Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN HASIL KEGIATAN

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SENAM HIPERTENSI


DI RUANG JERUK PSTW BUDI MULIA II CENGKARENG

TUGAS INI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS PRAKTIK


PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN GERONTIK

Disusun Oleh Kelompok III

1. Siti Mariya 16.14901.004


2. Aryani Dwiragupti Yuwono 16.14901.009
3. Mega Sri Lestari 16.14901.019
4. Ari Marsita 16.14901.020
5. Ivan Alfian 16.14901.024
6. Ayuk Setiyowani 16.14901.025
7. Eva Fitriyani 16.14901.030

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
TAHUN 2017 M / 1438 H
KATA PENGANTAR

0
Puji Sukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyusun laporan kegiatan Terapi Aktivitas
Kelompok (TAK): Senam Hipertensi. Laporan ini adalah sebagai bukti tertulis hasil dari
kegiatan TAK yang sudah dilakukan. Sebagai salah satu tugas lanjutan intrvensi yang
dilakukan untuk memenuhi tugas profesi Ners Stase Keperawatan Gerontik yang
dilakukan selama 3 minggu.
Laporan ini dapat diselesaikan namun dalam penulisannya kami masih menemui
beberapa kendala berkat bimbingan, arahan dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya
kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK): Senam
Hipertensi di Wisma Jeruk, PSTW Budi Mulia 2 Cengkareng.
Kelompok pada kesempatan ini mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan moril maupun materil sehingga laporan ini dapat
terselesaikan. Terima kasih ini kelompok sampaikan kepada :
1. Ibu Ns. Karina Megasari Winahyu S.Kep MSN Selaku koordinator mata Kuliah
Stase Keperawatan Gerontik
2. Ibu Ns. Hera Hastuti, M.Kep Sp.Kep.Kom Pembimbing stase keperawatan
komunitas Gerontik.
3. Bapak/Ibu Staff Dosen Keperawatan
4. Rekan-rekan Mahasiswa yang telah membantu baik ide, moril dan materil.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangannya.
Oleh karena itu kami masih mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun bagi
penulis khususnya dan bagi perkembangan umumnya. Akhirnya semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Tangerang, 13, April 2017

Penulis

1
LAPORAN HASIL KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
(TAK): SENAM HIPERTENSI DI WISMA JERUK PSTW BUDI
MULIA 2 CENGKARENG

A. LATAR BELAKANG

Lanjut usia adalah tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. Pada
lansia terjadi penurunan anatomik dan fungsi dari organ-organ. Masa tua atau lansia
dimulai setelah pension, biasanya antara 65-75 tahun (Potter dan Perry). Penurunan
fungsi pada pembuluh darah dapat mengakibatkan hipertensi. Salasatu pencegahan yang
dapat dilakukan yaitu dengan cara menggabungkan pengobatan farmakologi dan
nonfarmakologi, biasanya hipertensi ditangani dengan obat-obatan anti hipertensi dan
untuk nonfarmakologi kita bisa melakukan senam hipertensi untuk melnacarkan
peredaran darah dan menurunkan tekanan dalam pembuluh darah. Lakukan olahraga
yang tidak terlalu berat secara teratur seperti senam hipertensi, sehingga tindakan
preventif pada masalah kesehatan akibat penuaan menjadi lebih penting, daripada
preventif penuaan. Pentingnya menjaga kualitas hidup lansia,

Kelompok merupakan individu yang mempunyai hubungan satu dengan yang lain
saling ketergantungan dan mempunyai norma yang sama (Stuart & Sundeen, 1998).
Aktivitas kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai relasi atau hubungan
satu dengan yang lain saling terkait dan dapat bersama-sama mengikuti norma yang
sama.

Therapy Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan kegiatan yang diberikan


kelompok klien dengan maksud memberi therapy bagi anggotanya degan nilai saat
dilakuan penilaian kekuatan otot tidak semua klien bisa melakukannya, sebagian dari
klien melakukan dengan cara duduk dan ada sebagian berbaring dan ada juga yang
berdiri. Pergeraakan dalam senam dapat dilakukan dengan baik dengan didampingi pada
saat dilaku. Dari hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh mahasiswa profesi
Ners pada kamis tanggal 8 April 2017, dari 73 lansia didapatkan hasil 23 lansia memiliki
tekanan darah tinggi ( >140/90 mmhg) dan 15 lansia dengan masalah musculoskeletal,
bedrest total sebanyak 8 lansia. Dimana berkesempatan untuk meningkatkan kualitas

2
hidup dan meningkatkan kesehatannya. karena hal inilah kami dari mahasiswa/i dari
Fakultas Ilmu Kesehatan, Prodi Profesi Ners, Universitas Muhammadiyah Tangerang
akan mengadakan terapi aktivitas kelompok (TAK) Senam Hipertensi bagi lansia di panti
werdha Budi Mulia 2 cengkareng . Terapi aktifitas kelompok yang kami lakukan ini
adalah untuk berguna untuk merangsang kembali pergerakan dan diharapkan dapat
menurunkan tekanan darah tinggi serta membuat lansia dapat bersosialisasi dengan
sesamanya.

B. Tujuan
Tujuan Umum :
Laporan ini adalah sebagai bukti tertulis hasil dari kegiatan TAK: Senam Hipertensi
yang sudah dilakukan. Sebagai salah satu tugas untuk memenuhi syarat profesi Ners
Stase Keperawatan Gerontik yang dilakukan selama 3 minggu.
Tujuan Khusus:
Sebagai bahan pertanggung jawaban kegiatan TAK: Senam Hipertensi di Wisma
Jeruk, PSTW Budi Mulia 2 Cengkareng
Sebagai alat menyampaikan informasi hasil kegiatan TAK: Senam Hipertensi di
Wisma Jeruk, PSTW Budi Mulia 2 Cengkareng
Sebagai bahan untuk evaluasi penilaian akademik maupun non akademik

3
C. Hasil kegiatan
1. Persiapan
Persiapan dalam perencanaan kegiatan TAK: Senam Hipertensi di Wisma Jeruk,
PSTW Budi Mulia 2 Cengkareng dilakukan screening pemeriksaan tekanan darah
pada seluruh warga bina sosial di wisma jeruk 1 hari sebelum dilakukan TAK,
proposal dan materi di konsultasikan 3 hari sebelum kegiatan, undangan di
sampaikan 2 hari sebelumnya, undangan di sampaikan hanya melalui lisan dan
diingatkan kembali pada hari H, persiapan alat, tempat, konsumsi dan perlengkapan
lainnya di laksanakan 1 hari sebelum kegiatan,

2. Pelaksanaan
Kegiatan TAK: Senam Hipertensi di Wisma Jeruk, PSTW Budi Mulia 2
Cengkareng dilaksanakan pada hari Rabu 13 April 2017 di ruang tengah wisma jeruk
pada pukul 10.30-11.00 WIB dengan jumlah peserta yang hadir sejumlah 30 warga
binaan dari target 30 warga binaan, pada kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan
dari staf PSTW budi Mulia 2, pendamping wisma jeruk, perawat ruangan di wisma
jeruk, rekan mahasiswa perawat dari institusi yang berbeda.
Kegiatan TAK: Senam Hipertensi di Wisma Jeruk, PSTW Budi Mulia 2
Cengkareng berjalan dengan lancar walaupun sempat khawatir jika nenek dan kakek
di wisma jeruk enggan untuk ikut serta dalam kegiatan senam hipertensi ini karena
kegiatan berada di jam yang biasanya kakek dan nenek beristirahat di kamar mereka.
Antusias kakek dan nenek dalam mengikuti kegiatan tersebut sangat baik dibuktikan
dengan banyaknya partisipan yang mau mengikuti senam hipertensi ini dan aktif
mengikuti instruksi gerakan senam, semua partisipan mengikuti kegiatan dari awal
sampai selesai.

3. Evaluasi Hasil
a. Struktur
Peserta yang hadir sebanyak 30 partisipan kebanyakan adalah berjenis
kelamin wanita, hal ini dikarenakan lansia wanita lebih mudah dibujuk untuk ikut
daripada lansia laki-laki. Waktu yang direncanakan sudah sesuai dan
perlengkapan yang digunakan selama kegiatan sudah cukup baik dan digunakan
sebagaimana fungsinya. Peran mahasiswa sesuai dengan perencanaan kordinator

4
setiap wilayah kerja sudah dibagi, leader, co leader, observer dan fasilitator
berperan sesuai dengan tugasnya masing-masing.
b. Proses
Pelaksanaan kegiatan dimulai pukul 10.00 WIB sampai dengan 11.00 WIB
sudah sesuai dengan jadwal yang direncanakan, kegiatan didahului dengan
pemeriksaan tekanan darah dan di akhiri juga dengan pemeriksaan tekanan darah
(Pre dan Post). Pada saat kegiatan TAK: Senam Hipertensi, partisipan sangat
bersemangat mengikutinya dimulai dengan pemanasan, gerakan inti dan
pendinginan. Partisipan secara keseluruhan sudah cukup baik dalam mengikuti
kegiatan senam hipertensi sampai akhir.
c. Hasil
a) Partisipan mengikuti kegiatan penyuluhan hingga selesai
b) Seluruh Partisipan dilakukan Pre dan Post pemeriksaan tekanan darah
c) Sebagian besar partisipan dapat melakukan 86-7 dari 16 gerakan senam
hipertensi dengan baik dan benar.
d) Sebagian besar Partisipan melakukan gerakan pemanasan, gerakan inti dan
pendinginan dengan baik dan benar
e) Partisipan mampu memahami tujuan senam hipertensi
f) 30 partisipan hadir dari yang ditargetkan 30 ikut kegiatan TAK: Senam
Hipertensi.

4. Analisa SWOT
a. Kekuatan
Kegiatan ini mampu menghadirkan 30 partisipan dari target yang
diharapkan yaitu 30 partisipan di wisma jeruk PSTW Budi Mulia 2 Cengkareng,
hal ini didukung oleh pendamping dan perawat ruangan yang telah membantu
terlaksananya kegiatan ini. Kemampuan Leader, co Leader dan Fasilitator yang
mampu mengkondisikan kegiatan agar interaktif membuat daya Tarik tersendiri
sehingga kegiatan senam hipertensi ini hidup. Kegiatan inipun berjalan berkat
adanya koordinasi dari berbagai pihak sehingga terlaksananya senam hipertensi

5
ini. Kegiatan ini juga dievaluasi saat akhir senam hipertensi dengan menunjuk
beberapa partisipan untuk mengulangi gerakan senam hipertensi.

b. Kelemahan
Partisipan dalam kegiatan senam hipertensi ini adalah lansia, sehingga
memerlukan pendekatan khusus dalam menarik perhatian mereka dan beberapa
lansia juga tampak pasif sehingga peran fasilitator dalam kegiatan senam
hipertensi ini sangat penting untuk mendampingi dan mengajak lansia untuk ikut
mengikuti gerakan dan memotivasi mereka. Beberapa lansia ada juga yang
enggan mengikuti senam hipertensi dan hanya duduk dikursi saja, dalam hal ini
fasilitator sudah melakukan tugasnya dengan baik dan lansia yang pasif atau yang
tidak ingin mengikuti gerakan senam hipertensi tidak dipaksa untuk mengikuti
gerakan. Untuk mengatasi kelemahan kegiatan TAK: senam hipertensi ini adalah
dengan lebih menarik minat lansia dengan music yang menarik dan membuat
permainan agar lansia lebih antusias mengikuti kegiatan.

c. Peluang
Antusias lansia di wisma jeruk ini sangat baik, dan senam hiperteni
dilakukan sebagai intervensi lanjutan yang pernah dilakukan oleh rekan perawat
mahasiswi profesi sebelumnya, sebagian besar mereka sangat senang karena
diadakan kembali senam hipertensi karena ruangan wisma jeruk merupakan
salalsatu ruangan khusus partial care dan total care sehingga sangat jarang sekali
para lansia di wisma jeruk yang bisa mengikuti kegiatan panti yang diadakan di
aula yang jaraknya cukup jauh. Mereka sulit untuk keluar jauh dari wisma dan
jarang ada kegiatan di wisma jeruk itu sendiri. Sehingga diharapkan dengan
adanya kegiatan di wisma jeruk, dapat menjadi kegiatan rutin dan mengurangi
kebosanan dari rutinitas yang ada di wisma jeruk ini. Pendamping, perawat
ruangan dan koordinator ruangan juga sangat membantu dan dapat bekerja sama
dengan mahasiswa perawat dengan baik, saling berdiskusi dan evaluasi terhadap
kegiatan yang telah dilakukan

d. Ancaman

6
Partisipan yang ikut dalam kegiatan adalah Lansia yang sebagian besar
tidak sekolah atau sekolah rakyat dan memiliki karakter yang berbeda-beda
sehingga penjelasan atau perkataan yang disampaikan perlu memakai bahasa yang
integral agar semua partisipan mampu memahami.

7
8
9

Anda mungkin juga menyukai