Anda di halaman 1dari 93

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

MEKANIKA TANAH

OLEH
KELOMPOK V

1. SRI HARSIMI USMAN NPM : 0723 1511 097


2. HUSNAWATI UMAR NPM : 0723 1511 039
3. ISMAR RIDWAN NPM : 0723 1511 096
4. SURYA PRATAMA NPM : 0723 1511 120
5. IBNU AZHARI NPM : 0723 1511 128
6. SENIYASMIN NPM : 0723 1511 091
7. FONDA GANDA GUNA NPM : 0723 1511 072

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE 2017
Laporan Praktikum Kelompok V 0
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Mekanika Tanah dengan
semaksimal mungkin dan sesuai dengan praktek yang kami lakukan.

Laporan Praktikum ini disusun setelah mengikuti Praktikum Mekanika Tanah di


Laboratorium Mekanika Tanah untuk melengkapi persyaratan akademik di Jurusan
Sipil Fakultas Teknik Universitas Khairun Ternate.

Dalam pelaksanaan praktikum dan penyusunan laporan ini banyak kesulitan yang
kami temui, namun berkat rahmat Allh SWT serta bantuan dan pengarahan dari
Dosen,Asisten dan Pengawas Praktek (Laboran), kami dapat menyelesaikan praktikum
dan laporan ini.

Besar harapan kami agar kiranya hasil praktikum ini akan bermanfaat khususnya
bagi penyusun maupun pihak-pihak yang lain yang membutuhkan sebagai bahan
pembanding.
Penyusun menyadari bahwa setiap manusia ada keterbatasannya seperti kata
pepatah “Tidak ada gading yang tak retak”, maka kami mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat rekonstruksi. Akhirnya kami sampaikan banyak terima kasih.

Penyusun

Kelompok V

Laporan Praktikum Kelompok V 1


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 1

DAFTAR ISI..................................................................................................................... 2

BAB I SONDIR ................................................................................................................ 3

BAB II SAND CONE ..................................................................................................... 12

BAB III DCP................................................................................................................... 18

BAB IV HAND BORING .............................................................................................. 23

BAB V TEKAN BEBAS ................................................................................................ 27

BAB VI GESER LANGSUNG ..................................................................................... 29

BAB VII BERAT JENIS ................................................................................................ 40

BAB VIII KADAR AIR ................................................................................................. 45

BAB IX BATAS BATAS ATTERBEG ......................................................................... 49

BAB X ANALISA SARINGAN .................................................................................... 56

BAB XI PROCTOR ........................................................................................................ 63

BAB XII PERMEABILITAS ......................................................................................... 69

BAB XIII CBR ............................................................................................................... 75

BAB XIV KONSOLIDASI ............................................................................................ 83

Laporan Praktikum Kelompok V 2


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

BAB I
UJI PENETRASI KERUCUT (SONDIR)

1. DASAR TEORI
Sondir adalah alat berbentuk silindris dengan ujungnya berupa konus.Dalam uji
sondir, stang alat ini ditekan ke dalam tanah dan kemudian perlawanan tanah
terhadap ujung sondir (tahanan ujung) dan gesekan pada silimur silinder
diukur.Alat ini telah lama di Indonesia dan telah digunakan hampir pada setiap
penyelidikan tanah pada pekerjaan teknik sipil karena relatif mudah
pemakaiannya, cepat dan amat ekonomis.

2. MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN

2.1 Maksud Percobaan


Alat ini digunakan untuk mengetahui perlawanan tanah terhadap tekanan
konus dan hambatan pelekatnya.Perlawanan tanah terhadap tekanan konus adalah
perlawanan tanah terhadap ujung konus yang dinyatakan dalam gaya persatuan
luas.

Hambatan pelekat adalah perlawanan geser tanah terhadap selubug bikonus dalam
gaya persatuan panjang.

2.2 Tujuan Percobaan


Untuk menentukan kekuatan tanah dengan menggunakan alat sondir yaitu
dengan menentukan kedalaman tanah berdasarkan atas hambatan konus dan
hambatan lekat tanah. Hambatan konus adalah perlawanan tanah terhadap ujung
konis yang dinyatakan dalam gaya persatuan luas (kg / cm2), sedangkan hambatan
pelekat adalah pelawanan geser tanah terhadap selubung bikonis. Yang dibedakan
antara hambatan lekat lokal ( satuan gaya / luas selimut ) dan jumlah hambatan
lekat ( satuan gaya / keliling selimut ).

3. SPESIFIKASI ALAT
1. Mesin sondir, terdiri dari : mesin sondir ringan (2 ton) atau mesin sondir berat
(10 ton)
Laporan Praktikum Kelompok V 3
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

2. Stang sondir
3. Seperangkat pipa sondir lengkap dengan batang dalam, sesuai dengan
kebutuhan dengan panjang masing-masing 1 meter
4. Manometer masing-masing 2 buah dengan kapasitas :

 Sondir ringan 0 - 50 kg / cm2 dan 0 - 250kg / cm2


 Sondir berat 0 - 50kg / cm2 dan 0 - 600 kg / cm2
5. Patent konus dan bikonus
6. 4 (empat) buah angker dan perlengkapan (angker daun atau spiral)
7. Ambang penekan
8. Peralatan penunjang seperti kunci pipa, alat plunyer, minyak hidrolik (kastrol oli,
SAE 10).

4. PROSEDUR PERCOBAAN

Urutan kegiatan pelaksanaan percobaan sebagai berikut :


1. Bersihkan lokasi percobaan lalu pasanglah 2 atau 4 jangkar spiral sesuai
kondisi tanah dengan jarak tertentu agar cocok dengan kaki sondir
2. Jepitlah kaki sondir dengan ambang pada jangkar tadi lalu atur posisi sondir
agar tegak lurus, dengan cara mengendurkan kunci tiang samping lalu
gunakan water pass
3. Bukalah baut penutup lubang pengisian oli dan buka kedua kran manometer,
lalu pasang kunci piston pada ujung piston
4. Tekan berkali-kali kunci piston keatas sampai oli keluar semua
5. Setelah oli yang lama habis, kran tetap terbuka, isilah oli dari lubang pengisian
oli sampai penuh, gerakan kunci piston naik turun secara berlahan-lahan,
untuk menghilangkan gelembung udara, setelah tidak ada gelembung udara
tersisa tutup lubang pengisian oli tadi.
6. Tutup salah satu kran manometer, tekan kunci-kunci piston pada alas rangka,
perhatikan kenaikan jarum manometer hentikan penekanan dan tahan (kunci)
stang pemutar apabilah jarum akan mencapai 25% ke batas maximal
manometer, bila terjadi penurunan pada jarum manometer berarti ada
Laporan Praktikum Kelompok V 4
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

kebocoran antara lain pada sambungan nepel, baut penutup oli pada seal piston,
lakukan hal yang sama untuk manometer yang satunya lagi
7. Pasang patent konus/bikonus pada draad stang sondir berikut stang dalamnya.
tempatkan stang sondir tersebut pada lubang pemusat pada kaki sondir tepat
dibawa ruang oli, pasang kop penekan.
8. Dorong treker pada posisi lubang terpotong lalu putarlah engkol pemutar
sampai menyentuh ujung atas stang sondir. Percobaan dan pengukuran sudah
siap dilakukan.
9. Tiang sondir diberi tanda setiap 20 cm dengan menggunakan spidol, gunanya
untuk mengetahui dimana akan dilakukan pembacaan manometer.
10. Engkol pemutar kembali diputar sehingga patent konus/bikonus masuk
kedalam tanah. Setelah mencapai batas 20cm (lihat tanda spidol), engkol
pemutar diputar sedikit dengan
arah berlawanan. Treker ditarik kedepan dalam posisi luibang bulat.
11. Buka kran yang menuju manometer 60kg /cm2 .
12. Engkol pemutar diputar kembali sehingga stang dalam tertekan kedalam tanah
dengan kecepatan 2cm/dt . Stang dalam akan menekan piston lalu akan
menekan oli didalamnya, tekanan yang terjadi akan terbaca pada manometer.
Patent konus hanya akan mengukur tahanan ujung konus (qc) sedangkan
bikonus akan mengukur tahanan ujung konus dan gesekan dinding terhadap
tanah.
13. Tekan stang, catat angka yang ditunjukan oleh manometer teruskan penekanan
sampai jarum manometer bargerak yang kedua kalinya.
14. Lakukan penekanan dengan hati-hati dan amati selalu jarum manometer, bila
diperkirakan tekanan akan melebihi kapasitas manometer tutup kran
manometer tersebut dan kran manometer kapasitas besar dibuka. Stang sondir
jangan sampai menyentuh piston karena dapat menyebabkan kelebihan
tekanan secara drastis dan merusak manometer.
15. Putar kembali engkol pemutar perlawanan arah lalu posisi lubang terpotong.
Lakukan penekanan kembali sejarak 20 cm berikutnya dan ulangi prosedur 12
s/d 14.

Laporan Praktikum Kelompok V 5


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

16. Setelah mencapai kedalaman 1 meter, stang sondir perlu disambung.Naikkan


piston penekan supaya stang sondir berikutnya bisa disambungkan dengan
yang terdahulu. Gunakan kunci pipa untuk mengencangkannya. Ulangi
prosedur 8 s/d 15.
17. Setelah mencapai kedalaman tanah keras (tekanan konus lebih besar dari 150
kg/cm2 ) percobaan dihentikan. Stang sondir yang sudah tertanam perlu
dicabut kembali dengan cara sebagai berikut :
a. Putar engkol pemutar agar piston penekan terangkat.
b. Tarik treker pada posisi lubang penuh.
c. Pasang kop penarik.
d. Putar engkol pemutar sampai treker melewati kepala stang sondir.

e. Dorong treker pada posisi lubang terpotong.


f. Putar engkol pemutar sehingga stang sondir terangkat sampai stang sondir
berikutnya.
g. Tahan stang sondir bawa dengan kunci pipa agar rangkaian dibawahnya
tidak jatuh.
h. Lepaskan stang sondir atas dengan kunci pipa yang lain.
i. Ulangi prosedur ini untuk stang sondir berikutnya.
Urutan pengukuran pada percobaan sondir sebagai berikut :
a. Posisi A
Stang sondir menekan bikonus sampai kedalaman tertentu, stang dalam
(plunger) belum ditekan (belum ada pengukuran).
b. Posisi B
Stang dalam ditekan masuk sedalam 4cm, ujung bikonus menembus
lapisan tanah.
c. Posisi C
Stang bergerak ditekan terus, ujung bikonus dan dinding gesek bergerak
bersama-sama menembus lapisan tanah. Jumlah tahanan konus dan
hambatan pelekat di ukur dengan diukur oleh manometer dengan perantara
stang dalam.

Laporan Praktikum Kelompok V 6


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

d. Posisi D
Stang sondir ditekan kembali, ujung bikonus dan dinding gesek bergabung
lagi.

5. ANALISA / PERHITUNGAN
1. Dimensi alat bikonus.
1. Diamatar ujung bikonus (Dc) cm
2. Diameter selimut gesar (Dg) cm
3. Tinggi selimut geser (Hg) cm
2. Hasil pengukuran
 Tekanan konus (qc) kg /cm2
 Jumlah hambatan ( qc + f ) kg/cm2
3. Perhitungan

 Nilai gesekan local (fs)


fs = 10/100x f (kg/cm2 )

 Total gesekan (ft) dengan rumus :


ft = 20 x fs (kg/cm2 )
 Nilai total kumulatif Tfft (kg/cm2 )
Nilai fr = ( fs/qc )

6. KESIMPULAN
Berdasarkan tabel perhitungan analisa sondir pada lokasi Unversitas Khairun
didapatkan batas tanah keras dengan kedalaman 4,8 m dengan nilai qc = 250
kg/cm2.
Hasil percobaan sondir dapat digunakan untuk :
a) Menentukan jenis pondasi.
b) Menentukan kadalaman letak pondasi.
c) Menetukan daya dukung tanah empiris.

Laporan Praktikum Kelompok V 7


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Membuat interprestasi hasil percobaan, sebaiknya didasarkan pada pedoman


sebagai berikut :
1. Nilai tahanan konus (qc) mengalami perubahan seiring dengan perubahan
kedalaman.
2. Pada kedalman tertentu qc dan (qc + f ) menjadi maksimum.
3. Nilai tahanan konus dan jumlah hambatan pelekat dapat dibaca untuk
mengetahui apakah kondisi tanah adalah granular atau kohesif. pada tahanan
granular, nilai tahanan konis (qc) melebihi fs. Pada tahanan kohesif, situasinya
tentu berlawanan dengan tanah granular.
4. Hubungan antara tahanan konus (qc ) gesekan lokal (fs) dinyatakan dalam
friction ration Ryakni :Fr = fs/qc x 100 %.
5. Ratio gesekan (Fr) memberikan indikasi mengenai tipe material yang
dipenetrasi / disondir. Jika nilai Fr lebih rendah dari 3% maka material
tersebut adalah tanah pasir dan jika nilainya diantara 4% dan 8% memberi
indikasi tanah lempung.
6. Nilai tahanan konus dapat menjadi paduan untuk menetukan kepadatan tanah
pasir berdasarkan tabel mayerhof (1956). Correlation between the relative
density, penetration retilance,and internal angle of friction, of sands.

7. REFERENSI
1. Penuntun Praktikum Laboratorium Mekanika Tanah, Edisi Kedua, Tahun 2010,
Jurusan Sipil Fakultas Teknik Unkhair Ternate

Laporan Praktikum Kelompok V 8


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Data Pengamatan :
ANALISA SONDIR

Kegiatan : Praktikum Mektan Kelompok : V (lima)


Lokasi : unkhair ternate Laboratorium : Fakultas Teknik
Tanggal Pecobaan : 1 desember 2016 UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE

Unit Nilai fs Total


Hambatan Hambatan Jumlah Hambatan
Hambatan tiap 20 hambatan
konus pelekat Perlawanan rasio (Fr)
Kedalaman Pelekat cm pelekat

qc F qc + f fs qc Tf (fs/qc)x100%

(m) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm) (kg/cm) (%)

0,00 0 0 0 0 0 0 0
0,20 30 15 45 1,50 30 30 5,00
0,40 50 25 75 2,50 50 80 5,00
0,60 50 25 75 2,50 50 130 5,00
0,80 30 15 45 1,50 30 160 5,00
1,00 30 15 45 1,50 30 190 5,00
1,20 40 20 60 2,00 40 230 5,00
1,40 45 22 67 2,20 44 274 4,89
1,60 50 15 65 1,50 30 304 3,00
1,80 70 35 105 3,50 70 374 5,00
2,00 90 60 150 6,00 120 494 6,67
2,20 90 60 150 6,00 120 614 6,67
2,40 110 80 190 8 160 774 7,27
2,60 110 80 190 8 160 934 7,27
2,80 109 75 184 7,5 150 1084 6,88
3,00 105 70 175 7 140 1224 6,67
3,20 100 50 150 5 100 1324 5,00
3,40 150 90 240 9 180 1504 6,00
3,60 155 85 240 8,5 170 1674 5,48
3,80 160 90 250 9 180 1854 5,63
4,00 180 95 275 9,5 190 2044 5,28
Laporan Praktikum Kelompok V 9
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

4,20 190 100 290 10 200 2244 5,26


4,40 200 110 310 11 220 2464 5,50
4,60 220 110 330 11 220 2684 5,00
4,80 250 180 430 18 360 3044 7,20

Grafik Pengujian Sondir :

Laporan Praktikum Kelompok V 10


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Dokumentasi

Gambar

Dosen

JAMALUN TOGUBU ST., M. Eng

Asisten

JAMALUN TOGUBU ST., M. Eng

Kelompok V
Sri harsimi usman
Husnawati umar
Ismar ridwan
Surya pratama
Seniyasmin
Ibnu azhari
Fonda ganda guna

Keterangan

Laporan Praktikum Kelompok V 11


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

BAB II
UJI KEPADATAN TANAH LAPANGAN
DENGAN METODE KERUCUT PASIR (SAND CONE METHOD)

1. PENDAHULUAN
1.1. Dasar Teori

Permukaan jalan dapat berupa perkerasan fleksibel atau perkerasan kaku dan
itu tergantung pada lapisan tanah yang berada di bawahnya. Tebal perkerasan
tergantung juga pada karakteristik lapisan tanah yang berada di bawahnya yang
harus ditentukan sebelum perencanaan. Oleh karena itu perlu dilakukan
pemeriksaan lapangan berupa pemeriksaan sand cone yang memiliki maksud
untuk menentukan kepadatan lapisan tanah dengan cara pengukuran volume
lubang secara langsung.

1.2. Maksud Dan Tujuan Percobaan

Adalah untuk mengetahui kepadatan dari lapisan atau perkerasan yang telah
dipadatkan. Kepadatan lapangan adalah berat kering tanah per satuan isi tanah.
Prosentase kepadatan adalah kepadatan lapangan dibagi dengan berat isi dari
standar tanah percobaan dilaboratorium.

2. SPESIFIKASI PERALATAN

Alat yang digunakan :


1. Botol transparan yang digunakan sebagai tempat pasir dengan isi lebih kurang
4 liter.
2. Corong kalibrasi pasir dengan diameter 16,51 cm.
3. Plat untuk dasar corong pasir ukuran 30,48 cm dengan lubang bergaris tengah
16,51 cm.
4. Peralatan pembantu berupa palu, pahat, sendok dan alat-alat untuk
menentukan water content.
5. Satu buah timbangan berkapasitas 10 kg, dengan ketelitian 0,1 gr.
6. Satu buah timbangan berkapasitas 300 gr, dengan ketelitian 0,001 gr.
Laporan Praktikum Kelompok V 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

7. Oven laboratorium.
3. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Menentukan berat isi kering pasir standar.


2. Menimbang berat pasir yang digunakan dalam botol.
3. Menentukan volume corong.
4. Membuat lubang pada tanah yang akan dites dengan meletakkan plat diameter
atas 16,51 cm.
5. Botol dengan corongnya yang berisi pasir dipasang dengan terbalik dan kran
dibuka.
6. Pasir yang masuk lubang ditentukan beratnya sehingga volumenya dapat
dihitung.
7. Tanah hasil lubang tadi ditimbang maka volume tanah basah dapat ditentukan.
8. Ambil tanah basah sedikit dan ditentukan water contentnya untuk menentukan
kepadatan lapisan tanahnya.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan percobaan sand cone
sebagai berikut :
1. Pada pelaksanaan percobaan jangan sampai ada getaran.
2. Pada waktu mengisi pasir kewadah dan juga kedalam lubang harus pelan-
pelan supaya tidak memadat.
3. Setiap akan melaksanakan percobaan kontrollah selalu density pasir, karena
bila tercampur kotoran / tanah maka densitynya akan berubah.

4. INTERPRETASI PERCOBAAN

1. Sampel tanah untuk pemerksaan Sand Cone diambil di lokasi yang berbeda
dengan lokasi sampel tanah yang digunakan untuk tes kompaksi (seharusnya
sampel tanah untuk kedua tes tersebut diambil pada lokasi yang sama), tetapi
dalam praktek ini d lab hasil kompaksi dipergunakan untuk menghitung
Derajat kejenuhan (D) pada tes sand cone sehingga hasilnya memang kurang
mewakili kondisi sebenarnya.

Laporan Praktikum Kelompok V 13


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

2. Derajat kepadatan sebesar 87.968 % menunjukkan nilai perbandingan antara


berat isi kering tanah asli lapangan yang sebenarnya dengan berat isi kering
pada saat tanah dianggap mengalami pemadatan / kompaksi (laboratorium).

5. PEMBAHASAN

Bila berat tanah basah yang digali dari lubang tersebut dapat ditentukan (W2)
dan kadar air dari tanah galian itu juga diketahui, maka berat kering dari tanah
(W3) dapat dicari sebagai berikut :

W2
W3 
»  Persamaan
1
II.1 100

dimana :  = kadar air


Setelah lubang tersebut digali (tanah asli ditimbang seluruhnya), kerucut
dengan botol berisi pasir diletakkan di atas lubang. Pasirnya dibiarkan mengalir
keluar dari botol mengisi seluruh lubang dan kerucut. Sesudah itu, berat dari
tabung kerucut dan sisa pasir dalam botol ditimbang (W4). Jadi,

» W5 = W1 – W4 Persamaan
II.2
dimana :
W5 = berat dari pasir yang mengisi lubang dan kerucut volume dari lubang
yang digali dapat ditentukan sebagai berikut :

» W5  Wc Persamaan
V
II.3 d ( pasir)

Untuk mengetahui tingkat kepadatan dilapangan yang dinyatakan dengan


density kering. Penggunaan dibatasi untuk butir tanah yang kecil dari 50 mm (2
inch).

Laporan Praktikum Kelompok V 14


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Hasil percobaan ini digunakan untuk mengevaluasi apakah pemadatan yang


dilakukan telah memenuhi syarat.
6. KESIMPULAN

Pada umumnya lubang pada sand cone agak kecil, sehingga memungkinkan
adanya kesalahan. Yang tentu penting adalah tidak ada tanah galian dari lubang
yang hilang pada saat eksavasi. Sebagai pedoman ASTM memberikan hasil yang
beralasan dimana pengujian harus mengikuti.
Dari hasil pemeriksaan sand cone test didapatkan derajat kepadatan
(D) sebesar 30,556 %.

7. REFERENSI

1. Penuntun Praktikum Laboratorium Mekanika Tanah, Edisi Kedua, Tahun


2010, Jurusan Sipil Fakultas Teknik Unkhair Ternate
2. L.D. Wesley. (1977). Mekanika tanah, Cetakan ke VI, Badan Penerbit
Pekerjaan Umum, Jakarta.

Laporan Praktikum Kelompok V 15


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Data Pengamatan :
KEPADATAN LAPISAN TANAH
(Sand Cone Test)
Kegiatan : Praktikum Mektan Kelompok : V (lima)
Lokasi : belakang kampus unkhair Laboratorium : Fakultas Teknik
Tanggal Pecobaan : 13 desember 2016 UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE

PENGUJIAN LEB
Water Content Sample A
No. Sample I II
Berat Container (K0) gram 13,2 13
Berat Container + Sample Basah (KI) gram 23 24,9
Berat Container + Sample Kering (K2) gram 20 20,9
Berat Air Ww = (K2-K1) gram 3 4
Berat Tanah Kering Ws = (K2-K0) gram 6,8 7,9
Kadar Air, ω = H/M*100% % 44,1 50,6
Kadar AirRata-Rata % 47,4

PENGUJIAN LAPANGAN
No. Titik
berat botol + corong kosong (W1) gram 698
berat botol + corong air (W2) gram 5423
berat botol + pasir + corong (W3) gram 7986
berat sisa pasir + botol + corong (W4) gram 5520
berat tanah basah + kaleng lapang (W5) gram 2466
berat kosong kaleng lapangan (W6) gram 1712,5
berat tanah basah dalam lubang W = W5 - W6 gram 753,5
berat sisa pasir dilubang W7 = (W3 - W4) gram 2466
volumesisa pasir dilubang V = W7 / gsand cm³ 1598,772
berat isi tanah basah gw = w/v gram/cm³ 0,471
berat isi tanah kering gd = gw/(100+w) gram/cm³ 0,003

w3-w1
ϒsand =
w2-w1
= 1,542

ϒdryfield
derajat kepadatan = x 100%
ϒdrylab

= 30,556
Laporan Praktikum Kelompok V 16
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Gambar

Dosen

JAMALUN TOGUBU ST., M. Eng

Asisten

JAMALUN TOGUBU ST., M. Eng

Kelompok V
Sri harsimi usman
Husnawati umar
Ismar ridwan
Surya pratama
Seniyasmin
Ibnu azhari
Fonda ganda guna

Keterangan

Laporan Praktikum Kelompok V 17


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

BAB III
DYNAMIC CONE PENETROMETER
(DCP)

1. MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN

Test ini dimaksudkan untuk menentukan nilai CBR, sub grade, sub base dan
course suatu perkerasan secara cepat dan praktis. Biasa dilakukan sebagai
pekerjaan quality control pembuatan kontruksi jalan.

2. SPESIFIKASI PERALATAN

a. Konus baja yang diperkeras dengan diameter 2 mm, kemiringan 60 derajat.


b. Penumbuk 8 kg dengan tinggi 575 mm
c. Mistar penetrasi 100 cm
d. Standar penetrasi diameter 16 mm

3. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Letakkan penetrometer yang telah ditarik di atas permukaan tanah / sirtu yang
akan diperiksa.
2. Letakkan alat ini sedemikian rupa sehingga berada dalam posisi vertikal,
penyimpangan sedikit saja akan menyebabkan kesalahan pengukuran yang
relatif besar.
3. Baca Posisi awal penunjukkan mistar (X0) dalam satuan yang terdekat,
penunjukan nilai Xo akan diperhitungkan pada nilai penetrasi.
4. Angka palu penumbukan sampai menyentuh pemegang konus menembus
tanah / lapisan di bawahnya.
5. Baca posisi penunjukkan mistar ukur (X1) setelah terjadi penetrasi, masukkan
nilai X1 pada blanko data untuk tumbukan n = 1.
6. Ulangi prosedur di atas berulang kali sampai batas kedalaman lapisan yang
akan diperiksa.
7. Kemudian data X1,X2,X3,X4 ,.......Xn pada blanko data sesuai dengan baris n
= 2,3,4 .......n.
8. Isi nilai penetrasi pada blanko data yaitu selisih antara X1 dengan X0
Laporan Praktikum Kelompok V 18
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

9. Isi nilai tumpukan per 25 mm dengan rumus.


10. Dengan menggunakan grafik 1 tentukan nilai CBR yang bersangkutan dengan
cara sebagai berikut :
 Angka tumpukan per 25 mm dimasukkan pada skala mendatar.
 Tarik garis vertikal ke atas sampai memotong grafik.
 Dari titik perpotongan tersebut, tarik garis horisontal kekiri sampai
memotong skala vertikal.
 Titik perpotongan tersebut menunjukkan nilai CBR nya.
 Masukkan nilai CBR pada blanko data.
11. Dengan menggunakan grafik 2, tentukan nilai CBR dengan cara sebagai
berikut :
 Angka yang menunjukkan nilai tumbukan dimasukkan / diplot pada
skala mendatar.
 Tarik garis vertikal keatas.
 Angka penetrasi dimasukkan pada skala vertikal.
 Dari titik perpotongan tersebut, tarik garis horisontal kekiri sampai
memotong skala vertikal.
 Titik perpotongan tersebut menunjukkan nilai CBR nya.
 Masukkan nilai CBR pada blangko data.
12. Ambil harga CBR terkecil diantara nilai CBR yang diperoleh melalui kedua
grafik tersebut.

CATATAN :
Peralatan ini cukup dioperasikan oleh dua orang operator. Tanpa
memerlukan perhitungan khusus, pekerjaan kuality kontrol menjadi cepat dan
efisien tanpa mengabaikan keterangan hasil pengukuran.
Alat ini didesain khusus agar mudah dibawa kemanapun juga. Rangkaian
alat dipasang mudah dan cepat.
Peralatan berupa ; handle ( pemegang ), hammer ( pemberat ), Guide Rod (
stang penghantar ), Anvil ( kepala penumbuk ), dan kunci pas.

Laporan Praktikum Kelompok V 19


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

4. ANALISA / PERHITUNGAN

Melakukan penentuan titik yang akan dilakukan DCP nya


Menentukan nilai penetrasi menggunakan rumus :
Penetrasi = Pembacaan DCP pada saat N – Pembacaan DCP mula-mula.

5.KESIMPULAN

Dari hasil percobaan dan penelitian maka didapatkan nilai CBR rata-ratanya yaitu

5,3 %.

6. REFERENSI

1. Braja M. Das. (1995). Mekanika Tanah, jilid I, Erlangga. Surabaya


2. Penuntun Praktikum Laboratorium Mekanika Tanah, Edisi Kedua, Tahun
2010, Jurusan Sipil Fakultas Teknik Unkhair Ternate
3. L.D. Wesley. (1977). Mekanika tanah, Cetakan ke VI, Badan Penerbit
Pekerjaan Umum, Jakarta.

Laporan Praktikum Kelompok V 20


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Data Pengamatan :

DYNAMIC CONE PENETROMETER


(DCP)

Kegiatan : Praktikum Mektan Kelompok : V (LIMA)


Lokasi : Gambesi Ternate Selatan Laboratorium : Fakultas Teknik
Tanggal Pecobaan : 9 Desember 2016 UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE

DATA LAPANGAN PERHITUNGAN

TUMBUKAN PEMBACAAN PENETRASI TUMBUKAN PER NILAI CBR %


CBR
(N) MISTAR(mm) (mm)
25 mm GRAFIK %
0 5
2 15,5 10,5 4,76 53%
5 25,3 20,3 6,16 >60%
8 31,3 26,3 7,60 >60%
10 35,5 30,5 8,20 >60%
13 39 34 9,56 >60%
15 42,3 37,3 10,05 >60%
18 46 41 10,98 >60%
20 49,7 44,7 11,19 >60%
23 53,3 48,3 11,90 >60%
25 57,9 52,9 11,81 >60%

Laporan Praktikum Kelompok V 21


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Gambar

Dosen

JAMALUN TOGUBU ST., M. Eng

Asisten

JAMALUN TOGUBU ST., M. Eng

Kelompok V
Sri harsimi usman
Husnawati umar
Ismar ridwan
Surya pratama
Seniyasmin
Ibnu azhari
Fonda ganda guna

Keterangan

Laporan Praktikum Kelompok V 22


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

BAB IV
HAND BORING

1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Pekerjaan teknik tidak bisa dipisahkan dari tanah, karena tanah dalam teknik
sipil berfungsi sebagai pondasi dan bahan bangunan, oleh karena itu pemahaman
tentang sifat-sifat tanah menjadi sangat penting. Pemeriksaan tersebut dapat
dicapai dengan melakukan pemeriksaan bor tangan yang bermaksud untuk
memberikan gambaran keadaan lapisan tanah, profil tanah dengan menetapkan
kedalaman lapisan contoh tanah. Adapun fungsi dari periksaan ini untuk
mendapatkan klasifikasi tanah dengan metode lapangan secara visual.

1.2. Maksud Percobaan

a. Percobaan Hand Bor dimaksudkan :Untuk mengetahui keadaan lapisan


tanah dibawah yang akan menjadi pondasi.
b. Menetapkan kedalaman untuk mengambil contoh tanah asli atau tidak
asli.
c. Mengumpulkan data/ informasi untuk menggambarkan profil tanah.
d. Pengambilan contoh tanah asli dan tidak asli untuk keperluan
penyelidikan lebih lanjut di Laboratorium.

1.3. Tujuan Percobaan

a. Untuk mengetahui profil dan karakteristik lapisan tanah dan muka air
tanah,
b. Mengetahui kedalaman tanah untuk pengambilan contoh tanah asli dan
bukan tanah asli,
c. Mengumpulkan data / informasi untuk menggambarkan profil tanah,
Mengambil contoh tanah dalam keadaan asli untuk penelitian
laboratorium.

Laporan Praktikum Kelompok V 23


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

2. SPESIFIKASI ALAT

Alat Percobaan :
1. Kepala pengambilan contoh tanah beserta kuncinya.
2. Dua stang bor beserta stang dalamnya.
3. Pemutar stang bor ( T stuk).
4. Tabung contoh tanah.
5. Lilin untuk menutup tabung contoh tanah.
6. Kantong contoh tanah ( kantong plastik).
7. Tempat untuk lilin 0,5 m.
8. Corong 15 cm.
9. Pisau untuk memotong contoh tanah.
10. Kunci pipa.
11. Meteran rol 30 m.
12. Sekop.
13. Pencil, kertas, tali dan lain-lain.

3. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Mata bor dipasang pada bor.


2. Batang bor dan mata bor setelah disambung ditegakkan di atas tanah yang
akan diselidiki dan dipasang batang pemutar pada ujung lainnya.
3. Alat tersebut diputar, biasanya dengan 4 orang sehingga mata bor masuk ke
dalam tanah.
4. Setiap mata bor penuh, maka batang bor ditarik ke atas untuk kembali melihat
warna tanah tersebut yang kemudian dicatat sebagai data.
5. Untuk mengambil contoh tanah pada kedalaman yang dikehendaki, maka bor
dibuka dan diganti dengan tabung dari besi yang mempunyai panjang 20 cm.
6. Alat pemutar pada tangkai bor tadi kita buka dan diganti dengan kepala bor
dengan cara memasukkan ke dalam tanah yaitu dengan jalan memukul kepala
bor hingga masuk.

Laporan Praktikum Kelompok V 24


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

7. Setelah contoh tanah pada tabung tadi sudah penuh maka tangkai bor diputar
(1800x) putaran lalu ditarik ke atas untuk mengambil contohnya dan
selanjutnya ditutup dengan parifin pada bagian atas dan bawahnya.

4. INTERPRETASI PERCOBAAN

Pada percobaan ini kita akan mengklasifikasi jenis tanah dengan metode
lapangan yaitu secara visual, sebagai berikut :
0 - 0.5 m Coklat tua Lempung Berlanau
0,5 m – 2.00 m Merah kecoklatan Lempung lanau kepasiran

2.00 m Merah kecoklatan Lempung lanau kepasiran

5. PEMBAHASAN

Soil description
Scale Depth in meter log Colour
rock
1 2 3 4 5

 Kolom 1 : menunjukkan skala kedalaman yang telah dibor


 Kolom 2 : kedalaman yang telah dibor / kedalaman pengambilan sampel
 Kolom 3 : notasi dari jenis – jenis tanah
 Kolom 4 : warna dari sampel tanah
 Kolom 5 : deskripsi / klasifikasi sampel tanah yang telah diambil

6. KESIMPULAN

Dari hasil pengeboran diperoleh :


1. Pada kedalaman 0.00 – 1.20 m diperoleh deskripsi tanah dengan warna coklat
.
2. Pada kedalaman 1.20 – 1.95 m diperoleh deskripsi tanah dengan warna hitam
3. Pada kedalaman 1.95 – 2.00 m diperoleh deskripsi tanah dengan warna coklat
keabu-abuan

Laporan Praktikum Kelompok V 25


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

7. REFERENSI

1. Braja M. Das. (1995). Mekanika Tanah, jilid I, Erlangga. Surabaya


2. Penuntun Praktikum Laboratorium Mekanika Tanah, Edisi Kedua, Tahun
2007, Jurusan Sipil Fakultas Teknik Unkhair Ternate
3. L.D. Wesley. (1977). Mekanika tanah, Cetakan ke VI, Badan Penerbit
Pekerjaan Umum, Jakarta.

Laporan Praktikum Kelompok V 26


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Data Pengamatan :
HAND BORING

Kegiatan : Praktikum Mektan Kelompok : V (LIMA)


Lokasi : Gambesi Ternate Selatan Laboratorium : Fakultas Teknik
Tanggal Pecobaan : 14 Desember 2016 UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE
Kedalaman
Warna Keterangan
(m)

0,00 - 0,10
0,10 - 0,20
= coklat kehitaman
0,20 - 0,30
0,30 - 0,40

0,40 - 0,50
0,50 - 0,60 = coklat tua
0,60 - 0,66

0,66 - 0,70
0,70 - 0,80 = coklat muda
0,80 - 0,90

0,90 - 1,00
1,00 - 1,10 = Coklat
1,10 - 1,20

1,20 - 1,30
1,30 - 1,40
= hitam kecoklatan
1,40 - 1,50
1,50 - 1,56

1,56 - 1,60
1,60 - 1,70
1,70 - 1,80 = Hitam
1,80 - 1,90
1,90 - 1,95

1,95 - 2,00 = coklat keabu-abuan

Laporan Praktikum Kelompok V 27


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Gambar

Dosen

JAMALUN TOGUBU ST., M. Eng

Asisten

JAMALUN TOGUBU ST., M. Eng

Kelompok V
Sri harsimi usman
Husnawati umar
Ismar ridwan
Surya pratama
Seniyasmin
Ibnu azhari
Fonda ganda guna

Keterangan

Laporan Praktikum Kelompok V 28


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

BAB V
UJI TEKAN BEBAS

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kuat tekan bebas adalah tekanan aksial benda uji pada saat mengalami
keruntuhan atau pada saat regangan aksial mencapai 20 %.
Pengujian tekan bebas termasuk hal khusus dari pengujian triaksial tidak
terkonsolidated tanpa drainaed (unconsolidated undrained). Pengujian
unconfined compression pada tanah lempung jenuh air biasanya menghasilkan
harga cu yang sedikit lebih kecil dari harga didapat dari pengujian UU (untuk test
triaksial). Tegangan aksial yang diterapkan diatas benda uji berangsur-angsur
ditambah sampai benda uji mengalami keruntuhan. Pemeriksaan kuat tekan bebas
dilakukan untuk mengetahui kekuatan tekan bebas tanah kohesif dalam keadaan
asli (undisturbed) maupun keadaan buatan (remoulded).

1.2. Maksud dan Tujuan Percobaan


Percobaan Pemeriksaan kuat tekan bebasini dimaksudkan agar praktikan
dapat mengetahui cara melakukan percobaan kuat tekan bebas dengan
menggunakan alat Unconfined Compression Test.
Tujuan dari percobaan pemeriksaan kuat tekan bebas adalah untuk
menentukan nilai kuat tekan bebas (qu) dan konsistensi dari suatu sampel tanah.

2. ALAT YANG DIGUNAKAN DAN PROSEDUR PERCOBAAN


2.1. Alat yang digunakan
1. mesin unconfined compression test
2. tabung pipa dengan diameter 3.5, tinggi 14 cm
3. alat pengeluar contoh
4. pisau pemotong
5. proving ring
6. dial deformasi

Laporan Praktikum Kelompok V 29


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

7. trimer
8. timbangan
9. spatula
10. Oven laboratorium
11. saringan No. 40
12. Vaseline
13.Air suling
2.2. Prosedur percobaan
1. Menyiapkan benda uji
Tanah lolos saringan no. 40 secukupnya dicampur air suling sampai terjadi
campuran homogen antara tanah dengan air suling.
2. Menyiapkan tabung/pipa yang diberi vaselin dibagian dalamnya,
memasukkan benda uji tersebut sedikit demi sedikit sambil ditekan-tekan
dengan jari usahakan agar benda uji yang dipadatkan sama kerasnya dengan
contoh yang lain.
3. Kemudian menghitung isi tabung.
4. Mengeluarkan benda uji dengan alat pengeluar contoh.
5. Meletakkan benda uji pada plat di bawah trimer yang diameternya sama
dengan diameter benda uji, kemudian memasang plat atas yang bertangkai
melalui benda uji sambil diratakan bagian pinggirnya dengan spatula.
6. Menimbang benda uji tersebut.
7. Meletakkan benda uji pada plat penekan di bawah mesin tekan.
8. Mengatur ketinggian plat penekan atas agar tepat menyentuh permukaan
atas.
9. Memutar dial beban maupun dial deformasi pada posisi nol.
10. Melakukan penekanan dengan memutar engkol (mesin manual) atau
menghidupkan mesin elektrik. Kecepatan penekanan diambil 1 % sampai 2
% permenit dari tinggi contoh semula.
11. Membaca beban pada regangan 0.5 %, 1 %, 1.5 %, 2 %, dst sampai benda
uji mengalami keruntuhan.
12. Menggambar pola keruntuhan benda uji.

Laporan Praktikum Kelompok V 30


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

13. Benda uji tadi kemudian dimasukkan ke dalam oven selam 24 jam untuk
mengetahui kadar air dari benda uji.
2.3 Kesimpulan
Dari hasil percobaan dan penelitian maka didapatkan qu = 0,071 kg/cm2 = 0,06417 ton /ft2
2.4 Referensi
1. Braja M. Das. (1995). Mekanika Tanah, jilid I, Erlangga. Surabaya
2. Penuntun Praktikum Laboratorium Mekanika Tanah, Edisi Kedua, Tahun 2010,
Jurusan Sipil Fakultas Teknik Unkhair Ternate
3. L.D. Wesley. (1977). Mekanika tanah, Cetakan ke VI, Badan Penerbit Pekerjaan
Umum, Jakarta.

Laporan Praktikum Kelompok V 31


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Data Pengamatan :
TEKAN BEBAS
Kegiatan : Praktikum Mektan Kelompok : V (lima)
Lokasi : Kampus II Gambesi Laboratorium : Fakultas Teknik
Tanggal Pecobaan : 11 november 2016 UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE

Data Sampel
Diameter : 5 Cm
Tinggi : 9,2 Cm
Volume : 180,64 cm3
Luas : 19,63 cm2
Berat Tanah Basah : 301,7 Gr
Berat Tanah Kering : 237,3 Gr
Kadar Air : 27,14 %
Berat Volume Basah : 1,67 gr/cm3
Berat Volume Kering : 1,31 gr/cm3
LRC : 0,19 kg/div

Gaya dan Tegangan Aksial


Deformasi Aksial
Gaya Aksial Tegangan Aksial
Koreksi Luas
Pembacaan Regangan Pembacaan Gaya Tegangan
A=A0/(1-
Deformasi Aksial Beban Aksial P s=P/A
dh/h) 2
dh (mm) e=dh/h (%) (div) (kg) (kg/cm )
(cm2)
0,00 0,000 0,000 0,000 180,642 0,000
2,00 4,000 6,000 7,882 188,168 0,042
4,00 8,000 7,000 9,196 196,350 0,047
6,00 12,000 8,700 11,429 205,275 0,056
8,00 16,000 10,000 13,137 215,049 0,061
10,00 20,000 11,600 15,238 225,802 0,067
12,00 24,000 12,900 16,946 237,686 0,071
14,00 28,000 13,400 17,603 250,891 0,070
16,00 32,000 14,000 18,391 265,649 0,069
18,00 36,000 15,000 19,705 282,252 0,070
20,00 40,000 16,300 21,413 301,069 0,071
22,00 44,000 17,800 23,383 322,574 0,072
24,00 48,000 18,400 24,171 347,388 0,070
26,00 52,000 17,800 23,383 376,337 0,062

Laporan Praktikum Kelompok V 32


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Hubungan antara konsisitensi tanah dengan kekuatan tanah lempung


dari Test Unconfined Compression
Konsistensi Qu
ton /ft2
Sangat Lunak 0 - 0.25
Lunak 0.25 - 0.5
Menengah 0.5 - 1.48
Kaku 1–2
Sangat Kaku 2–4
>4
Keras
qu = 0,071 kg/cm2 = 0,06417 ton /ft2

Grafik tekan bebas

0.100

0.090

0.080

0.070
Tegangan (kg/cm)

0.060

0.050

0.040

0.030

0.020

0.010

0.000
0.000 5.000 10.00015.00020.00025.00030.00035.00040.00045.00050.00055.00060.000
Regangan (%)

Laporan Praktikum Kelompok V 33


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Gambar

Dosen

JAMALUN TOGUBU ST., M. Eng

Asisten

JAMALUN TOGUBU ST., M. Eng

Kelompok V
Sri harsimi usman
Husnawati umar
Ismar ridwan
Surya pratama
Seniyasmin
Ibnu azhari
Fonda ganda guna

Keterangan

Laporan Praktikum Kelompok V 34


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

BAB VI
UJI GESER LANGSUNG

1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kekuatan geser tanah adalah daya tahan tanah terhadap deformasi yang
diakibatkan oleh pergerakan partikel tanah akibat tegangan geser. Keruntuhan geser
dalam tanah adalah akibat gerakan relatif antara butir-butir dan bukan akibat
kehancuran butir tanah. Jika tanah dibebani maka tegangan geser akan bekerja dan jika
tegangan geser mencapai nilai batas maka deformasi akibat geser akan terjadi sehingga
akan terjadi keruntuhan geser ( shear failure ).
1.2. Maksud dan tujuan

Percobaan pemeriksaan geser langsung dimaksudkan agar praktikan dapat


mengetahui cara melakukan pemeriksaan geser langsung dengan metode AASHTO.
Tujuan dari percobaan pemeriksaan sondir adalah untuk menentukan nilai sudut
geser tanah (θ) dan nilai kohesi (c) dari sampel tanah.

2. ALAT YANG DIGUNAKAN DAN PROSEDUR PERCOBAAN


2.1. Alat yang digunakan
1. Mesin beban SO-526
2. Kotak geser SO-527
3. Beban SO-523
4. Tabung contoh SO-524
5. Indikator pembacaan GE-135
6. Proving ring GE-101/1
7. Indikator pembacaan GE-137
8. Pisau pemotong GE-137
9. Stop watch

2.2. Prosedur Percobaan


1. Menyiapkan benda uji sebanyak tiga buah

Laporan Praktikum Kelompok V 35


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

2. Memasukkan contoh tanah kedalam tabung pembuat contoh (sample tube),


kemudian keluarkan dengan alat pengeluarnya (extruder). Tanah yang
menonjol diratakan dengan pisau
3. Menimbang benda uji
4. Bak geser distel dimana plat geser bawah diletakkan pada permukaan dasar
bak perendam, kemudian baut pengunci dikencangkan
5. Memasang plat geser atas kemudian memasang pen sehingga plat geser
bawah dan atas lubangnya akan simetris
6. Plat atas dan batu pori dimasukkan, kemudian benda uji dihimpit batu pori
dan penekan contoh
7. Memasang instalasi muatan dan palang kecilnya akan berhubungan dengan
lengan keseimbangan. Mengatur handle setelah seimbang
8. Memasang dial pergeseran dan proving ring
9. Mengatur posisi jarum pergeseran pada angka nol
10. Memutar engkol sehingga tanah mulai menerima beban geser, kemudian
membaca dial pergeseran setiap 50 mm dan proving ring dibaca pada saat
pembacaan dial pergeseran tiap-tioap 50 mm, sampai tercapai beban
maksimum atau deformasi 10% tiap benda uji
11. Mengulangi prosedur 3 s/d 9 untuk benda uji ke-2, bebannya dua kali beban
pertama
12. Mengulangi prosedur 3 s/d 9 untuk benda uji ke-3, bebannya tiga kali
beban pertama
2.3 Kesimpulan
Dari hasil percobaan dan penelitian maka didapatkan C o h e s i o n = 0,08 kg/cm2
2.4 Referensi
1. Braja M. Das. (1995). Mekanika Tanah, jilid I, Erlangga. Surabaya
2. Penuntun Praktikum Laboratorium Mekanika Tanah, Edisi Kedua, Tahun 2010,
Jurusan Sipil Fakultas Teknik Unkhair Ternate
3. L.D. Wesley. (1977). Mekanika tanah, Cetakan ke VI, Badan Penerbit Pekerjaan
Umum, Jakarta.

Laporan Praktikum Kelompok V 36


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Data Pengamatan :
Geser langsung

Kegiatan : Praktikum Mektan Kelompok : V (lima)


Lokasi : Kampus II Gambesi Laboratorium : Fakultas Teknik
Tanggal Pecobaan : 8 november 2016 UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE

Description of soil : Pasiran


Dimensions of sample :
Diameter = 6 Cm
Area = 28,27 cm2
Ht. = 1,00 Cm
Volume = 28,27 cm3
Loading rate = 1.06 mm/minute
0.4

Test condition : UU/CU/CD 0.3


Specimen no. 1 2 3

Shear stress, t kg/cm2


Mass of soil + ring g 2457,80 2457,80 2457,80
Mass of ring g 2411,70 2411,70 2411,70
Mass of soil g 46,10 46,10 46,10 0.2
Initial water content wN (%) 30,13
Bulk density b (g/cm3) 1,63 1,63 1,63
3
Dry density d (g/cm ) 1,25 1,25 1,25
Final water content wN (%) -17,44 0.1
2
Normal stress n (kg/cm ) 0,50 1,00 1,25
Shear stress at failure (kg/cm2) 0,03 0,18 0,27
Shear displacement at failure h (%) 0,42 0,83 0,83
0
0 1 2 3 4 5 6
Horizontal Displacement, h mm

Specimen no. 1
Specimen no. 2
Specimen no. 3
Vertical displacement,

-1
v mm

1
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Horizontal displacement, h mm

Laporan Praktikum Kelompok V 37


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

1.5
Shear stress, t kg/cm2

1.0

y = 0.29x - 0.01
0.5

0.0
0 0.5 1 1.5 2
Normal Stress, sn kg/cm2

o
Angle of Internal Friction = 16,21
Cohesion c = 0,08 kg/cm2

Laporan Praktikum Kelompok V 38


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Gambar

Dosen

JAMALUN TOGUBU ST., M. Eng

Asisten

JAMALUN TOGUBU ST., M. Eng

Kelompok V
Sri harsimi usman
Husnawati umar
Ismar ridwan
Surya pratama
Seniyasmin
Ibnu azhari
Fonda ganda guna

Keterangan

Laporan Praktikum Kelompok V 39


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

BAB VII
UJI BERAT JENIS TANAH
1. PENDAHULUAN
1.1. Dasar Teori

Berat jenis tanah adalah perbandingan antara berat butir-butir dengan berat
air destilasi di udara dengan volume yang sama pada temperatur tertentu. Harga
berat jenis dari butiran tanah (bagian padat) sering dibutuhkan dalam bermacam-
macam keperluan perhitungan mekanika tanah. Harga-harga ini dapat ditentukan
secara akurat di laboratorium. Karena tanah merupakan material utama untuk
pengurungan dari suatu bendungan tanah, maka sifat-sifat tanah yang perlu
diketahui adalah diantaranya berat jenis. Dengan melakukan pemeriksaan berat
jenis ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis tanah dengan
menggunakan labu ukur dan pemeriksaan ini dilakukan untuk memperoleh
specific Gravity (Gs), yaitu berat jenis benda yang terdiri dari partikel kecil yang
memiliki specific grafity lebih besar dari 1,00. Metode ini sangat diperlukan untuk
tanah dan agregat halus (pasir) sebagaimana yang digunakan untuk campuran
beton dan aspal.

1.2. Maksud dan Tujuan

Untuk mengetahui berat jenis tanah : lempung, lanau, dan pasir yang lolos
saringan no. 40 dengan menggunakan labu ukur.

2. KLASIFIKASI ALAT

Peralatan yang digunakan :


1. Piknometer dengan kapasitas 50 ml.
2. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gr.
3. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu.
4. Cawang porselin dengan alat penumbuknya.
5. Saringan no. 200 dengan pan.
6. Thermometer dan container pendingin.
7. Desicator dan corong plastik.

Laporan Praktikum Kelompok V 40


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

8. Tungku minyak tanah dan panci yang berisi pasir.

3. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Contoh tanah kering udara ditumbuk dan disaring dengan saringan no. 40
dalam pan tertutup.
2. Picnometer dibersihkan kemudian ditimbang dengan tutupnya dalam keadaan
kosong.
3. Picnometer diisi air hingga penuh kemudian ditimbang lagi.
4. Contoh tanah dengan berat 25 gram dimasukan ke dalam picnometer yang
telah ditimbang.
5. Contoh tanah ditambahkan air suling hingga kedua picnometer terisi dua
pertiga bagian.
6. Picnometer dipanaskan diatas tungku minyak tanah sehingga semua
gelembung udara keluar.
7. Setelah itu picnometer didinginkan dengan container yang berisi air sehingga
suhunya sama dengan suhu ruangan.
8. Kemudian ditambahkan air suling hingga kedua picnometer penuh. Kemudian
picnometer ditutup dan dibersihkan bagian luarnya kemudian ditimbang.

4. INTERPRETASI PERCOBAAN

Berdasarkan hasil percobaan diatas dapat diketahui bahwa berat jenis tanah
tersebut adalah 2.09. Dengan demikian dapat di ketahui bahwa tanah tersebut
merupakan tanah berlempung atau tanah berlanau. Adapun beberapa mineral yang
kemungkinan dapat banyak terdapat dalam tanah tersebut adalah quartz, kaolinite,
montmorillonite, chlorite.

5. PEMBAHASAN

Percobaan ini dilakukan di laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik


Universitas Khairun dengan bantuan asisten laboratorium. Dalam percobaan ini
diperlukan ketelitian yang tinggi dari praktikan untuk mendapatkan data hasil
percobaan yang benar. Data yang didapat dari percobaan ini sudah benar karena

Laporan Praktikum Kelompok V 41


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

telah sesuai dengan standar dan prosedur percobaan akan tetapi kurang
akurat karena keterbatasan alat yang digunakan

dalam melaksanakan percobaan. Misalnya untuk pemanasan digunakan kompor


minyak yang nyalanya tidak merata sehingga pemanasan yang diterima oleh
sampel juga tidak merata.

6. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil percobaan diatas dapat diketahui bahwa berat jenis


tanah tersebut adalah. 2,14 pada suhu 290.

7. REFERENSI

1. Braja M. Das. (1995). Mekanika Tanah, jilid I, Erlangga. Surabaya


2. Penuntun Praktikum Laboratorium Mekanika Tanah, Edisi Kedua, Tahun
2010, Jurusan Sipil Fakultas Teknik Unkhair Ternate
3. L.D. Wesley. (1977). Mekanika tanah, Cetakan ke VI, Badan Penerbit
Pekerjaan Umum, Jakarta.

Laporan Praktikum Kelompok V 42


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Data Pengamatan :
BERAT JENIS
( Spesifik Grafity )

Kegiatan : Praktikum Mektan Kelompok : V (lima)


Lokasi : Kampus II Gambesi Laboratorium : Fakultas Teknik
Tanggal Pecobaan : 21 oktober 2016 UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE

No Keterangan Sampel
1 No Piknometer I II
2 Berat Piknometer Kosong M1 Gram 64,40 64,40
3 Berat Piknometer + Tanah Kering M2 Gram 114,30 114,40
4 Berat Piknometer + Tanah + Air M3 Gram 197,40 197,60
5 Berat Piknometer + Air M4 Gram 170,90 170,80
6 Temperatur t0 C 29
7 A = M2 - M1 49,90 50,00
8 B = M3 -M4 26,50 26,80
9 C=A–B 23,40 23,20
10 Gravitasi Khusus, G1 = A / C 2,13 2,16
11 Gravitasi Khusus Rata-Rata, G1 2,14
12 Gair Pada t0 C 1,00
13 G Untuk 27,50 C = G = (Gair Pada t0 C) / (Gair Pada 27,50 C) 1,00

Laporan Praktikum Kelompok V 43


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Dokumentasi

Gambar

Dosen

JAMALUN TOGUBU ST., M. Eng

Asisten

JAMALUN TOGUBU ST., M. Eng

Kelompok V
Sri harsimi usman
Husnawati umar
Ismar ridwan
Surya pratama
Seniyasmin
Ibnu azhari
Fonda ganda guna

Keterangan

Laporan Praktikum Kelompok V 44


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

BAB VIII
KADAR AIR
(MOISTURE CONTENT)

1. TEORI DASAR

Kadar air ( Moisture Content ) adalah perbandingan berat air terkandung


dalam contoh tanah atau agregat dengan berat kering tanah / agregat.Nilai kadar
air biasanya dinyatakan dalam persen ( % ). Apabila satuan nilai kadar air tidak
dinyatakan dalam persen,maka hasil pengujian dikalikan dengan 0.01

2. MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN

Test ini dilaksanakan untuk menentukan kadar air simpel tanah yaitu
perbandingan berat air yang terkandung dalam tanah dengan berat kering tanah
tersebut.

3. SPESIFIKASI PERALATAN

1. Cawan kadar air (tin box)


2. Timbangan ketelitian 0.01 gr
3. Oven
4. Desicator

4. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Timbangan tin box yang akan dipakai berikut tutupnya beri nomor / tanda
2. Masukan benda uji yang akan diperiksa kedalam tin boks lalu ditutup
3. Timbangan tin boks yang telah berisi benda uji tersebut
4. Masukan kedalam oven yang suhunya telah diatur 110˚C selama 24 jam
sehingga beratnya konstant (tutup tin box dibuka)
5. Setelah keringkan dalam oven, tinjau box tersebut lalu masukan kedalam
desicator agar cepat dingin
6. Setelah dingin, timbang kembali tin box yang telah berisi tanah kering
tersebut

Laporan Praktikum Kelompok V 45


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Catatan :
 Berat benda uji dan neraca yang dipakai harus disesuaikan dengan
butiran tanah maksimum agar didapatkan hasil yang teliti

Ukuran butiran maksimum Berat benda uji minimum Ketelitian

-3 / 4 “ 1000 Gr 1 Gr
- # 10 100 Gr 0.1 Gr
- # 40 10 Gr 0.01 Gr

 Jika Tersedia oven pengering, dapat dilakukan dengan cara :


1) Digoreng diatas kompor
2) Dibakar langsung setelah disiram dengan sipertus ( khusus untuk
tanah tidak mengandung bahan yang mudah terbakar )
3) Menggunakan speedy moisture contenst test
4) Masing – masing tin box dan penutupnya harus diberi tanda dengan
jelas agar tidak tertukar
5) Pada waktu menimbang, tutup tin box harus selalu terpasang
6) Untuk mendapatkan hasil yang dapat dipercaya, setiap sampel tanah
harus diuji sebanyak 3 kali

5. ANALISA / PERHITUNGAN

Pemeriksaan kadar air ialah suatu pengujian rutin dalam laboraturium untuk
menentukan kadar air pada tanah :
 = ( Ww / Ws ) x 100 %

6. KESIMPULAN

Dari hasil percobaan dan penelitian maka didapatkan kadar air rata – rata dengan
empat sampel tanah dengan kedalaman, 0.00 – 0.05, 0.05 – 1.00, yaitu :
 Sampel 1 (Kedalaman 0.00 – 0.50) = 51.70 %
 Sampel 2 (Kedalaman 0.50 – 1.00) = 51.96%

Laporan Praktikum Kelompok V 46


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

7. Refrensi

1. Penuntun Praktikum Laboratorium Mekanika Tanah, Edisi Kedua, Tahun


2007, Jurusan Sipil Fakultas Teknik Unkhair Ternate
2. L.D. Wesley. (1977). Mekanika tanah, Cetakan ke VI, Badan Penerbit
Pekerjaan Umum, Jakarta.

Laporan Praktikum Kelompok V 47


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Data Pengamatan :
KADAR AIR
(MOISTURE CONTENT)
Kegiatan : Praktikum Mektan Kelompok : V (lima)
Lokasi : Gambesi Ternate Selatan Laboratorium : Fakultas Teknik
Tanggal Pecobaan : 24 september 2016 UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE

Nomor Sampel 1
Nomor Container I II
Berat Cawan M1 Gram 13,19 13,7
Berat Cawan + Tanah Basah M2 Gram 24,8 22,6
Berat Cawan + Tanah Kering M3 Gram 20,8 19,6
Berat Air (Ww) M2 - M3 Gram 4 3
Berat Tanah Kering (Ws) M3 - M1 Gram 7,61 5,9
(Ww / Ws)x
Kadar Air (w2) 100% % 52,56 50,85
Kadar Air Rata-Rata (w2+w2)/2 % 51,70

Nomor Sampel 2
Nomor Container I II
Berat Cawan M1 Gram 13,2 13,3
Berat Cawan + Tanah Basah M2 Gram 23 22,8
Berat Cawan + Tanah Kering M3 Gram 19,6 19,6
Berat Air (Ww) M2 - M3 Gram 3,4 3,2
Berat Tanah Kering (Ws) M3 - M1 Gram 6,4 6,3
(Ww / Ws)x
Kadar Air (w2) 100% % 53,13 50,79
Kadar Air Rata-Rata (w2+w2)/2 % 51,96

Laporan Praktikum Kelompok V 48


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

BAB IX
PEMERIKSAAN
BATAS - BATAS ATTERBERG

1. DASAR TEORI
Batas-batas atterberg Yaitu tanah yang mengalami suatu rangkaian keadaan,
yaitu cair, plastis, semi padat dan padat. Kadar air dari suatu rangkaian tanah pada
titik-titik di mana tanah lewat dari suatu keadaan ke kaedaan berikutnya dikenal
sebagai batas-batas Konsistensi. Kadar air bervariasi, bila kadar airnya sangat
tinggi maka campuran tanah dan air akan menjadi sangat lembek seperti cairan.
Tanah berdasarkan variasi kadar air dapat di bagi menjadi 4 keadaan dasar yaitu
padat, semi padat, plastis dan cair. Antara padat dan semi padat disebut batas
susut, antara semi padat dan plastis disebut batas plastis, dan antara plastis dan
cair di sebut batas cair. Batas-batas di atas dikenal dengan BATAS
ATTERBERG. Kegunaan uji batas atterberg adalah diperolehnya suatu gambaran
sifat-sifat tanah yang bersangkutan. Tanah yang batas cairnya tinggi mempunyai
sifat teknik yang buruk, yaitu daya dukungnya rendah, pemampatannya tinggi dan
sulit memadatkannya.

2. Maksud dan Tujuan

Tujuan dari pemeriksaan ini untuk menentukan batas cair dari suatu contoh
tanah dimana batas cair didefinisikan sebagai kadar air minimum dimana suatu
tanah berubah dari keadaan cair menjadi keadaan plastis, selain itu untuk
menjelaskan sifat konsistensi tanah berbutir halus pada kadar air yang bervariasi.

3. SPESIFIKASI ALAT

Alat yang digunakan


1. Saringan no. 40.
2. Cawan dan lumpang porselin untuk pemeriksaan air.
3. Spatula sebagai pisau pengaduk.
4. Grooving tool sebagai alat pembuat celah.
5. Alat pengukur batas cair ciptaan Casagrande
Laporan Praktikum Kelompok V 49
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

6. Timbangan dengan ketelitian 0,02 mg

7. Container yang mempunyai tutup.


8. Laboratory oven
9. Plat kaca

4. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Mengambil contoh tanah yang telah diayak dengan standar ayakan no.
40, kemudian campur dengan air suling dalam mangkuk.
2. Mengatur tinggi jatuh mangkuk Casagrande sehingga tinggi jatuhnya
dengan landasan adalah 1 cm.
3. Adukan contoh tanah kira-kira 100 gr tersebut diatas dimasukan kedalam
mangkuk Casagrande dengan diratakan permukaannya dengan spatula
sehingga ketebalan tanah menjadi 1/2 inci.
4. Tanah dalam mangkuk Casaggrande dibuat jalur dengan grooving tool
standard dan diusahakan tegak lurus.
5. Contoh tanah dalam mangkuk Casagrande diambil sebagian dan ditaruh
dalam wadah kemudian ditimbang.
6. Contoh tanah dalam wadah yang telah ditimbang dimasukkan kedalam
oven selama 24 jam.
7. Contoh tanah yang telah dioven didinginkan kemudian ditimbang lagi
untuk menentukan kadar airnya. Percobaan ini dilakukan 4 kali dengan
ketukan 7-14, 16-24, 26-39, 40-49
8. Setelah semua percobaan telah selesai dan kadar air contoh tanah telah
diketahui maka dapat digambarkan grafik antara kadar air dan jumlah
ketukan.
9. Batas cair dapat ditentukan dengan menarik garis kearah kadar air dari
titik potong grafik dengan garis ketukan (N=25).

5. INTERPRETASI PERCOBAAN.

Laporan Praktikum Kelompok V 50


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa batas cair dari tanah yang diuji
adalah 45.00 %, mengindikasikan bahwa tanah yang diuji adalah mineral
lempung berlanau jenis Nontronite, yang memiliki batas cair menurut
Atterberg 37 - 72.

6. PEMBAHASAN

Jumlah Pukulan Jumlah Ketukan Yang Telah Ditentukan


Berat tanah basah + container Berat container beserta tanah yang lolos
(W1) saringan no. 40
Berat tanah kering + container Berat container yang berisi tanah yang
(W2) telah dioven 24 jam
Berat container (W3) Berat kosong container
Berat air (Ww) Ww = W1 – W2
Berat tanah kering (Wd) Wd = W2 – W3
Kadar air ()  = Ww / Wd x 100%

Nilai kadar air dan jumlah pukulan dimasukkan ke dalam grafik hubungan
keduanya akan didapatkan suatu kurva aliran dengan persamaan regresinya y = -
21.647 Ln (x) + 110 lalu x diganti 25 sesuai jumlah pukulan yang ditentukan
maka akan didapat batas cair 62,169 %

7. KESIMPULAN

Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa batas cair dari tanah yang diuji adalah

43,61 %.

Laporan Praktikum Kelompok V 51


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

8. REFERENSI

1. L.D.Wesley. (1977). Mekanika Tanah, Cetakan ke VI, Badan Penerbit


Pekerjaan Umum. Jakarta.
2. Penuntun Praktikum Laboratorium Mekanika Tanah, Edisi Kedua,
Tahun 2010, Jurusan Sipil Fakultas Teknik Unkhair Ternate
3. Braja M. Das. (1995). Mekanika Tanah, Jilid I, Erlangga. Surabaya.

Laporan Praktikum Kelompok V 52


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Data Pengamatan :
PEMERIKSAAN
BATAS - BATAS ATTERBERG

Kegiatan : Praktikum Mektan Kelompok :V (lima)


Lokasi : Gambesi Ternate Selatan Laboratorium : Fakultas Teknik
Tanggal Pecobaan : 21 November 2016 UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE
Batas Cair /Liquit Limit (LL)
1 No. Cawan Timbang 1 2 3
2 Jumlah Pukulan 15 29 34
M1
3 Berat Cawan Kosong gram 12,2 11,4 14,7 12,9 11,4 13,8
M2
4 Berat Cawan Kosong + Tanah Basah gram 21,3 22,9 25,3 25,1 20,0 21,4
Berat Cawan Kosong + Tanah M3
5 Kering gram 18,3 19,4 22,0 21,6 17,4 19,3
6 Berat Air A =M2 - M3 3,0 3,5 3,3 3,5 2,6 2,1
7 Berat Tanah Kering B = M3 - M1 6,1 8,0 7,3 8,7 6,0 5,5
8 Kadar Air w = A / B x 100% 49,2 43,8 45,2 40,2 43,3 38,2
9 Kadar Air Rata-Rata 46,5 42,7 40,76
10 Batas Cair ( % ) Flow Index 43,61

Plastis Limit (PL) / Batas Plastis


1 Nomor Cawan Timbang I II
M1
2 Berat Cawan Kosong gram 12,4 10,71
M2
3 Berat Cawan + Tanah Basah gram 12,7 11
M3
4 Berat Cawan + Tanah Kering gram 12,6 10,9
A = M2 -
5 Berat Air M3 0,1 0,1
B = M3 -
6 Berat Tanah Kering M1 0,2 0,19
w=A/B
7 Kadar Air x100% 50,00 52,63
8 Kadar Air Rata-Rata (Batas Plastis) 26,32

IP = LL - PL
IP
= 43,61 - 26,32 = 17,29 %

Laporan Praktikum Kelompok V 53


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Grafik Batas-Batas Atterberg :

50.0
48.0 y = -0.29332x + 50.93967
46.0
44.0
Kadar Air (%)

42.0
40.0
38.0
36.0
34.0
32.0
30.0
13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35
Jumlah Pukulan

Laporan Praktikum Kelompok V 54


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Gambar

Dosen

JAMALUN TOGUBU ST., M. Eng

Asisten

JAMALUN TOGUBU ST., M. Eng

Kelompok V
Sri harsimi usman
Husnawati umar
Ismar ridwan
Surya pratama
Seniyasmin
Ibnu azhari
Fonda ganda guna

Keterangan

Laporan Praktikum Kelompok V 55


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

BAB X
ANALISA SARINGAN & HIDROMETER

1. ANALISA SARINGAN (SIEVE ANALYSIS)


1.1. Dasar Teori

Analisa saringan adalah salah satu cara untuk menentukan variasi ukuran
partikel – partikel yang ada pada tanah. Variasi tersebut dinyatakan dalam
persentase dari berat kering total. Tanah merupakan komponen/susunan dari hasil
lapisan kerak bumi. Dimana sifat-sifat dari suatu macam tanah tergantung pada
ukuran butirnya, karena pengukuran besarnya butir tanah merupakan suatu
percobaan yang sering dilakukan dalam bidang mekanika tanah. Untuk
membedakan serta menunjukkan dengan tepat masing-masing sifat tanah ini telah
dilakukan digunakan metode sistimatik sehingga tanah-tanah tertentu dapat dipilih
dengan tepat. Suatu tanah bergradasi baik atau tidak dan seragam apabila terdapat
distribusi yang merata dari butir-butir dengan ukuran; yang memungkinkan,
diantara batas atas dan batas bawah butiran. Untuk menentukan distribusi butiran
tanah (gradasi) antara saringan no. 4 sampai dengan saringan no.200 dengan
menggunakan saringan standar.

1.2. Maksud Percobaan

Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui ukuran butir dan susunan butir
(gradasi tanah) yang tertahan no.200.

1.3. Spesifikasi Alat

Alat yang digunakan :


1. Mesin pengguncang saringan (sieve shaker)
2. Saringan (sieve)
3. Timbangan ketelitian
4. Talang

Laporan Praktikum Kelompok V 56


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

1.4. Prosedur Percobaan (Cara Kering)

1. Bersihkan masing-masing saringan + pan yang akan digunakan,


kemudian timbang masing-masing saringan dan susun sesuai standar
yang dipakai.
2. Letakan susunan saringan tersebut diatas mesin pengguncang.
3. Keringkan benda uji dalam oven, buyarkan bagian tanah yang
menggumpal, kemudian timbang.
4. Masukan benda uji kedalam saringan, susun saringan kemudian ditutup.
5. Kencangkan penjepit susunan saringan.
6. Hidupkan motor penggerak mesin pengguncang selama 15 menit.
7. Setelah dilakukan selama 15 menit, mesin pengguncang dimatikan.
Biarkan selama 5 menit untuk member kesempatan debu-debu agar
mengendap.
8. Timbang berat masing-masing saringan berserta benda uji yang tertahan
didalamnya, demikian pula dengan pannya.

2. ANALISA HIDROMETER
2.1 Maksud Percobaan

Tes ini dimaksudkan untuk menentukan ukuran dan susunan butir (gradasi)
tanah yang lolos saringan no.200.

2.2. Spesifikasi Peralatan

a. Hidrometer
b. Galas ukuran 1000 ml
c. Thermometer 50º C
d. Mechanical stirrer
e. Batang pengaduk
f. Stop watch
g. Botol air suling
h. Bak kaca
Laporan Praktikum Kelompok V 57
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

i. Water heater
2.3. Pembuatan Larutan Dispersi

a. Masukan waterglass secukupnya kedalam beaker glass lalu tambahkan


air suling, aduk sampai homogen.
b. Bersihkan gelas ukur 1000 ml lalu keringkan. Masukan larutan tadi
kedalam gelas ukur lalu tambahkan air suling sedemikian rupa sehingga
didapat larutan dengan berat jenis 37,5 (pada skala hidrometer A) atau
1,023 (pada skala hydrometer B), larutan ini haru diperbaharui sebulan
sekali.

Pembuatan Larutan Standar

a. Bersihakanhydrometer 100 ml lalu keringkan. Kemudian lalu masukan


larutan dispense tadi sebanyak 200 ml. tambahkan air suling sampai
skala 1000 ml (larutan standar).
b. Masukan larutan standar ini kedalam bak peredam dalam suhu 25º C
yang telah diatur dengan water heater.

2.4. Prosedur Percobaan

a. Ambil seluruh sampel tanah yang tertampung dalam pan (lolos saringan
no. 200) dari hasil percobaan analisa saringan. Bila sampel tersebut
terlalu bannyak, ambil sebagian saja (sekitar 500 gram).
b. Masukan sampel tanah kedalam beaker glass lalu tambahkan larutan
dispersi sebanyak 200 ml, diamkan minimal 12 jam.
c. Masukan larutan tanah tersebut kedaam dispersion cup, lalu aduk
menggunakan stirrer selama 5 menit.
d. Masukan larutan tanah tadi kedalam hydrometer jar 1000 ml yang sudah
bersih lalu bilas dispersion cup berulang kali dengan air suling sampai
bersih.
e. Tambahkan air suling kedalam hydrometer jar sampai batas 1000ml, lalu
masukan hydrometer jar kedalam bak peredam sampai suhunya konstan.
Siapkan stop watch dalam formulir percobaan.
Laporan Praktikum Kelompok V 58
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

f. Angkat hydrometer jar dari dalam bak peredam lalu tutup bagian atasnya
dengan telapak tangan. Balikan hydrometer jar berulang kali selama 30
detik,
g. jangan sampai ada tanah yang masih menempel pada dasar hydrometer
jar tersebut. Masukan kembali hidrometer jar kedalam bak peredam.
h. Segera masukan hydrometer ke dalam larutan tanah, lakukan pembacaan
(r) pada deti 15, 30, 60, 120.
i. Pindahkan hydrometer ke dalam hydrometer jar larutan standar,
kemudian ulangi prosedur 6 dan 7 sampai didapatkan pembacaan yang
sama secara berpasangan.
j. Setelah selesai pembacaan menit ke -2 dan mendapatkan harga yang
sama (stop watch jalan terus) hydrometer dipindahkan ke dalam larutan
standar lalu baca penunjukan skala hydrometer tersebut dalam larutan
standar (rw).
k. Catat pukul berapa percobaan ini dilakukan, lalu susun pembacaan
selanjutnya. Tutuplah hydrometer jar dengan kertas lembab untuk
menghindari penguapan selama percobaan ini berlangsung.
l. Lakukan embacaan hydrometer dalam larutan tanah dan larutan standar
pada menit ke 5, 15, 30, kemudian pada jam ke 1, 4 dan 24 catat pula
suhu larutan pada masing-masing pembacaan.
m. Bersihkan dan timbang dish kosong.
n. Masukan larutan tanah kedalam dish sampai benar-benar bersih, lalu
masukan kedalam oven selama 24 jam pada suhu 110º C.
o. Timbang berat dish + tanah kering lalu hitung berat tanah keringnya.
p. Bersihkan gelas ukur dan hydrometer jar setelah selesai percobaan.

5. PEMBAHASAN
No. Diameter Berat tertahan Berat kumulatif Presentase (%)
Saringan (mm) (gr) (gr) tertahan lolos
1 2 3 4 5 6

Laporan Praktikum Kelompok V 59


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

 Kolom 1: menunjukkan nomor saringan yang dipakai dengan


menggunakanukuran saringan standar dari Amerika Serikat.
 Kolom 2 : menunjukkan diameter dari nomor saringan pada kolom 1
 Kolom 3 : berat kering tanah yang tertahan pada saringan
 Kolom 4 : jumlah kumulatif berat kering tanah yang tertahan

 Kolom 5 : ( berat kumulatif / berat total ) x 100 %


 Kolom 6 : ( 100 % - presentase tertahan )

6. KESIMPULAN

Dari hasil pemeriksaan analisa saringan diperoleh persentase berat lolos


saringan no.200 sebesar 54.73 %. Nilai ini menunjukkan butiran termasuk kasar
(<50%).

7. REFERENSI

1. Penuntun Praktikum Laboratorium Mekanika Tanah, Edisi Kedua, Tahun


2010, Jurusan Sipil Fakultas Teknik Unkhair Ternate
.

Laporan Praktikum Kelompok V 60


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Data Pengamatan :
ANALISA SARINGAN
(Sieve Analysis)

Kegiatan : Praktikum Mektan Kelompok : V (lima)


Lokasi : Gambesi Ternate Selatan Laboratorium : Fakultas Teknik
Tanggal Pecobaan : 10 oktober 2016 UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE

Berat Sampel : 497,5 gram


Saringan Diameter Berat tertahan Berat kumulatif Persen ( % )
No ( mm ) ( gram ) ( gram ) Tertahan Lolos
4 4,75 3,8 3,8 0,76 99,24
8 2,36 7,8 11,6 2,33 97,67
16 1,18 11,3 22,9 4,60 95,40
30 0,6 18,2 41,1 8,26 91,74
40 0,425 25,4 66,5 13,37 86,63
50 0,3 31,8 98,3 19,76 80,24
60 0,25 39,4 137,7 27,68 72,32
100 0,15 40,3 178 35,78 64,22
200 0,075 47,2 225,2 45,27 54,73
Pan - 272 497,5 100,00 0,00

Grafik Analisa Saringan :

105
95
Presentase Lolos (%)

85
75
65
55
45
10 1 0.1 0.01
Diameter Saringan (mm)

Laporan Praktikum Kelompok V 61


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Gambar

Dosen

JAMALUN TOGUBU ST., M. Eng

Asisten

JAMALUN TOGUBU ST., M. Eng

Kelompok V
Sri harsimi usman
Husnawati umar
Ismar ridwan
Surya pratama
Seniyasmin
Ibnu azhari
Fonda ganda guna

Keterangan

Laporan Praktikum Kelompok V 62


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

BAB XI
KOMPAKSI (PEMADATAN)

1. PENDAHULUAN
1.1. Dasar Teori

Pemadatan adalah suatu proses menaikkan berat unit tanah dengan memaksa
butiran–butiran tanah menjadi lebih rapat dan mengurangi pori-pori udara.
Tingkat kepadatan tanah diukur dari berat volume kering tanah yang dipadatkan.
Bila air ditambahkan kepada suatu tanah yang sedang dipadatkan, air tersebut
akan berfungsi sebagi unsur pembasah (pelumas) pada partikel-partikel tanah
.Karena adanya air, partikel-partikel tanah tersebut akan lebih mudah bergerak dan
bergeseran satu sama lain dan membentuk kedudukan yang lebih rapat /padat.
Pemeriksaan kompaksi berfungsi untuk mendapatkan harga kepadatan kering dan
kadar air optimum dalam suatu kepadatan dengan energi tertentu.

1.2. Maksud dan Tujuan Percobaan

Tujuan dari pemadatan untuk memperoleh tanah yang mempunyai sifat-sifat


fisis yang sesuai bagi suatu pekerjaan tertentu, memperbesar daya dukung tanah,
dan memperkecil pori-pori tanah sehingga daya rembesan air melalui tanah padat
tersebut akan mengecil.

2. SPESIFIKASI ALAT

Alat yang digunakan :


1. Mould untuk memadatkan
2. Spacer disk untuk dasar tumbukan
3. Alat penumbuk berat 10 lb tinggi jatuh 10 inci dan diameter 2 inci
4. Pengikis, sendok, pahat dan palu.
5. Timbangan dengan ketelitian 0,1 dan 0,01 gram.
6. Gelas ukur.
7. Container.
8. Oven dengan suhu 110 0 C
9. Oli sebagai pelumas

Laporan Praktikum Kelompok V 63


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

3.PROSEDUR PERCOBAAN
3.1. Persiapan Percobaan

1. Contoh tanah dari lapangan dijemur sampai kering udara sebanyak 10


Kg
2. Contoh tanah tersebut dibagi dalam 5 bagian, masing-masing 2 kg
ditambah air yang berbeda cc nya.
3. Sebuah contoh tanah ditambah air kira-kira dalam keadaan plastis. Cara
plastis untuk memperkirakan keadaan ini adalah pada waktu mencampur
tanah digunakan dengan tangan, bila tanah tepat dalam keadaan
menggumpal maka itulah kira-kira dalam keadaan plastis.
4. Dua contoh tanah ditambah air kurang dari keadaan plastis dan dua
lainnya ditambah air lebih dari keadaan plastis.
5. Setelah tanah tercampur merata, ke lima contoh tanah disimpan dalam
kantong plastik agar airnya tidak menguap selama 24 jam sehingga
airnya dapat tercampur tanah dengan merata.

3.2. Prosedur Percobaan

1. Dalam setiap mould tanah dibagi dalam 3 lapis. Ditumbuk sebanyak 25


kali dengan hammer 10 lb dengan tinggi 12 inci. Penumbukan dengan
electrik yang dapat menumbuk dengan tinggi jatuh tetap dan
penumbukan secara merata dipermukaan, karena dasar dari mould dapat
berputar.
2. Contoh tanah yang sudah ditumbuk diratakan dengan pengikis sesuai
dengan mould.
3. Mould dan contoh tanah ditimbang.
4. Tanah dikeluarkan dari mould dan diperiksa kadar airnya pada bagian
atas dan bawah mould kemudian masukkan dalam kontainer dan dioven
selama 24 jam.
5. Mould ditimbang untuk mengetahui berat tanahnya.

Laporan Praktikum Kelompok V 64


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

4. INTERPRETASI PERCOBAAN

Percobaan pengujian kompaksi diperoleh kadar air optimum 25.24 % dan


berat isi kering 1.43 gram/cm3 ini.

5. PEMBAHASAN
Berat tanah Berat contoh tanah yang lolos saringan no. 4
Kadar air mula-mula Kadar air sebelum adanya penambahan air
Penambahan air Tanah ditambah dengan air sampai keadaan batas
plastis, dua kantong ditambah air kurang dari batas
plastis dan 2 kantong lainnya ditambah air lebih dari
batas plastis
Kadar air akhir Penambahan air x ((kadar air mula-mula + 100) /
(berat tanah) + kadar air mula-mula
Berat mould (W1) Berat kosong mould yang merupakan cetakan bagi
contoh tanah
Berat mould + tanah basah Berat mould dan tanah basah yang lolos saringan no.
(W2) 4
Berat tanah basah (Wwet) Wwet = W2 – W1
Volume mould (V) Volume mould yang menjadi cetakan benda uji
Berat volume basah (wet) wet = Wwet / V
Berat tanah basah + container Berat kosong container dan contoh tanah yang
(W3) diambil pada bagian bawah dan atas mould setelah
penumbukan / pemadatan
berat tanah kering + container Berat container bersama tanah yang telah di oven 24
(W4) jam
Berat air (W5) W5 = W3 – W4
Berat container (W6) Berat kosong container
Berat tanah kering (W7) W7 = W4 – W6
Kadar air () ( W5 / W7 ) x 100%

Laporan Praktikum Kelompok V 65


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Kadar air rata-rata (%) ( kadar air sampel 1 + kadar air sampel 2 ) / 2
Berat kering (Wdry) Wdry 
Wwet
 W 
1  
 100 
Berat isi kering ( dry) dry = W dry / V
w w = Gs / ((1+)xGs) , dimana Gs = berat jenis
Nilai – nilai dari kadar air dan nilai dari w dimasukkan ke dalam grafik
menghasilkan grafik ZAV ( zero Air Void ).
Nilai – nilai dari berat isi kering dan kadar air diplotkan ke dalam grafik
hubungan antar keduanya akan didapatkan persamaan regresi yang akan
menghasilkan nilai kadar air optimum dan berat isi keringnya.

6. KESIMPULAN

Dari hasil tes kompaksi diperoleh hasil uji kadar air rata-rata = 24 %.

7. REFERENSI

1. Braja M. Das. (1995). Mekanika Tanah, jilid I, Erlangga. Surabaya


2. Penuntun Praktikum Laboratorium Mekanika Tanah, Edisi Kedua, Tahun
2010, Jurusan Sipil Fakultas Teknik Unkhair Ternate
3. L.D. Wesley. (1977). Mekanika tanah, Cetakan ke VI, Badan Penerbit
Pekerjaan Umum, Jakarta.

Laporan Praktikum Kelompok V 66


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Data Pengamatan :
STANDAR PEMADATAN PROCTOR
(Standard Proctor Compaction Test)

Kegiatan : Praktikum Mektan Kelompok : V (Sembilan)


Lokasi : Gambesi Ternate Selatan Laboratorium : Fakultas Teknik
Tanggal Pecobaan : 4 oktober 2016 UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE

Berat tanah 2000 2000 2000 2000 2000


Berat selinder + Tanah padat, gr 5132 5229 5333 5376 5442
Berat selinder , gram 3818 3818 3818 3818 3818
Berat tanah padat, A gram 1314 1411 1558 1624 1515
Berat volume basah: ρ = A / V 1,378 1,480 1,634 1,703 1,589
No. Cawan Timbang I II I II I II I II I II
M1
Berat cawan kosong 13,5 11,4
gr 13,8 12,3 12,4 12,5 12,7 13 13,8 11,7
M2
Berat cawan + Tanah basah 17,8 24
gr 17,6 16,4 18,6 21,4 20,2 25,9 19,6 18,5
M3
Berat cawan + Tanah kering 17,1 21,5
gr 16,9 15,7 17,5 19,7 18,8 23,5 18,4 17,1
A' = M2 -
Berat air 0,7 0,7 0,7 1,1 1,7 1,4 2,4 2,5 1,2 1,4
M3
B = M3 -
Berat tanah kering 3,1 3,6 3,4 5,1 7,2 6,1 10,5 10,1 4,6 5,4
M1
Kadar W =(
22,58 19,44 20,59 21,57 23,61 23,0 22,86 24,75 26,09 25,93
air A'/B)x100%
Kadara air rata-rata, % 21,013 21,078 23,281 23,805 26,006
Berat volume kering : ρd = ρ /(1 + w) 1,139 1,222 1,325 1,376 1,26

Grafik Perhitungan Kompaksi :

1.60
Berat Volume kKering (γdry)

1.55 y = -0.02146x2 + 1.02673x - 10.92400


1.50
1.45
1.40
1.376
1.35
1.325
1.30
1.25 1.26
1.20 1.222
1.15 1.139
1.10
20 21 22 23 24 25 26 27 28
Kadar Air (%)

Laporan Praktikum Kelompok V 67


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Gambar

Dosen

JAMALUN TOGUBU ST., M. Eng

Asisten

JAMALUN TOGUBU ST., M. Eng

Kelompok V
Sri harsimi usman
Husnawati umar
Ismar ridwan
Surya pratama
Seniyasmin
Ibnu azhari
Fonda ganda guna

Keterangan

Laporan Praktikum Kelompok V 68


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

BAB XII
UJI PERMEABILITAS
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Permeabilitas didefenisikan sebagai sifat dari material berpori yang
memberikan jalan bagi air untuk mengalir melalui rongga-rongga didalamnya.Material
yang memiliki rongga-rongga yang kontinu disebut “permeable material” seperti
kerikil, sedangkan lempung termasuk material non permeable.Test ini dimaksudkan
untuk menentukan permeabilitas tanah berbutir kasar maupun halus secara laboratoris.
Studi tentang aliran air di dalam tanah sangat penting untuk pemecahan masalah
penentuan kecepatan penurunan lapisan tanah yang jenuh dan dapat dimampatkan,
perhitungan “seepage” (aliran)melalui badan bendungan dan kestabilan lereng,
perhitungan gaya “up lift” dibawah struktur hidrolik, serta aliran air tanah ke dalam
sumur.

1.2. Maksud dan Tujuan


Percobaan pemeriksaan permeabilitas dimaksudkan agar praktikan dapat
mengetahui cara melakukan pemeriksaan permeabilitas dengan menggunakan metode
constant head dan falling head.
Tujuan dari percobaan pemeriksaan permeabilitas adalah untuk menentukan
nilai koefisien permeabilitas tanah pada kondisi constant head dan falling head.

2. ALAT YANG DIGUNAKAN DAN PROSEDUR PERCOBAAN


2.1. Alat yang digunakan
1. Tabung permeabilitas
2. Batu berpori
3. Corong
4. Buret
5. Gelas Ukur
6. Slang
7. Stopwatch

Laporan Praktikum Kelompok V 69


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

8. Aquades
9. Jangka sorong
10. Ring contoh

2.2 Prosedur Percobaan


A. Constant Head
1. Mengambil contoh tanah kering (pasir) yang mengandung butiran tanah
lolos saringan No. 200 < 10%.
2. Memasukkan contoh tanah tersebut ke dalam tabung permeabilitas sampai
penuh lalu dipadatkan.
3. Meletakkan batu pori ke dalam tabung di atas contoh tanah tersebut serta
karet penahan agar air tidak keluar dari tabung.
4. Menutup tabung.
5. Menghubungkan slang intake ke corong melalui buret lalu mengisi corong
tersebut dengan air terus-menerus hingga air meresap masuk ke dalam
contoh tanah dan keluar pada slang pengeluaran sampai aliran air konstan.
6. Mencatat waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan volume air sebesar
500 ml.

B. Falling Head
1. Mengambil contoh tanah yang mengandung butiran tanah lolos saringan
No. 200 > 90%.
2. Memasukkan contoh tanah tersebut ke dalam tabung permeabilitas sampai
penuh lalu dipadatkan.
3. Meletakkan batu pori ke dalam tabung di atas contoh tanah tersebut serta
karet penahan agar air tidak keluar dari tabung.
4. Menutup tabung.
5. Memasang buret pada tempatnya dan mengatur ketinggiannya.
6. Menghubungkan slang pengeluaran ke buret (kran buret dalam posisi
tertutup).
7. Mengisi air melalui corong hingga air meresap ke dalam contoh tanah.

Laporan Praktikum Kelompok V 70


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

8. Menghilangkan gelembung-gelembung udara yang berada dalam tanah


dengan cara menyentil kedua slang hingga gelembung udaranya habis.
9. Setelah tidak terdapat gelembung udara, kran buret dibuka hingga air
mengalir ke dalam buret dan menunggu sampai kecepatan air konstan.
10. Menentukan tinggi air awal dalam buret dan mencatat tinggi air setelah 120
detik.
11. Mengulangi langkah kerja (10) untuk mendapatkan tinggi air rata-rata.
3.2. Interpretasi Percobaan
1. Constant head (KT= 0.02 cm/det, menginterpretasikan tanah berbutir (pasir)
campuran dengan koefisien rembesan yang kecil, dimana memiliki batas
0.01 - 0.07
2. Falling head (KT= 0,000381 cm/det, menginterpretasikan tanah berbutir
halus (lempung) berlanau dengan koefisien rembesan kecil, yang memiliki
batas 0.002 - 0.0009.

4. PEMBAHASAN
Constan Head
luas potongan melintang buret a = 1/4  d2 , dimana d diameter buret
(a)
luas potongan melintang a = 1/4  d2 , dimana d diameter sampel
sampel (A)
ketinggian hidrolik (h) tinggi permukaan corong sampai dengan dasar
sampel
panjang sampel (L) panjang / tinggi sampel suatu benda uji
waktu pengujian ( t ) waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan 500
ml air
temperatur ( T ) suhu / temperatur di sekitar lokasi percobaan
volume air yang terkumpul ( Q volume air yang terkumpul penuh sesuai dengan
) yang ditentukan
koefisien permeabilitas kT = Q.L / h.A.t
koefisien permeabiltas rata-rata (jumlah kT sampel 1 dengan 2) / 2

Laporan Praktikum Kelompok V 71


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Falling Head
luas potongan melintang buret a = 1/4  d2 , dimana d diameter buret
(a)
luas potongan melintang a = 1/4  d2 , dimana d diameter sampel
sampel (A)
tinggi puncak hidrolik pd tinggi pembacaan buret pada awal pengujian
permulaan pengujian ( h1 )
tinggi puncak hidrolik pd akhir tinggi pembacaan buret pada akhir pengujian
pengujian ( hf ) setelah 120 detik

panjang sampel (L) panjang / tinggi sampel suatu benda uji


waktu pengujian ( t ) waktu yang ditentukan selama percobaan
temperatur ( T ) suhu / temperatur di sekitar lokasi percobaan
koreksi viskositas (T/20) 0,889
axL  h1 
koefisien permeabilitas (kT) kT  x ln  
Axt  hf 

  T  
koefisien permeabilitas standar k 20  
 kT  
  20  
  

5. KESIMPULAN
Dari hasil tes permeabilitas didapat nilai koefisien permeabilitas untuk
Constan Head sebesar 0.00047 cm/dtk.

6. REFERENSI

1. Crew Laboratorium Mekanika Tanah (2004). Penuntun Praktikum


Laboratorium Mekanika Tanah, Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin

Laporan Praktikum Kelompok V 72


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Data Pengamatan :
PERMEABILITAS
( Spesifik Grafity )

Kegiatan : Praktikum Mektan Kelompok : V (lima)


Lokasi : Gambesi Ternate Selatan Laboratorium : Fakultas Teknik
Tanggal Pecobaan : 25 november 2016 UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE

Constan Head
Diameter Buret ( d) : 1
Diameter Sampel (D) : 6,4

No. Test satuan 1


2
Luas potongan melintang buret (a=1/4pd ) cm² 0,785
Luas potongan melintang sampel (A=1/4pD2) cm² 32,154
Ketinggian hidrolik ( h ) cm 62,000
Panjang sampel (L) cm 4
Waktu pengujian (t) detik 216
Temperatur (T) °C 29
Volume air yang terkumpul (Q) (cm³) 50,6
Koefisien permeabilitas (Q.L / h.A.t) (cm/detik) 0,00047

Laporan Praktikum Kelompok V 73


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Gambar

Dosen

JAMALUN TOGUBU ST., M. Eng

Asisten

JAMALUN TOGUBU ST., M. Eng

Kelompok V
Sri harsimi usman
Husnawati umar
Ismar ridwan
Surya pratama
Seniyasmin
Ibnu azhari
Fonda ganda guna

Keterangan

Laporan Praktikum Kelompok V 74


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

BAB XIII
PEMERIKSAAN CBR LABORATORIUM

1. PENDAHULUAN
1.1. Dasar Teori

Harga CBR adalah perbandingan antar kekuatan tanah yang bersangkutan


dengan kekutan agregat yang dianggap standar. Cara yang digunakan untuk
menilai kekuatan tanah dasar atau subgrade adalah suatu percobaan penetrasi yang
disebut percobaan CBR, dimana hasil percobaan tersebut dapat digambarkan
pada suatu grafik untuk mendapatkan tebal perkerasan dari suatu nilai CBR
tertentu. Percobaan CBR tidak mempunyai dasar teoritis, tetapi grafik tebal
perkerasan terhadap nilai CBR masih dapat dibenarkan dari pertimbangan teoritis.
Dengan demikian perkerasan tidak boleh kurang dari angka CBR nya. Percobaan
CBR dapat dilakukan pada contoh tanah tak teganggu (undisturb sampel) atau
contoh tanah yang dipadatkan (Compactes Sampel).

1.2. Maksud dan Tujuan Percobaan

Pemeriksaan ini dimaksudkan agar praktikan dapat mengetahui bagaimana


cara melakukan pemeriksaan CBR yang dilakukan di laboratorium dengan metode
pemadatan tanah. Tujuan dari pemeriksaan ini yaitu untuk menentukan nilai CBR
suatu sampel tanah dilapangan sebagai kontrol pelaksanaan di lapangan.

2. SPESIFIKASI ALAT
Alat yang digunakan :
1. Mould dan spacer disk untuk pemadatan
2. Alat penumbuk berat 10 lb, tinggi 18 inci
3. Pengikis, sendok, pahat, palu dan pisau.
4. Timbangan dengan kapasitas 0,1 dan 0,01 gram.
5. Gelas ukur, kontainer dan dongkrak.
6. Oven dan pengatur suhu.
7. Penetrasi elektrik dengan gigi pengatur kecepatan.

Laporan Praktikum Kelompok V 75


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

3. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Menyiapkan contoh tanah sebanyak 3 kantong masing-masing seberat 6 kg.


2. Ketiga contoh tanah ditambah air yang sama dengan volume kadar air
optimum (dari percobaan AASTHO) dan diaduk secara merata kemudian
contoh tanah dimasukkan dalam kantong pelastik dan disimpan selama 24
jam.
3 Contoh tanah ditumbuk dengan mould 4 kg masing-masing 9, 9, dan 7 kali
tumbukan pada setiap lapisan dan setiap mould terdiri dari 3 lapis.
4. Setelah ditumbuk, permukaan tanah pada mould diratakan hingga volume
sesuai dengan volume mould kemudian mould dan tanah ditimbang
5. Contoh tanah diberi penetrasi bagian atas dan bawah
6. Pada nilai tertentu, beban yang bekerja pada piston yang terbaca pada Force
dial dibak dicatat.
7. Setelah selesai penetrasi, tanah dikeluarkan dari mould dengan memakai
dongkrak, kemudian bagian atas, tengah, dan bawah diambil contoh tanahnya
sedikit dan dimasukkan didalam kontainer. Contoh tanah beserta kontainernya
ditimbang kemudian dimasukka dalam oven selama 24 jam dengan suhu 1500.
8. Setelah 24 jam dioven contoh tanah didinginkan lalu ditimbang untuk diperiksa
kadar airnya.

4. INTERPRETASI PERCOBAAN

CBR adalah perbandingan antara tekanan penetrasi yang diperoleh terhadap


tekanan penetrasi standar.
25 tumbukan, Sampel I nilai CBR = 31.4 %
25 tumbukan, Sampel II nilai CBR = 35.3 %
25 tumbukan, Sampel III niali CBR = 49.4 %

Laporan Praktikum Kelompok V 76


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

5.PEMBAHASAN
 Kadar Air
Berat tanah basah + Berat container dan tanah yang
container (W1) lolos saringan no.40
Berat tanah kering + Berat container dan tanah yang
container (W2) telah dioven selama 24 jam
Berat container (W3) Berat kosong container
Berat air (Ww) Ww = W1 – W2
Berat tanah kering (Wd) Wd = W2 – W3
Kadar air Ww / Wd x 100 %
Kadar air rata-rata rata-rata = (1 + 2 ) / 2

 Berat Isi
Berat kosong cetakan yang akan
Berat cetakan ( W1 )
digunakan
Berat tanah basah +
Berat cetakan yang telah diisi tanah
cetakan ( W2 )
Berat tanah basah ( Wwet
Wwet = W2 – W1
)
Volume cetakan (
Volume dari mould yang digunakan
Vmould )
Berat isi basah ( wet ) wet = Wwet / Vmould
Berat isi kering ( dry ) dry = wet / ( 1 +  )

 Penetrasi
Waktu Penurunan Pembacaan dial Beban
1 2 3 4

 kolom 1 : pembacaan waktu pada saat mulai pengujian


 kolom 2 : pembacaan penurunan tanah pada saat pengujian
 kolom 3 : pembacaan proving ring terhadap benda uji pada saat
pengujian
Laporan Praktikum Kelompok V 77
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

 kolom 4 : pembacaan dial x kalibrasi proving ring


Nilai – nilai penurunan dan beban diplotkan ke dalam grafik sehingga di
dapatkan persamaan regresinya, kemudian nilai x ( 0.1 & 0.2 inch ) dimasukkan
ke dalam persamaan regresinya sehingga didapatkan nilai beban (lbs).
Dari nilai beban dibagi dengan 3000 (u/penurunan 1 inch) & 4500
(u/penurunan 2 inch) didaptkan nilai CBR nya, lalu nilai CBR ( 1inch + 2inch ) / 2
untuk dapat nilai CBR rata-rata.

6. KESIMPULAN

Dari hasil percobaan didapat Kadar Air rata – rata = 29.3 %, Berat Isi Kering
= 1.051, dan dari grafik hubungan penurunan – beban didapat CBR :
a. Penurunan 0.1 inch, Beban (lbs) 493.737 CBR = 12.5 %.
b. Penurunan 0.2 inch, Beban (lbs) 648.094 CBR = 30.013 %.
Rata – rata CBR = 21.26 %.

7. REFERENSI

1. Penuntun Praktikum Laboratorium Mekanika Tanah, Edisi Kedua, Tahun


2010, Jurusan Sipil Fakultas Teknik Unkhair Ternate

Laporan Praktikum Kelompok V 78


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Data Pengamatan :
PEMERIKSAAN CBR LABORATORIUM

Kegiatan : Praktikum Mektan Kelompok : V (lima)


Lokasi : Gambesi Ternate Selatan Laboratorium : Fakultas Teknik
Tanggal Pecobaan :14 oktober 2016 UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE

Kadar Air
1 Sampel Uji CBR Unsoaked
2 No. Cawan Timbang 1 2
3 Berat Cawan Kosong M1, gram 14,4 11,6
4 Berat Cawan + Tanah Basah M2,gram 19,2 15,12
5 Berat Cawan + Tanah Kering M3, gram 18,1 14,33
6 Berat Air (M2 - M3), gram 1,1 0,79
7 Berat Tanah Kering (M3 - M1), gram 3,7 2,73
8 Kadar Air [(M2 - M3) / (M3 - M1)] x 100% 29,7 28,9
9 Kadar Air Rata - Rata 29,3

NO KETERANGAN CBR Unsoaked


1 Berat Mould gram 7517
2 Berat Tanah Basah + Container gram 12740
3 Berat Tanah Basah gram 5223
3
4 Volume Cetakan Cm 3229,966925
3
5 Berat Isi Basah, gwet = (Wwet/Vmoul) gram/Cm 1,617044422
3
6 Berat Isi Kering,gdry= (gwet/(1+w)) gram/Cm 1,25

Penetrasi Proving ring Calibration 28 KN cap, lbs / Div = 10,82777

Laporan Praktikum Kelompok V 79


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Penurunan
CBR UNSOAKED
Pembacaan (inch)
(waktu) Bacaan Dial Beban
PER(Div) (lbs)
25 0,025 15 162,417
50 0,050 23 249,039
75 0,075 28 303,178
100 0,100 35 378,972
125 0,125 41 443,939
130 0,150 56 606,355
145 0,175 70 757,944
200 0,200 84 909,533
225 0,225 96 1039,466
230 0,250 120 1299,332

Grafik Pemeriksaan CBR. Lab.

1400 y = 15,290.12370x2 + 667.05625x + 155.37850

1200

1000
Beban ( LBS )

800

600

400

200

0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3
Penurunan Inchi

Laporan Praktikum Kelompok V 80


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

NILAI CBR
CBR UNSOAKED
Penetration 0,1 '' 12,500
Penetration 0,2 '' 30,013
CBR Rata-Rata 21,26

Laporan Praktikum Kelompok V 81


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Gambar

Dosen

JAMALUN TOGUBU ST., M. Eng

Asisten

JAMALUN TOGUBU ST., M. Eng

Kelompok V
Sri harsimi usman
Husnawati umar
Ismar ridwan
Surya pratama
Seniyasmin
Ibnu azhari
Fonda ganda guna

Keterangan

Laporan Praktikum Kelompok V 82


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

BAB XIV
UJI KONSOLIDASI

4. DASAR TEORI

Test konsolidasi yang umum dilakukan di laboratorium adalah metode


konvensional (Terzaghi, 1925), yang dilakukan dengan memberi beban secara
bertahap dan memerlukan waktu cukup lama dan memerlukan biaya yang tinggi.
Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah menggunakan test
konsolidasi dengan metode CRS yaitu test konsolidasi dengan memberikan beban
secara terus menerus dengan cara menekan sampel yang ditest dengan kecepatan
regangan yang tetap (constant rate of strain). Dari hasil studi sebelumnya
disimpulkan bahwa test konsolidasi metode CRS dapat memberikan hasil akurat
bila kadar plastisitas tanah yang ditest tidak terlalu tinggi (Noor, 1993). Studi
konsolidasi juga telah dilakukan untuk lempung organic dengan kandungan
organik rendah yaitu maksimum 16 %. Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa
ada hubungan yang cukup baik antara srain rate yang dipilih untuk test konsolidasi
metode CRS dengan kadar organik yang ditest (Dlulqornain, 1995).
Permasalahan yang muncul adalahbagaimana jika metode CRS
digunakan untuk tanah dengan kandungan organic lebih dari 16 %, sampai berapa
persen maksimum kandungan organik lempung yang masih bisa ditest dengan
metode CRS dan bagaimana hubungan antara strain rate dengan kadar organik.
Untuk itu dalam studi ini akan diteliti sampai berapa persen kandungan organik
yang masih bisa ditest dengan test konsolidasi metode CRS dan besar strain rate
yang dipilih untuk menentukan parameter konsolidasi Cc dan Cv agar hasilnya
sesuai dengan hasil dari metode konvensional.

5. MAKSUD PERCOBAAN

Test ini dimaksudkan untuk mengetahui sifat-sifat pemampatan tanah pada saat

dibebani.

Laporan Praktikum Kelompok V 83


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

6. SPESIFIKASIALAT

1. Consolidation frame
2. Frame
3. Loading set

4. Consolidometer
5. Loads
6. Loads 500 gram
7. Loads 1000 gram
8. Loads 2000 gram
9. Loads 4000 gram
10. Loads 8000 gram
11. Sample tube + extruder
12. Dial indicator 100 mm x 0,01 mm
13. Wire saw.

PERALATAN TAMBAHAN

a. Moisture content test set


b. Wash bottle
c. Stop watch
d. Vernier callper
e. Spatula.

7. PROSEDUR PERCOBAAN

a. Letakan sel yang telah diisi benda uji pada alat konsolidasi.
b. Pasang dial penurunan lihat gambar pada kaki dial menyentuh pada bandul
penekan.
c. Putar baut penekan sehingga menumpuh pada lengan dalam keadaan
seimbang.

Laporan Praktikum Kelompok V 84


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

d. Bila lengan tidak seimbang aturlah bandul keseimbangan, sehingga didapatkan


kondisi lengan betul-betul seimbang.
e. Stel dial pembacaan penurunan pada posisi nol.
f. Letakkan beban pertama pada kedudukan beban atas.
g. Putar baut penahan lengan, sehingga lengan akan turun.
h. Baca detik deformasi pada detik ke-6, 15, 30, kemudian pada menit ke-1, 2, 4,
8, 15, 30 dan pada jam ke-1, 2, 8, 28. Setelah 1 menit, sel kosolidasi dikocori
air sampai penuh.
i. Pasang beban dua kali beban pertama, lakukan pembacaan sesuai prosedur 8.

j. Lakukan hal yang sama untuk beban selanjutnya yang lebih besarsesuai
dengan prosedur 8 di atas.
k. Setelah dilakukan pembebanan maximum, kurangi beban dalam 2 tahap
sampai mencapai beban pertama. Baca dial deformasi 5 jam setelah
pengurangan beban, lalu beban dikurangi lagi. Lakukan pembacaan setelah 5
jam berikutnya.
l. Segera setelah pembacaan terakhir dicatat, keluarkan ring contoh dan benda
uji dari sel konsolidasi.
m. Keluarkan batu pori dan kertas saring, kemudian keringkan permukaan benda
uji.
n. Keluarkan benda uji dari dalam ring contoh, lalu timbang dan tentukan berat

keringnya.

8. ANALISA / PERHITUNGAN

a. Koefisien konsolidasi, Cv :
Cv = (0,848 * d2 )/(t90) ; untuk Tv (90%) = 0,848
Cv = (0,197 * d2 )/(t50) ; untuk Tv (50%) = 0,197
Dimana : d : ½ tinggi rata rata tiap tanah
H : ½ (H1+H2)
H1: tebal Awal Benda
H2: tebal akhir Benda
Laporan Praktikum Kelompok V 85
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

a. Tebal Bagian Padat


Hs = Wd/ (G*A*w)
Dimana : Wd : Berat benda Uji Kering
G : Bj Tanah
A : Luas tampang benda Uji
b. Angka Pori
 = (H – Hs)/Hs
Dimana : H : tebal Benda Setiap Akhir Beban
c. Harga indeks Compressi (Cc)
Cc = e/(log )

d. Harga Po, Pc, Pb (dari Grafik e-loga)


Besarnya Harga Cc pada beberapa Kondisi
Pasir Padat : 0.005 – 0.01
Pasir Tidak Padat : 0.025 – 0.05

Lempung Agak keras : 0.030 – 0.15


Lempung Sedang Lunak : 0.150 – 1.00
Tanah organik : 1.00 – 4.50
Batu cadas : 0.00

5. REFERENSI

1. Penuntun Praktikum Laboratorium Mekanika Tanah, Edisi Kedua, Tahun


2010, Jurusan Sipil Fakultas Teknik Unkhair Ternate

Laporan Praktikum Kelompok V 86


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Data Pengamatan :
PENGUJIAN KONSOLIDASI
Kegiatan : Praktikum Mektan Kelompok : V (lima)
Lokasi : Gambesi Ternate Selatan Laboratorium : Fakultas Teknik
Tanggal Pecobaan : 28 november 2016 UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE

Berat Ring, W1 : 58,40


Berat Tanah Basah + Ring, W2 : 131,60
Berat Tanah Kering + Ring, W3 : 115,00
Volume Ring, V : 58,88
Kadar Air, ω=(W2-W3)/(W3-W1). 100% : 29,33
Berat Volume Tanah Basah, γwet=(W2-W1)/V : 1,24
Berat Volume Tanah Kering,
γdry=γwet/(1+ω/100) : 0,96

Beban (kg) 0,825 1,65 3,3 6,6 13,2 26,4 6,6 0,825
Tekanan
0,25 0,5 1 2 4 8 2 0,25
(kg/cm2)
0 detik 0,000 0,059 0,072 0,106 0,150 0,209 0,285 0,256
6 detik 0,011 0,0600 0,074 0,109 0,156 0,219 0,271 0,250
15 detik 0,019 0,0620 0,079 0,116 0,161 0,226 0,270 0,249
30 detik 0,026 0,064 0,079 0,118 0,164 0,230 0,268 0,248
1 menit 0,033 0,065 0,080 0,120 0,167 0,236 0,267 0,248
2 menit 0,036 0,066 0,081 0,122 0,171 0,240 0,267 0,247
4 menit 0,038 0,066 0,083 0,124 0,174 0,246 0,265 0,247
8 menit 0,042 0,067 0,084 0,128 0,180 0,251 0,265 0,246
15 menit 0,046 0,067 0,090 0,131 0,185 0,257 0,265 0,245
30 menit 0,051 0,068 0,101 0,135 0,190 0,265 0,264 0,243
1 jam 0,056 0,069 0,104 0,140 0,200 0,273 0,261 0,242
2 jam 0,057 0,071 0,105 0,144 0,207 0,277 0,259 0,241
4 jam 0,058 0,071 0,106 0,147 0,207 0,281 0,257 0,238
8 jam 0,059 0,071 0,105 0,148 0,208 0,282 0,257 0,235
24 jam 0,059 0,072 0,106 0,150 0,209 0,285 0,256 0,232

Diameter
5,00
Contoh
Luas Contoh, A 19,63
Tinggi Spesimen (H) 2,00
Berat Tanah Kering, Wd, w2-w3 56,60
Berat Jenis 2,14
Tebal Bagian Padat, Hs = Wd/(Gs x A x w) 1,345
Angka Pori, e = (H/Hs)-1 0,4874

Laporan Praktikum Kelompok V 87


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Perubahan Angka Pori, e=H/Hs

Tinggi Tanah Setelah Perubahan,

Waktu Konsolidasi 90%


Perubahan Tinggi Spesimen,
Pembacaan Terakhir (mm)

Waktu Konsolidasi 50%


Tinggi Spesimen, H(cm)

Perubahan Tinggi Tanah

Koefisien Konsolidasi

Koefisien Konsolidasi
Cv = ( 0.197 x d 2 )/t50

Cv = ( 0.848 x d 2 )/t90
Angka Pori, e=e0-e

Rata-rata, Ha (cm)


Tekanan (kg/cm2)

t90 (menit)
d (cm) H-Dh

t50 (menit)
H (cm)

0 0 2 0 0 0,4874 - -
0,25 0,059 1,99410 0,0059 0,00925 0,4782 0,00295 1,9971 1 8,00 0,7857 0,4228
0,50 0,072 1,99285 0,0071 0,01121 0,4762 0,00653 1,9935 1,4 10,80 0,5592 0,3120
1,00 0,106 1,98937 0,0106 0,01667 0,4707 0,00889 1,9911 16 8,80 0,0488 0,3820
2,00 0,150 1,98500 0,0150 0,02352 0,4639 0,01281 1,9872 11,3 5,80 0,0688 0,5774
4,00 0,209 1,97910 0,0209 0,03277 0,4546 0,01795 1,9821 8,9 6,60 0,0870 0,5048
8,00 0,285 1,97155 0,0285 0,04461 0,4428 0,02468 1,9753 6,3 1,20 0,1220 2,7573
2,00 0,256 1,97440 0,0256 0,04014 0,4473 0,02703 1,9730
0,25 0,232 1,97680 0,0232 0,03638 0,4510 0,02440 1,9756

0.000 0.058
0.010 0.060

0.020 0.062
0.064
0.030
0.066
0.040
0.068
0.050 0.070
0.060 0.072
0.070 0.074

CASAGRANDE METHOD CASAGRANDE METHOD


TEKANAN : 0,25 Kg/cm2 TEKANAN : 0,5 Kg/cm2

Laporan Praktikum Kelompok V 88


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

0.068 0.100
0.073
0.110
0.078
0.083 0.120
0.088
0.130
0.093
0.098 0.140
0.103
0.150
0.108
0.113 0.160

CASAGRANDE METHOD CASAGRANDE METHOD


TEKANAN : 1 Kg/cm2 TEKANAN : 2 Kg/cm2

0.145 0.199
0.209
0.155
0.219
0.165 0.229
0.175 0.239
0.249
0.185 0.259
0.195 0.269
0.279
0.205 0.289
0.215 0.299

CASAGRANDE METHOD CASAGRANDE METHOD


TEKANAN : 4 Kg/cm2 TEKANAN : 8 Kg/cm2

0.251 0.230
0.256 0.235
0.261
0.240
0.266
0.245
0.271
0.276 0.250
0.281 0.255
0.286
0.260

CASAGRANDE METHOD CASAGRANDE METHOD


TEKANAN : 2 Kg/cm2 TEKANAN : 0,25 Kg/cm2

Laporan Praktikum Kelompok V 89


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

-0.1 0.56
0 0.58
0.1 0.6
0.2 0.62
0.64
0.3
0.66
0.4
0.68
0.5
0.7
0.6 0.72
0.7 0.74
0 10 20 30 40 0 10 20 30 40
TAYLOR METHOD "Akar waktu" TAYLOR METHOD "Akar waktu"
TEKANAN : 0,25 Kg/cm² TEKANAN : 0,5 Kg/cm²

0.7 0.95
0.73 1
0.76 1.05
0.79 1.1
0.82
1.15
0.85
1.2
0.88
0.91 1.25
0.94 1.3
0.97 1.35
1 1.4

0 10 20 30 40 0 10 20 30 40
TAYLOR METHOD "Akar waktu" TAYLOR METHOD "Akar waktu"
TEKANAN : 1 Kg/cm² TEKANAN : 2 Kg/cm²

1.35 1.783
1.4 1.79
1.45 1.797
1.5
1.804
1.55
1.811
1.6
1.65 1.818
1.7 1.825
1.75 1.832
1.8 1.839
1.85
0 10 20 30 40 0 10 20 30 40
TAYLOR METHOD "Akar waktu" TAYLOR METHOD "Akar waktu"
TEKANAN : 4 Kg/cm² TEKANAN : 8 Kg/cm²

Laporan Praktikum Kelompok V 90


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

1.795 1.736
1.8 1.742
1.748
1.805 1.754
1.81 1.76
1.815 1.766
1.772
1.82
1.778
1.825 1.784
1.83 1.79
1.835 1.796
1.802
1.84
0 2 4 6 8 10 12 0 2 4 6 8 10 12
TAYLOR METHOD "Akar waktu" TAYLOR METHOD "Akar waktu"
TEKANAN (lepas beban): 2 Kg/cm² TEKANAN (lepas beban): 0,25 Kg/cm²

0.10 1.00 10.00

0.4820

0.4690

0.4560

0.4430

0.4300
Grafik Hubungan antara angka pori dengan tekanan
konsolidasi

Laporan Praktikum Kelompok V 91


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
Jln.Pertamina Kampus II Kel. Gambesi Ternate Selatan

Gambar

Dosen

JAMALUN TOGUBU ST., M. Eng

Asisten

JAMALUN TOGUBU ST., M. Eng

Kelompok V
Sri harsimi usman
Husnawati umar
Ismar ridwan
Surya pratama
Seniyasmin
Ibnu azhari
Fonda ganda guna

Keterangan

Laporan Praktikum Kelompok V 92

Anda mungkin juga menyukai