Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

KONSISTENSI SEMEN

NAMA: BONIFASIUS SAGALA


NIM: 5183550026
KELAS: REGULER C

DOSEN PENGAMPU :
1. SYAHREZA ALVAN, ST., M.SI.IPM.
2. KINANTI WIJAYA, M.SC.

PRODI S1 TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan
karunia serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Tugas Laporan Praktikum Teknologi
Bahan ini dengan baik meskipun masih banyak kekurangan di dalamnya. Dan penulis juga
berterima kasih kepada bapak Syahreza Alvan,ST.,M.Si.IPM dan Ibu Kinanti Wijaya,M.Sc
selaku dosen pengampu matakuliah Praktikum Teknologi Bahan.

Praktikum ini merupakan suatu kewajiban bagi kami mahasiswa jurusan teknik sipil
yang mengambil matakuliah Praktikum Teknologi Bahan. Tugas praktikum ini kami susun
secra praktis yang telah dilaksanakan di Kampus Universitas Negeri Medan.

Dalam proses penyusunan tugas laporan praktikum ini tentunya penulis tahu masih
banyak terdapat kekurangan untuk di kritik dan diberi saran yang membangun dari rekan-
rekan pembaca sekalian sangat penulis harapkan.

Semoga laporan praktikum sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
perbaikan laporan ini di waktu yang akan datang.

Medan, Mei 2019


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Dasar Teori

Pada pembuatan campuran beton, semen harus memenuhi konsistensi standar. Untuk itu,
factor air sangat menentukan. Jumlah air yang dibutuhkan pada saat pengadukan semen (beton)
tidak boleh berlebihan atau kekurangan. Karena dapat mempengaruhi kekuatan beton tersebut.
Untuk menentukan jumlah air yang terdapat dalam jenis semen dilakukan pemeriksaan terhadap
pasta tersebut, pemeriksaan dilakukan dalam waktu singkat, hal ini untuk menghindari reaksi
perkerasan semen akibat reaksi kimia. Konsistensi normal dicapai apabila penetrasi pasta sebesar
(10±1) mm 30 detik setelah dilepaskan.

Konsistensi normal semen adalah suatu kondisi standar yang menunjukkan kebasahan ideal
pada pasta semen. Kebutuhan air yang sesuai untuk dicamput semen Portland sangatlah penting
untuk diperhitungkan sebelum dipergunakan, sebab terlalu banyak air akan encer sehingga sulit
untuk dipergunakan. Demikian pula apabila kekurangan air akan kering dan juga sulit untuk
dipergunakan. Untuk itulah sebelum semen Portland digunakan, perlu diuji terlebih dahulu
kebutuhan airnya sehingga pada waktu pemakaian tidak kelebihan atau pun kekurangan air.

B.Tujuan

 Menentukan kadar air yang dibutuhkan untuk penetrasi standar

C.Manfaat

 Untuk mengetahui cara pengujian konsistensi semen yang baik digunakan untuk beton.
BAB II
ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang dipakai pada pengujian ini :

1. Alat

 Vicat apparatus set

 Timbangan

 Gelas ukur kapasitas 150 ml/250 ml


 Sarung tangan karet

 Pan

 Scrap

 spatula
2. Bahan
 Semen 350gr
BAB III
PROSEDUR PECOBAAN

1. Persiapan pasta dan Alat Vicat

 Sediakan semen dengan berat 350 gr


 Sediakan air bersih sebesar 2% dari berat semen dengan menggunakan gelas ukur
 Siapkan alat vicat dengan menggunakan Rod Vicat diameter 10 mm dan ditempatkan
tepat diatas permukaan pasta semen
 Jarum skala diatur pada pembacaan nol
 Campurkan semen dan air dalam suatu wadah dan aduk hingga tercampur merata

2. Pencetakan pasta(benda uji)

 Angkat pasta semen dari mangkuk dan digumpalkan dengan tangan sampai membentuk
bola dan dilemparkan dari satu tangan ketangan lain dengan jarak 15 cm selama 6 kali

 Pasta semen yang membentuk bola diletakkan pada alas kaca


 Masukkan sampel kedalam mould dengan cara menekan permukaan alas kaca dengan
tangan hingga permukaan sampel yang dibulatkan keluar pada lubang mould, lalu
diratakan dengan scrap
 Hindarkan tekanan pada permukaan pasta
3. Penentuan Konsistensi

 Tempatkan mould sampel pada posisi dibawah Rod Vicat


 Lepaskan pengunci Rod sehingga batang Rod Vicat menembus pasta

 Pembacaan jarum skala penetrasi dilakukan pada saat 30 detik setelah Rod Vicat
dilepaskan
 Konsistensi pada semen normal dicapai pada saat penetrasi standar yaitu Rod Vicat
menembus pasta pada kedalaman 10±1 mm dari permukaan pasta
BAB IV
HASIL DATA PERCOBAAN

Setelah melakukan percobaan, kami hanya melakukan percobaan terhadap 3 sampel saja
karena telah mencapai penurunan 1 cm pada sampel 3. Berikut data hasil percobaannya
SAMPEL BERAT SEMEN (GRAM) VOLUME AIR (ML) WAKTU PENURUNAN
PEMBACAAN
(DETIK)
1 350 87,5 30 0,9
2 350 94,5 30 4,4
3 350 84 30 1
BAB V
ANALISA DATA
A. RUMUS PERHITUNGAN
𝑤2
𝑘𝑜𝑛𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 = 𝑥 100%
𝑤1
Dimana: W1= berat semen
W2= berat air
B. TABEL ANALISA DATA
SAMPEL BERAT SEMEN (GRAM) VOLUME AIR (ML) AIR (%) PENURUNAN TIAP
30 DETIK (CM)
1 350 87,5 30 0,9
2 350 94,5 30 4,4
3 350 84 30 1

C. PERHITUNGAN
1. Sampel 1
87,5
-𝑘𝑜𝑛𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 = 𝑥 100%
350

= 0,25 x 100%
=25%
2. Sampel 2
94,5
-𝑘𝑜𝑛𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 = 𝑥 100%
350

= 0,27 x 100%
=27%
3. Sampel 3
84
-𝑘𝑜𝑛𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 = 𝑥 100%
350

= 0,24 x 100%
=24%
BAB VI
KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan konsistensi semen, kami menyediakan 3 sampel dengan
volume air berturut-turut sebesar 87,5 ; 94,5 ; 84. Dengan menggunakan alat vicat apparatus,
jarum/rad vikat, Kedalaman untuk sampel 1 adalah 0,9;sampel 2 sebesar 4,4 ; dan sampel 3
sebesar 1 cm yang dibaca setelah 30 detik rad vikat dilepaskan menurut astm C-187
konsistensi normal terjadi apabila penetrasi pasta sebsar (10+1) mm 30 detik setelah
dilepaskan dari percobaan yang dilakukan , hanya sampel 3 (yaitu sebeesar 24%) yang
memenuhi syarat ASTM C-187,yaitu sebesar 1 cm. Berdasarkan hasil percobaan konsistensi
normal yang didapat kadar air 24% untuk mencapai kondisi pasta semen dalam keadaan konsistensi
normal.
DAFTAR PUSTAKA

 Sarwa,dkk .2019. Modul praktikum pengujian material dan bahan.Medan.Unimed


 SNI 03-6826-2002 (metode pengujian konsistensi normal semen Portland dengan alat vicat
untuk pekerjaan sipil)
 ASTM C-187-10 (standard test method for normal consistency of hydraulic cement)

Anda mungkin juga menyukai