BAB XI
MIX DESIGN
(SNI 2432:2011)
(Spesifikasi Umum, Kemen. PU Dit. Bina Marga, Pekerjaan Jalan & Jembatan, Divisi 6
Perkerasan Aspal Modul 7 2016)
11.4 PERALATAN
1. Timbangan
2. Wajan
4. Sarung tangan
4. Oli
2. Timbang agregat yang akan digunakan sesuai dengan perhitungan kadar aspal 5,5%
untuk ketentuan AC-Base.
3. Setelah itu panaskan agregat dan aspal dengan suhu 150 oC,sesudah mencapai suhu
yang di tentukan campurkan aspal dengan agregat lalu aduk hingga merata.
4. Ukur diameter dan tinggi mold menggunakan jangka sorong dan gunting kertas
membentuk mold.
6. Setelah aspal dan agregat sudah tercampur merata,masukkan campuran aspal dan
agregat ke dalam mold yang telah di alasi dengan kertas dan bagian atas juga di
taruh kertas,lalu tumbuk menggunakan compactor sebanyak 112 kali,setelah itu
balik mold dan lakukan penumbukan kembali sebanyak 112 kali.
9. Setelah direndam selama 24 jam keluarkan sampel lalu di keringkan dan timbang
kembali.
11.7 PEMBAHASAN
11.7.1 Data Laboratorium
Kadar Aspal 5,5%
Berat Aspal 1000 x 5,5% = 55 gr
Ʃ Berat Agregat 1000 – 55gr = 945 gr
Berat Agregat 100 % x 945 gr = 945 gr
Diameter Mold 95,22 mm = 9,522 cm
Tinggi Mold 86,88 mm = 8,688 cm
Berat Cawan 14 gr
Berat Plastik 8,7 gr
11.8 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum pengujian Mix Design yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil
daktilitas sebesar 100 cm sehingga memenuhi spesifikasi daktilitas aspal menurut standar
(SNI 03- 1737:1989).
Dari hasil praktikum pengujian Mix Design yang telah dilaksanakan, mengacu
kepada Spesifikasi Umum 2010, Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Bina Marga,
Pekerjaan Jalan & Jembatan, Divisi 6 Perkerasan Aspal Modul 7 2016.
Pada Spesfikasi Umum Seksi 6.3, Subab 6.3.1 Poin 2.C. Untuk AC-Base di atur
ukuran maksimum agregat sebesar 37,5 mm. Pengujian yang kami laksanakan sesuai
dengan spesifikasi yang siyaratkan, dimana ukuran saringan terbesar 1 ½ mampu
menyaring agregat sebesar 33,1 mm.
3. Kadar Aspal Campuran Rancangan (Pedoman Konstruksi & Bangunan DPU Pd T-04-
2005-B Hal.15).