Anda di halaman 1dari 10

MEKANIKA TANAH DAN PONDASI

“HAND BORING TEST”

DISUSUN OLEH
Rahmad Junaidi
1019040024

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA


JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL
PRODI D4 TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada saya untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah
saya dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “HAND BORING TEST” tepat waktu.
Laporan “HAND BORING TEST” disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah
Mekanika Tanah dan Pondasi di PPNS. Selain itu, saya juga berharap agar makalah ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca .
Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Luqman Cahyono,
S.Pd., M.T. selaku dosen mata kuliah Mekanika Tanah dan Pondasi. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan laporan ini.
Saya menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
DASAR TEORI
Hand Boring Test

Pengujian ini merupakan cara kerja membuat lubang pada tanah dengan alat bor tangan
dengan ukuran tertentu, dan dengan tenaga manusia.  Tujuan pengeboran ini adalah untuk
mendapatkan atau mendiskripsikan susunan lapisan tanah. Dari pengeboran ini dapat
dilakukan pengambilan tanah sebagai bahan untuk penelitian tanah selanjutnya di
laboratorium.

Pemboran tanah adalah pekerjaan paling umum dan paling akurat dalam survey geoteknik
lapangan. Pemboran tanah yang dimaksud adalah pembuatan lubang kedalam tanah dengan
menggunakan alat bor manual maupun alat bor mesin, untuk tujuan berikut :

1 Mengidentifikasi jenis tanah sepanjang kedalaman lubang bor, yang dilakukan


terhadap contoh tanah terganggu yang diambil dari mata bor atau core barrel,
2 Untuk memasukkan alat tabung pengambil contoh tanah asli di kedalaman yang
dikehendaki, untuk mengambil contoh tanah asli,
3 Untuk memasukkan alat uji penetrasi baku (Standart Penetration Test, STP) di
kedalaman yang dikehendaki,
4 Untuk memasukkan alat-alat uji lainnya di kedalaman yang dikehendaki.

Pemboran pada percobaan ini dilakukan dengan menggunakan alat bor tangan. Prinsip
percobaan ini adalah untuk memperoleh sampel pada suatu kedalaman tertentu guna diteliti
lebih lanjut pada percobaan di laboratorium. Pemboran dilakukan untuk mendapatkan
gambaran visual setiap kelipatan kedalaman 20 cm.

Pekerjaan teknik tidak dapat dipisahkan dari tanah, karena tanah dalam teknik sipil
berfungsi sebagai pondasi dan bahan bangunan, oleh karena itu pemahaman tentang sifat-
sifat tanah menjadi sangat penting. Sebelum dipergunakan dalam pekerjaan Teknik Sipil,
sudah tentu kita harus mengetahui terlebih dahulu sifat-sifat tanah dilokasi pekerjaan yang
bersangkutan. Penyelidikan sifat tanah pada umumnya dilakukan dengan cara mengambil
contoh tanah dari lapangan untuk kemudian diselidiki di Laboratorium. Penyelidikan sifat
tanah akan dikerjakan dalam percobaan lain sebagai kelanjutan dari percobaan ini.
Diharapkan agar sifat yang diselidiki di laboratorium mencerminkan sifat-sifat tanah
tersebut dilapangan, maka contoh tanah yang diselidiki harus berada dalam pada kondisi
aslinya dilapangan (tidak terganggu). Untuk itu contoh tanah diambil secara Undistrubed
dari lapangan. Salah satu tujuan percobaan ini adalah mengambil contoh tanah dari
berbagai kedalaman di lokasi yang telah ditentukan untuk diselidiki sifat-sifatnya dalam
percobaan yang lain.

Methode Pemboran

Prosedur yang paling murah dan paling baik dalam pemboran adalah wash boring, rotary
drilling dan auger drilling. Lubang dangkal sampai kedalaman 10 ft (3,05 meter) biasa
dibuat dengan auger. Untuk melakukan pengeboran yang lebih dalam digunakan metode-
metode lain.

Wash Drilling (bor dengan air)

Alat ini merupakan peralatan yang paling primitif yang biasa digunakan dalam pemboran
dengan air (Mohr 1943) meliputi :

1 Pipa dengan panjang 5 ft dan diameter 21/2 inchi, yang disebut dengan pipa
pelindung (casing), yang berfungsi sebagai penyangga dinding lubang.
2 Beban memancangkan pipa pelindung ke dalam tanah.
3 Derek untuk menangani beban dan pipa pelindung.
4 Pipa/selang karet penghubung dipasang di antara kepala swivel dan ujung atas pipa
pengunci dan di ujung bawah pipa dipasang mata bor.
5 Bak penampung air dan pompa tangan atau berbahan bakar.

Untuk memulai pekerjaan pemboran dengan air, terlebih dahulu ditegakkan derek dan
selanjutnya dipancang pipa pelindung yang panjangnya 5 ft sedalam 4 ft ke dalam tanah.
Diujung atas pipa pelindung dipasang tee dengan gagangnya pada posisi horizontal, dan
sebuah pipa pendek dimasukkan dalam arah horizontal kedalam gagang tee tersebut. Bak
air diletakkan di bawah ujung pipa pendek tersebut dan diisi oleh air. Pipa pencuci (wash
pipa) diangkat ke posisi vertikal dengan menggunakan tali yang ditarik oleh tangan dan
melalui sebuah katrol yang berada di puncak derek dan selanjutnya diturunkan ke dalam
pipa pelindung. Pompa dijalankan dan air mengalir dari bak melewati kepala swivel masuk
ke dalam pipa pencuci dan akhirnya sampai ke mata bor serta ruang diantara pipa pencuci
dan pipa pelindung. Sementara proses pemboran berjalan, pembor mengamati warna dan
kondisi umum campuran tanah dan air yang keluar melalui lubang bor. Bilamana ada
perubahan yang menyolok, maka pemberian air dihentikan dan diambil contoh tanah
dengan split-spoon. Contoh tanah semacam ini diambil pada setiap kedalalman 5 ft
andaikata karakter tanah nampaknya tidak berubah.

Rotary Drilling

Gambaran pokok rotary drilling dengan pemboran dengan air, hanya saja batang bor dan
mata bor diputar secara mekanik ketika pembuatan lubang dilakukan. Mata bor memiliki
wadah air tempat keluarnya air dari mata bor masuk ke dalam ruang di luar mata bor.
Penekanan batang ketika sedang berputar dikerjakan secara mekanik dan hidraulik. Batang
tersebut diganti dengan tabung sample tanah bilamana diinginkan pengambilan contoh.

Auger Drilling

Pemboran yang dangkal biasanya acapkali dikerjakan dengan auger. Cara kerjanya, auger
dibenamkan tak seberapa ke dalam tanah dan selanjutnya ditarik beserta tanah yang
melekat padanya. Tanah tersebut diambil untuk diteliti, auger tersebut kembali dimasukkan
ke dalam tanah dan kemudian diputar ke bawah. Apabila lubang tersebut tidak bias terus
terbuka sehingga dapat dimasuki auger karena disekeliling sisi-sisinya tertekan atau karena
dinding runtuh, maka harus dipergunakan pipa pelindung yang berdiameter sedikit lebih
besar daripada diameter auger. Pipa pelindung ini harus dipancang sampai kedalaman tak
lebih dari kedalaman puncak dari contoh yang berikutnya dan harus dibersihkan dengan
memakai auger tersebut. Kemudian auger dimasukkan ke dalam lubang yang sudah bersih
dan diputar bke bawah ke dasar pipa pelindung untuk memperoleh contoh tanah. Auger
boring dapat dilaksanakan pada pasir yang terletak di bawah muka air tanah karena pasir
tersebut tidak melekat pada auger.

BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Alat dan Bahan
1. Bor tangan
 Helical augers (bor spiral) alat bor kecil dengan diameter minimum 1 ½”
 Post hole auger (lawn type, tanpa casing)
 Drive hand
 Stick apparatus
2. Casing (jika diperlukan), terdiri dari pipa baja dengan diameter yang lebih besar
dari mata bor yang dipakai
3. Perlengkapan :
 Label-label
 Formulir profil bor
 Kantong sampel
 Paraffin

2.2 Prosedur Percobaan

1. Tentukan titik yang akan dibor, diusahakan dekat dengan titik sondir
2. Bersihkan boring site dari rumput, akar dan sebagainya
3. Drad-drad pada stang bor harus bersih dari kotoran
4. Buat lubang dengan memutar mata bor sampai kedalaman yang diperlukan
5. Cabut mata bor
6. Keluarkan tanah untuk dideskripsikan dan diklasifikasikan secara visual
7. Ulangi pengeboran sampai kedalaman maksimum yang dikehendaki

BAB III
ANALISA DATA

3.1 Data Praktikum

Data praktikum didapatkan dari laporan praktikum mekanika tanah teknik sipil
Universitas Lambung Mangkurat, sebagai berikut :

kedalaman Pengeboran
(m) Simbol Jenis tanah Deskripsi Sampel
Tanah
0,0 Tanah
Permukaan
0,2 Lanau Coklat
Kehitaman

0,8 Lanau Berair, coklat


kehitaman
1,2 Lempung berpasir Berair, coklat
kehitaman
2,0 Undisturbed Berair, coklat HB 2
sampel kehitaman (1,6-2,0m)
2,2 Lempung berpasir Berair, coklat
kehitaman
2,4 Lempung berpasir Lebih berair,
coklat
kehitaman
3,0 Undisturbed Lebih berair, HB 2
sampel coklat (2,6-3,0)
kehitaman
3,4 Lempung berpasir Lebih berair,
coklat
kehitaman
4,0 Undisturbed Lebih berair, HB 2
sampel coklat (3,6-4,0)
kehitaman
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1 Boring test yaitu pengujian tanah untuk mengetahui kondisi tanah setiap layer
hingga sampai ke tanah keras
2 Semakin dalam tanah yang dibor maka semakin tua warna dari tanah tersebut yaitu
berwarna coklat kehitaman.
3 Jenis Tanah Berdasarkan Kedalaman:
 Kedalaman 0,2-0,8 termasuk jenis tanah Lanau
 Kedalaman 1,2 , kedalaman 2,2 , kedalaman 2,4 dan kedalaman 3,4
termasuk jenis tanah Lempung Berpasir
 Kedalaman 2,0 , kedalaman 3,0 dan kedalaman 4,0 termasuk jenis
tanah Undisturbed sampel

DAFTAR PUSTAKA

BIAND RUNDAWA TEKNIK.METODE PEMBORAN ( BORING ) HAND BOR. Internet:


http://www.rundawateknik.co.id/2020/07/metode-pemboran-metode-hand-bor-
tujuan-hand-boring-landasan-teori-hand-boring-deskripsi-visual-hand-boring-
prosedur-hand-boring-jual-hand-bor-supplier-hand-bor-0813-2006-6151-biand-lab-
teknik-biand-lab-teknik-sipil-supplier-alat-laboratorium-teknik-
s.html#:~:text=Tujuan%20dilakukan%20hand%20boring%20adalah,sifat%2Dsifat
%20teknis%20dari%20tanah.&text=Tujuan%20pengeboran%20ini%20adalah%20
untuk%20mendapatkan%20atau%20mendiskripsikan%20susunan%20lapisan%20t
anah. Diakses pada 27 April 2021.
Faslih Arman. 2011. PENYELIDIKAN LAPISAN TANAH DENGAN HAND BORING
DI BANTARAN SUNGAI WANGGU KOTA KENDARI. Unity Jurnal Arsitektur
Volume 2. No. 1.

Anda mungkin juga menyukai