Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU UKUR TANAH II


(PENGUKURAN POLYGOON)

Dosen Pembimbing : Ir. H. Narlis Nasir, MT

Disusun oleh :
KELOMPOK III

1. SALMA (16100061.P)
2. DIOSI RAMADANI (16100029)
3. CATUR HEANG BAROKAH (16100033)
4. DIMAS ARIE JULANDRA (16100041)
5. DIAN ANDIKA PRATAMA (16100027)
6. FIKRI HAIKAL (15100019)
7. DIDIT MUTAMAR SAPANI (13100026)

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU
2017
LEMBAR PENGESAHAN

Dengan selesainya tugas ilmu ukur tanah II dengan judul Laporan Praktikum
Ilmu Ukur Tanah II (Pengukuran Polygoon) semester III pada fakultas teknik
jurusan teknik sipil program S1 Tahun Akademik 2017/2018 di Universitas Prof.
Dr. Hazairin, SH Bengkulu.

Disusun oleh:
Kelompok III

1. SALMA (16100061.P) (...................)


2. DIOSI RAMADANI (16100029) (...................)
3. CATUR HEANG BAROKAH (16100033) (...................)
4. DIMAS ARIE JULANDRA (16100041) (...................)
5. DIAN ANDIKA PRATAMA (16100027) (...................)
6. FIKRI HAIKAL (15100019) (...................)
7. DIDIT MUTAMAR SAPANI (13100026) (...................)

Bengkulu, Oktober 2017

Diperiksa oleh Disahkan oleh


Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing

Dicky Wibowo, ST Ir. H. Narlis Nasir, MT.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat rahmat dan karuniaNya yang masih memberikan kami kesehatan serta
kekuatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Ilmu Ukur Tanah II dengan
judul Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II (Pengukuran Polygoon).

Tugas ini disusun memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Ukur Tanah II (IUT II).
Dalam tugas laporan ini, kami membahas atau menjelaskan bagaimana cara kerja
atau pelaksanaan pengukuran pada pengukuran polygoon.

Kami berharap dari hasil praktikum serta deskripsi laporan yang berjudul
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II (Pengukuran Polygoon) ini dapat
membantu para pembaca mengetahui teori tentang pengukuran polygoon.

Kami ucapkan terima kasih dan mohon maaf jika dalam tugas yang kami
susun ini terjadi kesalahan dalam hal berkata kata maupun menjelaskan materi
yang di bahas dalam laporan ini. Kami menyadari bahwa dalam tugas kami ini
masih belum sempurna dan masih perlu ditingkatkan lagi. Oleh karena itu, kami
sangat memerlukan saran dan kritik Anda.

Bengkulu, Oktober 2017

Tim Penyusun

Kelompok III

iii
DAFTAR ISI
Judul .................................................................................................................... i
Lembar Pengesahan ............................................................................................ ii
Kata Pengantar .................................................................................................... iii
Daftar Isi.............................................................................................................. iv
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1.Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2.Tujuan Praktikum Ilmu Ukur Tanah ............................................................. 1
BAB II : DASAR TEORI PENGUKURAN POLYGOON ........................... 2
2.1. Pengukuran Polygoon Bebas........................................................................ 2
2.2. Pengukuran Polygoon Terikat ...................................................................... 2
2.3. Pengukuran Terikat Sempurna ..................................................................... 2
2.4. Pembuatan Titik Ketinggian Tanah (Kontur) .............................................. 3
BAB III : PELAKSANAAN PRAKTIKUM ................................................... 4
3.1. Peralatan yang Digunakan............................................................................ 4
3.2. Bahan yang Digunakan ................................................................................ 5
3.3. Langka Kerja ................................................................................................ 5
BAB IV : PENGOLAHAN DATA ................................................................... 9
4.1. Perhitungan Beda Tinggi dan Elevasi .......................................................... 9
4.2. Perhitungan Jarak ......................................................................................... 9
4.3. Perhitungan Desimal .................................................................................... 10
4.4. Perhitungan Datar.........................................................................................` 10
4.5. Penggambaran Sketsa Lapangan .................................................................. 10
BAB V : PENGUKURAN ................................................................................. 11
5.1. Data Pengukuran .......................................................................................... 11
5.2. Menghitung Nilai Azimth Desimal .............................................................. 13
5.3. Menghitung Nilai Vertikal Desimal ............................................................. 15
5.5. Menghitung Nilai Ordinat ............................................................................ 17
5.6. Menghitung Nilai Koordinat ........................................................................ 20
5.6. Menghitung Nilai Datar ............................................................................... 23
5.7. Menghitung Nilai Beda Tinggi .................................................................... 26
5.8. Menghitung Nilai Elevasi ............................................................................ 30
BAB VI : PENUTUP ......................................................................................... 33
6.1. Kesimpulan .................................................................................................. 33
6.2. Saran ............................................................................................................. 33
BAB VII : DOKUMENTASI............................................................................ 34

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengukuran polygoon secara umum adalah untuk menetapkan titik dari
suatu koordinat dari titik sudut yang telah diukur baik yang telah diketahui
maupun yang belum diketahui.

1.2.Tujuan Ilmu Ukur Tanah


Tujuan praktikum Ilmu Ukur Tanah II adalah :
a. Salah satu program mata kuliah Ilmu Ukur tanah II pada semester III (tiga)
yang merupakan syarat untuk mengikuti ujian semester.
b. Untuk mengenal alat dan bahan agar lebih mengerti dalam pelaksanaan
pengukuran.
c. Memperkenalkan kepada mahasiswa cara menggunakan atau
mengoperasikan alat ukur Theodolit di lapangan.
d. Agar teori Ilmu Ukur Tanah II yang didapat bisa diterapkan di lapangan
setelah selesai kuliah nanti.

1
BAB II
DASAR TEORI PENGUKURAN POLYGOON

2.1. Pengukuran Polygoon Bebas

Pada pengukuran sistem ini (Polygoon Bebas) kita tidak memerlukan


ketentuan tentang letaknya didalam peta. Maka hal ini tidak memerlukan
perhitungan didalam pemetaan dan penggambaran hasil pengukuran, namun
cukup mengukur panjang (panjang patok) dan besar sudut yang telah kita
ukur.

2.2. Pengukuran Polygoon Terikat

Dalam sistem pengukuran ini kita harus memenuhi dua syarat pengukuran
terikat ini :

a. Harus dan telah diketahui titik koordinatnya.


b. Harus mengetahui sudut jurusan yang telah diukur.

Dalam memenuhi syarat a maka kita akan memilih terlebih dahulu satu
titik tetap sebagai satu titik polygoon. Dalam memudahkan hitungan untuk
titik polygoon yang pertama dipilih titik tetap.

Pada poin b sebelum memulai pengukuran hendaknya kita mengarahkan


pesawat terlebih dahulu ke tempat titik tetap lainnya. Agar dapat menghitung
sudut jurusan dari dua buah titik yang berkoordinat, setelah itu barulah titik
sudut polygoon yang kita ukur.

2.3. Pengukuran Terikat Sempurna

Pada pengukuran ini kita akan menambah pengukuran tambahan guna


pelaksanaan kontrol pada sudut jurusan, sisi dan koordinat titik-titiknya. Pada
pengukuran ini dua titik harus berkoordinat dan dua sisi harus sudah
diketahui sudut jurusannya.

Pengukuran ini biasanya dipilih titik pertama dan titik penghabisan


(terakhir) sebagai titik tetap. Kemudian dari titik tetap ini pengukuran

2
diarahkan ke titik tetap lainnya, kemudian diukur sudut-sudut pada titik tetap
tersebut sehingga mendapatkan sudut jurusan yang berhubungan.

2.4. Pembuatan Titik Ketinggian Tanah (Kontur)

Bila hasil-hasil pengukuran dan titik-titik detail sudah digambarkan


didalam rangka peta tersebut, cantumkan pula ketinggian tanahnya dan
mulailah menarik garis-garis ketinggian (trances) yang sesuai dengan
ketentuan skala peta.

3
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1. Peralatan yang Digunakan

Untuk mendukung kelancaran suatu pengukuran polygoon maka


diperlukan peralatan pengukuran. Adapun peralatan didalam pengukuran
polygoon adalah :

a. Pesawat Theodolit
Alat ini dipergunakan sebagai alat pokok atau yang paling utama didalam
melaksanakan pengukuran polygoon. Alat ini terdiri dari beragam jenis
dan merk seperti T0, T2, dan sebagainya. Sedangkan untuk merk biasanya
banyak dipergunakan seperti merk Wild, Shokhisaa, dan merk lainnya.
b. Rambu Ukur (Bak Ukur)
Alat ini dipergunakan untuk mendukung pesawat Theodolit. Alat ini
dipergunakan dengan cara dipegang dan didirikn didepan atau dibelakang
pesawat. Jenis bak atau rambu ukur ini bermacam-macam ada yang
berukuran mulai dari 3 meter, 4 meter bahkan 6 meter. Begitupun jenisnya,
ada yang terbuat dari aluminium, kayu, stenlis, dan besi biasa.
c. Meter Panjang
Alat ini digunakan untuk mengukur jarak datar secara manual di lapangan.
Dipergunakan untuk mengukur dari patok A ke patok B secara langsung.
d. Unting-unting
Unting-unting ini digunakan untuk pedoman beridirinya alat pada patok
yang dipergunakan didalam pengukuran polygoon. Jika kita tidak
memakai alat ini maka kita bisa menggunakan lensa atau alat yang berada
pada pesawat itu sendiri. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi perubahan
sudut yang terlalu besar yang tidak dapat ditoleransikan didalam
pengukuran.
e. Payung
Alat payung ini dipergunakan untuk menghindari terjadinya kerusakan
atau pengaruh lensa diafragma terhadap bacaan benang atau pesisir pda
alat ukur.

4
f. Statif atau Kaki
Digunakan untuk tempat berdirinya pesawat ukur. Alat ini terdiri dari
beragam ukuran dan jenis, akan tetapi biasanya pada as skrup pengunci
alat akan tetap sama atau pada terhadap jenis alat apapun.

3.2. Bahan yang Digunakan

Biasanya bahan yang dipergunakan didalam pengukuran polygoon secara


umum adalah :

a. Spidol.
b. Cat kayu.
c. Paku payung.
d. Benang.
e. Palu.

3.3. Langkah Kerja

a. Pengukuran Polygoon Bebas (Terbuka)


Buat patok-patok pada daerah yang diperkirakan akan dibutuhkan
sudut-sudut penting (sudut horizontal) atau patok dengan ketentuan
utara patok ketinggian tanah. Misalnya patok P1, P2, P3, P4, P5, dan
seterusnya.
Berdirikan alat ukur pada sembarangan tempat.
Letak dan arahkan pesawat ukur ke patok P1, P2, P3, P4, P5 dan
seterusnya, dan baca benang atas (BA), benang tengah (BT), benang
bawah (BB), sudut horizontal (h) serta sudut vertikal (v) dan tinggi
alat (TA) dengan posisi garis pisir 900.
Ulangi kembali seperti pada poin di atas pada titik yang lain.

5
Gambar :

P1

P0

P2

P3

P4
P5

b. Pengukuran Polygoon Terikat Sempurna (Terbuka)


Buat patok P1, P2, P3, P4, dan seterusnya.
Berdirikan alat ukur pada patok P1.
Tembak dan arahkan pesawat ke patok P0 kemudian ke P2.
Baca bacaan alat pada patok P1 dengan bacaan benang atas (BA),
benang tengah (BT), benang bawah (BB), sudut vertikal, horizontal dan
tinggi alat (TA).
Ulangi kembali seperti pada poin diatas pada titik yang lain.
Hitung besar sudut Azimuth dengan rumus :
Azimuth () = (h1) (h2)

6
Gambar :

P0
A

B
C
P1 P2

Keterangan gambar :
A (titik tetap)
B (titik tetap)
C (titik tetap)

c. Pengukuran Polygoon Tertutup


Berdirikan pesawat pada P1, bidik patok P2, baca bacaan pesawat
benang atas (BA), benang tengah (BT), benang bawah (BB), sudut
vertikal (v), sudut horizontal () dan tinggi alat (TA) dengan posisi 90
derajat garis pisir.
Pindahkan pesawat ke patok P2, bidik P1 dan P2, baca pesawat seperti
pada poin pertama.
Pindahkan pesawat pada patok P3 ulangi seperti pada poin pertama dan
poin kedua.
Ulangi kembali bacaan seperti pada poin pertama, kedua, ketiga sampai
ke patok terakhir kembali ke patok P1.
Hitung besar sudut Azimuth dengan rumus :
Azimuth () = (h1) (h2)

7
Gambar :

P1

P2

P5

P3

P4

8
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
4.1. Perhitungan Beda Tinggi dan Elevasi
Perhitungan beda tinggi dihitung dengan rumus :
h = ( x 0,1(BA-BB)sin 2) + TA-BT
atau
( )
h = + TA-BT

Dimana :
h = Beda tinggi (meter)
BA = Bacaan benang atas
BT = Bacaan benang tengah
BB = Bacaan benang bawah
TA = Tinggi alat (meter)
= Sudut vertikal
d optis = Jarak optis

Setelah itu didapat elevasi dengan rumus :


EL = EI0 - h
Dimana :
EL = Elevasi titik yang dihitung (meter)
EI0 = Elevasi awal/titik tinjau (meter)
h = Beda tinggi (meter)

4.2. Perhitungan Jarak


Penentuan jarak dapat dihitung dengan rumus :
D = 0,1(BA-BB)cos2
Dimana :
D = Jarak yang dihitung (meter)
BA = Bacaan benang atas
BB = Bacaan benang bawah
= Sudut vertikal

9
4.3. Perhitungan Derajat
Penentuan Azimuth Derajat (AD) dapat dihitung dengan rumus :
"
Azimuth Derajat = + +

Penentuan Vertikal Derajat (VD) dapat dihitung dengan rumus :
"
Vertikal Derajat = + +

4.4. Perhitungan Datar
Penentuan datar dapat dihitung dengan rumus :
, ,
Datar = d optis sin VDx x sin VDx

Dimana :
d optis = Jarak optis
VD = Vertikal derajat

4.5. Perhitungan Titik Ordinat dan Koordinat x dan y


Penentuan titik ordinat x dan y dapat dihitung dengan rumus :
x = sin azimuth x d optis
y = cos azimuth x d optis
Penentuan titik koordinat dapat dihitung dengan rumus :
x = 50,000 + x
y = 100,000 + y

4.6. Penggambaran Sketsa Lapangan


Data-data yang diperlukan dalam penggambaran sketsa lapangan :
a. Elevasi titik tinjau.
b. Jarak antar titik.
c. Sudut Azimuth ()
Penentu sudut Azimuth ()
12 = Azimuth awal
23 = Azimuth awal () + sudut dalam (2)
2 = 23 21

10
BAB V
PENGUKURAN
5.1. Data Pengukuran

Tinggi Bacaan Sudut Koordinat


Titik Bacaan Benang Elevasi Ordinat
Alat Azimuth Vertikal d Datar h x y
Dari Ke (TA) " Derajat " Derajat BA BT BB 150,000 x y 50,000 100,000
a 1,460 237 25 0 237,417 91 44 0 91,733 - 1,300 - 6 0,005 3,159 146,841 -5,06 -3,23 44,94 96,77
b 1,460 237 25 0 237,417 91 45 0 91,750 - 1,300 - 10,5 0,008 5,408 144,592 -8,85 -5,65 41,15 94,35
P0 1 1,460 57 25 0 57,417 94 57 0 94,950 - 0,800 - 6 0,005 3,649 146,351 5,06 3,23 55,06 103,23
2 1,460 57 25 0 57,417 94 57 0 94,950 - 0,200 - 5 0,004 3,751 146,249 4,21 2,69 54,21 102,69
P1 1,460 150 30 0 150,500 92 9 0 92,150 - 0,640 - 25 0,020 13,311 136,689 12,31 -21,76 62,31 78,24
a 1,410 240 15 0 240,250 96 7 0 96,117 - 0,900 - 6 0,005 3,493 133,196 -5,21 -2,98 44,79 97,02
b 1,410 240 15 0 240,250 93 3 0 93,050 - 0,700 - 15 0,012 8,199 128,489 -13,02 -7,44 36,98 92,56
P1 1 1,410 250 15 0 250,250 96 7 0 96,117 - 0,900 - 6 0,005 3,493 133,196 -5,65 -2,03 44,35 97,97
2 1,410 250 15 0 250,250 93 3 0 93,050 - 0,700 - 15 0,012 8,199 128,489 -14,12 -5,07 35,88 94,93
P2 1,410 160 25 0 160,417 91 40 0 91,667 - 0,600 - 25 0,019 13,305 123,384 8,38 -23,55 58,38 76,45
a 1,480 60 37 0 60,617 89 40 0 89,667 - 1,800 - 7,5 0,006 3,430 119,954 6,54 3,68 56,54 103,68
b 1,480 60 33 0 60,550 89 40 0 89,667 - 1,500 - 14,7 0,011 7,330 116,054 12,80 7,23 62,80 107,23
P2 1 1,480 240 35 0 240,583 97 37 0 97,617 - 0,600 - 3 0,003 2,367 121,017 -2,61 -1,47 47,39 98,53
2 1,480 240 35 0 240,583 93 41 0 93,683 - 1,100 - 4,5 0,004 2,625 120,759 -3,92 -2,21 46,08 97,79
P3 1,480 140 25 0 140,417 91 13 0 91,217 - 0,900 - 25 0,019 13,077 110,307 15,93 -19,27 65,93 80,73
a 1,440 160 45 0 160,750 91 9 0 91,150 - 0,600 - 7,5 0,006 4,589 105,718 2,47 -7,08 52,47 92,92
b 1,440 160 45 0 160,750 91 8 0 91,133 - 1,100 - 14,6 0,011 7,639 102,668 4,81 -13,78 54,81 86,22
P3 1 1,440 310 45 0 310,750 91 4 0 91,067 - 1,800 - 3 0,002 1,140 109,167 -2,27 1,96 47,73 101,96
2 1,440 310 45 0 310,750 91 10 0 91,167 - 0,900 - 5 0,004 3,039 107,267 -3,79 3,26 46,21 103,26
P4 1,440 150 20 0 150,333 91 40 0 91,667 - 1,006 - 25 0,019 12,929 97,378 12,37 -21,72 62,37 78,28
a 1,450 150 35 0 150,583 90 8 0 90,133 - 1,100 - 7,5 0,006 4,100 93,278 3,68 -6,53 53,68 93,47
b 1,450 150 35 0 150,583 90 6 0 90,100 - 1,800 - 14,6 0,011 6,950 90,428 7,17 -12,72 57,17 87,28
P4
1 1,450 330 35 0 330,583 90 4 0 90,067 - 1,700 - 4 0,003 1,750 95,628 -1,96 3,48 48,04 103,48
2 1,450 330 35 0 330,583 90 3 0 90,050 - 1,100 - 6 0,005 3,350 94,028 -2,95 5,23 47,05 105,23

11
5.2. Menghitung Nilai Azimuth Derajat (AD)

Rumus :

"
Azimuth Derajat = + +

a. Titik P0
Data a
" 25 0
Azimuth Derajat = + + = 237 + + = 237,417
60 3600 60 3600
Data b
" 25 0
Azimuth Derajat = + + = 237 + + = 237,417
60 3600 60 3600
Data 1
" 25 0
Azimuth Derajat = + + = 57 + + = 57,417
60 3600 60 3600
Data 2
" 25 0
Azimuth Derajat = + + = 57 + + = 57,417
60 3600 60 3600
Data P1
" 30 0
Azimuth Derajat = + + = 150 + + = 150,5
60 3600 60 3600
b. Titik P1
Data a
" 15 0
Azimuth Derajat = + + = 240 + + = 240,25
60 3600 60 3600
Data b
" 15 0
Azimuth Derajat = + + = 240 + + = 240,25
60 3600 60 3600
Data 1
" 15 0
Azimuth Derajat = + + = 250 + + = 250,5
60 3600 60 3600
Data 2
" 15 0
Azimuth Derajat = + + = 250 + + = 250,5
60 3600 60 3600
Data P2
" 25 0
Azimuth Derajat = + + = 160 + + = 160,417
60 3600 60 3600

12
c. Titik P2
Data a
" 37 0
Azimuth Derajat = + + = 60 + + = 60,617
60 3600 60 3600
Data b
" 33 0
Azimuth Derajat = + + = 60 + + = 60,55
60 3600 60 3600
Data 1
" 35 0
Azimuth Derajat = + + = 240 + + = 240,583
60 3600 60 3600
Data 2
" 35 0
Azimuth Derajat = + + = 240 + + = 240,583
60 3600 60 3600
Data P3
" 25 0
Azimuth Derajat = + + = 140 + + = 140,417
60 3600 60 3600
d. Titik P3
Data a
" 45 0
Azimuth Derajat = + + = 160 + + = 160,75
60 3600 60 3600
Data b
" 45 0
Azimuth Derajat = + + = 160 + + = 160,75
60 3600 60 3600
Data 1
" 45 0
Azimuth Derajat = + + = 310 + + = 310,75
60 3600 60 3600
Data 2
" 45 0
Azimuth Derajat = + + = 310 + + = 310,75
60 3600 60 3600
Data P4
" 20 0
Azimuth Derajat = + + = 150 + + = 150,333
60 3600 60 3600
e. Titik P4
Data a
" 35 0
Azimuth Derajat = + + = 150 + + = 150,583
60 3600 60 3600

13
Data b
" 35 0
Azimuth Derajat = + + = 150 + + = 150,583
60 3600 60 3600
Data 1
" 35 0
Azimuth Derajat = + + = 330 + + = 330,583
60 3600 60 3600
Data 2
" 35 0
Azimuth Derajat = + + = 330 + + = 330,583
60 3600 60 3600

5.3. Menghitung Nilai Vertikal Derajat (VD)


Rumus :

"
Vertikal Derajat = + +

a. Titik P0
Data a
" 44 0
Vertikal Derajat = + + = 91 + + = 91,733
60 3600 60 3600
Data b
" 45 0
Vertikal Derajat = + + = 91 + + = 91,75
60 3600 60 3600
Data 1
" 57 0
Vertikal Derajat = + + = 94 + + = 94,95
60 3600 60 3600
Data 2
" 57 0
Vertikal Derajat = + + = 94 + + = 94,95
60 3600 60 3600
Data P1
" 57 0
Vertikal Derajat = + + = 92 + + = 92,15
60 3600 60 3600
b. Titik P1
Data a
" 7 0
Vertikal Derajat = + + = 96 + + = 96,117
60 3600 60 3600
Data b

14
" 3 0
Vertikal Derajat = + + = 93 + + = 93,05
60 3600 60 3600
Data 1
" 7 0
Vertikal Derajat = + + = 96 + + = 96,117
60 3600 60 3600
Data 2
" 3 0
Vertikal Derajat = + + = 93 + + = 93,05
60 3600 60 3600
Data P2
" 40 0
Vertikal Derajat = + + = 91 + + = 91,667
60 3600 60 3600
c. Titik P2
Data a
" 40 0
Vertikal Derajat = + + = 89 + + = 89,667
60 3600 60 3600
Data b
" 40 0
Vertikal Derajat = + + = 89 + + = 89,667
60 3600 60 3600
Data 1
" 37 0
Vertikal Derajat = + + = 97 + + = 97,617
60 3600 60 3600
Data 2
" 41 0
Vertikal Derajat = + + = 93 + + = 93,683
60 3600 60 3600
Data P3
" 13 0
Vertikal Derajat = + + = 91 + + = 91,217
60 3600 60 3600
d. Titik P3
Data a
" 9 0
Vertikal Derajat = + + = 91 + + = 91,15
60 3600 60 3600
Data b
" 8 0
Vertikal Derajat = + + = 91 + + = 91,133
60 3600 60 3600
Data 1
" 4 0
Vertikal Derajat = + + = 91 + + = 91,067
60 3600 60 3600

15
Data 2
" 10 0
Vertikal Derajat = + + = 91 + + = 91,167
60 3600 60 3600
Data P4
" 40 0
Vertikal Derajat = + + = 91 + + = 91,667
60 3600 60 3600
e. Titik P4
Data a
" 8 0
Vertikal Derajat = + + = 90 + + = 90,133
60 3600 60 3600
Data b
" 6 0
Vertikal Derajat = + + = 90 + + = 90,1
60 3600 60 3600
Data 1
" 4 0
Vertikal Derajat = + + = 90 + + = 90,067
60 3600 60 3600
Data 2
" 3 0
Vertikal Derajat = + + = 90 + + = 90,05
60 3600 60 3600

5.4. Menghitung Nilai Titik Ordinat

Rumus :

x = sin azimuth x d optis


y = cos azimuth x d optis
a. Titik P0
Data a
x = sin azimuth x d optis = sin 237,417 x 6 = -5,06
y = cos azimuth x d optis = cos 237,417 x 6 = -3,23
Data b
x = sin azimuth x d optis = sin 237,417 x 10,5 = -8,58
y = cos azimuth x d optis = cos 237,417 x 10,5 = -5,65

16
Data 1
x = sin azimuth x d optis = sin 57,417 x 6 = 5,06
y = cos azimuth x d optis = cos 57,417 x 6 = 3,23
Data 2
x = sin azimuth x d optis = sin 57,417 x 5 = 4,21
y = cos azimuth x d optis = cos 57,417 x 5 = 2,69
Data P1
x = sin azimuth x d optis = sin 150,5 x 25 = 12,31
y = cos azimuth x d optis = cos 150,5 x 25 = -21,76
b. Titik P1
Data a
x = sin azimuth x d optis = sin 240,25 x 6 = -5,21
y = cos azimuth x d optis= cos 240,25 x 6 = -2,98
Data b
x = sin azimuth x d optis = sin 240,25 x 15 = -13,02
y = cos azimuth x d optis = cos 240,25 x 15 = -7,44
Data 1
x = sin azimuth x d optis = sin 250,25 x 6 = -5,65
y = cos azimuth x d optis = cos 250,25 x 6 = -2,03
Data 2
x = sin azimuth x d optis = sin 250,25 x 15 = -14,12
y = cos azimuth x d optis = cos 250,25 x 15 = -5,07
Data P2
x = sin azimuth x d optis = sin 160,417 x 25 = 8,38
y = cos azimuth x d optis = cos 160,417 x 25 = -23,55
c. Titik P2
Data a
x = sin azimuth x d optis = sin 60,617 x 7,5 = 6,54
y = cos azimuth x d optis = cos 60,617 x 7,5 = 3,68

17
Data b
x = sin azimuth x d optis = sin 60,55 x 14,7 = 12,8
y = cos azimuth x d optis = cos 60,55 x 14,7 = 7,23
Data 1
x = sin azimuth x d optis = sin 240,583 x 3 = -2,61
y = cos azimuth x d optis = cos 240,583 x 3 = -1,47
Data 2
x = sin azimuth x d optis = sin 240,583 x 15 = -3,92
y = cos azimuth x d optis = cos 240,583 x 15 = -2,21
Data P3
x = sin azimuth x d optis = sin 140,417 x 25 = 15,93
y = cos azimuth x d optis = cos 140,417 x 25 = -19,27
d. Titik P3
Data a
x = sin azimuth x d optis = sin 160,75 x 7,5 = 2,47
y = cos azimuth x d optis = cos 160,75 x 7,5 = -7,08
Data b
x = sin azimuth x d optis = sin 160,75 x 14,7 = 4,81
y = cos azimuth x d optis = cos 160,75 x 14,6 = -13,78
Data 1
x = sin azimuth x d optis = sin 310,75 x 3 = -2,27
y = cos azimuth x d optis = cos 310,75 x 3 = 1,96
Data 2
x = sin azimuth x d optis = sin 310,75 x 5 = -3,79
y = cos azimuth x d optis = cos 130,75 x 5 = 3,26
Data P4
x = sin azimuth x d optis = sin 150,333 x 25 = 12,37
y = cos azimuth x d optis = cos 150,333 x 25 = -21,72
e. Titik P4
Data a
x = sin azimuth x d optis = sin 150,583 x 7,5 = 3,68
y = cos azimuth x d optis = cos 150,583 x 7,5 = -6,53

18
Data b
x = sin azimuth x d optis = sin 150,583 x 14,6 = 7,17
y = cos azimuth x d optis = cos 150,583 x 14,6 = -12,72
Data 1
x = sin azimuth x d optis = sin 330,583 x 4 = -1,96
y = cos azimuth x d optis = cos 330,583 x 4 = 3,48
Data 2
x = sin azimuth x d optis = sin 330,583 x 6 = -2,95
y = cos azimuth x d optis = cos 330,583 x 6 = 5,23

5.5. Menghitung Nilai Titik Koordinat


Rumus :
x = 50,000 + x
y = 100,000 + y
a. Titik P0
Data a
x = 50,000 + x = 50,000 + (-5,06) = 44,94
y = 100,000 + y = 100,000 + (-3,23) = 96,77
Data b
x = 50,000 + x = 50,000 + (-8,85) = 41,15
y = 100,000 + y = 100,000 + (-5,65) = 94,35
Data 1
x = 50,000 + x = 50,000 + 5,06 = 55,06
y = 100,000 + y = 100,000 + 3,23 = 103,23
Data 2
x = 50,000 + x = 50,000 + 4,21 = 54,21
y = 100,000 + y = 100,000 + 2,69 = 102,69
Data P1
x = 50,000 + x = 50,000 + 12,31 = 62,31
y = 100,000 + y = 100,000 + (-21,76) = 78,24
b. Titik P1
Data a
x = 50,000 + x = 50,000 + (-5,21) = 44,79

19
y = 100,000 + y = 100,000 + (-2,98) = 97,02
Data b
x = 50,000 + x = 50,000 + (-13,02) = 36,98
y = 100,000 + y = 100,000 + (-7,44) = 92,56
Data 1
x = 50,000 + x = 50,000 + (-5,65) = 44,35
y = 100,000 + y = 100,000 + (-2,03) = 97,97
Data 2
x = 50,000 + x = 50,000 + (-14,12) = 35,88
y = 100,000 + y = 100,000 + (-5,07) = 94,93
Data P2
x = 50,000 + x = 50,000 + 8,38 = 58,38
y = 100,000 + y = 100,000 + (-23,55) = 76,45
c. Titik P2
Data a
x = 50,000 + x = 50,000 + 6,54 = 56,54
y = 100,000 + y = 100,000 + 3,68 = 103,68
Data b
x = 50,000 + x = 50,000 + 12,8 = 62,8
y = 100,000 + y = 100,000 + 7,23 = 107,23
Data 1
x = 50,000 + x = 50,000 + (-2,61) = 47,39
y = 100,000 + y = 100,000 + (-1,47) = 98,53
Data 2
x = 50,000 + x = 50,000 + (-3,92) = 46,08
y = 100,000 + y = 100,000 + (-2,21) = 97,79
Data P3
x = 50,000 + x = 50,000 + 15,93 = 65,93
y = 100,000 + y = 100,000 + (-19,27) = 80,73
d. Titik P3
Data a
x = 50,000 + x = 50,000 + 2,47 = 52,47

20
y = 100,000 + y = 100,000 + (-7,08) = 92,92
Data b
x = 50,000 + x = 50,000 + 4,81 = 54,81
y = 100,000 + y = 100,000 + (-13,78) = 86,22
Data 1
x = 50,000 + x = 50,000 + (-2,27) = 47,73
y = 100,000 + y = 50,000 + 1,96 = 101,96
Data 2
x = 50,000 + x = 50,000 + (-3,79) = 46,21
y = 100,000 + y = 100,000 + 3,26 = 103,26
Data P4
x = 50,000 + x = 50,000 + 12,37 = 62,37
y = 100,000 + y = 100,000 + (-21,72) = 78,28

e. Titik P4
Data a
x = 50,000 + x = 50,000 + 3,68 = 53,68
y = 100,000 + y = 100,000 + (-6,53) = 93,47
Data b
x = 50,000 + x = 50,000 + 7,17 = 57,17
y = 100,000 + y = 100,000 + (-12,72) = 87,28
Data 1
x = 50,000 + x = 50,000 + (-1,96) = 48,04
y = 100,000 + y = 100,000 + 3,48 = 103,48
Data 2
x = 50,000 + x = 50,000 + (-2,95) = 47,05
y = 100,000 + y = 100,000 + 5,23 = 105,23

21
5.6. Menghitung Nilai Datar
Rumus :
, ,
Datar = d optis sin VDx x sin VDx

a. Titik P0
Data a
3,14 3,14
Datar = d optis sin VDx x sin VDx
180 180
3,14 3,14
= 6 x sin 91,733 x x sin 91,733 x = 0,005
180 180
Data b
3,14 3,14
Datar = d optis sin VDx x sin VDx
180 180
3,14 3,14
= 10,5 x sin 91,75 x x sin 91,75 x = 0,008
180 180
Data 1
3,14 3,14
Datar = d optis sin VDx x sin VDx
180 180
3,14 3,14
= 6 x sin 94,95 x x sin 94,95 x = 0,005
180 180
Data 2
3,14 3,14
Datar = d optis sin VDx x sin VDx
180 180
3,14 3,14
= 5 x sin 94,95 x x sin 94,95 x = 0,004
180 180
Data P1
3,14 3,14
Datar = d optis sin VDx x sin VDx
180 180
3,14 3,14
= 25 x sin 92,15 x x sin 92,15 x = 0,02
180 180
b. Titik P1
Data a
3,14 3,14
Datar = d optis sin VDx x sin VDx
180 180
3,14 3,14
= 6 x sin 96,117 x x sin 96,117 x = 0,005
180 180
Data b
3,14 3,14
Datar = d optis sin VDx x sin VDx
180 180

22
3,14 3,14
= 15 x sin 93,05 x x sin 93,05 x = 0,012
180 180
Data 1
3,14 3,14
Datar = d optis sin VDx x sin VDx
180 180
3,14 3,14
= 6 x sin 96,117 x x sin 96,117 x = 0,005
180 180
Data 2
3,14 3,14
Datar = d optis sin VDx x sin VDx
180 180
3,14 3,14
= 15 x sin 93,05 x x sin 93,05 x = 0,012
180 180
Data P2
3,14 3,14
Datar = d optis sin VDx x sin VDx
180 180
3,14 3,14
= 25 x sin 91,667 x x sin 91,667 x = 0,019
180 180
c. Titik P2
Data a
3,14 3,14
Datar = d optis sin VDx x sin VDx
180 180
3,14 3,14
= 7,5 x sin 89,667 x x sin 89,667 x = 0,006
180 180
Data b
3,14 3,14
Datar = d optis sin VDx x sin VDx
180 180
3,14 3,14
= 14,7 x sin 89,667 x x sin 89,667 x = 0,011
180 180
Data 1
3,14 3,14
Datar = d optis sin VDx x sin VDx
180 180
3,14 3,14
= 3 x sin 97,617 x x sin 97,617 x = 0,003
180 180

23
Data 2
3,14 3,14
Datar = d optis sin VDx x sin VDx
180 180
3,14 3,14
= 4,5 x sin 93,683 x x sin 93,683 x = 0,004
180 180
Data P3
3,14 3,14
Datar = d optis sin VDx x sin VDx
180 180
3,14 3,14
= 25 x sin 91,217 x x sin 91,217 x = 0,019
180 180
d. Titik P3
Data a
3,14 3,14
Datar = d optis sin VDx x sin VDx
180 180
3,14 3,14
= 7,5 x sin 91,15 x x sin 91,15 x = 0,006
180 180
Data b
3,14 3,14
Datar = d optis sin VDx x sin VDx
180 180
3,14 3,14
= 14,7 x sin 89,667 x x sin 89,667 x = 0,011
180 180
Data 1
3,14 3,14
Datar = d optis sin VDx x sin VDx
180 180
3,14 3,14
= 3 x sin 91,067 x x sin 91,067 x = 0,002
180 180
Data 2
3,14 3,14
Datar = d optis sin VDx x sin VDx
180 180
3,14 3,14
= 5 x sin 91,167 x x sin 91,167 x = 0,004
180 180

24
Data P4
3,14 3,14
Datar = d optis sin VDx x sin VDx
180 180
3,14 3,14
= 25 x sin 91,667 x x sin 91,667 x = 0,019
180 180
e. Titik P4
Data a
3,14 3,14
Datar = d optis sin VDx x sin VDx
180 180
3,14 3,14
= 7,5 x sin 90,133 x x sin 90,133 x = 0,006
180 180
Data b
3,14 3,14
Datar = d optis sin VDx x sin VDx
180 180
3,14 3,14
= 14,6 x sin 90,1 x x sin 90,1 x = 0,011
180 180
Data 1
3,14 3,14
Datar = d optis sin VDx x sin VDx
180 180
3,14 3,14
= 4 x sin 90,05 x x sin 90,05 x = 0,003
180 180
Data 2
3,14 3,14
Datar = d optis sin VDx x sin VDx
180 180
3,14 3,14
= 6 x sin 90,05 x x sin 90,05 x = 0,005
180 180

5.7. Menghitung Nilai Beda Tinggi (H)

Rumus :


h = + TA-BT

a. Titik P0
Data a
sin VD x (d optis)
h = + TA-BT
2

25
sin 91,733 (6)
= + 1,460 1,300 = 3,159
2
Data b
sin VD x (d optis)
h = + TA-BT
2
sin 91,750 (10,5)
= + 1,460 1,300 = 5,408
2
Data 1
sin VD x (d optis)
h = + TA-BT
2
sin 94,950 (6)
= + 1,460 0,800 = 3,649
2
Data 2
sin VD x (d optis)
h = + TA-BT
2
sin 94,950 (5)
= + 1,460 0,200 = 3,751
2
Data P1
sin VD x (d optis)
h = + TA-BT
2
sin 92,150 (25)
= + 1,460 0,640 = 13,311
2

b. Titik P1
Data a
sin VD x (d optis)
h = + TA-BT
2
sin 96,117 (6)
= + 1,410 0,900 = 3,493
2
Data b
sin VD x (d optis)
h = + TA-BT
2
sin 93,05 (15)
= + 1,410 0,700 = 8,199
2

26
Data 1
sin VD x (d optis)
h = + TA-BT
2
sin 96,117 (6)
= + 1,410 0,900 = 3,493
2
Data 2
sin VD x (d optis)
h = + TA-BT
2
sin 93,05 (15)
= + 1,410 0,700 = 8,199
2
Data P2
sin VD x (d optis)
h = + TA-BT
2
sin 91,667 (25)
= + 1,410 0,600 = 13,305
2
c. Titik P2
Data a
sin VD x (d optis)
h = + TA-BT
2
sin 89,667 (7,5)
= + 1,480 1,800 = 3,43
2
Data b
sin VD x (d optis)
h = + TA-BT
2
sin 89,667 (38,86)
= + 1,480 1,500 = 7,33
2
Data 1
sin VD x (d optis)
h = + TA-BT
2
sin 97,617 (3)
= + 1,480 0,600 = 2,367
2
Data 2
sin VD x (d optis)
h = + TA-BT
2

27
sin 93,683 (4,5)
= + 1,480 1,100 = 2,625
2
Data P3
sin VD x (d optis)
h = + TA-BT
2
sin 91,217 (25)
= + 1,480 0,900 = 13,077
2
d. Titik P3
Data a
sin VD x (d optis)
h = + TA-BT
2
sin 91,15 (7,5)
= + 1,440 0,600 = 4,589
2
Data b
sin VD x (d optis)
h = + TA-BT
2
sin 91,133 (14,6)
= + 1,440 1,100 = 7,639
2
Data 1
sin VD x (d optis)
h = + TA-BT
2
sin 91,067 (3)
= + 1,480 1,800 = 1,14
2
Data 2
sin VD x (d optis)
h = + TA-BT
2
sin 91,167 (5)
= + 1,440 0,900 = 3,039
2
Data P4
sin VD x (d optis)
h = + TA-BT
2
sin 91,667 (25)
= + 1,440 1,006 = 12,929
2

28
e. Titik P4
Data a
sin VD x (d optis)
h = + TA-BT
2
sin 90,133 (7,5)
= + 1,450 1,100 = 4,1
2
Data b
sin VD x (d optis)
h = + TA-BT
2
sin 90,1 (14,6)
= + 1,450 1,800 = 6,95
2
Data 1
sin VD x (d optis)
h = + TA-BT
2
sin 90,067 (4)
= + 1,450 1,700 = 1,75
2
Data 2
sin VD x (d optis)
h = + TA-BT
2
sin 90,05 (6)
= + 1,450 1,100 = 3,35
2

5.8. Menghitung Nilai Elevasi


Rumus :

EL = EI0 - h
a. Titik P0
Data a
Elevasi = EI0 - h = 150.000 3,159 = 146,841
Data b
Elevasi = EI0 - h = 150,000 5,408 = 144,592
Data 1
Elevasi = EI0 - h= 150,000 3,649 = 146,351

29
Data 2
Elevasi = EI0 - h = 150,000 3,751 = 146,249
Data P1
Elevasi = EI0 - h = 150,000 13,311 = 136,689
b. Titik P1
Data a
Elevasi = EI0 - h = 136,689 3,493 = 133,196
Data b
Elevasi = EI0 - h = 136,689 8,199 = 128,489
Data 1
Elevasi = EI0 - h = 136,689 3,493 = 133,196
Data 2
Elevasi = EI0 - h = 136,689 8,199 = 128,489
Data P2
Elevasi = EI0 - h = 136,689 13,305 = 123,384
c. Titik P2
Data a
Elevasi = EI0 - h = 123,384 3,43 = 119,954
Data b
Elevasi = EI0 - h = 123,384 7,33 = 116,054
Data 1
Elevasi = EI0 - h = 123,384 2,367 = 121,017
Data 2
Elevasi = EI0 - h = 123,384 2,625 = 120,759
Data P3
Elevasi = EI0 - h = 123,384 13,077 = 110,307
d. Titik P3
Data a
Elevasi = EI0 - h = 110,307 4,589 = 105,718
Data b
Elevasi = EI0 - h = 110,307 7,639 = 102,668

30
Data 1
Elevasi = EI0 - h = 110,307 1,14 = 109,167
Data 2
Elevasi = EI0 - h = 110,307 3,039 = 107,267
Data P4
Elevasi = EI0 - h = 110,307 12,929 = 97,378
e. Titik P4
Data a
Elevasi = EI0 - h = 97,378 4,1 = 93,278
Data b
Elevasi = EI0 - h = 97,378 6,95 = 90,428
Data 1
Elevasi = EI0 - h = 97,378 1,75 = 95,628
Data 2
Elevasi = EI0 - h = 97,378 3,35 = 94,028

31
BAB VI
PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Dengan adanya praktikum ilmu ukur tanah, mahasiswa jadi lebih


mengetahui alat-alat ukur dan cara penggunaannya. Mahasiswa juga dapat
lebih memahami dan mengetahui bahan-bahan yang digunakan dalam
pelaksanaan pengukuran serta kondisi dan medan area dilapangan dan juga
mahasiswa dapat menghitung jarak, tinggi dan elevasi suatu area dengan
menggunakan alat ukur tersebut.

6.2. Saran

Minimnya waktu dan alat yang dipergunakan sangat berpengaruh dalam


praktikum ini. Karena kurangnya kesempatan untuk para mahasiswa
menggunakan dan mempelajari alat yang dipergunakan.

32
BAB VII
FOTO DOKUMENTASI PRAKTIKUM IUT II
LOKASI : SALURAN DRAINASE LEMPUING

33
34

Anda mungkin juga menyukai