Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH

Judul Jobsheet : Uji Kompaksi


Dosen Pengampu : Dra. Daryati, M.T

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Muhammad Firhand Aldine Ma’ruf 1503619066


Nadya Zainul Umayah 1503619076
Nur Afifah 1503619078

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2021
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
PRAKTIK MEKANIKA TANAH
DOSEN PEMBIMBING SANDI DOSEN JUDUL JOB SHEET :

DRA.DARYATI,MT 0635 UJI KOMPAKSI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori
Pemadatan tanah merupakan suatu proses mekanis dimana udara dalam pori tanah
dikeluarkan. Proses tersebut dilakukan pada tanah yang digunakan sebagai bahan
timbunan deengan tujuan sebagai berikut ini :

a. Mempertinggi kekuatan tanah


b. Memperkecil pengaruh air pada tanah
c. Memperkecil compressibility dan daya rembes airnya
d. Kepadatan tanah itu mulai dari berat isi kering tanah (dry density)
dantergantung pada kadar air tanahnya (water content). Pada derajat
kepadatantinggi berarti :
e. Berat isi maksimum
f. Kadar air tanahnya (w) optimum)
g. Angka porinya (e) minimum
Standart proctor ini adalah suatu percobaan tanah disamping percobaan yang lain
yaitu Modified proctor test untuk memeriksa kadar air tanah dan sifat yang lain. Adapun
hasil percobaan (berupa grafik) umumnya dipakai untuk menentukan syarat-syarat yang
harus dipenuhi pada waktu pekerjaan pemadatan di lapangan.

1.2 Tujuan Praktikum


Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara kadar air dan nilai
kepadatan tanah. Dapat disebut juga proctor test dan dapat dilakukan secara standard maupun
modified.
BAB II
ALAT DAN BAHAN
2.1 Alat
1) Tabung standard proctor dan 7) Palu karet
collar dengan diameter 102 mm 8) Kuas
dan tinggi 11,5 cm 9) Bejana besar
2) Penumbuk (rammer) dengan 10) Cawan poselen beserta
diameter 50.88 mm dan berat penumbuk
sekitar 2,6 kg serta tinggi jatuh 11) Alat untuk menggulung tanah
30 cm 12) Paku diameter 3 mm
3) Cawan alumunium 13) Spatula
4) Timbangan digital dan manual 14) Gelas ukur
5) Oven pemanas 15) Sendok semen
6) Saringan nomor 4 16) Plastik

2.2 Bahan
Air Sulingan

2.3 Benda Uji


Tanah
BAB III
LANGKAH PENGUJIAN

A. Persiapan Benda Uji

1. Keringkan tanah sampai kering permukaan hingga gembur, kemudian tumbuk


menggunakan palu karet, tanah yang sudah gembur disaring dengan saringan no 4
dengan jumlah tanah 15 kg.
2. Sebelum benda diuji digunakan praktikum, terlebih dahulu diuji kadar air batas
plastissampel tanah tersebut.
3. Masukkan beberapa sampel tanah ke cawan porselen, campurkan dengan air lalu
adukdan tumbuk sampai merata (homogen).
4. Jika sudah homogen, ambil contoh tanah kurang lebih 8 gram.

5. Buat gulungan tanah diatas keramik sampai mencapai batangan dengan diameter 3
mm(sama dengan diameter paku).
6. Contoh tanah yang tepat pada diameter 3 mm sudah menunjukan retak – retak,
lalubuat 3 gulungan dengan cara yang sama.
7. Masukan ke cawan lalu timbang dan uji kadar airnya.

8. Keringkan didalam oven pemanas.

9. Timbang kembali setelah di oven pemanas, lalu hitung kadar air plastis ke 3 sampel
tersebut.
10. Setelah kadar batas air plastis tanah tersebut didapatkan benda uji dibagi menjadi 6
bagian.
11. Berat tiap bagian 2 kg, lalu dicampur air yang sudah ditentukan dan diaduk sampai
rata,penambahan air diatur sehingga didapat benda uji sebagai berikut.
12. Ada 3 contoh dicampur air dibawah kadar air optimum (20%); sampel A sebanyak
14%berat tanah (280 gram); sampel B sebanyak 16% berat tanah (320 gram); sampel
C sebanyak 18% berat tanah (360 gram).
13. Ada 3 contoh dicampur air diatas kadar air optimum (20%); sampel D sebanyak 22%
berat tanah (440 gram); sampel E sebanyak 24% berat tanah (480 gram); sampel E
sebanyak 26% berat tanah (520 gram), perbedaan kadar air benda uji masing – masing
1 – 3%.
14. Sampel tanah dicampur dengan air yang sudah ditentukan), diaduk sampai merata,
lalu masing – masing benda uji setelah dicampur dengan air masukkan kedalam
plastik dan disimpan selama 12 jam atau sampai tanah jenuh.

B. Percobaan dengan cara Standard Proctor

1. Lepaskan collar (tabung tambahan) dari proctor.

2. Timbang cetakan dan alasnya, berat cetakan dan alas (1.136 gr).

3. Cetakan leher dan keeping dijadikan satu dan ditempatkan pada alas yang kokoh.

4. Memasukan sampel tanah ke dalam tabung setinggi 1/3 tinggi tabung.

5. Ambil salah satu dari contoh tanah, diaduk dan dipadatkan dengan cara:

Pemadatan dilakukan dengan alat penumbuk standard 2,5 kg dengan tinggi jatuh
30,5cm (tiga putaran 25 tumbukan).
6. Memasukan sampel tanah kke dalam tabung setinggi 2/3 tinggi tabung.

7. Tanah dipadatkan dalam 3 putaran dengan 25 tumbukan.

8. Memasukan sampel tanah ke dalam tabung setinggi tabung atau minimal lebih tinggi
dari mold (lapisan ketiga).
9. Tanah dipadatkan dalam 3 putaran dengan 25 tumbukan

10. Potong kelebihan tanah dari bagian keliing leher dengan pisau (spatula) dan
lepaskan leher sambung.
11. Gunakan alat perata untuk meratakan kelebihan tanah sehingga betul-betul rata
dengan permukaan cetakan.
12. Bersihkan sisa-sisa pasir yang menempel.

13. Timbang cetakan yang berisi benda uji (5.893 gr)

14. Keluarkan benda uji tersebut dan ambil sebagian kecil untuk pemeriksaan kadar air.

15. Ulangi langkah tersebut pada 5 sampe tanah yang lain.


BAB IV
PERHITUNGAN
A. Tabel Perhitungan

Data Hasil Uji


Berat Tanah = 5000 gram
Berat tanah + 400 ml air = 5.130 gram
Berat tanah + 400 ml air setelah didiamkan = 5.180 gram
Cetakan mold + pasir setelah tumbuk = 8.700 gram

Tanah Lapisan 1 Lapisan 2 Lapisan 3


(gram) (gram) (gram)
Berat loyang 430 430 450
Berat Loyang + Tanah 2060 2050 2050
Berat tanah 1630 1620 1600

Jumlah Lapisan =3
Jumlah Tumbukan/Lapis = 56
Tanah basah + mold = 8700 gr
Mold = 4300gr
Volume Mold = 3179,25 cm3 (diameter 15cm, tinggi 18)
Berat Isi basah = 1,384 gr/cm3
B. Menghitung kadar air setelah compaction
Tanah yang sudah mengalami compaction dikeluarkan dari mold dengan bantuan
extruder. Diambil tanah bagian tengah dari layer atas, tengah dan bawah.

Nomor Cawan lapis atas lapis tengah lapis bawah

Berat Cawan (W1) 13,5 gr 12 gr 12,3 gr

Berat tanah basah + Cawan (W2) 99,2 gr 107,5 gr 105 gr

Berat tanah kering + Cawan (W3) 79,1 gr 86,2 gr 85,9 gr

Berat Tanah Basah (Wtb = W2 – W1) 85,7 gr 95,5gr 92,7 gr

Berat tanah kering (WS = W3 – W1) 65,6 gr 74,2 gr 73,6 gr

Berat Air (WW = Wtb - WS) 20,1 gr 21,3 gr 19,1 gr


𝑾𝑾
Kadar Air (Wn = × 100%) 30,6 % 28,7 % 25,9%
𝑾𝑺

(𝟑𝟎,𝟔+𝟐𝟖,𝟕+𝟐𝟓,𝟗 )%
Jadi, Kadar air ialah 𝑾 = 𝟑

W = 28,4 %

Menentukan Kerapatan Basah atau Berat Volume Tanah Kondisi Basah (γwet)
𝐖𝟐−𝐖𝟏
𝛄𝒘𝒆𝒕 = 𝑽

85,7
γ𝑤𝑒𝑡 𝑎𝑡𝑎𝑠 =
58,875
γ𝑤𝑒𝑡 𝑎𝑡𝑎𝑠 = 1,46 gr/cm3

95,5
γ𝑤𝑒𝑡 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ =
58,875
γ𝑤𝑒𝑡 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ = 1,62 gr/cm3

92,7
γ𝑤𝑒𝑡 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ =
58,875
γ𝑤𝑒𝑡 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ = 1,57 gr/cm3
Menentukan kerapatan kering (γd)
V kontener = 58,875 cm3 (diameter 5cm, tinggi 3cm)

𝑤𝑑𝑟𝑦 65,6
𝛾𝑑𝑟𝑦 𝑎𝑡𝑎𝑠 = = = 1,11 gr/cm3
𝑣 58,875

𝑤𝑑𝑟𝑦 74,2
𝛾𝑑𝑟𝑦 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ = = = 1,26 gr/cm3
𝑣 58,875

𝑤𝑑𝑟𝑦 73,6
𝛾𝑑𝑟𝑦 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ = = = 1,25 gr/cm3
𝑣 58,875

Menentukan Berat Volume Tanah Kondisi ZAV (γZAV)

𝒘 𝑮𝒔.𝛄 𝒘 𝛄
𝛄𝒁𝑨𝑽 = (𝟏+𝝎.𝑮𝒔) = (𝝎+ 𝟏/𝑮𝒔)

Keterangan:
γzav= Berat Volume tanah kondisi kering, zav

γw = Berat isi air ( 1gr/cm3)

𝜔 = kadar air
Gs = Specific gravity (2,64)

𝒘 𝑮𝒔.𝛄 𝒘 𝛄
𝛄𝒁𝑨𝑽 = (𝟏+𝝎.𝑮𝒔) = (𝝎+ 𝟏/𝑮𝒔)

2,64 × 1,11
γ𝑍𝐴𝑉1 = = 1,62
30,6
(1 + 100 . 2,64)

2,64 × 1,26
γ𝑍𝐴𝑉2 = = 1,89
28,7
(1 + 100 . 2,64)

2,64 × 1,25
γ𝑍𝐴𝑉2 = = 1,95
25,9
(1 + 100 . 2,64)
Tabel Hasil Pengujian Kepadatan Tanah Dengan Standard Proctor

No Kadar Air (𝝎) Berat Vol. Basah Berat Vol. Kering Berat Vol. Kering
(γwet) (γdry) ZAV (γZAV)

1 30,6 % 1,46 gr/cm3 1,11 gr/cm3 1,62 gr/cm3


2 28,7 % 1,62 gr/cm3 1,26 gr/cm3 1,89 gr/cm3
3 25,9 % 1,57 gr/cm3 1,25 gr/cm3 1,95 gr/cm3
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan ini dapat diketahui langkah-langkah untuk melakukan pengujian
pemadatan tanah ( proctor test ). Dari praktikum ini praktikan dapat memahami tentang uji
pemadatan ini, serta dapat mengaplikasikannya baik di dalam kegiatan laboratorium
maupun di lapangan.
Adapun hasil yang didapat dalam kegiatan praktikum ini adalah :

- Kadar air optimum (𝝎 optimum ) yang didapatkan dari uji kompaksi yang dilakukan
sebesar 28,4%
- Nilai kerapatan kering (γ dry ) yang didapatkan sebesar 1,11 gram /cm3; 1,26 gram
/cm3; 1,25 gram /cm3.
- Nilai berat volume kerapatan kering ZAV yang didapatkan sebesar 1,62 gram /cm3 ;
1,89 gram /cm3 ; 1,95 gram /cm3
BAB VI
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai