Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Makalah ini berjudul Kereta Cepat di Jepang dapat penulis selesaikan

dengan baik, semata mata atas rahmat Allah SWT. Oleh sebab itu, penulis

mengucapkan puji syukur kepada-Nya.

Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah jalan kereta api.

Penulisan makalah ini dimungkinkan karena adanya dukungan, bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Penulis telah menyusun makalah ini dengan

sebaik baiknya. Namun, penulis menyadari masih ada kekurangan atau

kesalahan yang tidak disengaja. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis

harapkan.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamualaikum. Wr.Wb.

Serang, April 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 2
A. Shinkansen ....................................................................................................... 2
B. Teknologi Yang Digunakan Pada Shinkansen ................................................. 2
C. Sejarah .............................................................................................................. 6
D. Keamanan ........................................................................................................ 7
E. Ketepatan waktu ............................................................................................... 8
F. Macam-Macam Shinkansen ............................................................................. 8
G. 12 Kereta Api Yang Wajib Dinaiki Di Jepang ................................................ 9
1. Shinkansen Komachi/Super Komachi ....................................................... 9
2. Shinkansen Hayate ..................................................................................... 10
4. Shinkansen Yamabiko ............................................................................... 11
5. Shinkansen Kodama .................................................................................. 12
6. Rapid Resort Shirakami ............................................................................. 13
7. Limited Express Tsugaru ........................................................................... 14
8. Limited Express Super Hakucho ............................................................... 15
9. Reguler Train ............................................................................................. 15
10. Tram ......................................................................................................... 16
11. Tokyo Monorail ....................................................................................... 17
12. Cable Car ................................................................................................. 17
KESIMPULAN ..................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 19

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kebutuhan akan kapasitas angkut kereta api yang tinggi mendorong JNR

untuk melakukan elektrifikasi. Elektrifikasi jalur Tokaido diselesaikan tahun

1956, menambah kapasitas angkut namun masih belum memadai untuk

menyelesaikan masalah. Di lain pihak, JNR melakukan riset untuk elektrifikasi

yang efisien dan berbiaya lebih murah. Elektrifikasi berbasis AC satu fasa

bertegangan 20.000 volt sangat meningkatkan efisiensi dan mengurangi jumlah

gardu dan energi yang terbuang.

Peningkatan kapasitas jalur pun tidak dilupakan. Berbagai jalur

dikembangkan dengan rel ganda, sejumlah tanjakan dengan gradien 1/40

diperbaiki, dan sejumlah jalur dibangun ulang. Usui Pass yang terkenal dengan

tanjakan curamnya dibangun ulang dan selesai pada 1963, sedangkan

pembangunan rel ganda di jalur Tohoku selesai pada 1968. Semua kesuksesan

dalam riset dan inovasi tersebut membuat Jepang semakin siap untuk

mengembangkan kereta cepat mereka, yang kemudian bernama Shinkansen.

Hasil positif dari pengembangan kereta penumpang dan teknologi

elektrifikasi membuat JNR bermimpi melakukan pengembangan lain yang lebih

radikal. Pada tahun 1958 dengan dana pinjaman dari Bank Dunia, JNR memulai

pengembangan Tokaido Shinkansen.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Shinkansen

Shinkansen juga sering dipanggil kereta peluru adalah jalur kereta api

cepat Jepang yang dioperasikan oleh empat perusahaan dalam grup Japan

Railways. Shinkansen merupakan sarana utama untuk angkutan antar kota di

Jepang, selain pesawat terbang. Kecepatan tertingginya bisa mencapai

300 km/jam. Nama Shinkansen sering digunakan oleh orang-orang di luar

Jepang untuk merujuk kepada kereta apinya, namun kata ini dalam bahasa

Jepang sebenarnya merujuk kepada nama jalur kereta api tersebut.

B. Teknologi Yang Digunakan Pada Shinkansen

Shinkansen Tokaido adalah jalur kereta api kecepatan tinggi paling

sibuk di dunia. Tercatat pada kuartal pertama tahun 2008, sebanyak 151 juta

penumpang per tahun sudah diangkut. Rute Tokyo dan Osaka dilalui lebih

dari 13 kereta yang masing-masing memiliki enam gerbong per jamnya,

dengan beda waktu sekitar 3 menit tiap kereta, total kapasitas mencapai 1.323

tempat duduk.

Jepang adalah negara pertama yang membangun jalur kereta

kecepatan tinggi. Karena medan yang berbukit, jaringan kereta yang ada tidak

dapat digunakan untuk kereta kecepatan tinggi. Berkat usaha Hideo Shima

(Chief Engineer) dan Shinji Sogo (Presiden pertama dari Japan National

2
Railways) melobi para politisi serta peran aktif beberapa tokoh kunci lain,

kereta Shinkansen pertama akhirnya dibuat. Tadanao Miki, Tadashi

Matsudaira dan Hajime Kawanabe yang berasal dari Railway Technology

Research Institute berperan dalam pengembangan teknis dan bertanggung

jawab atas terwujudnya jalur perdana yaitu Shinkansen Tokaido.

Beberapa model kereta baru bermunculan dengan penampilan yang

berbeda. Saat ini, kereta jenis Shinkansen mampu menempuh kecepatan 300

km / jam, setara dengan kereta TGV milik Prancis, TAV milik Italia, AVE

milik Spanyol dan ICE milik Jerman, semua adalah kereta api tercepat di

dunia. Kereta peluru, yang dikenal dengan nama kereta Maglev,

menggunakan teknologi magnet agar bisa mendapatkan kecepatan tercepat

kereta ini. Tidak adanya roda pada kereta Maglev dapat mengurangi bahaya

kecelakaan dan membuat transportasi menjadi lebih cepat dan tidak berisik.

MagLev adalah singkatan dari Magnetically Levitated trains yang

terjemahan bebasnya adalah kereta api yang mengambang secara magnetis.

Sering juga disebut kereta api magnet. Seperti namanya, prinsip dari kereta

api ini adalah memanfaatkan gaya angkat magnetik pada relnya sehingga

terangkat sedikit ke atas, kemudian gaya dorong dihasilkan oleh motor

induksi.

Ada tiga jenis teknologi maglev:

Yang tergantung pada magnet superkonduktivitas (suspensi

elektrodinamik)

3
Yang tergantung pada elektromagnetik terkontrol (suspensi

elektromagnetik)

Yang terbaru, mungkin lebih ekonomis, menggunakan magnet

permanen (Inductrack)

Jepang dan Jerman merupakan dua negara yang aktif dalam

pengembangan teknologi maglev menghasilkan banyak pendekatan dan

desain. Dalam suatu desain, kereta dapat diangkat oleh gaya tolak magnet dan

dapat melaju dengan motor linear. Pengangkatan magnetik murni

menggunakan elektromagnet atau magnet permanen tidak stabil karena teori

Earnshaw; Diamagnetik dan magnet superkonduktivitas dapat menopang

maglev dengan stabil. Berat dari elektromagnet besar juga merupakan isu

utama dalam desain. Medan magnet yang sangat kuat dibutuhkan untuk

mengangkat kereta yang berat.Efek dari medan magnetik yang kuat tidak

diketahui banyak. Oleh karena itu untuk keamanan penumpang, pelindungan

dibutuhkan, yang dapat menambah berat kereta. Konsepnya mudah namun

teknik dan desainnya kompleks.

Sistem yang lebih baru dan tidak terlalu mahal disebut Inductrack.

Teknik ini memiliki kemampuan membawa beban yang berhubungan dengan

kecepatan kendaraan, karena ia tergantung kepada arus yang diinduksi pada

sekumpulan elektromagnetik pasif oleh magnet permanen. Dalam contoh,

magnet permanen berada di gerbong; secara horizontal untuk menciptakan

daya angkat, dan secara vertikal untuk memberikan kestabilan. Sekumpulan

kabel putar berada di rel. Magnet dan gerbong tidak membutuhkan tenaga,

4
kecuali untuk pergerakan gerbong. Inductrack pada awalnya dikembangkan

sebagai motor magnetik dan penopang untuk "flywheel" untuk menyimpan

tenaga. Dengan sedikit perubahan, penopang ini diluruskan menjadi jalur

lurus. Inductrack dikembangkan oleh fisikawan Wiliiam Post diLawrence

Livermore National Laboratory. Inductrack menggunakan array

Halbach untuk penstabilan. Array Halbach adalah pengaturan dari magnet

permanen yang menstabilisasikan putaran kabel yang bergerak tanpa

penstabilan elektronik. Array Halback mulanya dikembangkan untuk

pembimbing sinar dari percepatan partikel. Mereka juga memiliki medan

magnet di pinggir rel, dan mengurangi efek potensial bagi penumpang.

Cara Kerja Kereta Maglev mengambang kurang lebih 10mm di

atas rel magnetiknya. Dorongan ke depan dilakukan melalui interaksi antara

rel magnetik dengan mesin induksi yang juga menghasilkan medan magnetik

di dalam kereta. Kelebihan utama dari kereta ini adalah kemampuannya

yang bisa melayang di atas rel, sehingga tidak menimbulkan gesekan.

Konsekuensinya, secara teoritis tidak akan ada penggantian rel atau roda

kereta karena tidak akan ada yang aus (biaya perawatan dapat dihemat).

Keuntungan sampingan lainnya adalah tidak ada gaya resistansi akibat

gesekan. Gaya resistansi udara tentunya masih ada. Untuk itu dikembangkan

lagi Kereta Maglev yang lebih aerodinamis.

Dikarenakan bentuk dan kecepatan kereta yang fantastis ini,

kebisingan (suara) yang ditimbulkan disaat kereta ini bergerak hampir sama

dengan sebuah pesawat jet, dan di perhitungkan lebih mengganggu daripada

5
kereta konvensional. Sebuah studi membuktikan suara yang ditimbulkan oleh

kereta meglev dengan kereta konvensional biasa lebih bising sekitar 5dB

yaitu 78% nya. Kekurangan lain kereta ini adalah di mahalnya investasi

terutama pengadaan relnya.

Tidak ada daftar kecelakaan yang berakibat fatal dalam

pengoperasian Shinkansen sejak sekitar 40 tahun yang lalu. Namun ada

beberapa orang terluka dan satu kefatalan dikarenakan pintu yang menjepit

penumpang atau barang mereka. Selain itu ada beberapa percobaan bunuh diri

oleh penumpang. Karena itu beberapa stasiun telah memasang pagar

pelindung. Meskipun begitu tetap saja ada percobaan bunuh diri oleh

penumpang yang memanjat pagar pengaman tersebut.

Untuk menghadapi gempa bumi kereta ini dilengkapi dengan sistem

pendeteksian yang akan memberhentikan kereta bila gempa bumi terdeteksi.

Pada gempa bumi Chuetsu di Oktober 2004 sebuah Shinkansen yang dekat

dengan pusat gempa lepas dari relnya, namun tidak ada penumpang yang

terluka. Kereta generasi berikutnya, FASTECH 360 akan memiliki sayap rem

penahan angin (yang mirip dengan kegunaan telinga) untuk membantu proses

pemberhentian bila gempa bumi terdeteksi.

C. Sejarah

Shinkansen dibuka pada 1 Oktober 1964 untuk menyambut Olimpiade

Tokyo. Jalur ini langsung sukses, melayani 100 juta penumpang kurang dari 3

6
tahun sejak dibuka pada tanggal 13 Juli 1967, dan melayani satu miliar

penumpang pada 1976.

Pada mulanya Shinkanshen dari Tokyo ke Shin-Osaka (515,4 km)

memakan waktu kira-kira 4 jam. Pada 1992, Shinkanshen model baru

'Nozomi' yang dapat menghasilkan kecepatan 270 km/j telah menghasilkan

perjalanan yang singkat. Rancangan penggunaan landasan kereta api linear

motor car pada abad ke-21 yang akan datang ini diharapkan akan menambah

kecepatan Shinkanshen.

D. Keamanan

Tidak ada daftar kecelakaan yang berakibat fatal dalam pengoperasian

Shinkansen sejak sekitar 40 tahun yang lalu. Namun ada beberapa orang

terluka dan satu kefatalan dikarenakan pintu yang menjepit penumpang atau

barang mereka. Selain itu ada beberapa percobaan bunuh diri oleh

penumpang. Karena itu beberapa stasiun telah memasang pagar pelindung.

Meskipun begitu tetap saja ada percobaan bunuh diri oleh penumpang yang

memanjat pagar pengaman tersebut.

Untuk menghadapi gempa bumi kereta ini dilengkapi dengan sistem

pendeteksian yang akan memberhentikan kereta bila gempa bumi terdeteksi.

Pada gempa bumi Chuetsu di Oktober 2004 sebuah Shinkansen yang dekat

dengan pusat gempa lepas dari relnya, namun tidak ada penumpang yang

terluka. Kereta generasi berikutnya, FASTECH 360 akan memiliki sayap rem

penahan angin (yang mirip dengan kegunaan telinga) untuk membantu proses

pemberhentian bila gempa bumi terdeteksi.

7
E. Ketepatan waktu

Pada 2003, JR Central melaporkan jadwal waktu rata-rata Shinkansen

tepat dalam 0,1 menit atau 6 detik dari waktu yang telah dijadwalkan. Ini

termasuk seluruh kesalahan alami dan manusia dan dihitung dari seluruh

160.000 perjalanan yang dijalani oleh Shinkansen. Rekor sebelumnya dari

1997 dan tercatat 0,3 menit atau 18 detik.

F. Macam-Macam Shinkansen

Shinkansen seri E5 Shinkansen Seri 200~E4

Shinkansen seri N700 Shinkansen Seri 0~N700

8
G. 12 Kereta Api Yang Wajib Dinaiki Di Jepang

Ada ribuan kilometer totalnya, jalur kereta api yang ada di Jepang. Jenis kereta

apinya pun tentu ada bermacam macam. Mulai dari Shinkansen yang super cepat,

dan hanya berhenti di beberapa stasiun besar, kereta reguler yang selalu berhenti di

tiap stasiun, hingga beberapa kereta unik seperti tram yang ada di beberapa kota.

1. Shinkansen Komachi/Super Komachi

Gmb. Shinkansen Komachi yang super cepat.

Shinkansen Komachi dan variannya Super Komachi yang kecepatan

operasionalnya hingga 300 KM/Jam, dan kecepatan maksimalnya bisa

sampai 320 KM/jam. Saya sempat merasakan kecepatan maksimal dari

Super Komachi ketika saya ke Jepang di waktu Golden Week. Super

Komachi sendiri melayani rute Tokyo Akita, namun saya hanya naik di

sebagian jalurnya saja, yaitu dari Morioka Tokyo Akita yang berjarak

9
kurang sekitar 662 KM bisa ditempuh dengan waktu kurang dari 4 jam

dengan Super Komachi.

2. Shinkansen Hayate

Gmb. Shinkansen Hayate yang sedang tidak beroperasi

Shinkansen Hayate pada bagian depannya mengerucut seperti

peluru, dan warna dasarnya adalah hijau. Saya naik kereta Shinkansen

Hayate dari Shin-Aomori sampai Tokyo, setelah menghabiskan waktu tiga

hari dua malam di Hakodate. O iya kecepatan maksimal Shinkansen

Hayate adalah 275 KM/Jam, karena itu dari Shin-Aomori menuju Tokyo

yang jaraknya 700 an km bisa ditempuh dengan waktu 230 menit saja.

10
3. Shinkansen Hikari

Gmb. Shinkansen Hikari yang melayani jalur Tokaido, dengan rute Tokyo Shin-Osaka

Shinkansen Hikari merupakan salah satu armada kereta api super

cepat yang berada di tokaido line. Jalur yang dilayani adalah dari Tokyo

hingga Shin-Osaka, namun saya hanya pernah mencoba naik shinkansen

yang satu ini dari Tokyo hingga Kyoto saja. Yang saya suka dari

Shinkansen Hikari daripada yang lain adalah dengan adanya stop contact

di dalam kereta.

4. Shinkansen Yamabiko

Gmb. Shinkansen Yamabiko yang melayani di rute Tohoku Line

11
Sebenarnya Shinkansen Yamabiko melayani rute jalur Tohoku, dari

Tokyo hingga Morioka, namun saya hanya sempat merasakan naik kereta

ini dari Kitakami menuju Morioka saja. Kereta ini juga merupakan salah

satu kereta super cepat yang dimiliko oleh Jepang. Kecepatan

maksimalnya saja 240 KM/Jam. Shinkansen Yamabiko cuma memerlukan

waktu 190 menit untuk menempuh jarak 535,3 km dari Tokyo Morioka.

5. Shinkansen Kodama

Gmb. Shinkansen Kodama yang juga melayani rute tokaido

Shinkansen Kodama melayani jalur yang sama dengan Shinkansen

Hikari, yaitu rute Tokaido Line. Bedanya, Shinkansen Kodama memiliki

titik pemberhentian yang jumlahnya lebih banyak dari pada Shinkansen

Hikari, jadinya waktu tempuh akan sedikit lebih lama jika naik shinkansen

yang satu ini. Meskipun begitu, bedanya cuma beberapa menit saja loh,

enggak terlalu lama. Jadi mau naik yang mana saja enggak banyak

berbeda, pastikan saja kereta yang akan dinaiki berhenti di stasiun tujuan

kita.Perbandingan waktu tempuh Shinkansen Hikari dan Shinkansen

12
Kodama. Kyoto Tokyo memerlukan waktu 164 menit dengan Hikari, dan

218 menit dengan Kodama.

6. Rapid Resort Shirakami

Gmb. Rapid Resort Shirakami

Kereta yang wajib dicoba untuk dinaiki ketika traveling ke Jepang,

Rapid Resort Shirakami Kereta yang satu ini memang bukan kereta super

cepat seperti shinkansen. tetapi ini adalah salah satu dari beberapa kereta

api spesial yang ada di Jepang. Karena jalur yang ditempuh adalah

melewati tepi laut jepang dan lereng Gunung Shirakami yang merupakan

UNESCO World Heritage.Rapid Resort Shirakami termasuk kereta yang

cukup populer di Jepang.

13
7. Limited Express Tsugaru

Gmb.Limited Express Tsugaru yang menyeberangi sebuah selat

Kereta ini adalah salah satu kereta antar pulau yang ada di jepang.

Kereta ini menyeberangkan orang dari pulau utama Jepang Honshu ke

Pulau Hokkaido, melewati Selat Tsugaru. Meskipun saya bilang kerta ini

menyeberang, bukan berarti kereta ini menyeberang, mengapung dilaut

ya. Tetapi kereta ini melewati terowongan bawah tanah yang berada di

bawah Selat Tsugaru, yaitu yang bernama Seikan Tunnel.

14
8. Limited Express Super Hakucho

Gmb. Limited Express Super Hakucho (Kanan)

Melayani jalur Aomori Hakodate, kereta yang satu ini juga melewati Seikan

Tunnel seperti kereta sekelasnya, Limited Express Tsugaru.

9. Reguler Train

Gmb. Salah satu regular train di Jepang

Regular train adalah kereta api yang bakal berhenti di setiap stasiun,

sekecil apapun stasiun-nya. Kecepatan jelajahnya juga tidak terlalu tinggi,

15
sekitar 80 KM/Jam. Selalu dengarkan nama stasiun selanjutnya dimana

kereta akan berhenti, karena rata rata stasiun kereta kecil sedikit sekali

informasinya yang berbahasa inggris. Salah sedikit, kemungkinan nyasar

akan semakin besar, kecuali bisa berbahasa Jepang secara lancar.

10. Tram

Gmb. Salah satu Tram yang ada di Kota Toyama

Dulu ketika Jakarta masih bernama batavia, sebenarnya juga ada

transportasi yang bernama Tram, namun sekarang sudah enggak ada lagi.

Nah, baru ketika saya traveling ke Jepang, saya bisa mencoba moda

transportasi yang bernama tram ini. Dua kota yang saya ketahui memiliki

transportasi tram adalah Toyama dan Hakodate.

16
11. Tokyo Monorail

Gmb. Monorail yang melayani jalur Hamamatsucho Bandara Internasional Haneda

Transportasi inilah yang selalu di idam idamkan untuk

direalisasikan di Jakarta. Memang enak sih, bakal bebas macet seperti

yang pernah saya coba di Tokyo, menuju bandara internasional Haneda.

12. Cable Car

Gmb. Cable car di Bijodaira, Gunung Tateyama

Cable car ketika menaiki Gunung Tateyama Terus berapa biaya

untuk naik sebagian besar kereta tadi ?. cukup menggunakan yang

namanya Japan Rail Pass sudah bisa naik semua kereta Shinkansen,

Limited express dan Regular train hanya dengan menunjukkan kartu saja.

17
KESIMPULAN

Shinkansen sangat mempengaruhi kehidupan bisnis, ekonomi, sosial,

lingkungan dan kebudayaan Jepang. Dari segi waktu saja, ada penghematan

sekitar 400 juta jam, sehingga memberikan dampak ekonomi sebear 500 miliar

yen per tahun. Sebagian jalur Shinkansen juga menghubungkan kota di pinggiran

seperti Kakegawa yang letaknya sangat jauh dari kota besar. Namun bukan hanya

manfaat ternyata secara lingkungan, perjalanan Tokyo - Osaka dengan Shinkansen

menghasilkan sekitar 16% kadar CO2 bila dibanding berkendara dengan mobil,

sehingga terjadi pengurangan 15ribu ton CO2 per tahun nya.

18
DAFTAR PUSTAKA

Ramos., A., Y. 2011. Kereta Api Shinkansen. Di unggah pada tanggal 10/04/16

pukul 12:11 . https://www.academia.edu/19921288/kereta_api_shinkansen.

19

Anda mungkin juga menyukai