Anda di halaman 1dari 5

Lab.

Pengujian Material Beton


Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

PENGUJIAN BERAT JENIS SEMEN PORTLAND


SECARA LABORATORIUM

A. JADWAL PELAKSANAAN
Hari / Tanggal : Senin/ 13 Maret 2017
Waktu : 08.00 WIB – selesai
Lokasi : Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang

B. TUJUAN PELAKSANAAN
1. Tujuan Umum
Dapat menentukan nilai BJ semen dengan secara laboratorium, sehingga dengan
demikian dapat menentukan kemurnian dari semen.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat mengetahui dan memahami prosedur dari pengujian berat jenis semen Portland
secara laboratorium.
b. Dapat mengenal alat – alat dan dapat menggunakan peralatan pengujian berat jenis
semen Portland dengan baik dan benar.
c. Dapat mengamati dan mencatat hasil dari pengujian berat jenis semen Portland secara
laboratorium dengan teliti.
d. Dapat menganalisa dan menyimpulkan hasil yang telah didapat dengan mengacu pada
standar yang dipakai..

C. REFERENSI
1. SNI 15-2531-1991
2. SII 0013-81
3. ASTM C 188-95
4. Mulyono.Tri.2006.”Teknologi Beton”.Andi.Yogyakarta

D. DASAR TEORI
Berat jenis semen adalah perbandingan antara berat isi air kering minyak tanah pada suhu
4°C yang isinya sama dengan isi semen dengan berat isi kering semen pada suhu kamar.

KELOMPOK BETA 1 KELAS 1.D SM : 01 - 1


TA 2016/2017
Lab. Pengujian Material Beton
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

Semen adalah salah satu unsur pentng dalam campuran beton untuk mendapatkan mutu
beton dengan kekuatan yang diinginkan.
Adapun senyawa-senyawa yang mempengaruhi berat jenis semen adalah :
1. Senyawa Tri Kalsium Sulfat (C3S)
Semakin tinggi kadar C3S pada komposisi semen, maka akan tinggi kualitas semen
tersebut karena semen akan mempunyai kekuatan yang tinggi, dan pengerasan yang lebih
cepat.
2. Senyawa 3CaOSiO2
Yaitu senyawa mineral dengan jumlah 32-52% dari berat semen.

Berikut yang mempengaruhi berat jenis semen, yaitu:


1. Tempat penyimpanan semen
Semen dalam kantong harus tersimpan dalam gudang yang tertutup rapat, yang terhindar
dari basah dan lembab serta tidak tercampur dengan bahan lainnya.
2. Suhu udara kamar
Untuk menyimpan semen adalah gudang penyimpanan yang berada dalam suhu kamar,
suhunya tidak terlalu rendah, tidak terlalu tinggi, tujuannya untuk menghindari panas
(prahidrasi awal).
3. Lama penyimpanan
Semen sebaiknya tidak disimpan dalam waktu yang lama.
4. Cara penyusunan semen
Semen dari jenis yang berbeda-beda dikelompokkan sedemikian rupa untuk mencegah
kemungkinan tertukarnya jenis semen yang satu dengan yang lainnya. Urutan
penyimpanan harus diatur sedemikian rupa sehingga semen yang dahulu masuk lebih
dahulu dipakai. Untuk menghindari pecahnya kantong semen tinggi timbunan zak semen
maksimum adalah 2m/10 zak. Jarak bebas antara semen dan dinding adalah 3 cm.

Jika BJ semen > 3,3 maka kemungkinan ini kesalahan pabrik dimana bahan-bahan yang
digunakan tidak sesuai dengan komposisi yang dibutuhkan. Jika BJ semen < 3,1 atau kuang
dari standar maka semen :
1. Telah mengalami prahidrasi atau pelepasan panas
pendahuluan akibat pengaruh kelembaban udara.
2. Ukuran butiran semen telah mengalami perubahan
yaitu mengalami pembekuan sehingga butiran menjadi kasar.
KELOMPOK BETA 1 KELAS 1.D SM : 01 - 1
TA 2016/2017
Lab. Pengujian Material Beton
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

3. Sudah terlalu lama disimpan.

Rumus untuk mencari BJ semen adalah :


Berat Semen
BJ semen = × Bj air
V 2−V 1
Dimana :
V1 = Bacaan setelah minyak dimasukkan ke dalam tabung Lie Chatelier dan direndam
V2 = Bacaan kedua pada tabung setelah dicampur dengan semen dan direndam
BJ air = Berat jenis air (1gr/cm3)

E. PERALATAN DAN BAHAN


1. Peralatan
a. Tabung Lie Chatelier g. Sendok semen
b. Corong kaca h. Spatula
c. Tabung pipet i. Wadah semen
d. Stopwatch j. Kuas
e. Saringan no. 200 k. Kain lap
f. Timbangan digital l. Waterbath

2.Bahan
a. Semen tipe I produksi PT Semen Padang sebanyak 64 gram lolos saringan no. 200
b. Minyak tanah
c. Air bersih

Catatan :
 Semen yang diuji adalah semen Portland tipe I produksi PT. Semen Padang
 Air yang digunakan berasal dari lingkungan Politeknik Negeri Padang
 Minyak tanah yang digunakan berasal dari Pertamina

F. KESELAMATAN KERJA
1. Keselamatan Umum
a. Memakai pakaian praktek selama berada di laboratorium
b. Membaca referensi sebelum pratikum
c. Kosentrasi saat pratikum
KELOMPOK BETA 1 KELAS 1.D SM : 01 - 1
TA 2016/2017
Lab. Pengujian Material Beton
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

d. Mematuhi prosedur pelaksanaan dan penggunaan alat


e. Menjaga kebersihan lingkungan lokasi pratikum
2. Keselamatan Khusus
a. Menggunakan masker pada saat pengayakan semen agar debunya tidak terhirup
b. Menggunakan sarung tangan saat pengambilan sampel dan pengolahan sampel

G. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Pertama, siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pengujian berat jenis semen
portland secara laboratorium.
2. Lalu ayak semen dengan saringan no.200 sebanyak 64 gr.
3. Kemudian ambil tabung Lie Chatelier, isi tabung dengan minyak tanah antara skala 0-1
cm.
4. Setelah itu keringkan terlebih dahulu dinding Lie Chatelier agar pada saat memasukkan
semen tidak ada semen yang menempel pada dinding tabung.
5. Lalu rendam tabung yang telah diisi minyak tanah selama 20 menit di dalam waterbath.
6. Kemudian angkat tabung dan baca skala sebagai (V1).
7. Tabung Lie Chatelier yang telah diisi dengan semen dan minyak tadi, direndam selama 20
menit.
8. Selanjutnya, goyangkan tabung dari bawah secara perlahan sampai tidak ada lagi
gelembung udara.
9. Setelah 20 menit, tabung dikeluarkan, dan baca skala pada tabung sebagai (V2).
10. Terakhir, lakukan pengolahan data.

H. DATA DAN PERHITUNGAN


Dari pengujian berat jenis yang dilakukan diperoleh data sebagai berikut :
 Benda uji 1
Berat semen = 64 gr
Bacaan V1 = 0,4
Bacaan V2 = 20,1
Berat Semen
BJ semen= × Bj Air
V 2−V 1
64
×1 gr/cm3
= 20,2−0,4
= 3,24 gr/cm3

KELOMPOK BETA 1 KELAS 1.D SM : 01 - 1


TA 2016/2017
Lab. Pengujian Material Beton
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

 Benda uji 2
Berat semen = 64 gr
Bacaan V1 = 0,2
Bacaan V2 = 19,6
Berat Semen
BJ semen= × Bj Air
V 2−V 1
64
×1gr/cm 3
= 19,6−0,2
= 3,29 gr/cm3

3 , 24+3 ,29
Rata-rata berat jenis semen = 2
= 3,27 gr/cm3

I. KESIMPULAN
Dari pengujian berat jenis semen secara laboratorium terhadap semen type I produksi PT.
Semen Padang, diperoleh berat jenis semen rata-rata 3,27 gr/cm3.
Menurut SNI – 0013 – 81, berat jenis normal yaitu: 3,1 – 3,3 gr/cm3 sehingga dapat
disimpulkan bahwa semen ini dapat digunakan sebagai bahan campuran konstruksi beton.

J. LAMPIRAN
1. Data kelompok
2. Skema prosedur pengujian
3. Animasi prosedur pengujian
4. Gambar peralatan pengujian
5. SNI pengujian

KELOMPOK BETA 1 KELAS 1.D SM : 01 - 1


TA 2016/2017

Anda mungkin juga menyukai