Anda di halaman 1dari 30

PRAKTEK KERJA BETON

Oleh :
KADEK WAHYU GUNAWAN
1715124006 / 02
IV B

PROGRAM STUDI D IV
MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BALI
2019
PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran kode pos. 80364 Telp. (0361) 701981
Fax. (0361) 7011128 Website : www.pnb.ac.id

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, berkat
rahmat-Nya saya dapat melaksanakan Praktek Pengujian Bahan I dan
terselesaikan dengan baik. Sehingga dapat tersusunnya laporan Praktek Pengujian
Bahan I ini tepat pada waktunya.

Pada pelaksanaan praktek banyak hambatan dan kesulitan yang ditemukan.


Hal ini tidak terlepas dari keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang saya
miliki. Dalam kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin menyampaikan
terimakasih kepada :

1. Bapak I Wayan Suasira, ST, MT. selaku Dosen pendamping Praktek


Kerja Beton.
2. Ibu Anak Agung Putri Indrayanti, ST, MT. selaku Teknisi pendamping
Praktek Kerja Beton.
3. Bapak I Putu Suka Ardana, ST. M.Si. selaku Teknisi pendamping
Praktek Kerja Beton.
4. Bapak I Gusti Bagus Suadnyana, ST. selaku Teknisi pendamping
Praktek Kerja Beton.
5. Orang tua saya yang selalu medoakan kelancaran kuliah saya.
6. Seluruh teman-teman yang berkenan saling membantu dalam
melaksanakan Praktek Kerja Beton ini.

Demikian laporan praktek yang telah saya buat. Saya berharap adanya kritik
dan saran apabila adanya kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan laporan
ini. Semoga laporan praktek ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, juga
bermanfaat bagi saya selaku penyusun. Sekian dan terimakasih.

Denpasar, 18 April 2019

Penyusun,
Kadek Wahyu Gunawan

DAFTAR ISI

ii
PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran kode pos. 80364 Telp. (0361) 701981
Fax. (0361) 7011128 Website : www.pnb.ac.id

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
BAB I LATAR BELAKANG................................................................................1
1.1. Latar Belakang........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3. Tujuan Pratikum.....................................................................................2
1.4. Manfaat Pratikum...................................................................................2
1.5. Ruang Lingkup Kerja.............................................................................3
BAB II KAJIAN TEORITIS.................................................................................4
2.1. Landasan Teoritis....................................................................................4
2.2. Karakteristik Beton yang Baik..............................................................4
2.3. Bahan Pembentuk Beton........................................................................5
2.3.1. Semen................................................................................................5
2.3.2. Agregat..............................................................................................6
2.3.3. Air......................................................................................................7
2.3.4. Bahan Tambah.................................................................................7
2.4. Alat – Alat Yang Digunakan Saat Pratikum........................................7
2.5. Perencanaan Campuran Beton..............................................................9
2.5.1. Pengerjaan Beton.............................................................................9
2.5.2. Metode Pengadukan......................................................................10
2.5.3. Perawatan Beton............................................................................10
2.6. Kelebihan dan Kekurangan Beton......................................................11
BAB III PEMBAHASAN PEKERJAAN...........................................................12
3.1. Keselamatan Kerja................................................................................12
3.2. Pengerjaan Job Dasar...........................................................................12
3.2.1. Alat dan Bahan...............................................................................12
3.2.2. Perhitungan....................................................................................13
3.2.3. Langkah kerja................................................................................14
3.3. Pengerjaan Job Aplikasi.......................................................................17
3.3.1. Alat dan Bahan...............................................................................17
3.3.2. Perhitungan....................................................................................17

iii
PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran kode pos. 80364 Telp. (0361) 701981
Fax. (0361) 7011128 Website : www.pnb.ac.id

3.3.3. Langkah Kerja...............................................................................19


BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................23
4.1. Kesimpulan............................................................................................23
4.2. Saran.......................................................................................................23

iv
PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran kode pos. 80364 Telp. (0361) 701981
Fax. (0361) 7011128 Website : www.pnb.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Semen Tiga roda 5


Gambar 2. Agregat Kasar dan Agregat Halus 6
Gambar 3. Air 7
Gambar 4. Bahan Tambah Beton 7
Gambar 5. Tulangan bawah 14
Gambar 6. Tulangan atas 15
Gambar 7. Tulangan pokok 15
Gambar 8. Pembekokan tulangan pokok 15
Gambar 9. Pembekokan tulangan pokok 15
Gambar 10. Begel 16
Gambar 11. Hasil jadi begel 16
Gambar 12. Proses pembuatan begel 16
Gambar 13. Perakitan pondasi 17
Gambar 14. Perakitan kolom 17
Gambar 15. Dijadikan satu bagian bawah dan atas 17
Gambar 16. Potongan Begisting Sloof 20 x 30 19
Gambar 17. Bentuk Begisting Sloof 19
Gambar 18. Pemotongan kayu usuk dan reng 20
Gambar 19. Sisi kiri dan kanan begisting 21
Gambar 20. Sisi bawah begisting 21
Gambar 21. Perakitan playwood dengan kayu 21
Gambar 22. Tulangan sloof dan beton deking 22
Gambar 23. Begisting 22
Gambar 24. Test Slump 23
Gambar 25. Pengecoran Sloof 23

v
PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran kode pos. 80364 Telp. (0361) 701981
Fax. (0361) 7011128 Website : www.pnb.ac.id

BAB I
LATAR BELAKANG

1.1. Latar Belakang


Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka konstruksi beton puntelah
mengalami perkembangan yang cukup pesat dan sering digunakan sebagai
struktur bangunan teknik sipil antara lain seperti bangunan gedung bertingkat,
bendungan, irigasi, jalan raya, jembatan, dan lain sebagainya. Beton yang
digunakan sebagai struktur dalam konstruksi teknik sipil, dapat dimanfaatkan
untuk banyak hal. Dalam teknik sipil sturuktur beton digunakan untuk
bangunan pondasi,kolom,balok,dan pelat.
Beton adalah campuran yang terdiri dari agregat (kasar dan halus) di
tambah semen (PC), air ,admixture (bahan tambah) jika diperlukan,diaduk
sampai homogen dan sampai waktu tertentu ia dapat menjadi suatu masa yang
kompak/keras seperti batu. Setelah mengeras,beton mempunyai sifat menahan
gaya tekan sampai batas yang ditentukan dan tidak mampu menahan gaya
tarik. Sehingga diperlukan tulangan didalam beton agar beton mampu
menahan gaya tekan sekaligus gaya Tarik serta kurangnya keseragaman mutu
yang bervariatif. Karena kekurangan yang dimilikinya maka diperlukan
pengetahuan yang cukup luas, antara lain mengenai sifat bahan dasarnya, cara
pembuatannya, cara evaluasi, dan variasi bahan tambahnya agar dapat
meningkatkan fungsi beton itu sendiri menjadi lebih maksimal.
Dalam pembuatannya, keseragaman kualitas beton sangat dipengaruhi
oleh keseragaman bahan dasar dan metode pelaksanaan. Pada praktek di
lapangan, umumnya beton yang disuplai oleh perusahaan pembuatan beton
(ready mix) telah terjamin keseragaman bahan dasarnya. Untuk mendapatkan
kualitas dan keseragaman beton sesuai yang disyaratkan maka pelaksanaan
pembuatan beton harus dilakukan dengan baik dan sesuai prosedur. Yang
dimaksud dengan kualitas beton seperti yang disyaratkan disini adalah kuat
tekan beton pada umur ke-28 hari. Oleh karena sebab-sebab diatas, maka

1
PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran kode pos. 80364 Telp. (0361) 701981
Fax. (0361) 7011128 Website : www.pnb.ac.id

diperlukan control kualitas yang dapat mengetahui kemungkinan terjadinya


output yang tidak sesuai dengan yang disyaratkan sedini mungkin.
Pada praktek kerja beton kali ini kami para mahasiswa diajarkan
bagaimana merencanakan,membuat,dan mengaplikasikan beton maupun
tulangannya dalam kerja dilapangan sehingga diharapkan kami akan menjadi
tenaga profesional dalam bidang sipil untuk pengerjaan-pengerjaan bangunan.

1.2. Rumusan Masalah


a. Bagaimana cara pembuatan tulangan pondasi telapak ?
b. Bagaimana cara pembuatan begisting untuk sloof dan perhitungan bahan ?
c. Bagaimana cara pengecoran dilapangan ?

1.3. Tujuan Pratikum


Pelaksanaan praktek kerja beton ini mempunyai peranan yang cukup besar
bagi mahasiswa Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali yaitu agar mahasiswa
dapat memahami dan menerapkan :
a. Dasar teori tentang konstruksi beton dan aplikasinya dilapangan yang
meliputi pembuatan begesting (cetakan), penulangan dan pengecoran
b. Perencanaan dan analisa perhitungan dalam praktek kerja
c. Efisiensi waktu,kebutuhan bahan, dan peralatan serta kedisiplinan dalam
bekerja
d. Cara-cara pengecoran yang tepat

1.4. Manfaat Pratikum


a. Mengetahui cara pembuatan dan perakitan tulangan pondasi telapak (cakar
ayam).
b. Mengetahui cara pembuatan begisting untuk sloof.
c. Mengetahui cara bekerja yang benar saat pengecoran dan pembuatan
tulangan..

2
PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran kode pos. 80364 Telp. (0361) 701981
Fax. (0361) 7011128 Website : www.pnb.ac.id

1.5. Ruang Lingkup Kerja


Pelaksanaan praktek kerja beton ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu
pembuatan job dasar dan pengerjaan di lapangan. Untuk job dasar
mengerjakan penulangan pondasi dan pengerjaan di lapangan mengerjakan
pembuatan begisting dan pengecoran (pembetonan). Untuk pengerjaan
meliputi :
a. Latihan dasar (pembengkokan dan pembuatan begel)
b. Penulangan pondasi telapak (cakar ayam)
c. Pembuatan begisting sloof
d. Pengecoran (pembetonan)

3
PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran kode pos. 80364 Telp. (0361) 701981
Fax. (0361) 7011128 Website : www.pnb.ac.id

BAB II
KAJIAN TEORITIS

2.1. Landasan Teoritis


Beton menjadi pilihan para Perencana sebagai struktur bangunan, karena
beton mudah dikerjakan atau dibentuk dan mempunyai nilai kuat tekan relatif
tinggi dibandingkan dengan kuat tariknya, kuat tariknya bervariasi dari 8-4%
dari kuat tekannya. Karena rendahnya kapasitas tarik tersebut, maka
dipasanglah tulangan Beton merupakan material yang bersifat getas ( brittle )
sedangkan baja tulangan bersifat elastis ( ductile ) dan mempunyai nilai kuat
tarik relative tinggi dibandingkan dengan kuat tekannya, oleh karena itu baja
tulangan dibutuhkan untuk menahan tegangan tarik yang disebabkan oleh
beban yang bekerja.
Komponen struktur beton yang diberi batang tulangan baja disebut beton
bertulang, tulangan baja dibutuhkan untuk memperkuat daerah tekan
penampang beton dan mengurangi lendutan pada jangka waktu panjang yang
diakibatkan oleh beban-beban yang besar.
Beton adalah suatu komposit dari beberapa bahan batu-batuan yang
direkatkan oleh bahan ikat. Bahan penyusun beton yang terdiri dari bahan
semen, agregat kasas dan halus, air dan bahan tambah (admixture). Beton
dibentuk dari agregat campuran (halus dan kasar) dan ditambah dengan pasta
semen. Pasta semen mengikat pasir dan bahan-bahan agregat lainnya. Rongga
diantara bahan-bahan kasar diisi oleh bahan-bahan halus.

2.2. Karakteristik Beton yang Baik


a. Kepadatan : Sepadat mungkin terisi oleh agregat dan pasta semen
b. Kekuatan : Beton harus mempunyai kekuatan dan daya tahan internal
c. Faktor Air Semen : Faktor air harus terkontrol sehingga memenuhi
persyaratan kekuatan beton yang direncanakan

4
PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran kode pos. 80364 Telp. (0361) 701981
Fax. (0361) 7011128 Website : www.pnb.ac.id

d. Tektur : Permukaan beton harus mempunyai kerapatan dan kekerasan


tekstur yang tahan segala cuaca
2.3. Bahan Pembentuk Beton
Beton adalah suatu komposit dari beberapa bahan batu-batuan yang
direkatkan oleh bahan ikat. Bahan penyusun beton yang terdiri dari bahan
semen, agregat kasas dan halus, air dan bahan tambah (admixture). Beton
dibentuk dari agregat campuran (halus dan kasar) dan ditambah dengan pasta
semen.
2.3.1. Semen
Semen, merupakan matrial yang bersifat hidrolik, artinya semen dapat
bereaksi dengan air dan membentuk suatu masa yang keras. Selain itu
semen juga bersifat adhesif dan kohesif yang diperlukan untuk mengikat
agregat.
Menurut “ASTM” semen dibagi menjadi 5 tipe, yaitu :
a. Semen tipe 1 : untuk konstruksi beton umum
b. Semen tipe 2 : untuk konstruksi beton pada lingkungan sulfat
sedang
c. Semen tipe 3 : untuk beton yang cepat kering
d. Semen tipe 4 : untuk beton yang memiliki panas rendah
e. Semen tipe 5 : untuk beton dengan daya tahan tinggi terhadap sulfat

5
PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran kode pos. 80364 Telp. (0361) 701981
Fax. (0361) 7011128 Website : www.pnb.ac.id

Gambar 1. Semen Tiga roda

2.3.2. Agregat
Agregat, merupakan material yang berguna sebagai bahan pengisi dalam
campuran beton. agregat yang terkandung didalam beton mempunyai
komposisi ± 75%.
Syarat agregat :
a. Agregat halus (debu batu/seplit,biji besi,pasir).
 Ukuran butir maksimum 4,75 mm
 Tidak mengandung lumpur lebih dari 5%
 Tidak mengandung zat organik
 Tidak tajam / bersudut dan keras
b. Agregat kasar (batu pecah,batu sungai,dll)
 Ukuran butir maksimum 40 mm
 Tidak mengandung lumpur lebih dari 1%
 Tidak mengandung zat organik
 Mempunyai butiran keras dan bersudut
 Butiran pipih kurang dari 20%

Gambar 2. Agregat Kasar dan Agregat Halus

6
PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran kode pos. 80364 Telp. (0361) 701981
Fax. (0361) 7011128 Website : www.pnb.ac.id

2.3.3. Air
Air tidak boleh mengandung minyak,asam, alkali, zat organik, garam.
Untuk pencampuran beton atau pembuatan adonan campuran beton di
haruskan menggunakan air yang dapat diminum (air bersih).

Gambar 3. Air
2.3.4. Bahan Tambah
Bahan-bahan kimia lainnya (admixture), bahan-bahan kimia ini hanya
ditambahkan pada beton dalam keperluan-keperluan tertentu.

Gambar 4. Bahan Tambah Beton

2.4. Alat – Alat Yang Digunakan Saat Pratikum

7
PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran kode pos. 80364 Telp. (0361) 701981
Fax. (0361) 7011128 Website : www.pnb.ac.id

Pembengkok besi Pemotong besi Tang

Mesin Molen Listrik Ember Palu

Sekop, Cangkul,
Meteran Roll Meteran
Linggis

Gerobak Gregaji Selang

Penjepit Gregaji besi Cuk roll

8
PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran kode pos. 80364 Telp. (0361) 701981
Fax. (0361) 7011128 Website : www.pnb.ac.id

2.5. Perencanaan Campuran Beton


Karakteristik dan sifiat bahan akan mempengaruhi hasil rancangan.
Proporsi campuran dari bahan-bahan penyusun beton ini ditentukan melalui
sebuah perancangan beton. Hal ini dilakukan agar proporsi campuran dapat
memenuhi syarat teknis serta ekonomis.
Kriteria dasar perancangan beton,antara lain :
a. Kekuatan tekan dan hubungannya dengan faktor air seman yang
digunakan
b. Kemudahan pengerjaan
c. Pemilihan agregat yang akan digunakan

2.5.1. Pengerjaan Beton


Pencampuran bahan-bahan penyusun beton dilakukan agar
diperoleh suatu komposisi yang solid dari bahan-bahan penyusun
berdasarkan rancangan campuran beton. Komposisi yang baik akan
menghasilkan kuat tekan yang tinggi, tetapi jika pelaksanaannya tidak
dikontrol dengan baik, kemungkinan dihasilkannya beton yang tidak
sesuai dengan rencana akan semakin besar. Cara pengelolaan ini akan
menentukan kualitas dari beton yang akan dibuat. Adapun tahapan dalam
pelaksanaan dilapangan meliputi :
a. Membuat cetakan beton/bekesting ( merakit dan menyetel bekesting )
b. Penulangan / pembesian beton ( merakit dan menyetel tulangan )
c. Mengaduk beton (mencampur adukan dan mengaduk secara
mekanis/masinal atau manual)
d. Penuangan adukan, beton dalam keadaan diam dalam waktu 20-30
menit terjadi pengikatan
e. Pengangkutan
f. Pengecoran ( pengecoran langsung dan pengecoran pipa termi )
g. Pemadatan ( manual dan mekanis/masinal )

9
PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran kode pos. 80364 Telp. (0361) 701981
Fax. (0361) 7011128 Website : www.pnb.ac.id

h. Perawatan ( menutup dengan plastik setelah pengecoran dan menyiram


air pada permukaan beton, beton umur 1 hari )
i. Pembongkaran bekesting
2.5.2. Metode Pengadukan
a. Pengadukan Manual
 Pasir dengan semen dicampur ( dalam keadaan kering ) dengan
komposisi tertentu yang sudah di tentukan, diatas tempat yang datar
dan kedap air (ompreng besar).
 Pencampuran dilakukan sampai didapatkan warna yang homogeny
 Tambahkan kerikil, kemudian lakukan pencampuran lagi
 Alat bantu yang digunakan dapat berupa sekop, cangkul, ataupun
alat gali lainnya
 Buat lubang ditengah adukan, tambahkan kira-kira 75% dari
kebutuhan air
 Aduk hingga rata dan tambahkan sedikit demi sedikit air yang
tersisa.
b. Pengadukan Mekanis (Masial)
 Persiapkan alat yang digunakan molen
 Nyalahkan mesin molen dan isi dengan air secukupnya tunggu
hingga air sampai membasahi seluruh area dalam molen.
 Tuangkan semen secukupnya sesuai takran yang sudah di tentukan.
 Tambahkan kerikil ke dalam molen hingga kerikil terlapisi oleh
adonan semen dan air.
 Tambahkan pasir ke dalam molon hingga krikil terlapisi dengan
pasir tunggu selama 60 detik kurang lebih.
 Aduk hingga merata dan tambahkan sedikit demi sedikit air jika di
perlukan.

2.5.3. Perawatan Beton

10
PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran kode pos. 80364 Telp. (0361) 701981
Fax. (0361) 7011128 Website : www.pnb.ac.id

Kondisi perawatan yang baik dapat dicapai dengan menggunakan


salah satu metode antara lain beton dibasahi terus menerus dengan air,
beton dilindungi dengan karung basah,atau kertas perawatan tahan air.

2.6. Kelebihan dan Kekurangan Beton


a. Kelebihan
 Dapat dengan mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi
 Mampu memikul beban yang berat
 Tahan terhadap temperatur yang tinggi
 Biaya pemeliharaan yang kecil
b. Kekurangan
 Bentuk yang telah dibuat sulit diubah
 Pelaksanaan pekerjaan membutuhkan ketelitian yang tinggi
 Berat

11
PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran kode pos. 80364 Telp. (0361) 701981
Fax. (0361) 7011128 Website : www.pnb.ac.id

BAB III
PEMBAHASAN PEKERJAAN

3.1. Keselamatan Kerja


a. Tempatkan bahan dan peralatan dekat dengan lokasi pekerjaan sehingga
mudah dalam pemakaian dan tidak menghambat berlangsungnya
pekerjaan
b. Peralatan yang tidak sedang digunakan hendaknya dimasukkan dalam
kotak peralatan
c. Gunakan perlatan sesuai dengan fungsi atau kegunaannya
d. Pekerjaan harus dilakukan sesuai dengan rencana, hati-hati dan penuh
konsentrasi
e. Gunakan pelindung tangan ( sarung tangan ), Helem dan peralatan
keselamatan lainnya sebelum memulai pekerjaan.
f. Bersihkan peralatan dan lokasi pekerjaan setelah pekerjaan tersebut
selesai.

3.2. Pengerjaan Job Dasar


Job Dasar : Pembuatan penulangan pondasi telapak (Cakar Ayam)

Waktu dan Tempat

Pelaksanaan praktek dilaksanakan pada :


Hari/tanggal : Selasa, 9 April 2019
Pukul : 08.00 – 15.00 WITA
Tempat : Workshop Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali

3.2.1. Alat dan Bahan


 Pemotong besi

12
PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran kode pos. 80364 Telp. (0361) 701981
Fax. (0361) 7011128 Website : www.pnb.ac.id

 Meteran
 Kleser (pembengkok besi)
 Paku
 Patok besi
 penjepit
 Palu
 Meja kerja
 Tang
 Kawat
 Besi Ø 10
 Besi D 13

3.2.2. Perhitungan
a. Besi Ø 10 untuk begel

X=4xS Panjang Besi untuk begel


X = 4 x (30-5) = X + (2x4d) (diameter besi)
X = 4 x 25 cm = 100cm + (2(4x10mm))
X = 100 cm = 100cm + 8cm
= 108cm/batang
Jadi panjang besi untuk satu begel 108cm untuk 10 begel perlu panjang
besi 1080cm. jumblah besi yang di perlukan untuk buat 10 begel
diperlukan 1 lonjor besi Ø 10 dengan panjang 1200cm (12m).

b. Besi D13 untuk Pondasi telapak

Tulangan Bawah D13-150mm Tulangan Atas D13-300mm


X = p + (2xt) + (2x4d) X = p + (2x4d)
X = 90 + (2x10) + (2x4(13)) X = 90 + (2x4(13))
X = 90 + 20 + 10 X = 90 + 10
X = 120 cm/batang X = 100 cm/batang

Diperlukan tulangan bawah Diperlukan tulangan atas

13
PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran kode pos. 80364 Telp. (0361) 701981
Fax. (0361) 7011128 Website : www.pnb.ac.id

sebanyak 14 batang sebanyak 8 batang


Total = 120 x 14 = 1680 cm Total = 100 x 8 = 800 cm

c. Besi D13 untuk Kolom


Tulangan pokok 8D13

X = t + p + 4d Diperlukan tulangan pokok


X = 100cm + 25cm + 4(13mm) sebanyak 8 batang
X = 100 + 25 + 5 Total = 130 x 8 = 1040 cm
X = 130 cm/batang
Jadi untuk tulangan pokok dan tulangan pondasi di perlukan besi D13
dengan total panjang 1680 + 800 + 1040 = 3520 cm. jumblah besi
yang di perlukan untuk tulangan pokok dan tulangan pondasi 3 lonjor
besi D13 dengan panjang 1200cm (12m).

3.2.3. Langkah kerja


1. Siapkan alat dan bahan yang di perlukan. Bahan besi Ø10 dan D13
2. Gunakan selalu APD sebelum bekerja dan baca gambar kerja yang
akan di kerjakan.
3. Memotong besi D13
- Sepanjang 120 cm sebanyak 14 batang
- Sepanjang 100 cm sebanyak 8 batang
- Sepanjang 130 cm sebanyak 8 batang
4. Memotong besi Ø10
- Sepanjang 108 cm sebanyak 10 batang
5. Untuk besi D13 dengan panjang 120 cm bentuk seperti gambar
dibawah ini.

Gambar 5. Tulangan bawah

14
PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran kode pos. 80364 Telp. (0361) 701981
Fax. (0361) 7011128 Website : www.pnb.ac.id

6. Untuk besi D13 dengan panjang 100 cm bentuk seperti gambar


dibawah ini.

Gambar 6. Tulangan atas


7. Untuk besi D13 dengan panjang 130 cm bentuk seperti gambar
dibawah ini.

Gambar 7. Tulangan pokok

Gambar 8. Pembekokan tulangan pokok

15
PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran kode pos. 80364 Telp. (0361) 701981
Fax. (0361) 7011128 Website : www.pnb.ac.id

Gambar 9. Pembekokan tulangan pokok


8. Untuk besi Ø10 dengan panjang 108 cm bentuk seperti gambar
dibawah ini.

Gambar 10. Begel

Gambar 11. Hasil jadi begel

16
PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran kode pos. 80364 Telp. (0361) 701981
Fax. (0361) 7011128 Website : www.pnb.ac.id

Gambar 12. Proses pembuatan begel

9. Setelah semua sudah selesai di bentuk sesuai dengan gambar.


selanjutnya tahap perakitan Ikuti seperti gambar kerja.
10. Siapkan alat yang di perlukan kawat, meteran dan tang.

Gambar 13. Perakitan pondasi

Gambar 14. Perakitan kolom

17
PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran kode pos. 80364 Telp. (0361) 701981
Fax. (0361) 7011128 Website : www.pnb.ac.id

Gambar 15. Dijadikan satu bagian bawah dan atas

3.3. Pengerjaan Job Aplikasi


Job aplikasi : melanjutkan pembuatan gedung di sebelah tempat praktek.
Untuk job prakteknya pembuatan begisting, pemasangan besi sloof dan
pengecoran.

Waktu dan Tempat

Pelaksanaan praktek dilaksanakan pada :


Hari/tanggal : Senin, 15 April 2019
Pukul : 08.00 – 15.00 WITA
Tempat : Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali

3.3.1. Alat dan Bahan

 Gregaji besi  Tang


 Meteran  Kawat
 Kleser (pembengkok besi)  Playwood
 Paku  Kayu usuk
 Patok besi  Kayu reng
 penjepit  Gregaji kayu
 Palu  Cangkul

18
PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran kode pos. 80364 Telp. (0361) 701981
Fax. (0361) 7011128 Website : www.pnb.ac.id

 Ember  Sekop
 Selang  Grobag dorong
 Pasir  Mesin molen listrik
 Air  Ompreng gede
 Semen  Kerikil
3.3.2. Perhitungan
a. Begisting
Panjang begisting sloof untuk bangunan P1 = 470cm dan P2 = 688 cm.
jadi total panjang begisting untuk sloof 2(P1) + P2 = 2(470) + 688 =
1628cm. ukuran playwood 122 x 244 = 29768 cm 2. Usuk 4/6 dengan
panjang 400 cm/batang.

Jadi
Playwood dengan ukuran lebar 35cm. Playwood dengan ukuran lebar 20
X1 = 2(35 x 1628) cm
X1 = 2 x 56980 X2 = 20 x 1628
X1 = 113960 cm2 X2 = 32560 cm2

keperluan playwood untuk pembuatan begisting X1 + X2 = 146520 cm2. Jumlah


playwood yang diperlukan 5 lembar dengan ukuran 122 x 244. untuk keperluan
kayu usuk 4/6 dengan panjang begisting 1628 cm memerlukan 4 batang kayu
usuk. Jadi jumlah kayu usuk yang digunakan untuk pembuatan begisting adalah 4
x 6 = 24 batang.

19
PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran kode pos. 80364 Telp. (0361) 701981
Fax. (0361) 7011128 Website : www.pnb.ac.id

Gambar 16. Potongan Begisting Sloof 20 x 30

Gambar 17. Bentuk Begisting Sloof

b. Volume Beton

Volume Pengecoran Sloof


V=pxlxt
V = 1628 x 20 x 30
V = 976800 cm3
V = 0.9768 m3
Jadi untuk velome pengecoran beton untuk pengerjaan sloof ukuran 20 x
30 adalah 0.9768 m3.

3.3.3. Langkah Kerja


1. Siapkan alat dan bahan yang di perlukan.
2. Lihat gambar kerja yang akan di buat, pertama membuat cetakan
terlebih dahulu (begisting) dengan ukuran seperti di gambar kerja.
Untuk panjang begisting bisa diukur kelapangan terlebih dahulu.
3. Setelah selesai melakukan pengukuran, potong playwood sesuai
ukuran yang di perlukan 20cm dan 35cm sesuai dimensi begesting
yang akan di buat dan potong kayu usuk dan reng.

20
PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran kode pos. 80364 Telp. (0361) 701981
Fax. (0361) 7011128 Website : www.pnb.ac.id

Gambar 18. Pemotongan kayu usuk dan reng


4. Potong usuk ukuran 4/6 sesuai panjang yang di perlukan dan
sambung jika ukuran lebi dari 4 m. ukuran yang di buat panjang
4,7 m dan 6,88 m untuk begisting. Karena sisi kiri dan kanan
begisting sudah ada jadi tinggal buat sisi bawah begisting.

Gambar 19. Sisi kiri dan kanan begisting

Gambar 20. Sisi bawah begisting


5. Setelah selesai pemotongan playwood di lanjutkan dengan
pemakuan playwood ukuran 20 cm dengan kayu usuk 4/6
menggunakan paku 3cm. pakuk setiap sisi playwood dan berikan
jarak antara satu paku dengan yang lainya.

21
PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran kode pos. 80364 Telp. (0361) 701981
Fax. (0361) 7011128 Website : www.pnb.ac.id

Gambar 21. Perakitan playwood dengan kayu


6. Karena semua sisi sudah selesai tahap selanjutnya perakitan
begisting di lapangan. Untuk di lapangan karena tidak adanya
pondasi menerus dibuatkan penjaga begisting sloof. Pertama
dipasang begisting sisi bawah sloof yang ukuran nya 20cm.
7. Dilanjutakn dengan meletakan tulangan sloof di atas begisting.
Untuk tulangan sloof harus sudah di isi dengan beton deking.
Setelah itu dilanjutkan pemasangan sisi samping begisting dan
pemasangan sisi samping begisting harus tegak . untuk sisi
samping bisa di pasangan patoh untuk menahan begisting agar
nanti saat pengecoran tidak meledak atau keluar. Gambar begisting
di lapangan seperti gambar di bawah ini.

Gambar 22. Tulangan sloof dan beton deking

22
PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran kode pos. 80364 Telp. (0361) 701981
Fax. (0361) 7011128 Website : www.pnb.ac.id

Gambar 23. Begisting


8. Setelah selesai pemasangan begisting dilanjutkan dengan
pengecoran. Sebelum pengecoran begisting harus udah bersih dari
material dan sudah begisting sudah di lapisi oli agar nanti ketika
pembongkaran begisting jadi lebih mudah.
9. Sebelum pengecoran gunakan APD dan lanjtukan dengan
menyiapkan alat, bahan untuk pengecoran.
10. Untuk pengecoran posisi pengadukan dan tempat pengecoran harus
dekat agar lebih mudah untuk pengecoran dan untuk material juga
harus dekat dengan lokasi pengecoran.
11. Pengecoran sloof menggunakan perbandingan 1 : 2 : 2, 1 ember
semen, 2 ember pasir dan 2 ember krikil.
12. Hidupkan mesin molen dan tuangkan air terlebih dahulu
secukupnya kira-kira ½ ember terlebih dahulu kemudian
dilanjutkan menuangkan semen 1 ember, tunggu hingga air dan
semen menjadi pasta. Lanjtukan menuangkan 2 ember krikil
terlebih dahulu agar kerikil terlapisi merata keseluruhan dan
terakhir tuangkan 2 ember pasir pada saat mengisi pasir isikan air
dikit demi sedikit hingga campuran merata dengan baik.
13. Setelah campuran jadi dilakukan uli test slump. Setelah selesai di
lakukan uji test slump dan sudah mendapatkan hasil. Bisa

23
PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran kode pos. 80364 Telp. (0361) 701981
Fax. (0361) 7011128 Website : www.pnb.ac.id

dilakukan pengecoran untuk sloof dan gunakan takaran 1 : 2 : 2


karena sudah memenuhi dalam uji test slump.

Gambar 24. Test Slump

Gambar 25. Pengecoran Sloof


14. Sudah selesai pengecoran sloof keseluruhan dilanjutkan dengan
perawatan pengecoran dengan cara di siram atau di berikan karung
di bagian atas sloof yang sudah di cor tadi tapi karung dalam
keadaaan basah.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Setelah melaksanakan praktek kerja beton, maka mahasiswa dapat :
1. Membuat tulangan pondasi serta begel dan merangkainya sesuai
dengan jarak yang telah ditetapkan atau sesuai dengan gambar kerja.

24
PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran kode pos. 80364 Telp. (0361) 701981
Fax. (0361) 7011128 Website : www.pnb.ac.id

2. Membuat acuan dan perancah untuk sloof serta mengaplikasikannya


di lapangan.
3. Menentukan cara pemasangan begisting yang baik dan benar.
4. Membuat campuran beton yang bagus dengan kondisi material
dilapangan.
5. Selalu Bekerja dengan safety dan teliti

4.2. Saran
1. Dalam pembuatan campuran beton sesuai dengan prosedur yang
benar, maka akan menghasilkan beton yang baik dan rata
permukaannya.
2. Perhatikan keselamatan kerja berikut ini, antara lain :
- Tempatkan alat – alat kerja pada tempatnya.
- Pakailah pakaian kerja lengkap dengan sepatu kerja dan helm.
- Konsentrasi pada waktu kerja.
- Tempatkan bahan – bahan sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu selama pekerjaan berlangsung.
- Ikuti petunjuk instruktur.
- Persiapkan bahan – bahan dan alat – alat yang dibutuhkan.
- Gunakan waktu seefektif mungkin.
- Jangan main – main saat praktek

25

Anda mungkin juga menyukai