Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENGUJIAN

CONE PENETRATION TEST


( SONDIR )

Disusun Oleh :
2 KBG 2
Kelompok 1

Anggota :
Ade Satya Ramadhan (1631310137)
Arikah Haliyatin (1631310030)
Gihan Mailuca Vialin (1631310091)
Khairul Ummam A. (1631310139)
Siska Handayani (1631310148)

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT dengan limpahan karunia-
Nya berupa kemampuan, keyakinan, keimanan, dorongan dan semangat sehingga
kami bisa menyelesaikan laporan praktikum ini dengan lancar dan tepat waktu dalam
memenuhi tugas Mata Kuliah Rekayasa Pondasi.

Dalam menyelesaikan laporan praktikum ini, kami melibatkan bimbingan dan


dukungan dari berbagai pihak. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ir. Gerard Aponno, MS selaku Dosen Pembimbing.


2. Orang tua yang selalu mendukung berupa materi dan moral.
3. Teman-teman 2 KBG 2 D3 Teknik Sipil yang telah memberikan dukungan
serta semangat untuk penyelesaian laporan praktikum ini.
4. Semua pihak yang telah membantu terselesainya laporan praktikum ini
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Kami menyadari laporan praktikum ini masih terdapat banyak kekurangan.


Oleh karena itu, kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak demi tercapainya kesempurnaan. Kami juga berharap laporan
praktikum ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Malang, 27 Juni 2017

Tim Penyusun,

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Lembar pengesahan ini dibuat sebagai bukti telah menyelesaikan laporan Pengujian
tanah dengan sondir.

Yang bertanda tangan dibawah ini telah menyetujui laporan kerja yang berjudul
“Pengujian Tanah Dengan Sondir”, laporan ini disusun oleh :

Nama :

Kelas : 2KBG1

No. Absen : 08

NIM : 1631310027

Prodi : D-III Teknik Sipil

Jurusan : Teknik Sipil

Malang, 10 April 2018

Dosen Pengajar

Ir Gerard Aponno, MS

NIP.???

iii
DAFTAR ISI

Halaman Cover i
Lembar Pengesahan ………………………………………………………… ii
Kata Pengantar ………………………………………………………… iii
Daftar Isi ………………………………………………………… iv
BAB I Pendahuluan ……………………………………….… 1
1.1 Latar Belakang …………………………………..... 1
1.2 Tujuan Umum ……………………………………. 2
1.3 Tujuan Khusus ……………………………………. 2
BAB II Dasar Teori ………………………………………….... 3
2.1 Sondir .…...……………………………………….. 3
2.2 Metode Sondir ......………………………………... 3
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Alat Uji Sondir ……... 4
2.4 Rumus Pengolahan Data Sondir …………………. 5
BAB III Pengujian Sondir……………………………………... 7
3.1 Pengujian Tanah Dengan Sondir …………………. 6
3.1.1 Alat dan Bahan ….…………………...…………. 6
3.1.2 Langkah Kerja ………………………………..... 6
BAB IV Perhitungan ………...………………………………... 8
4.1 Data Pengujian Sondir ……………………………. 8
4.2 Hasil Pengolahan Data Dengan Microsoft Excel … 9
4.3 Grafik Perlawanan Ujung Konus …………………. 10
4.4 Grafik Rasio Gesekan …………………………….. 11
4.5 Penentuan Jenis Tanah Berdasarkan Grafik………. 12
BAB V Penutup ........………………………………………….. 13
5.1 Kesimpulan ……………………………………….. 13
Daftar Pustaka ………………………………………………………… 14
Lampiran ………………………………………………………… 15

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral-
mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan dari
bahan - bahan organik yang telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai dengan
zat cair dan gas yang mengisi ruang - ruang kosong diantara partikel - partikel padat
tersebut.

Tanah memiliki peranan yang sangat penting dalam perencanan suatu struktur
bangunan, untuk mendapatkan sebuah struktur yang kokoh maka dibutuhkan daya
dukung tanah (bearing capacity) yang cukup untuk menahan beban struktur tersebut.
Namun tidak semua tanah mampu mendukung konstruksi. Hanya tanah yang
mempunyai stabilitas baik yang mampu mendukung konstruksi yang besar.
Sementara itu untuk mendirikan bangunan pada jenis tanah yang memiliki daya
dukung yang kurang maka para ahli konstruksi mendesain pondasi tiang sebagai
salah satu solusi untuk mengatasi hal tersebut. Dengan dibuatnya pondasi tiang maka
diharapkan beban bangunan dapat tersalurkan pada tanah yang memiliki daya dukung
yang cukup untuk menahan beban bangunan.

Pondasi tiang merupakan suatu konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya
orthogonal ke sumbu tiang dengan cara menyerap lenturan. Pondasi tiang dibuat
menjadi satu kesatuan yang monolit dengan menyatukan pangkal tiang yang terdapat
di bawah konstruksi dengan tumpuan pondasi.

Teknik pemasangan pondasi tiang dapat dilakukan dengan pemancangan tiang -


tiang baja atau beton pracetak atau dengan membuat tiang - tiang beton bertulang
yang langsung dicor di tempat (cast in place), yang sebelumnya dibuatkan lubang
terlebih dahulu.

Cara yang banyak digunakan di indonesia untuk mengetahui daya dukung tanah
adalah dengan melakukan pengujian sondir (Cone Penetration Test) atau uji SPT
(standard Penetration Test ). Dengan pengujian tersebut kita dapat menentukan
kedalaman tiang yang harus ditanam dan daya dukung tiang baik tahanan ujungnya
maupun tahanan gesernya.

1
1.2 Tujuan Umum

1. Agar mahasiswa dapat menentukan letak kedalaman tanah keras.


2. Agar mahasiswa dapat menentukan perlawanan konus dan hambatan lekat pada
setiap kedalaman.
3. Menentukan daya dukung tanah secara tidak langsung menggunakan persamaan.
4. Menentukan jenis lapisan tanah berdasarkan grafik perlawanan ujung konus.

1.3 Tujuan Khusus

1. Agar mahasiswa dapat memahami prosedur pelaksanaan pengujian sondir


2. Agar mahasiswa dapat mengenal dan menggunakan peralatan untuk pengujian
sondir dengan baik dan benar.
3. Agar mahasiswa dapat menganalisa data setelah melakukan pengujian.
4. Agar mahasiswa dapat menyimpulkan dimana letak / posisi tanah keras tersebut.

2
BAB II

DASAR TEORI
2.1 Sondir

Cone Penetration Test(CPT) atau lebih sering disebut sondiradalah salah satu
survey lapangan yang berguna untuk memperkirakan letak lapisan tanah keras. Tes
ini baik dilakukan pada lapisan tanah lempung. Dari tes ini didapatkan nilai
perlawanan penetrasi konus. Perlawanan penetrasi konus adalah perlawanan tanah
terhadap ujung konus yang dinyatakan dalam gaya per satuan luas. Sedangkan
hambatan lekat adalah perlawanan geser tanah terhadap selubung bikonus dalam gaya
per satuan panjang. Nilai perlawanan penetrasi konus dan hambatan lekat dapat
diketahui dari bacaan pada manometer.

Komponen utama sondir adalah konus yang dimasukkan kedalam tanah dengan
cara ditekan. Tekanan pada ujung konus pada saat konus bergerak kebawah karena
ditekan, dibaca pada manometer setiap kedalaman 20 cm. Tekanan dari atas pada
konus disalurkan melalui batang baja yang berada didalam pipa sondir (yang dapat
bergerak bebas, tidak tertahan pipa sondir). Demikian juga tekanan yang diderita
konus saat ditekan kedalam tanah, diteruskan melalui batang baja didalam pipa sondir
tersebut ke atas, ke manometer.

2.2 Metode Sondir

Metode sondir terdiri dari penekanan suatu tiang pancang untuk meneliti
penetrasi atau tahanan gesernya. Alat pancang dapat berupa suatu tiang bulat atau
pipa bulat tertutup dengan ujung yang berbentuk kerucut dan atau suatu tabung
pengambil contoh tanah, sehingga dapat diperkirakan (diestimasi) sifat-sifat fisis
pada strata dan lokasi dengan variasi tahanan pada waktu pemancangan
alat pancang itu. Metoda ini berfungsi untuk eksplorasi dan pengujian di
lapangan. Uji ini dilakukan untuk mengetahui elevasi lapisan “keras” (Hard Layer)
dan homogenitas tanah dalam arah lateral. Hasil pengujian sondir disajikan dalam
bentuk diagram sondir yang mencatat nilai tahanan konus dan friksi selubung,
kemudian digunakan untuk menghitung daya dukung pondasi yang diletakkan
pada tanah tersebut.

3
Di Indonesia alat sondir sebagai alat tes di lapangan yang sangat terkenal
karena di negara ini banyak dijumpai tanah lembek (misalnya lempung) hingga
kedalaman yang cukup besar sehingga mudah ditembus dengan alat sondir. Di
dunia penggunaan Sondir ini semakin populer terutama dalam menggantikan SPT
untuk test yang dilakukan pada jenis tanah liat yang lunak dan untuk tanah pasir
halus sampai tanah pasir sedang/kasar. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk
mengetahui perlawanan penetrasi konus (qc), hambatan lekat (fs) tanah dan
friction ratio (rf) untuk memperkirakan jenis tanah yang diselidiki.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Alat Uji Sondir

2.3.1 Kelebihan :
a. Relatif ekonomis.
b. Dapat digunakan manentukan daya dukung tanah dengan baik.
c. Dapat membantu menentukan posisi atau kedalaman pada pemboran.
d. Dapat dengan cepat menentukan lekat lapisan tanah keras.
e. Dapat diperkirakan perbedaan lapisan
f. Dapat digunakan pada lapisan berbutir halus
g. Baik digunakan untuk menentukan letak muka air tanah.

2.3.2 Kekurangan :
a. Jika terdapat batuan lepas biasa memberikan indikasi lapisan keras yang
salah.
b. Jika alat tidak lurus dan tidak bekerja dengan baik maka hasil yang
diperoleh dapat merugikan.
c. Tidak dapat diketahui tanah secara langsung.

4
2.4 Rumus Pengolahan Data Sondir

a. Hambatan Lekat (HL)

HL = (JP-PK) x A/B

Keterangan :

JP = Jumlah Perlawanan Konus dan Hambatan Lekat (px2)

PK = Perlawanan Penetrasi Konus (px1)

A = Interval Pembacaan 20 cm

B = Faktor Alat = L Konus/L torak= 10 cm

b. Jumlah Hambatan Lekat

JHLi = Z HL

Keterangan :

i = Kedalaman Lapisan Yang Ditinjau

Z= Zigma

5
c. Local Friction

Penurunan rumus :

Keterangan :
qs : Local friction (kg/cm2).
C : Cone Resistance, pembacaan pertama (kg/cm2).
(C+F) : Total Resistance, pembacaan kedua (kg/cm2).
d. Friction Ratio

Keterangan :
fr : Friction Ratio (%).
qs : Local friction (kg/cm2).
C : Cone Resistance (kg/cm2).

6
BAB III

PENGUJIAN SONDIR

3.1 Alat dan Bahan

a. Sondir
b. Manometer 2 buah, kapasitas 0 – 50 kg/cm2 dan 0 – 250 kg/cm2
c. Satu set batang sondir lengkap dengan stang, panjang masing-masing batang
adalah 1 meter.
d. Satu buah paten konus dan satu buah bikonus.
e. Satu set angker ( terdiri dari 2 buah angker )
f. Pelat persegi 2 batang.
g. Landasan kayu 2 batang.
h. Waterpass.

3.1.2 Prosedur Pengujian


a. Menentukan lokasi pengujian sondir yang relatif datar
b. Memasang dua buah angker ke dalam tanah dengan memutarnya
menggunakan kunci pemutar angker dengan jarak ± 1 meter.
c. Meletakkan dua buah kayu balok di antara angker sebagai alas penyangga
sondir.
d. Melubangi bagian tanah yang akan dimasuki konus sedalam ± 20 cm.
e. Memasang mesin sondir tegak lurus dan perlengkapannya pada lokasi
pengujian, yang diperkuat dengan pelat besi pendek untuk menjepit mesin dan
diperkuat dengan mor pengunci angker yang dipasang ke dalam tanah.
f. Memeriksa kedataran sondir, apabila belum datar, maka dapat didatarkan
dengan cara memberi batu atau penyangga lain di bawah kayu.
g. Memasang Traker, tekan stang dalam. Pada penekanan pertama ujung konus
akan bergerak ke bawah sedalam 4 cm, kemudian manometer dibaca yang
menyatakan perlawanan ujung. Pada penekanan berikutnya konus dan

7
mantelnya bergerak 4 cm. Nilai pada manometer yang terbaca adalah nilai
tekanan ujung dan perlawanan lekat.
h. Tekan stang luar sampai kedalaman baru, penekanan stang dilakukan sampai
setiap kedalaman tambahan sebanyak 20 cm. apabila panjang batang konus
kurang maka disambung.
i. Lakukan hal yang sama dengan langkah kerja di atas sampai pembacaan
manometer tiga kali berturut-turut menunjukkan nilai ≥150 kg/cm2 dan jika
penekanan mesin sondir sudah mencapai maksimalnya atau dirasa telah
mencapai tanah keras, maka pengujian ini dapat dihentikan.

8
BAB IV

PERHITUNGAN

4.1 Data Pengujian Sondir

Dari pengujian diperoleh data sebagai berikut :

9
4.2 Hasil Pengolahan Data dengan Microsoft Excel

Dari perhitungan diperoleh data sebagai berikut :

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL


POLITEKNIK NEGERI MALANG
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Jl. Veteran PO.BOX 04 Malang 65145,Telp. (0341) 575750 Fax. (0341) 575750
email : mektan.polinema@gmail.com - mektan.polinema@yahoo.com
N AM A : Lokasi :
NIM : Sampel :
Kelompok : Titik/kedalaman :
DOSEN : Tanggal pengujian :
UJI PENETRASI KONUS (ASTM D 3441 - 86)
Kedalaman Perlawanan Konus Jml. Perlawanan Hambatan Lekat HLx20 JHL Rasio Gesekan
(m) PK (kg/cm²) JP (kg/cm²) HL=(JP-PK)/10 (kg/cm²) (kg/cm) (kg/cm) FR = HL/PK (%)
0.0 0 0 0.0 0.0 0.0 0.00
0.2 11 28 1.7 34 34 15.45
0.4 16 30 1.4 28 62 8.75
0.6 19 34 1.5 30 92 7.89
0.8 24 34 1.0 20 112 4.17
1.0 30 68 3.8 76 188 12.67
1.2 26 40 1.4 28 216 5.38
1.4 16 36 2.0 40 256 12.50
1.6 110 160 5.0 100 356 4.55
1.8 50 100 5.0 100 456 10.00
2.0 65 110 4.5 90 546 6.92
2.2 45 100 5.5 110 656 12.22
2.4 120 130 1.0 20 676 0.83
2.6 160 170 1.0 20 696 0.63
2.8 210 240 3.0 60 756 1.43
3.0 0 0 756
3.2 0 0 756
3.4 0 0 756
3.6 0 0 756
3.8 0 0 756
4.0 0 0 756
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH - POLITEKNIK POLITEKNIK NEGERI MALANG JL. VETERAN PO.BOX 04

10
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL
POLITEKNIK NEGERI MALANG
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Jl. Veteran PO.BOX 04 Malang 65145,Telp. (0341) 575750 Fax. (0341) 575750
email : mektan.polinema@gmail.com - mektan.polinema@yahoo.com
N AM A : Lokasi : :
4.3
NIM
Grafik Perlawanan
:
Ujung Konus
Sampel :
Kelompok : Titik/kedalaman : :
DOSEN : Tanggal pengujian : : Ms
Dari perhitungan diperoleh grafik perlawanan ujung konus sebagai berikut :
UJI PENETRASI KONUS

Rasio Gesekan (%)


Perlawanan Ujung Konus (kg/cm²)
0 100 200 300 400 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
0.0
0.0

0.2 0.2

0.4 0.4

0.6 0.6

0.8 0.8

1.0 1.0

1.2 1.2
Kedalaman Penetrasi (m)

Kedalaman (m)
1.4 1.4

1.6 1.6

1.8 1.8

2.0 2.0

2.2 2.2

2.4
2.4

2.6
2.6

2.8
2.8

3.0
3.0
0.0 250.0 500.0 750.0 1000.0
Axis Title

Catatan:

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH - POLITEKNIK POLITEKNIK NEGERI MALANG JL. VETERAN PO.BOX 04

11
AN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL
TEKNIK NEGERI MALANG
ABORATORIUM MEKANIKA TANAH
O.BOX 04 Malang 65145,Telp. (0341) 575750 Fax. (0341) 575750
mektan.polinema@gmail.com - mektan.polinema@yahoo.com
Lokasi 4.4 Grafik Rasio
: Gesekan
:
Sampel :
Titik/kedalaman : :
Tanggal pengujian Dari perhitungan diperoleh
: Ms grafik rasio gesekan sebagai berikut :
:

UJI PENETRASI KONUS

Rasio Gesekan (%)


jung Konus (kg/cm²)
200 300 400 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

1.2
Kedalaman (m)

1.4

1.6

1.8

2.0

2.2

2.4

2.6

2.8

3.0
500.0 750.0 1000.0
xis Title

ANAH - POLITEKNIK POLITEKNIK NEGERI MALANG JL. VETERAN PO.BOX 04

12
4.5 Penentuan Jenis Tanah Berdasarkan Grafik

Kedalaman
Pk FR Deskripsi

0.00 1.40 17.8 8.4 clay


1.40 2.80 97.0 6.1 very stiff fine-grained

Penentuan lapisan tanah pada table diatas yaitu berdasarkan grafik perlawanan
konus dan rasio gesekan yang telah diplotkan pada grafik lapisan tanah
( Robetson et al, 1986 ).

Sehingga berdasarkan data perhitungan dan grafik tersebut dapat disimpulkan


bahwa lapisan tanah lempung berada pada kedalaman 1.40 m ke bawah dengan
jenis lapisan tanah berupa clayey silt to silty clay dan tanah lempung halus berada
pada kedalaman 2.80 m ke bawah dengan jenis lapisan tanah berupa silty clay to
clay.

13
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Dalam uji sondir diperoleh data kedalaman tanah ??? m menunjukkan nilai
perlawanan konus yang besar, karena itu lapisan tanah tersebut merupakan hasil
dari pemadatan.

5.1.2 Dari hasil perhitungan grafik disimpulkan bahwa tanah lempung pada
kedalaman ??? m ke bawah dengan jenis lapisan tanah clayey silt to silty clay,
dan tanah lempung halus pada kedalaman ??? ke bawah dengan jenis lapisan
tanah silty clay to clay.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://tekniksipil006.wordpress.com/2014/10/12/makalah-penyelidikan-tanah-
dengan-sondir/

https://www.academia.edu/10198209/Laporan_Praktikum_Pekerjaan_Sondir

Das, Braja M. Mekanika Tanah Prinsip Rekayasa Geoteknis Jilid 2 : Bab 13 hal 229-
230. Erlangga. 1985.

http://ilmutekniksipilnew.blogspot.co.id/2017/03/laporan-praktikum-mekanika-tanah-
sondir.html

15
LAMPIRAN

16
17
18

Anda mungkin juga menyukai