Laporan ini dibuat sebagai hasil praktikum mata kuliah Praktik Mekanika
Tanah yang diampu oleh Dra. Daryati, MT.
KELOMPOK 2
Pada pembuatan timbunan tanah untuk jalan raya, dam tanah, dan banyak struktur
teknik lainnya, tanah yang lepas (renggang) haruslah dipadatkan untuk meningkatkan
berat volumenya. Pemadatan tersebut berfungsi untuk meningkatkan kekuatan tanah,
sehingga dengan demikian meningkatkan daya dukung pondasi di atasnya. Pemadatan
juga dapat mengurangi besarnya penurunan tanah yang tidak diinginkan dan
meningkatkan kemantapan lereng timbunan (embankment).
Tingkat pemadatan tanah diukur berdasarkan berat volume kering tanah yang
dipadatkan. Bila air ditambahkan kepada tanah yang dipadatkan, air tersebut akan
berfungi sebagai unsur pelumas pada partikel tanah. Karena adanya air, partikel-
partikel tanah tersebut akan lebih mudah bergerak dan bergeseran satu sama lain dan
membentuk kedudukan yang lebih solid. Massa volume kering dari tanah akan naik bila
kadar air- dalam tanah (pada saat dilakukan pemadatkan) meningkat.
Pada saat kadar 𝑤 = 0, massa volume basah tanah (𝛾) sama dengan berat volume
keringnya (𝛾𝑑 ), atau 𝛾 = 𝛾𝑑 (𝑤 = 0) = 𝛾1. Bila kadar air ditambahkan secara continue,
maka berat dari jumlah bahan pada dalam tanah persatuan volume juga meningkat secara
continue pula. Misalnya, pada 𝑤 = 𝑤1, berat volume basah dari tanah sama dengan 𝛾 =
𝛾2 . Setelah mencapai kadar air tertentu 𝑤 = 𝑤2 adanya penambahan kadar air justru
cenderung menurunkan berat volume kering dari tanah. Hal ini ditimbulkan karena air
tersebut kemudian menempati pori pada tanah yang sebetulnya dapat ditempati oleh
molekul-molekul padat tanah. Kadar air di mana harga berat volume kering maksimum
tanah dicapai disebut kadar air optimum. Percobaan Compaction Test (Uji Proctor
Tanah), menurut nama pemiliknya, Proctor (1933).
• Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui hubungan antara kadar air dan kepadatan tanah dan mendapatkan nilai
daya dukung tanah dalam keadaan padat maksimum.
• Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan:
• Mold Pemadatan diameter 15,3 cm dan tinggi 22,7 cm
• Palu pemadatan Standard
• Palu Karet
• Sendok
• Cawan
• Kantong Plastik
• Gelas Ukur 1000 ml
• Pan
• Mesin penguji CBR
• Saringan no.100
Bahan Uji :
benda uji disiapkan yaitu tanah kering oven berat 3 kg
air suling 600 ml
• Prosedur Praktikum
HASIL PENGUJIAN
UNSOAKED
METODE PEMADATAN
10 pukulan
Tinggi Mold, tmold (cm) 22,7
Diameter Mold, Dmold (cm) 15,3
Volume Mold, Vmold (cm3) 22258,57351
Berat Mold, Wmold (gr) 550
Berat Mold + Tanah Basah (gr) 890
Berat Isi, 𝛾 (gr/cm3) 0,04
Waktu Penurunan
Load
(menit) (inchi) (lb)
0 0 0
¼ 2,5 42
1/6 3 79
1 4 160
1,5 5,5 156,5
2 7 254,6
3 11,5 439,2
4 16,5 627
6 26 717,2
8 36 705,2
10 47 714,2
𝐵 + 100
𝐷=𝐶 +𝐵
𝐴
0 + 100
𝐷 = 600 +0
340
= 1,8 %
GRAFIK CBR
800
700
600
500
400
DAYA DUKUNG TANAH
300
200
100
0
0 2.5 3 4 5.5 7 11.5 16.5 26 36 47
DOKUMENTASI