Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Tugas besar ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah
Evaluasi Pembelajaran yang diampu oleh Ibu Dr. Tuti Iriani, M.Si

Dibuat Oleh :
Nousseva Renna 5415164015

PRODI PENDIDIKAN VOKASIONAL KONSTRUKSI BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 26 Jakarta


Mata Pelajaran : Konstruksi Bangunan
Komp. Keahlian : Teknik Gambar Bangunan
Kelas/Semester : 11/2
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Materi Pokok : Macam-Macam Sambungan dan Hubungan Kayu
Alokasi Waktu : 1 x 15 menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, procedural, dan metakognitif dibidang konstruksi bangunan berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
3.9 Memahami Spesifikasi dan karakteristik kayu

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


Aspek Kognitif
1. Menunjukkan macam - macam sambungan kayu
2. Menunjukkan macam - macam hubungan kayu
Aspek Psikomotorik
1. Membuat laporan sederhana hasil diskusi mengenai macam-macam sambungan dan
hubungan kayu.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Diberikan gambar jenis-jenis sambungan kayu, peserta didik mampu menentukan nama
dari jenis sambungan kayu tersebut dengan 100% benar
2. Diberikan gambar jenis-jenis hubungan kayu, peserta didik mampu menentukan nama
dari jenis sambungan kayu tersebut dengan 100% benar

E. Materi Pembelajaran
Sifat fisik dan Mekanik Kayu
a. Sifat Fisik b. Sifat Mekanik
 Berat jenis kayu  Kuat tarik
 Higroskopis  Kuat tekan
 Warna kayu  Kuat geser
 Tekstur kayu  Kuat lentur
 Kembang susut kayu  Kuat belah
 Kepadatan kayu  Kekakuan
 Keawetan  Keuletan
 Arah serat  Kekerasan

Higrokopis adalah sifat kelembaban kayu yang akan berpengaruh pada kembang susut kayu.

Kuat tarik Kuat tekan Kuat geser Kuat belah


Jenis-jenis Kayu
Kayu Jati Kayu Merbau Kayu Kelapa Kayu Sonokeling

Kayu Meranti Kayu Bengkirai Kayu Ulin Kayu Albasi

Kayu Kamper Kayu Sungkai


Karakteristik Kayu
a. Kayu jati memiliki karakteristik kayu yang bertekstur paling indah, tahan terhadap cuaca
suhu jamur dan serangga. Kayu jati memiliki kelas kuat I, II
b. Kayu ulin merupakan jenis kayu yang sangat kuat dan tahan terhadap perubahan iklim.
Kayu ulin memiliki kelas kuat I.
c. Kayu merbau memiliki warna coklat kemerahan dan cukup tahan terhadap serangga.
Biasa dipilih sebagai alternatif utama selain kayu jati. Kayu merbau memiliki kelas kuat
I, II.
d. Kayu albasia merupakan kayu yang tidak terlalu keras dan mudah untuk difinishing,
memiliki pori-pori yang besar, dan dapat langsung dijadikan material pembuatan
produk, serta seratnya berwarna putih dan berurat coklat. Kayu albasia memiliki kelas
kuat III, IV.
e. Kayu meranti memiliki warna coklat kemerahan dan tanpa urat (Grain), biasa digunakan
untuk membuat kusen, furniture, dan panel. Kayu meranti dapat tumbuh hingga 70 meter
dengan diameter lebih dari 4 meter. Kayu meranti memiliki kelas kuat II, IV.
f. Kayu kamper memiliki wangi yang menyengat dan tidak disukai oleh rayap atau
serangga. Biasa gunakan sebagai peralatan furniture. Kayu kamper memiliki kelas kuat
I, II.
g. Kayu balsa memiliki warna putih dan tidak terlalu keras, seratnya lurus dan teksturnya
cukup halus. Kayu kamper memiliki kelas kuat I, II.
h. Kayu sonokeling memiliki serat kayu yang padat, agak keras dan cukup liat. Warna kayu
sonokeling adalah coklat kehitam-hitaman. Kayu sonokeling memiliki kelas kuat II.
i. Kayu bengkirai memiliki tingkat kegetasan yang tinggi, sehingga mudah muncul retak
rambut dipermukaannya dan sering dijumpai adanya pin hole (lubang jarum).Kayu
bengkirai memiliki kelas kuat I,II.
j. Kayu karet sering digunakan sebagai furnitur, berwarna putih kekuningan saat dipotong,
dan mulai kecoklatan saat mengering. Kayu karet memiliki kelas kuat I.
Persyaratan Kayu Mutu A
a. Harus kering udara (KA : 12% -18%).
b. Besar mata kayu tidak melebihi 1/6 lebar balok dan tidak boleh lebih dari 3,5 cm.
c. Tidak boleh mengandung wanflak lebih besar dari1/10 tinggi balok.
d. Kemiringan serat (tgα) tidak boleh lebih besar dari 1/10.
e. Retak dalam arah radial tidak boleh lebih dari ¼ tebal kayu dan retak menurut
lingkaran tahun tidak boleh melebihi 1/5 tebalkayu. (hr<¼ b; ht<1/5 b)
Persyaratan Kayu Mutu B
a. Kadar lengas kayu < 30%.
b. Besar mata kayu tidak melebihi¼ dari lebar balok dan juga tidak >5 cm
c. Balok tidak boleh mengandung wanvlak > 1/10 tinggi balok.
d. Miring arah serat tg αtidak boleh>1/7
e. Retak dalam arah radial tidak boleh>1/3 tebal kayu, dan retak-retak menurut lingkaran
tumbuh tidak boleh > tebal kayu.

Arah Penampang pada Kayu

Cacat-Cacat pada Kayu


Cacat kayu lapuk/busuk Cacat mata kayu Cacat kayu serat terpuntir

Cacat kayu serangga Cacat kayu retak


Macam-macam Sambungan Kayu
a. Sambungan Kayu Arah Memanjang.
Sambungan kayu arah memanjang ada dua macam yaitu:
1. Memanjang arah mendatar ( misalnya sambungan bibir lurus, sambungan bibir lurus
berkait, sambungan bibir miring, sambungan bibir miring berkait)
a. Sambungan bibir lurus c. Sambungan lurus miring
b. Sambungan bibir lurus berkait d. Sambungan bibir miring berkait

a b

c d
2. Memanjang arah tegak ( misalnya sambungan takikan lurus, sambungan mulut ikan,
sambungan takikan lurus rangkap, sambungan purus lurus).
a. Sambungan takikan lurus d. Sambungan purus lurus
b. Sambungan mulut ikan e. Sambungan memanjang kunci jepit
c. Sambungan takikan lurus rangkap f. Sambungan memanjang tegak lurus
a b c

d e f
b. Sambungan kayu arah melebar.
Sambungan kayu arah melebar ada dua macam yaitu:
1. Melebar arah horizontal (kebanyakan digunakan konstruksi lantai)
a. Sambungan lidah dan alur
b. Sambungan lidah lepas dan alur
c. Sambungan lidah miring

a b c
Sambungan Kayu Melebar Lidah dan Alur untuk konstruksi lantai dan dinding.

2. Melebar arah vertikal (yang sebagian besar digunakan pada konstruksi dinding)
a. Sambungan lidah besponing dan alur
b. Sambungan papan melebar arah tegak

a b

Macam-macam Hambungan Kayu


a. Hubungan takikan lurus,
b. Hubungan purus lubang terbuka dan lubang tertutup,
c. Hubungan takikan lurus ekor burung,
d. Hubungan purus dengan lubang dengan spatpen,
e. Hubungan purus dengan lubang dengan spatpen purus alur,
f. Hubungan purus dan lubang dengan gigi garis bagi,

a b c

d e f

F. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan saintifik
2. Model Pembelajaran : Contextual Teaching and Learning
3. Metode : Ceramah, diskusi, dan penugasan

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke :1
Alokasi Waktu : 1 x 180 Menit
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memasuki kelas dan menyiapkan siswa secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran
2. Siswa berdoa dan merespon salam sebelum belajar
5 menit
3. Guru mengabsen siswa dengan menyebutkan nama-
nama siswa
4. Siswa memberikan respon ketika diabsen
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, kompetensi
yang akan dicapai, serta rencana kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakan terkait sambungan dan
hubungan kayu
6. Siswa menerima informasi mengenai tujuan
pembelajaran, kompetensi yang akan dicapai, rencana
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
7. Guru memberikan informasi mengenai keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang
akan dilaksanakan
8. Siswa menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang
akan dilaksanakan
Kegiatan Inti Mengamati :
1. Guru menjelaskan materi ajar mengenai hubungan dan
sambungan kayu menggunakan laptop dan proyektor
2. Peserta didik memperhatikan penjelasan hubungan dan
sambungan kayu dari guru.
3. Guru mempresentasikan contoh produk dari hubungan
dan sambungan kayu.
4. Peserta didik memperhatikan guru mempresentasikan
contoh produk dari hubungan dan sambungan kayu
Menanya :
10 menit
1. Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
bertanya mengenai materi yang belum dimengerti
maupun pertanyaan lain yang berkaitan untuk
menambah wawasan
2. Peserta didik memanfaatkan kesempatan untuk bertanya
mengenai materi yang belum dipahami dan bertanya
untuk memperluas wawasan

Mengeksplorasi :
1. Guru membentuk siswa menjadi berkelompok yang
anggotanya 4 orang secara heterogen
2. Siswa membentuk kelompok yang anggotanya terdiri
dari 4 orang secara heterogen
3. Guru memberikan tugas kelompok untuk mencari 1
contoh penggunaan/fungsi dari hubungan dan
sambungan kayu di dalam kontsruksi kayu
4. Peserta didik secara berkelompok mengumpulkan
informasi mengenai penggunaan/fungsi dari hubungan
dan sambungan kayu di dalam konstruksi kayu

Mengasosiasi :
1. Guru meminta peserta didik mengolah informasi yang
telah dikumpulkan menjadi laporan sederhana hasil
diskusi bersama kelompok
2. Peserta didik membuat laporan sederhana hasil diskusi
tentang hubungan dan sambungan kayu.

Mengkomunikasikan :
1. Guru menanyakan hasil diskusi kelompok
2. Beberapa kelompok menjawab pertanyaan dari guru
Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan secara singkat
pembelajaran yang telah dibahas
5 menit
2. Guru mengucapkan salam
3. Siswa menjawab salam

H. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media : Laptop, LCD Proyektor, dan Contoh Sambungan Kayu
2. Alat : Spidol dan Papan Tulis
3. Bahan : PowerPoint
4. Sumber Belajar :
Supribadi. 1993. Ilmu Bangunan Gedung. Bandung : Armico. Hal, 91 s/d 129.
Sofwan, Mohmmad Nuriman.2010. Konstruksi Bangunan I.Jakarta. Hal, 109 s/d 115
Modul konstrruksi bangunan
I. Penilaian Pembelajaran, Remedial, dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian
a. Sikap : Observasi / Pengamatan
b. Pengetahuan : Diskusi dan Tanya Jawab
c. Keterampilan : Komunikasi

2. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Sikap

Bekerjasama Disiplin
No. Nama Siswa
SL SR KD JR SL SR KD JR
1
2
3
4
5

Keterangan :
Kriteria untuk Indikator Bekerjasama:
(1). Mendapat bagian dalam mencari informasi yang diperlukan
(2). Mendapat bagian dalam diskusi atau presentasi
(3). Mendapat bagian dalam menyusun laporan diskusi
(4). Mendapat bagian dalam menyelesaikan permasalahan kontekstual

Kriteria untuk Indikator Disiplin:


Menunjukan komitmen untuk
(1). Mencari informasi yang diperlukan
(2). Terlibat aktif dalam diskusi atau presentasi
(3). Terlibat aktif dalam menyusun laporan diskusi
(4). Terlibat aktif dalam menyelesaikan permasalahan kontekstual

Keterangan :
SL = Selalu jika 4 kriteria muncul
SR = Sering jika 3 kriteria muncul
Kd = Kadang-kadang jika 2 kriteria muncul
JR = Jarang jika 1 kriteria muncul
Jurnal
Kejadian/ Aspek Tindak
No. Waktu Nama Siswa +/-
Perilaku Sikap Lanjut
1.
2.
3.
4.

b. Penilaian Pengetahuan
Bentuk
No. Kompetensi Dasar Indikator Soal
Soal
KD 3.9 Memahami  Peserta didik dapat menentukan
1. Spesifikasi dan penggunaan/fungsi dari hubungan dan Tanya
sambungan kayu di dalam konstruksi kayu Jawab
karakteristik kayu

Pedoman Penskoran Tanya Jawab


No Aspek Pedoman Penskoran
Skor 4, apabila selalu bertanya
Kemampuan Skor 3, apabila sering bertanya
1.
Bertanya Skor 2, apabila kadang-kadang bertanya
Skor 1, apabila tidak pernah bertanya

Skor 4, apabila materi / jawaban benar, rasional, dan jelas


Skor 3, apabila materi / jawaban benar, rasional, dan tidak jelas
Kemampuan
Skor 2, apabila materi / jawaban benar, tidak rasional, dan tidak
2. menjawab /
jelas
Argumentasi
Skor 1, apabila materi / jawaban tidak benar, tidak rasional, dan
tidak jelas

Skor 4, apabila selalu memberi masukan/saran


Kemampuan
Skor 3, apabila sering memberi masukan/saran
3. memberi
Skor 2, apabila kadang-kadang memberi masukan/saran
Masukan
Skor 1, apabila tidak pernah memberi masukan/saran

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚/12
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
Tidak ada remedial
b. Pengayaan
Tidak ada pengayaan

Jakarta, 1 Januari 2018

Mengetahui
Kepala SMK Negeri 26 Jakarta Guru Mata Pelajaran

NIP. NIP

Anda mungkin juga menyukai