C. Referensi
1) Modul pratikum material beton 1 Jurusan Teknik Sipil, Politeknik
Negeri Padang, tahun 2015.
2) SNI 03-6827-2002
D. Dasar Teori
Waktu ikat awal semen adalah waktu yang diperlukan untuk mengeras,
terhitung dari bereaksinya semen dengan air dan menjadi pasta semen.
Sehingga semen cukup kaku untuk menahan beban. Terjadi setting time pada
waktu pengerasan atau pengikatan antara serabut semen.
F. Keselamatan Kerja
1. Umum
1) Memakai pakaian ptaktek selama pratikum.
G. Prosedur Pelaksanaan
1) Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Memasukan semen yang telah diayak dengan saringan No. 200 sebanyak
300 g ke dalam wadah, kemudian campurkan dengan air sebanyak 27%
dari berat semen. Adukan pertama selama 30 detik lalu diamkan selama
15 detik, lalu aduk kembali selama 60 detik.
3) Meletakkan pasta di atas plat kaca dengan bantuan ring plat sehingga
berbentuk seperti kue serabi dengan ketinggian 10-13 mm pada bagian
tengah.
4) Melakukan perawatan (benda uji tidak boleh diganggu selama 45 menit).
5) Setelah 45 menit lakukan penusukan dibagian tengah dengan
menggunakan penususk kayu dengan kemiringan 45. Kemudian amati
benda uji apakah terjadi retak atau tidak.
6) Apabila belum terjadi retak maka benda uji dirawat lagi selama 15 menit.
Hingga terjadi retak pada permukaan.
Kondisi
Menit ke-
Benda Uji
45 Belum retak
60 Terjadi retak
Dari data tersebut dapat dianalisa bahwa terjadi retak-retak serabut pada
menit ke 60.
I. Kesimpulan
Pada pengujian ini dapat disimpulkan bahwa pengikatan yang diuji
adalah ikat awal semen, menurut SNI 03-6827-2002, pengikatan awal semen
menurut standar adalah minimum 45 menit, pengikatan awal semen ini harus
berjalan lambat, hal ini bertujuan agar ada jeda antara pengadukan dengan
pemasangan kontruksi lainnya. Dan pada pengujian ini ikat awal semen
terjadi pada menit ke 60 dengan kondisi benda uji retak-retak serabut.
Sedangkan ikat awal semen tidak boleh terjadi lebih dari 480 menit dan dapat
disimpulkan bahwa semen dalam keadaan normal.