PRAKTEK DRAINASE
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
DOSEN PEMBIMBING :
ZULKARNAIN, ST., MT
Disusun Oleh :
Kelompok 3
laporan ini dengan tepat waktu. Shalawat dan salam tak lupa senantiasa kita
Penyusunan laporan ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah praktek
Dan kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari penyusunan laporan ini jauh dari sempuna. Oleh sebab
itu, penulis memohon kepada pembaca atas kritik dan saran guna melengkapi
laporan ini.Semoga laporan ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasan bagi
Penulis
Kelompok III
BAB 1
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
tanah, baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat manusia. Dalam bahasa
Indonesia, drainase bisa merujuk pada parit di permukaan tanah atau gorong –
gorong dibawah tanah. Drainase berperan penting untuk mengatur suplai air demi
pencegahan banjir.
bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air
dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.
Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam
dalam SK menteri PU No. 233 tahun 1987. Menurut SK tersebut, yang dimaksud
bagian-bagian wilayah administrasi kota dan daerah urban dari genangan air, baik
Saluran Tertutup
Single Purpose
Single purpose adalah saluran yang berfungsi mengalirkan satu jenis air
buangan saja.
Multy Purpose
Multy purpose adalah saluran yang berfungsi mengalirkan beberapa jenis
buangan, baik secara bercampur maupun bergantian. (H.A Halim
Hasmar.2011)
Travesium
Pada umumnya saluran terbuat dari tanah akan tetapi tidak menutup
kemungkinan dibuat dari pasangan batu dan coram beton. Saluran ini
memerlukan cukup ruang. Berfungsi untuk menampung dan menyalurkan
limpasan air hujan, air rumah tangga maupun air
irigasi dengan debit yang besar.
Gambar travesium
Segitiga
Bentuk saluran segitiga umumnya diterapkan pada saluran awal yang
sangat kecil
Gambar Segitiga
Lingkaran
Biasanya digunakan untuk gorong – gorong dimana salurannya tertanam
di dalam tanah
Gambar Lingkaran
BAB III
PEMBAHASAN
3. Tripod
4.Rambu Ukur
5. Gergaji
6. Palu
B. Bahan
1. Kayu patok
2. Pilox
3. Paku
3.1.5 Kendala
Lokasi : Lab.Bengkel
300 270.96
250
200 174.91
145.11
150 127.13
110.14
100 71.08 81.28
62.61 60.77 64.07
43.33 38.5
50
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Curah Hujan 2014 Curah hujan 2015 Curah Hujan 2016
Curah Hujan 2017 Curah hujan 2018
(Xi) -
No Tahun Xi X (X-Xi)² (X-Xi)3 (X-Xi)4
(X)
1 2014 174.91 156.07 18.84 354.9456 6687.175 125986.38
-
2 2015 62.24 156.07 -93.83 8804.0689 77511629
826085.8
3 2016 270.96 156.07 114.89 13199.7121 1516515 174232400
-
4 2017 145.11 156.07 -10.96 120.1216 14429.199
1316.533
-
5 2018 127.13 156.07 -28.94 837.5236 701445.78
24237.93
Jumlah 780.35 23316.3718 671561.8 252585890
∑𝑛𝑖=1(𝑋𝑖 − 𝑋)2
𝑆=√
𝑛−1
23316,372
𝑆=√ 5−1
𝑆 = 76,3485
∑𝑛𝑖=1(𝑋𝑖 − 𝑋)3
𝐶𝑆 = √
(𝑛 − 1)(𝑛 − 2)𝑆 3
𝑛 ∑𝑛𝑖=1(𝑋𝑖 − 𝑋)3
𝐶𝑆 = √
(𝑛 − 1)(𝑛 − 2)𝑆 3
5 𝑥 671561,8
𝐶𝑆 = √
(5 − 1)(5 − 2)76,34853
𝑆 76,3485
𝐶𝑣 = 𝑥 = = 0,489
156,07
𝐶𝐾 = 1,292
b. Chi-Kuadrat (Chi-Square)
Penentuan Jumlah Sub Kelompok (G)
G = 3,22 + log n
G = 3,22 + log 5
G = 3,219 ≈ 4
∆𝑥 = 69,573
𝑛
𝐸𝑖 =
𝐺
5
𝐸𝑖 =
4
𝐸𝑖 = 1,25
DK = G – (P+1)
DK = 4 – (1+1)
DK = 2
Hitung chi kuadrat Terhitung :
Oi – (Oi - (Oi -
Sub Kelompok Oi Ei Ei Ei)² Ei)²/Ei
27.453 - 97.027 1 1.25 -0.25 0.0625 0.05
97.027 - 166.600 2 1.25 0.75 0.5625 0.45
166.600 - 236.173 1 1.25 -0.25 0.0625 0.05
236.173 - 305.747 1 1.25 -0.25 0.0625 0.05
Total 0.6
Yn = 0,4952
Sn = 0,9496
(Yt- ((Yt-
PUT X YT Yn Sn Yt-Yn S Xt
Yn)/Sn Yn)/Sn)x S
2 156.07 0.3665 0.4952 0.9496 -0.1287 -0.1355 76.3485 -10.3476 145.7224
5 156.07 1.5004 0.4952 0.9496 1.0052 1.0586 76.3485 80.8188 236.8888
10 156.07 2.251 0.4952 0.9496 1.7558 1.8490 76.3485 141.1675 297.2375
20 156.07 2.9709 0.4952 0.9496 2.4757 2.6071 76.3485 199.0480 355.1180
50 156.07 3.9028 0.4952 0.9496 3.4076 3.5885 76.3485 273.9734 430.0434
100 156.07 4.6012 0.4952 0.9496 4.1060 4.3239 76.3485 330.1252 486.1952
e. Nilai Yn dan Sn
1. Metode Van Breen
90% 𝑥 𝑋𝑡
𝐼 =
4
PUT I
2 32.788
5 53.300
10 66.878
20 79.902
50 96.760
100 109.394
0,120 0,109
0,097
0,100
0,080
0,080 0,067
0,060 0,053
0,040 0,033
0,020
0,000
2 5 10 20 50 100
2. Metode Mononobe
Dengan menggunakan metode mononobe sehingga dapat
diketahui intensitas hujanper menit, jam hingga per hari
berikut untuk curah hujan periode 5 menit - 2 hari
2⁄
𝑅24 24 3
𝐼 = ( )
24 𝑡
Intensitas hujan (mm/jam)
Periode Ulang Tahun
t t
2 5 10 20 50 100
(menit) (jam)
Curah Hujan Rencana Maks, R24 (mm)
145.722 236.889 297.238 355.118 430.043 486.195
5 0.08 272.100 442.331 555.017 663.095 802.999 907.849
10 0.17 164.623 267.614 335.790 401.177 485.821 549.255
15 0.25 127.300 206.941 259.661 310.224 375.678 424.731
30 0.5 80.194 130.365 163.576 195.429 236.662 267.564
45 0.75 61.200 99.487 124.832 149.140 180.607 204.189
60 1 50.519 82.125 103.046 123.113 149.088 168.554
120 2 31.825 51.735 64.915 77.556 93.919 106.183
180 3 24.287 39.481 49.540 59.186 71.674 81.033
360 6 15.300 24.872 31.208 37.285 45.152 51.047
730 12 9.638 15.668 19.660 23.488 28.444 32.158
1440 24 6.072 9.870 12.385 14.797 17.918 20.258
2880 48 3.825 6.218 7.802 9.321 11.288 12.762
Derajat Kepercayaan
dk
0.995 0.99 0.975 0.95 0.05 0.025
1 0.0000393 0.000157 0.000982 0.00393 3.841 5.024
2 0.01 0.0201 0.0506 0.103 5.991 7.378
3 0.0717 0.115 0.216 0.352 7.815 9.348
4 0.207 0.297 0.484 0.711 9.488 11.143
5 0.412 0.554 0.831 1.145 11.07 12.832
6 0.676 0.872 1.237 1.635 12.592 14.449
7 0.989 1.239 1.69 2.167 14.067 16.031
8 1.344 1.646 2.18 2.733 15.507 17.535
9 1.735 2.088 2.7 3.325 16.919 19.023
10 2.156 2.558 3.247 3.94 18.307 20.483
Intensitas Hujan durasi 1 jam
0,169
0,149
0,123
0,103
0,082
0,051
2 5 10 20 50 100
0,800
2 th
0,600 5 th
0,400 10 th
20 th
0,200
50 th
0,000
100
0.08
0.17
0.25
0.75
1
2
3
6
0.5
12
24
48
Waktu (Jam)
C = 0,4 (Hutan)
DAS : kiri
P das = 0,046 km P jalan = 0, 046 km
L das = 0,1 km L Jalan = 0,0055 km
1.Cangkul
2. Meteran
3. Palu
4. Dolak
5. Ember
7. Sekop
8. Roskam
9. Sendok semen
B. Bahan
Adapun bahan yang digunakan berdasarkan hasil survey
lapangan pembuatan drainase adalah:
1. Paku
2. Pasir
3. Semen
4. Kerikil
5. Kayu cerocok
6. Triplek
7. Besi
8. Air
3.3.3 Langkah Kerja
Adapun langkah kerja berdasarkn hasil survey lapangan
pembuatan drainase adalah:
a) Proses awal pekerjaaan yaitu dilakukan pembersihan pada lokasi,
selanjutnya dilakukan pengukuran.
b) Setelah pengukuran dilanjutkan dengan pemasangan perancah dan
tidak menggunakan bowplak
c) Setelah pemasangan perancah kemudian di lakukan penggalian
secara manual dengan ukuran yang sudah ditentukan sesuai
dengan gambar kerja.
d) Setelah penggalian dilakukan pembersihan tanah hasil galian.
e) Kemudian pemasangan cerocok dengan jarak 40 cm
f) Pengecoran lantai kerja dengan campuran 1 zak semen : 4 dolak
kerikil : 5 dolak pasir.
g) Kemudian dilakukan pemasangan bekisting
h) Untuk ukuran tulangan pembesian yang digunakan yaitu dengan
jarak 15cm x lebar 30 cm
i) Pengecoran pada dinding drainase,didapat ukuran drainase
dilapangan sebagai berikut:
Tinggi drainase : 1,10 m
Lebar dalam drainase : 70 cm
Tebal dinding drainase : 12 cm
Panjang drainase : 60 m
Jarak pengaku : 2,5 m
Diameter sengkang : 15 mm
j) Setelah beton mengeras, dilakukan pembongkaran bekisting.
3.3.4 Kendala
Pada saat kami melakukan survey lapangan pembuatan
drainase kendalanya adalah pasang air laut sehingga mempelambat
waktu untuk pegecoran dinding drainase.
DOKUMENTASI
Pembuatan Bekisting Pemotongan besi tulangan sesuai
ukuran menggunakan pemotong besi
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari laporan praktikum drainase yang telah dilakukan, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
a. Diperoleh data elevasi dari kondisi existing lapangan
disepanjang lokasi perencanaan drainase yang akan dibangun
b. Dari hasil perhitungan dimensi, diperoleh debit curah hujan
sebesar , dan dimensi dengan
c. Berdasarkan hasil survey di Jl. Panglima Minal, Desa Air
Putih, kita bisa mengetahui proses pembuatan drainase secara
langsung dilapangan.