Jelaskan fenomena atau masalah yang mendasari penelitian secara singkat dan jelas
(berdasarkan pengamatan, pengalaman, literatur, dll)
Pengamatan :
Pada saat praktik di RSUD Kab. Tangerang ruang bedah, saya menemukan beberapa pasien
yang menderita kanker payudara. Mereka datang dengan keadaan payudara yang sudah
terdapat luka yang mengeluarkan bau. Kebanyakan pasien yang datang ke RS sudah stadium
lanjut. Pada saat praktik juga berkesempatan untuk masuk ke dalam ruang mamografi.
Petugas mengatakan skrining / menical check up minimal dilakukan 1 tahun sekali termasuk
untuk payudara. Namun kebanyakan perempuan takut untuk pemeriksaan karena jika
memeriksakan dirinya takut memang terdapat sesuatu penyakit pada payudaranya, bahkan
banyak orang mengatakan enggan untuk memeriksakan karena biaya mamografi yang
lumayan mahal. Dan ada beberapa yang memeriksakan diri karena sudah merasakan sakit
pada payudaranya atau diintruksikan oleh dokter untuk memeriksa.
Pengalaman :
Pengalaman sendiri seperti orang lain, saya juga merasakan takut jika harus memeriksan diri
untuk skrining. Namun bila dilihat di televisi, di RS banyak yang sudah mengalami kanker
payudara tanpa tau penyebabnya apa. Hanya takut namun enggan untuk memeriksakan diri.
Sehingga saya mencari tau cara apa yang harus dilakukan perempuan untuk melakukan
skrining namun tidak dengan melakukan mamografi. Ternyata terdapat cara yaitu SADARI
periksa payudara sendiri namun setelah saya tanyakan kepada teman, saudara perempuan
saya masih banyak yang belum tahu apa itu sadari. Ada beberapa yang tahu namun tidak tahu
cara dari pemeriksaan sadari tersebut.
Literatur :
Setelah saya tertarik tema kanker payudara dan ternyata terdapat cara sadari untuk skrining
awal deteksi kanker payudara. Saya mencari cari dari internet jurnal dan buku. Ternyata
kematian tertinggi pada perempuan adalah kanker dan salah satunya adalah kanker payudara.
Dan ada metode yang murah untuk mendeteksi dini kanker atau tumor dengan cara SADARI.
1. Faktor-faktor yang menyebabkan angka kejadian kanker yang meningkat.
2. Mengapa pasien datang dengan stadium lanjut.
3. Apa faktor yang menyebabkan pasien datang pada stadium lanjut.
4. Mengapa pasien takut untuk melakukan skrining kanker payudara.
5. Mengapa pasien kurang berminat dalam skrining kanker payudara.
6. Bagaimana pengetahuan dalam skrining kanker payudara.
7. Apa saja yang dapat meningkatkan pengetahuan tentang skrining payudara.
8. Apa saja yang bisa dilakukan untuk pencegahan kanker payudara.
9. Apakah skrining payudara efektif untuk mencegah kanker payudara.
10. Apakah skrining payudara efektif untuk mendeteksi kanker payudara.
11. Mengapa pendidikan kesehatan tentang skrining belum banyak dilakukan untuk
deteksi dini kanker payudara.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Jelaskan poin-poin latar belakang mencakup lingkup masalah dari cakupan yang lebih
besar sampai masalah yang spesifik (piramida terbalik).
Sertakan data yang memadai untuk memperjalas masalah dan membuktikan bahwa
masalah aktual.
Jelaskan sekilas secara ilmiah tentang masalah tersebut dengan menampilan bukti
hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan masalah tersebut.
Jelaskan berbagai aspek yang berkaitan atau berhubungan dengan masalah.
Jelaskan dampak jika masalah tidak diatasi (menunjukkan besarnya masalah sehingga
perlu diteliti)
Jelaskan bagian dari masalah yang akan diteliti atau pertanyaan penelitian (penyebab
atau faktor-faktor yang berhubungan dengan masalah, solusi untuk mengatasi masalah
atau hal-hal lainnya)
.
Latar Belakang
Kanker payudara disebut juga dengan Carcinoma Mamae adalah sebuah tumor
ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara yang tidak terkendali dan membentuk
massa/ benjolan yang dapat berasal dari kelenjar susu, saluran susu dan jaringan
penunjang seperti lemak dan saraf (Purwoastuti, 2008). Jumlah penderita kanker
payudara di seluruh dunia terus mengalami peningkatan, baik pada daerah dengan
insiden tinggi di negara-negara Barat, maupun pada insiden rendah seperti di banyak
daerah di Asia (Purwoastuti, 2008). Pada tahun 2010 WHO (World Health Organization)
memperkirakan angka kejadian yang terkena kanker payudara terdapat 11 juta dan tahun
2030 akan bertambah menjadi 27 juta kematian akibat kanker (Yohannes, 2013). Badan
kesehatan dunia (WHO) menyatakan, penyakit kanker payudara merupakan masalah
kesehatan di berbagai negara termasuk Indonesia. Berdasarkan data Globocan
International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2002, kanker payudara
menempati urutan kedua dari seluruh kanker pada perempuan dengan insiden rate
38/100.000 perempuan (Sirait, 2009). Angka insiden tertinggi dapat ditemukan pada
beberapa daerah di Amerika Serikat (mencapai diatas 100/100.000; berarti ditemukan
lebih 100 penderita dari 100.000 orang). Kemudian diikuti dengan beberapa negara
Eropa Barat (tertinggi Swiss, 73,5/100.000). Untuk Asia, masih berkisar antara 10-
20/100.000 (contoh pada daerah tertentu di Jepang 17,6/100.000; Kuwait 17,2/100.000;
dan Cina 9,5/100.000) (Purwoastuti, 2008).
Kanker payudara umumnya menyerang wanita yang telah berumur lebih dari 40
tahun. Namun demikian, wanita muda pun bisa terserang kanker ini. (Purwoastuti,
2008).Deteksi dini merupakan langkah awal yang sangat penting untuk mengetahui
secara dini adanya tumor atau benjolan pada payudara sehingga dapat mengurangi
tingkat kematian karena penyakit kanker tersebut. Keuntungan dari deteksi dini kanker
payudara bermanfaat untuk meningkatkan kemungkinan harapan hidup pada wanita
penderita kanker payudara. Hampir 85% gangguan atau benjolan ditemukan oleh
penderita sendiri melalui pemeriksaan dengan benar. Hal ini akan mempengaruhi
prognosis dan tingkat kesembuhan pasien. Padahal jika kanker payudara ditemukan
dalam stadium awal, maka tingkat kesembuhan pasien akan sangat baik. Selain itu,
SADARI adalah metode termudah, tercepat, termurah, dan paling sederhana yang dapat
mendeteksi secara dini kanker payudara (Nisman, 2011). Jumlah kasus baru yang
semakin meningkat tiap tahunnya menambah beban global terutama bagi negara
berkembang, namun hal ini dapat dicegah dengan menyebarkan pengetahuan tentang
kanker dan deteksi dini (Jemal, Ahmedin DVM, PhD, Bray, Freddie PhD, Center,
Melissa M.MPH, Ferlay, Jacques ME, Ward, Elizabeth PhD, Forman, David PhD. 2011).
Upaya deteksi dini ini dapat dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan payudara
sendiri secara rutin. Merekomendasikan pemeriksaan payudara sendiri dilakukan pada
wanita usia 20 tahun (American Cancer Society. 2011).
B. Tujuan Penelitian
Jelaskan tujuan penelitian mencakup hal-hal yang ingin diketahui dari penelitian.
Penulisan tujuan berkaitan dengan pertanyaan penelitian.
C. Manfaat
Jelaskan manfaat penelitian mencakup manfaat aplikatif, manfaat teoritis, manfaat bagi
penelitian selanjutnya
1. Manfaat aplikatif
1) Menambah pemahaman dalam cara pelaksanaan SADARI yang benar dalam
upaya deteksi dini Ca Mammae
2. Manfaat teoritis
1) Menambah ilmu pengetahuan tentang sadari dalam upaya deteksi dini Ca Mammae.
2) Sebagai bahan acuan untuk pemberian pendidikan kesehatan dalam upaya deteksi dini
Ca Mammae.
Jelaskan poin-poin kepustakaan yang akan dicantumkan dalam bab 2. Cantumkan poin-poin
kepustakaan inti yang terkait dengan masalah penelitian.
A. Kepustakaan Inti
A. Ca Mammae
1. Pengertian Ca Mammae
2. Faktor-faktor penyebab Ca Mammae
3. Penyebab Ca Mammae
4. Patofisiologi Ca Mammae
5. Tanda dan gejala Ca Mammae
6. Penatalaksanaan Ca Mammae
7. Pencegahan Ca Mammae
B. Pemerisaan SADARI
1. Pengertian SADARI
2. Tujuan SADARI
3. Cara SADARI
C. Remaja
D. Pengetahuan
1. Pengertian pengetahuan
2. Domain kognitif dalam pengetahuan
3. Faktor faktor yang mempengaruhi Pengetahuan
E. Sikap
1. Pengertian sikap
2. Struktur Pembentukan Sikap
3. Klasifikasi
4. Ciri ciri Sikap
5. Tingkatan Sikap
6. Faktor faktor yang mempengaruhi Sikap
F. Pendidikan Kesehatan
1. Pengertian Pendidikan Kesehatan
2. Proses Pendidikan Kesehatan
3. Tujuan Pendidikan Kesehatan
4. Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan
5. Metode Pendidikan kesehatan
B. Kerangka teori
BAB 3
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep
B. Hipotesis
Ha : Ada Pengaruh
Ho :
C. Definisi Operasional
Variabel dependen
1. Pengetahu Pengetahuan adalah hasil dari Kuesioner Ordinal
an dalam tahu dan ini terjadi setelah
upaya orang melakukan
deteksi penginderaan terhadap
dini kanker sesuatu obyek tertentu
Ca (Notoatmodjo, 2003).
Mammae.
2. Sikap
Sikap adalah suatu bentuk Jika pertanyaan
dalam evaluasi atau reaksi perasaan Kuesioner berbentuk positif Ordinal
upaya (Azwar, 2005). Sikap dalam maka skor yang
deteksi penelitian ini adalah respon diberikan untuk
dini kanker penerimaan atau penolakan, jawaban :
Ca mendukung atau tidak 1. Sangat tidak
Mammae. mendukung terhadap setuju ( STS )
SADARI, yang meliputi :0
2. Tidak setuju (
aspek kognitif, afektif dan
TS ) : 1
konatif. Untuk menilai sikap,
3. Setuju ( S ) :
menurut Azwar (2005) setiap
2
jawaban dari pertanyaan yang 4. Sangat setuju
diajukan responden diberikan ( SS ) : 3
skor dengan menggunakan
skala Likert yang Sebaliknya jika
dimodifikasi. pertanyaan
berbentuk negatif
akan diberi skor
untuk jawaban :
1. Sangat tidak
setuju ( STS )
:3
2. Tidak setuju (
TS ) : 2
3. Setuju ( S ) :
1
4. Sangat setuju
( SS ) : 0
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Populasi dan sample
C. Tempat dan waktu penelitian
D. Instrumen penelitian
E. Metode dan prosedur penelitian
F. Etik penelitian
G. Analisa data
H. Jadwal penelitian
I. Organisasi penelitian