji : 03
Topik : Uji Kekentalan / Viscositas Halaman : 1/10

I. REFERENSI
Referensi yang digunakan dalam pengujian ini antara lain:
1. SNI 06-6721-2002, Metode pengujian kekentalan aspal cair dengan alat saybolt
2. RSNI M-01-2003, Metode pengujian campuran beraspal panas dengan alat marshall
3. Spek umum Bina Marga 2010

II. TUJUAN
1. Menentukan kekuatan aspal berdasarkan viskositasnya
2. Menentukan suhu pencampuran dan suhu pemadatan aspal keras.

III. DASAR TEORI


Kekentalan Saybolt Furol adalah waktu yang diperlukan untuk mengalirkan suatu
bahan aspal sebanyak 60 cc dalam detik pada suhu tertentu melalui lubang furol (Furol
Orifice) yang telah distandarkan dan dinyatakan dalam S.F.S (Saybolt Furol Second) ke
labu penampung.
Pengujian ini dilakukan untuk menentukan suhu pencampuran dan suhu pemadatan
dari campuran aspal beton. Selain itu viscometer Saybolt Furol harus dikalibrasi terlebih
dahulu dari hasil kalibrasi tersebut didapat nilai faktor koreksi yang dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
Aspal sta ndard
F = Aspal benda uji
Nilai kekentalan yang telah dikoreksi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
SFS = t x F
Dimana :
SFS = Kekentalan Saybolt Furol yang telah dikoreksi dalam detik
t = Waktu alir benda uji dalam detik
F = Faktor koreksi
Dalam pengujian ini nilai viskositas yang didapat tidak dikalikan dengan faktor
koreksi karena dalam pengujian ini tidak dilakukan pengujian aspal standar.
LABORATORIUM UJI BAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Aspal No. Uji : 03
Topik : Uji Kekentalan / Viscositas Halaman : 2/10

P a g e 17 | oleh
Kekentalan aspal cair untuk pencampuran dan pemadatan yang disyaratkan II
RSNI M-01-2003,sebagai berikut :

Tabel 1 Kekentalan aspal keras untuk pencampuran dan pemadatan


Pasal 2.2,hal 3 .(SNI 06 -2489-1991 )

Kekentalan Untuk
Alat Uji Pencampura Satuan
Pemadatan
n
Viscometer
170 ± 20 280 ± 30 Centistokes
Kinematik
Viscometer Saybolt Saybolt Furol
85 ± 10 140 ± 15
Furol Second
Hubungan angka viskositas dengan suhu pencampuran dan pemadatan, adalah:

a. Pencampuran aspal beton

Jika suhu pencampuran aspal > dari suhu standart, maka aspal akan terlalu encer
sehingga pada saat pencampuran aspal tersebut akan mengendap dan agregat tidak
terlapisi secara sempurna (tipis/ikatannya kurang).

Jika suhu pencampuran aspal < dari suhu standart, maka aspal akan terlalu kental
sehingga pencampurannya tidak akan homogen.

b. Pemadatan aspal beton

Jika suhu pemadatan aspal > dari suhu standart, aspal akan mudah sekali mengalami
perubahan bentuk saat mendapatkan beban dari luar karena kadar viskositasnya yang
rendah.

Jika suhu pencampuran aspal < dari suhu standart, kepadatan aspal akan berkurang
karena pemadatan yang tidak sempurna menyebabkan rongga- rongga pada agregat tidak
dapat ditutupi sempurna oleh aspal.

P a g e 18 | II
LABORATORIUM UJI BAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Aspal No. Uji : 03
Topik : Uji Kekentalan / Viscositas Halaman : 3/10

IV. PERALATAN DAN BAHAN


a. Peralatan
No Alat Gambar Keterangan
.
1. Saybolt Furol Untuk menentukan kekentalan
suatu bahan
1 set alat, yaitu :
 Alat pengatur suhu
 Saringan No.200
 Tabung Viscometer
 Bak oli
 Pemanas(Heater)
 Alat Penyumbat
 Termometer
 Engler
2. Penyumbat Digunakan untuk menyumbat
lubang tabung lubang agar aspal tidak
viscometer mengalir

3. Termometer Digunakan untuk mengukur


untuk suhu
viscositas
saybolt

4. Pemanas Dilengkapi dengan 2 tabung


untuk menyangga tabung
viscometer secara vertical dan
dilengkapi isolasi yang baik
LABORATORIUM UJI BAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Aspal No. Uji : 03
Topik : Uji Kekentalan / Viscositas Halaman : 4/10

5 Termometer Digunakan untuk mengukur


pemanas suhu dengan kapasitas
maksimum 400ºC

6. Saringan #200 Digunakan untuk menyaring


kotoran dalam aspal

7. Labu Berfungsi menampung aspal


Penampung dengan kapasitas 60 ml.

8. Kompor Berfungsi sebagai alat pemanas.

Stopwatch Untuk mengetahui waktu yang


9. diperlukan aspal sebanyak 60
ml

4.2 Bahan
P a g e 19 | II
LABORATORIUM UJI BAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Aspal No. Uji : 03
Topik : Uji Kekentalan / Viscositas Halaman : 5/10

Aspal pen 40
Kerosin
CCL4

V. PROSEDUR PENGUJIAN
1. Persiapkan peralatan serta bahan yang akan digunakan.

2. Panaskan aspal pada suhu 110ºc-140ºc sambil diaduk perlahan agar tidak terdapat
gelembung udara. Selama kurang lebih 30 menit

3. Tutup bagian bawah viscometer dengan rapat dan kuat dengan alat penyumbat
sebelum benda uji dituangkan.

4. Atur suhu oli dengan menggunakan termometer sesuai suhu yang ditentukan
5. Setelah aspal cair, masukkan benda uji melalui saringan No.200 lalu masukkan ke
tabung viscometer

P a g e 20 | II
LABORATORIUM UJI BAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Aspal No. Uji : 03
Topik : Uji Kekentalan / Viscositas Halaman : 6/10

6. Masukkan termometer dan penyumbat ke dalam tabung viscometer. Biarkan suhu


benda uji hingga mencapai suhu yang ditentukan (utk pengujian pertama pada suhu
140°) sampai suhu aspal tersebut sama dengan suhu heater pada alat viscometer.

7. Setelah suhu aspal sama dengan suhu yang telah mencapai 140ºC, buka penutup
lubang furol
8. Letakkan labu penampung tepat dibawah lubang furol dengan jarak 100-130 mm
dengan suhu aspal 140ºC.
9. Siapkan stopwatch dan lepaskan penyumbat agar aspal dapat mengalir dan jatuh
dilabu penampung.

10. Hitung waktu pada saat aspal tersebut menetes ke permukaan penampung sampai
terisi 60 ml (berhenti pada saat garis putih 60ml tercapai).

P a g e 21 | II
LABORATORIUM UJI BAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Aspal No. Uji : 03
Topik : Uji Kekentalan / Viscositas Halaman : 7/10

11. Bacalah waktunya jika telah terisi 60 ml pada labu penampung dan catat pada form
hasil pengujian.
12. Pasang penyumbat dalam viscometer agar aspal berhenti mengalir
13. Lakukan pengujian yang sama dengan suhu 125°C dan 110°C
14. Masukan data kedalam lembar kerja, kemudian proses datanya.
15. Masukkan data yang telah diproses kedalam kurva hubungan antara suhu dan
waktu. Sehingga didapatkan suhu pencampuran dan suhu pemadatan
16. Bersihkan kembali peralatan yang telah digunakan. Khusus untuk labu penampung
dengan CCL4.

VI. DATA DAN PERHITUNGAN


6.1 Data

Waktu
NO Suhu yang diamati (ºC)
(detik)
1 110 688
2 125 430
3 140 158

a. Perhitungan
P a g e 22 | II
LABORATORIUM UJI BAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Aspal No. Uji : 03
Topik : Uji Kekentalan / Viscositas Halaman : 8/10

A. Untuk suhu Pencampuran


a. Untuk 75 detik, suhu pencampuran didapat = 144 ̊C
b. Untuk 95 detik, suhu pencampuran didapat = 145 ̊C
c. Sehingga didapat suhu pencampuran = 144 – 145 ̊C
144 0 C+145 0 C
d. Optimum = 2 =144.5 ̊C

B. Untuk suhu Pemadatan


a. Untuk 125 detik, suhu pencampuran didapat = 140 ̊C
b. Untuk 155 detik, suhu pencampuran didapat = 141,50 ̊C
c. Sehingga didapat suhu pencampuran = 140̊C – 141,50 ̊C
140 0 C +141 .5 0 C
d. Optimum = 2 = 140.75̊ C
LABORATORIUM UJI BAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Aspal No. Uji : 03
Topik : Uji Kekentalan / Viscositas Halaman : 9/10

VII. KESIMPULAN P a g e 23 | II
Dari hasil pengujian viskositas aspal dilaboratorium didapat suhu pencampuran aspal
adalah 144-145°C dengan suhu optimum 144.5 ̊ dan suhu pemadatan aspal C140-141.5°C
dengan suhu optimum 140.75̊ C

Bandung, Maret 2015


Penanggungjawab, Dosen Pembimbing,

Uswatun Hasanah
NIM.131121031 A.Zulpanani,ST.,MT
NIP.19601119.1988.03.1.002

P a g e 24 | II
LABORATORIUM UJI BAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Aspal No. Uji : 03
Topik : Uji Kekentalan / Viscositas Halaman : 10/10

METODA PENGUJIAN KEKENTALAN (VISCOSITAS) ASPAL DENGAN SAYBOLT

(SNI 06-6721-2002)

Lampiran Surat / Lap.No : Dikerjakan : Kel 3 KS 2A


Pemberi Order : Dihitung : Kel 3 KS 2A
Alamat : Tanggal 9 Maret 2015

Nomor/ Kode Benda Uji :


Pekerjaan/ Proyek :

NOMOR
SUHU YANG DIAMATI ( 0C) WAKTU (DETIK)
PENGUJIAN

1 110 688.0
2 125 430.0
3 140 158.0
4
5
6

KURVA HUBUNGAN SUHU DENGAN WAKTU


700

600

500
WAKTU (DETIK)

400

300

200
140
100
85
0
100 110 120 130 140-141.5
140 144-145150 160

SUHU (0C)

0
Suhu Pencampuran : 140-141.5 C
0
Suhu Pemadatan : 144-145 C

P a g e 25 | II
LABORATORIUM UJI BAHAN
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Aspal No. Uji : 03
Topik : Uji Kekentalan / Viscositas Halaman : 11/10

Anda mungkin juga menyukai