BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Baja merupakan bahan bangunan yang berupa campuran dari biji besi, mangan dan karbon.
Semakin tinggi nilai karbon pada baja maka baja akan semakin keras, namun mudah patah.
Akan tetapi semakin rendah nilai karbon maka baja akan mudah bengkok. Sebagai bahan
bangunan yang berhubungan dengan kekuatan struktur ataupun tidak, sangat banyak diperlukan
dalam pekerjaan yang dilakukan dalam bidang teknik sipil misalnya; kuda-kuda, tulang beton,
kerangka jembatan dan masih banyak lagi.
Baja diperlukan dalam bentuk yang beraneka ragam dan ukuran yang berbeda pula
sehingga sangatlah mustahil baja itu dibuat dalam keadaan pasif, tentulah kita harus membuat
sambungan-sambungan untuk mendapatkan bentuk yang kita inginkan.
Pada jaman dahulu orang menyambung suatu baja dengan menggunakan cara yang sangat
sederhana. Tetapi makin lama peradaban manusia makin berkembang, begitu juga dalam
bidang teknologi. Manusia berusaha menganalisa dan menggali serta memproduksi bahan-
bahan yang diperlukannya untuk suatu tujuan tertentu. Perkembangan teknologi menuntut
manusia untuk dapat melakukan penyambungan yang kuat dengan menggunakan tenaga listrik.
Untuk dapat menyambung baja tersebut menjadi satu dengan yang lainnya, maka baja tersebut
disambung dengan cara dilas.
Las adalah melelehkan dengan panas.sedangkan mengelas adalah suatu cara
menyambung dua buah plat/logam atau lebih dengan melelehkan logam dengan menggunakan
panas,baik menggunakan bahan tambah atau tanpa bahan tambah sehingga menyatu.
Pengelasan pada umumnya memerlukan panas yang sangat tinggi temperaturnya untuk
mencairkan bagian-bagian bahan yang akan disambung atau dilapisi.
Panas untuk pengelasan dapat diperoleh antara lain dari:
a. Api yang dapat dihasilkan dari arang/pembakaran arang batu,seperti : pada proses
las tempe.
b. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda dengan permukaan benda
kerja,seperti las listrik
c. Tahan listrik yang terjadi antara dua bagian yang akan disambung seperti pada
proses las titik,las tekan,dan las roll
1
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
d. Nyala api gas adalah panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar dengan
zat asam,seperti pada proses asitelin.
Tentunya untuk melakukan proses pengelasan yang tepat, dibutuhkan prosedur
penggunaan yang baik dan benar pula. Maka dari itu, penulis telah melakukan pengerjaan job
Las dan mengumpulkannya menjadi sebuah laporan yang berjudul Laporan Praktikum Baja.
2
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
Pemurnian Besi
Prinsip dasar : Menghilangkan kandungan oksigen dalam bijih besi.
- Cara tradisional : blomery, pada proses ini bijih besi dibakar dengan charcoal, dimana
banyak mengandung carbon sehingga terjadi pengikatan oksigen, pembakaran tersebut
menghasilkan karbondiokasida dan karbon monoksida yang terlepas ke udara,
3
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
sehingga besi murni didapat dan dikeluarkan dari dapur,kekurangnya tidak semua besi
dapat melebur sehingga terbentuk spoge, spoge berisi besi dan silica.
- Proses lebih modern adalah dengan blas furnace, blast furnace diisi oleh bijih besi,
charcoal atau coke (coke adalah charcoal yang terbuat dari coal) dan limestone
(CaCO3). Angin secara kencang dan kontinu ditiupkan dari bawah dapur. Hasil
peluburan besi akan berada di bawah, cairan besi yang keluar ditampung dan disebut
dengan pig iron.
Baja adalah paduan logam yang tersusun dari besi sebagai unsur utama dan karbon sebagai
unsur penguat.Unsur karbon inilah yang banyak berperan dalam peningkatan
performan.Perlakuan panas dapat mengubah sifat baja dari lunak seperti kawat menjadi keras
seperti pisau. Penyebabnya adalah perlakuan panas mengubah struktur mikro besi yang
berubah-ubah dari susunan kristal berbentuk kubik berpusat ruang menjadi kubik berpusat sisi
atau heksagonal.Baja bisa berupa plat,propil,dan lain-lain.
Baja Struktur diproduksi dalam berbagai bentuk profil. Bentuk Profil baja yang sering
dijumpai dipasaran seperti siku-siku , kanal , I atau H , jeruji , sheetpiles , pipa , rel , plat , dan
kabel. Disamping itu ada profil yang bentukya serupa dengan profil I tetapi sayapnya lebar ,
sehingga disebut profil sayap lebar (wide flange) . Beberapa kelebihan dari wide flange , yaitu :
1. Kekuatn lenturnya cukup besar
2. Mudah dilakukan penyambungan
Adannya Kelebihan diatas menjadikan wide flange sering digunakan sebagai kolom dan
nalok pada bangunan gedung , gelagar dan rangka jembatan , dan bangunan struktur lainnya .
Khusus untuk wide flange dengan perbandingan lebar sayap dan tinggi profil (b/h) sama
dengan satu atau disebut juga profil H .Profil H ini sangat cocok digunakan untuk struktur
pondasi tiang pancang .
4
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
a. Profil baja tunggal :
- Baja siku-siku sama kaki
- Baja siku tidak sama kaki (baja T)
- Baja siku tidak sama kaki (baja L)
- Baja I
- Baja Canal
b. Profil Gabungan
- Dua baja L sama kaki
- Dua baja L tidak sama kaki
- Dua baja I3. Profil susun
- Dua baja I atau lebih
a. Kelebihan Baja
Jika kita menyimak bangunan sekitar kita baik berupa jembatan, gedung, pemancar,
papan iklan, dan lainnya akan sependapat bahwa baja merupakan material struktur yang baik.
Kelebihan dari baja terlihat dari kekuatan, relatif ringan, kemudahan pemasangan, dan sifat
baja lainnya.kelebihan baja adalah :
- Kekuatan Tinggi
Kekuatan yang tinggi dari baja per satuan berat mempunyai konsekuensi bahwa beban
mati akan kecil. Hal ini sangat penting untuk jembatan bentang panjang, bangunan tinggi, dan
bangunan dengan kondisi tanah yang buruk.
- Keseragaman
Sifat baja tidak berubah banyak terhadap waktu, tidak seperti halnya pada struktur beton
bertulang.
- Elastisitas
5
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
Baja berperilaku mendekati asumsi perancang teknik dibandingkan dengan material lain
karena baja mengikuti hukum Hooke hingga mencapai tegangan yang cukup tinggi.Momen
inersia untuk penampang bajadapat ditentukan dengan pasti dibandingkan dengan penampang
beton bertulang.
- Permanen
Portal baja yang mendapat perawatan baik akan berumur sangat panjang, bahkan hasil
penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi tertentu baja tidak memerlukan perawatan
pengecatan sama sekali.
- Daktilitas
Daktilitas didefinisikan sebagai sifat material untuk menahan deformasi yang besar
tanpa keruntuhan terhadap beban tarik. Suatu elemen baja yang diuji terhadap tarik akan
mengalami pengurangan luas penampang dan akan terjadi perpanjangan sebelum terjadi
keruntuhan. Sebaliknya pada material keras dan getas (brittle) akan hancur terhadap beban
kejut. SNI 03-1729-2002 mendefinisikan daktilitas sebagai kemampuan struktur atau
komponennya untuk melakukan deformasi inelastis bolak-balik berulang (siklis) di luar batas
titik leleh pertama, sambil mempertahankan sejumlah besar kemampuan daya dukung
bebannya.Sifat daktil baja memungkinkan terjadinya leleh lokal pada titik-titik tersebut
sehingga dapat mencegah keruntuhan prematur. Keuntungan lain dari material daktil adalah
jika elemen struktur baja mendapat beban cukup maka akan terjadi defleksi yang cukup jelas
sehingga dapat digunakan sebagai tanda keruntuhan.
- Liat (Toughness)
Baja strukur merupakan material yang liat artinya memiliki kekuatan dan daktilitas.
Suatu elemen baja masih dapat terus memikul beban dengan deformasi yang cukup besar. Ini
merupakan sifat material yang penting karena dengan sifat ini elemen baja bisa menerima
deformasi yang besar selama pabrikasi, pengangkutan, dan pelaksanaan tanpa menimbulkan
kehancuran. Dengan demikian pada baja struktur dapat diberikan lenturan, diberikan beban
kejut, geser, dan dilubangi tanpa memperlihatkan kerusakan. Kemampuan material untuk
menyerap energi dalam jumlah yang cukup besar disebut toughness.
6
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
- Tambahan pada Struktur yang Telah Ada
Struktur baja sangat sesuai untuk penambahan struktur. Baik sebagian bentang baru
maupun seluruh sayap dapat ditambahkan pada portal yang telah ada, bahkan jembatan baja
seringkali diperlebar.
b. Kelemahan Baja
- Biaya Pemeliharaan
Umumnya material baja sangat rentan terhadap korosi jika di biarkan terjadi kontak
dengan udara dan air sehingga perlu dicat secara periodik
- Rentan Terhadap Backling
Semakin langsung suatu elemen tekan, semakin besar pula bahaya terhadap buckling
(tekuk). Sebagaimana telah disebutkan bahwa baja mempunyai kekuatan yang tinggi per satuan
berat dan jika digunakan sebagai kolom seringkali tidak ekonomis karena banyak material yang
perlu digunakan untuk memperkuat kolom terhadap buckling.
- Fatik
Kekuatan baja akan menurun jika mendapat beban siklis. Dalam perancangan perlu
dilakukan pengurangan kekuatan jika pada elemen struktur akan terjadi beban siklis.
- Keruntuan Getas
Pada kondisi tertentu baja akan kehilangan daktilitasnya dan keruntuhan getas dapat
terjadi pada tempat dengan konsentrasi tegangan tinggi. Jenis beban fatik dan temperatur yang
sangat rendah akan memperbesar kemungkinan keruntuhan getas (ini yang terjadi pada kapal
Titanic).
7
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
Panas untuk pengelasan dapat diperoleh antara lain dari :
a. Api yang dapat dihasilkan dari arang/pembakaran arang batu, seperti : pada proses
las tempe.
b. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda dengan permukaan benda kerja,
seperti las listrik.
c. Tahan listrik yang terjadi antara dua bagian yang akan disambung seperti pada
proses las titik, las tekan, dan las roll.
Ada beberapa macam las listrik berdasarkan bahan tambahannya atau elektroda yang
digunakan yaitu :
a. Las listrik dengan elektroda karbon
- Las listrik dengan elektroda karbon tunggal.
- Las listrik dengan elektroda karbon ganda.
b. Las listrik dengan elektroda logam
- Las listrik dengan elektroda berselaput.
- Las listrik dengan elektroda submerged.
- Las listrik TIG ( Tungstam Inert Gas ).
Las listrik berdasarkan asal arusnya terbagi dua jenis :
a. Mesin Las Listrik AC ( Alternating Current )
Mesin las listrik AC yaitu mesin las yang menggunakan arus AC atau arus bolak –balik.
Keuntungan menggunakan alat las listrik ini adalah :
Murah pada pembelian.
Mempunyai efisiensi yang tinggi kira – kira 80% s/d 90 %.
Kebisingan yang rendah.
Busur listrik yang dihasilkan berdaya tiup kurang.
8
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
Hampir tidak mungkin untuk mengelas dengan elektroda berselaput besi murni.
Busur listrik tidak tenang.
Faktor tenaga kecil.
Tidak bisa digunakan untuk mengelas segala jenis logam.
9
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
Bahaya-bahaya yang timbul umumnya disebabkan oleh zat atau materi hasil penguraian
logam yang di las itu sendiri ataupun bahan tambah yang kita gunakan. Bahaya itu
antara lain :
- Bahaya Sinar
Pada waktu pengelasan terutama pada las listrik, pasti akan timbul cahaya atau sinar
yang dapat mengganggu di dalam pengerjaan las. Sinar-sinar tersebut antara lain
sebagai berikut:
1. Sinar Infra Merah
Adanya sinar infra merah tidak segera terasa dimata tapi lebih berbahaya karena
kita tidak menyadari akibat yang akan ditimbulkan kelak. Pengaruhnya adalah
sama dengan pengaruh panas yang dapat menyebabkan pembekakan pada kelopak
mata dan terjadi penyakit kornea yang merupakan proses dari kerabunan.
2. Sinar Ultraviolet
Sebenarnya sinar ultraviolet yang terserap mempunyai pengaruh besar terhadap
reaksi kimia di dalam tubuh. Bila sinar ultraviolet ini terserap oleh mata kita maka
lensa dan kornea kita terasa ada benda asing dalam tempo 6 - 12 jam dalam tempo
6 - 24 jam mata akan terasa sakit dan akan hilang dengan sendirinya setelah 48
jam (dua hari).
3. Cahaya Tampak
Cahaya tampak ini menyebabkan mata menjadi cepat lelah dan kalau terlalu lama,
mata akan terasa sakit dalam waktu sementara.
Pengaruh sengatan listrik tersebut berdasarkan kepada kekuatan arus yang dipakai
adalah sebagai berikut:
10
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
1. Arus 1 Ampere
Akan mengakibatkan kejutan kecil yang tidak membahayakan.
2. Arus 5 Ampere
Akan memberikan stimulasi/kejutan yang cukup besar pada otot dan
menimbulkan rasa sakit.
3. Arus 10 Ampere
Akan menimbulkan rasa sakit yang sangat hebat.
4. Arus 20 Ampere
Akan mengakibatkan pengerutan otot secara seketika sehingga orang yang terkena
sengatan tidak sanggup melepaskan diri tanpa bantuan dari orang lain.
5. Arus 50 Ampere
Sangat berbahaya, sehingga orang yang terkena harus mendapatkan pertolongan
pelayanan gawat darurat.
6. Arus 100 Ampere
Dapat mengakibatkan kematian bagi orang yang kena sengatan dengan arus
sebesar ini.
11
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
Memegang elektroda harus dipegang pada bagian yang berisolatornya atau
untuk lebih aman lagi kita putar tombol untuk mematikan arus.
3. Menghindari percikan bunga api
Kita pakai apron (baju kulit) pada saat kita mengelas, karena pakaian tersebut anti
berlubang oleh percikan bunga api.
- Harus menggunakan sarung tangan dan sepatu yang berisolasi dan memakai pakaian
kerja (baju las/apron) serta bila badan kita berkeringat kita harus berhenti dulu dan
mengeringkan terlebih dahulu untuk menghindari adanya hubungan langsung kebadan
- Harus menggunakan kabel dan gagang yang sempurna elastis dan mempunyai daya
tahan tinggi terhadap panas.
- Elektroda harus diletakkan pada tempat yang berisolator dan digantung apabila tidak
dipakai
- Penggantian elektroda harus dilakukan dengan hati-hati
- Dalam keadaan istirahat mesin las harus dimatikan
- Hindari mesin las dari udara/lokasi yang basah dan gunakanlah kabel penghubung
dengan ukuran yang sesuai
- Gunakanlah alat bantu yang sesuai dengan fungsi dan kegunaannya.
A. Elektroda
Elektoda adalah bahan tambah pembuat busur api/busur nyala pada saat penegelasan.
Elektroda las terbuat dari bermacam logam dan diantaranya :
Logam baja.
Logam alumunium.
Besi tulang.
Tembaga.
Semua ini tergantung dari tujuan dan komposisi logam yang akan kita las. Elektroda
yang kita gunakan dalam pengelasan haruslah mampu memenuhi persyaratan :
12
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
Mampu unutk mengelas dalam semua posisi.
Praktis membentuk kampuh las.
Titik lebur yang tinggi.
Terak mudah dibuang atau dibersihkan.
Sifat-sifat mekanik yang tinggi pada kampuh las.
Macam-macam elektroda:
1. Elektroda berbalut
Elektroda berbalut dapat dipakai pada mesin-mesin AC & DC untuk mengelas pekerjaan
berkwalitet tinggi. Balutan elektroda terbuat dari bahan seperti titan oksida, kalsium karbonat
ditambah dengan bahan lainnya. Selama pengelasan pembalut elektroda akan mencair,
kemudian membeku menjadi terak. Cairan pembalut ini akan menutupi cairan logam,sehingga
cairan logam itu tidak memungkinkan beroksidasi dengan udara luar.
13
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
2. Elektroda tak berbalut
Elektroda tak berbalut jarang digunakan dalam proses pengelasan karena elektroda ini
sangat sukar memelihara kestabilan busur nyala sewaktu mengelas. Pada umumnya elektroda
ini digunakan untuk mengelas benda kerja yang tidak begitu penting atau berkaualitas rendah.
Tebal Bahan (mm) Diameter Elektroda (mm) Kuat Arus (Ampere)
1 1,5 20 – 35
1 – 1,5 2,0 35 – 60
1,5 – 2,5 2,6 60 – 100
2,5 – 4,0 3,25 90 – 150
4,0 – 6,0 4,0 120 – 180
6,0 – 10 5,0 150 – 220
10 – 16 6,0 200 – 300
diatas 16 8,0 280 – 400
14
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
Gerakan Elektroda
Gerakan elektroda bertujuan untuk mendapatkan rigi-rigi las yang baik serta penetrasi
yang baik.
Gerakan elektroda yang sering digunakan adalah :
1. Gerakkan Zig-zag
Gerakkan ini biasanya untuk mengelas plat yang tipis.
2. Gerakkan Melingkar
Gerakkan ini biasanya untuk mengelas plat yang berukuran sedang.
3. Gerakkan Segitiga
Gerakkan ini biasanya digunakan untuk meneglas plat berukuran tebal.
15
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
16
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
17
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
E. Posisi Pengelasan
a. Pengelasan di bawah tangan
Pengelasan di bawah tangan adalah proses pengelasan yang dilakukan di bawah tangan dan
benda kerja terletak di atas bidang datar. Sudut ujung pembakar (brander) terletak diantara
60° dan kawat pengisi (filler rod) dimiringkan dengan sudut antara 30° - 40° dengan benda
kerja. Kedudukan ujung pembakar ke sudut sambungan dengan jarak 2 – 3 mm agar terjadi
panas maksimal pada sambungan. Pada sambungan sudut luar, nyala diarahkan ke tengah
sambungan dan gerakannya adalah lurus.
18
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
19
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
20
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
Cara Pengelasan :
Pelaksanaan pengelasan dapat kita lakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
1. Mendekatkan ujung elektroda ke permukaan benda yang di las sampai jarak lebih
kurang 2 cm.
2. Memegang topeng pelindung dengan tangan kiri kita sedemikian rupa sehingga kita
dapat melihat busur nyala di dalam pengelasan melalui kaca Ray ban 100%.
3. Menempelkan ujung elektroda ke benda kerja, Apabila terjadi hubungan antara
elektroda dengan benda kerja, kita dapat merasakan atau mendengar jalannya
pesawat semakin keras. Setelah terjadi ini, elektroda kita tarik-tarik lagi perlahan-
lahan, busur nyala akan terjadi.
Pada saat busur nyala keluar, ujung elektroda akan cair sehingga jarak ujung
elektroda dengan benda kerja akan semakin jauh dan akan mengakibatkan busur
nyala menjadi padam. Untuk mencegah hal tersebut maka kita harus menurunkan
ujung elektroda secepat pencairannya sehingga di peroleh jarak yang konstan antara
ujung elektroda dan benda kerja.
4. Sikap yang paling baik untuk pengelasan adalah membuat sudut 700 dengan
permukaan elektroda supaya :
- Permukaan cairan logan dan terak dapat dengan mudah dilihat dengan mata
sehigga mudah menentukan panjang busur nyala.
- Dengan mudah kita dapat mengawasi agar terak tidak ditutupi oleh tetesan cairan
elektroda. Bila hal ini terjadi maka mutu sambungan las akan berkurang.
- Menghasilkan rigi-rigi las yang berbentuk baik, rapi karena busur nyala
mendorong dan menyusun lelehan logam kearah bagian yang meleleh dan
membeku.
21
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
Hasilnya :
- Rigi-rigi las yang halus dan baik.
- Tembusan las yang baik. Percikan teraknya halus.
- Perpaduan dengan bahan dasar yang baik.
Bila panjang busur L lebih besar dsari pada D, maka akan timbul bagian-bagian
berbentuk bola cairan elektroda.
Hasilnya :
- Rigi-rigi las kasar.
- Tembusan dangkal.
- Percikan terak kasar dan keluar dari jalur.
Bila busur L lebih pendek daripada D maka sukar untuk memelihara busur nyala,
biasanya terjadi pembekuan pada ujung elektroda pada waktu pengelasan.
Hasilnya :
- Rigi-rigi las tidak merata.
- Tembusan las tidak baik.
- Percikan lasnya kasar.
- Berbentuk bola.
22
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
4 8
2 7
3
1
23
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
Keterangan ;
1. Botol atau tabung gas asitelin.
2. Tabung gas asitelin (Zat Asam).
3. Selang karet asitelin.
4. Selang karet zat asam/oksigen.
5. Regulator asitelin.
6. Regulator zat asam/oksigen.
7. Brander.
8. Tip.
5. Blander
24
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
Blander adalah berupa suatu tempat untuk mempercampur asitelin dan oksigen serta
mengatur keluarnya gas untuk pembakaran.
6. Tip
Tip adalah ujung pembakaran las yang biasanya terbuat dari tembaga.
Oksigen
Proses pembuatan oksigen adalah dengan cara :
- Proses elektrilisasi air
Dari penguraian air secara elektrolisasi listrik sehingga menghasilkan hidrogen (Gas)
dan oksigen (Gas).
- Proses pendinginan udara
Cara pendinginan gas dengan cara mendinginkan gas oksigen dan gas-gas lainnya
sehingga menjadi zat cair. Zat cair tadi dipisah-pisahkan dengan cara dipanaskan
sehingga di daspat oksigen dengan menguapkan setiap gas dengan titik didih gas yang
berbeda (titik pengupan oksigen 1820 C).
- Sifat-sifat oksigen :
a. Tidak berbau dan tidak berwarna.
b. Tidak sensitif terhadap api.
- Kegunaan oksigen :
pengelasan dengan dibantu asitelin.
Untuk operasi pemotongan logam.
Heat reat ment Untuk.
Dipergunakan dirumah sakit untuk pertolongan pernafasan.
- Perawatan tabung oksigen
Tabung oksigen harus dibawa dengan hati-hati hindarkan benturan.
Dinding tabung harus bebas dari berbagai minyak.
Disimpan ditempat yang teduh.
Asitelin
25
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
Proses pembuatan asitelin dengan cara ;
Proses kimia dengan reaksi sebagai berikut:
CaC2 + 2H2O --------------- C2H2 + Ca(OH)2 + Panas
CaC2 = Kalsium Karbida
H2O = Air
C2H2 = Gas karbit
Ca(OH) = Kapur
Sifat-sifat Asitelin :
- Berbau.
- Berwarna.
- Sensitif terhadap api.
Nyala karburasi digunakan untuk mengeraskan permukaan logam. Nyala ini diperoleh
dengan cara memperbanyak gas asitelin dari pada oksigen.
- Ciri-cirinya :
Inti nyala tumpul dan panjang.
Kerucut api besar.
Mempunyai nyala ekor.
2. Nyala Oksidasi
26
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
Nyala oksidasi digunakan untuk memotong logam. Nyala ini diperoleh dengan cara
mencampur oksigen dengan porsi lebih besar dibandingkan dengan asitelin.
- Ciri-cirinya :
Inti nyala lebih kecil dan runcing
Tidak mempunyai nyala ekor
Suaranya berdesis
3. Nyala Netral
Nyala netral digunakan untuk mengelas baja dan besi tulangan serta pengelasan biasa.
Nyala ini diperoleh dengan cara menseimbangkan porsi asitelin dsan oksigen sama.
- Ciri-cirinya :
Inti nyala pendek dan tumpul
Suaranya tidak terlalu mendesis
28
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
6. Mencairkan logam dipertemuan sisi yang akan disambungkan, dengan posisi tip
membentuk sudut :
60 s/d 700 untuk pengelasan dari kiri ke kanan
45 s/d 600 untuk pengelasan dari kanan ke kiri
7. Mendorong-dorongkan logam yang sudah mencair tersebut disepanjang jalur pertemuan
logam yang akan disambung.
8. Memperhatikan jangan sampai benda kerja berlubang disebabkan posisi tip terlalu tegak
dan lambat digerakkan.Jika memakai bahan tambah, bahan tambah tersebut dalam
keadaan cair pada saat bercampur sehingga kita dapat memperoleh hasil las yang baik.
29
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
BAB III
PENGENALAN ALAT-ALAT
Elektroda
Digunakan sebagai bahan untuk menyambung dua buah plat atau lebih pada las listrik.
Plat Baja
Bahan utama untuk pelaksanaan praktek kerja baja, baik itu kerja bangku maupun
penyambungan plat dengan las listrik atau las gas.
Sepatu Kerja
Berfungsi untuk melindugi kaki dari material yang dapat membahayakan kaki serta
30
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
melindungi kaki agar tidak bersentuhan langsung dengan lantai apabila terjadi konslet
saat pelaksanaan las listrik.
Sarung Tangan
Berfungsi untuk melindugi tangan saat pelaksanaan kerja bangku dan mengelas.
Apron
Berfungsi melindungi tubuh dari percikan bunga api saat mengelas
31
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
32
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
Helm
Berfungsi untuk melindungi kepala dari bahan/alat yg bisa jatuh kapan saja dari atas.
Kacamata bening
Berfungsi untuk melindungi mata dari percikan api pada saat mengerinda, mengebor,
dan membersihkan terak pada las listrik.
33
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
Gergaji Logam
Berfungsi Untuk memotong plat baja.
Meteran
Berfungsi membantu kita untuk mendapatkan ukuran yang dibutuhkan
34
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
Mistar Baja
Berfungsi untuk membantu dalam pelukisan plat baja.
Siku Baja
Berfungsi untuk membuat kesikuan pada plat baja.
Ragum
Berfungsi sebagai tempat untuk menjepit, memotong, dan mengikir plat baja.
35
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
Letter Set
Berfungsi untuk menandai plat dengan huruf maupun angka.
Palu Terak
Berfungsi untuk membersihkan kerak yang menempel pada saat pengelasan
menggunakan las listrik.
36
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
Sikat Baja
Berfungsi juga untuk membersihkan kerak yang menempel saat pengelasan dengan las
listrik telah selesai.
37
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
Kikir
Berfungsi untuk menghaluskan permukaan plat.
Tang
Berfungsi sebagai alat bantu untuk menjepit plat.
Klem
Berfungsi untuk pengerjaan yang merapatkan penyetelan sambungan
38
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
Mesin Bor
Berfungsi untuk melubangi plat.
Gerinda
Mesin gerinda digunakan untuk meratakan permukaan suatu plat sehingga membuat
siku antara permukaan satu dengan permukaan lainnya.
39
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
Pemegang Elektroda
Seperti juga kabel, pemegang elektroda ini juga dilapisi karet isolator.Penjepit
elektroda ini terdiri dari penjepit dan pegangan.Ujung elektroda yang tidak
dilapisi isolator dijepit pada penjepit.
Klam Massa
Alat ini digunakan untuk menghubungkan kabel masa kemeja kerja sehingga
arus dapat mengalir.
40
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
Meja Las
Sebagai tempat melakukan pengelasan baik las listrik maupun las gas.
41
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
BAB IV
URAIAN KERJA
JOB I
Tujuan :
1. Agar mahasiswa dapat memotong benda kerja secara manual dan menggunakan
mesin.
2. Agar mahasiswa dapat mengikir benda kerja dengan baik dan benar.
3. Agar mahasiswa dapat mengebor benda kerja dengan rapi dan sesuai benda kerja.
Instruksi Umum :
- Ikuti petunjuk yang ada pada lembaran kerja ini.
- Bertanyalah apabila masih ada keraguan.
- Catatlah apabila ada pengertian yang sangat penting dalam lembaran ini
Keselamatan Kerja :
- Pakailah selalu pakaian kerja selama berkerja.
- Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan bersihkan lingkungan kerja darihal-hal yang
dapat mengganggu pekerjaan.
- Berkerjalah sesuai petunjuk instruktur.
- Pakailah selalu alat keselamatan kerja.
Bahan-bahan :
Alat-alat :
- Penggaris
- Gergaji besi
- Crushpen
- Mistar siku
- Kikir
- Tang
- Mesin bor
42
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
Langkah Kerja :
43
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
Tujuan :
1. Mahasiswa diharapkan dapat membuat rigi-rigi las secara lurus, baik dan benar.
2. Mahasiswa dapat menggunakan dan mengoperasikan las listrik dan peralatan lainnya
dengan baik dan benar sesuai dengan fungsinya.
Instruksi :
1.Teknik perletakan elektroda harus benar.
2.Setiap baris hasil las harus dicek kelurusannya.
3.Jarak antar baris las diatur agar menghasilkan hasil yang rapi.
4.Penempatan alat dan bahan
Keselamatan Kerja :
- Pakailah selalu pakaian kerja selama berkerja.
- Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan bersihkan lingkungan kerja darihal-hal yang
dapat mengganggu pekerjaan.
- Berkerjalah sesuai petunjuk instruktur.
- Pakailah selalu alat keselamatan kerja.
Bahan-bahan :
Alat-alat :
- Mistar Baja
- Penggaris
- Mesin Las dan perlengkapan
- Topeng las
- Apron
- Sarung Tangan
- Palu
- Sikat Kawat
- Tang
44
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
Langkah Kerja :
45
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
Judul : Membuat sambungan butt weld dan fillet weld menggunakan gas asitilen
Tujuan :
1. Mahasiswa mampu menyetel api las gas sesuai kebutuhan yang diperlukan.
2. Mahasiswa mampu mengelas Butt – weld dan Fillet – weld dengan baik dan benar.
Bahan-bahan :
- Logam Hollaw
Perlengkapan :
- Mistar siku
- crushpen
- Mesin Las asitilen dan perlengkapan
- Apron
- Sarung Tangan
- Palu
- Mesin gergaji
- Kacamata
- Sikat Kawat
- Tang
- Kikir
- Kawat (bahan tambah)
Sambungan Butt-weld
Langkah Kerja :
46
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
6. Setelah keempat benda tersebut dipotong maka selanjutnya kikir bagian yang sudah
dipotong tadi agar rata, halus dan supaya tidak melukai tangan.
7. Lalu atur las asitilen, setelah las asitilen sudah diatur apinya maka benda kerja langsung
dilas dengan cara benda kerja I dan benda kerja II di satukan dengan gas asitilen tanpa
bahan tambahan.
8. Setelah bahan I dan II sudah selesai maka selanjutnya bahan kerja III dan IV dilas
dengan menggunakan bahan tambahan yaitu kawat. Gunakan bahan tambahan secara
keseluruhan pada benda kerja III dan IV.
9. Setelah benda kerja III dan IV selesai maka proses pengelasan selesai.
Sambungan Fillet-weld
Langkah kerja :
47
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
Tujuan :
3. Mahasiswa mampu menyetel api las gas sesuai kebutuhan yang diperlukan.
4. Mahasiswa mampu mengelas Butt – weld dan Fillet – weld dengan baik dan benar.
Bahan-bahan :
- Logam Hollow
Perlengkapan :
- Mistar siku
- crushpen
- Mesin Las asitilen dan perlengkapan
- Apron
- Sarung Tangan
- Palu
- Mesin gergaji
- Kacamata
- Kikir
- Gerinda
- Besi kuningan
- Garam inggris
Langkah Kerja :
48
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
49
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Baja adalah paduan logam yang tersusun dari besi sebagai unsur utama dan karbon
sebagai unsur penguat.Unsur karbon inilah yang banyak berperan dalam peningkatan
performan. Adapun kelebihan dan kekuranga baja. Kelebihan baja yaiu kekuatan tinggi,
keseragaman, elastisitas, permanen dan daktilitas. Kelemahan baja itu sendiri yaitu biaya
pemeliharaan, rentan terhadap backling dan fatis. Mengelas adalah suatu cara
menyambung dua buah plat/logam atau lebih dengan menggunakan panas, baik
menggunakan bahan tambah atau tanpa bahan tambah. Pengelasan pada umumnya
memerlukan panas yang sangat tinggi temperaturnya untuk mencairkan bagian-bagian
bahan yang akan disambung atau dilapisi.
B. Saran
Untuk pekerjaan yang baik dan benar maka dalam pembuatan suatu konstruksi baja sangat
penting yaitu :
1. Dalam pembuatan atau melukiskan rencana gambar, untuk itu diberi jarak untuk
pemotongan dan pengikiran.
2. Dalam penggunaan peralatan diharapkan dapat digunakan sesuai dengan fungsinya dan
kegunaanmasing-masing alat tersebut.
3. Keseriusan dan ketelitian serta ketekunan dalam penggunaan alat sangat diperhatikan
karena akan membahayakan kerja.
4. Dalam pemotongan bahan sangat diperhatikan karena akan mengakibatkan pemborosan
dalam penggunaan bahan.
50
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
KATA PENGATAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas laporan ini tepat pada
waktunya. Laporan praktikum konstruksi kerja baja ini dibuat dalam rangka memenuhi
persyaratan kuliah lab.konstruksi baja pada jurusan teknik sipil politeknik negeri sriwijaya.
Dalam rangka penyelesaian laporan ini,penulis berterima kasih kepada:
1.Bapak Drs. Revias Nurdin., M.T. selaku dosen pembimbing konstruksi baja
2.Keluarga tercinta yang telah mendukung dalam pembuatan laporan ini
3.Serta sahabat dan teman-teman 3SC
Akhir kata penulis berharap laporan ini bermanfaat bagi pembaca sebagai sumber
pengetahuan dan referensi.laporan ini belum sempurna.oleh karena itu penulis berharap
pembaca dapat memberi kritik dan saran yang bersifat membangun.
Penyusun
51
LAPORAN KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@gmail.polsriwijaya.ac.id
DAFTAR ISI
Lembar pengesahan.....................................................................................................................i
Kata pengantar....................................................................................................................................ii
Daftar isi.....................................................................................................................................iii
BAB I.PENDAHULUAN........................................................................................................................1
- Sambungan Butt-weld.....................................................................................46
- Fillet-weld..............................................................................................47
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan..................................................................................................................50
5.2 Saran............................................................................................................................50
52