Anda di halaman 1dari 10

Proktor Modified

BAB VII
PROCTOR MODIFIED

AASHTO T-180
ASTM D-1557-09
7.1 Landasan Teori
Percobaan proctor dilaksanakan untuk menentukan hubungan antara kadar
air suatu tanah dengan berat keringnya. Dari hubungan itu, akan didapatkan
kadar air optimum( wopt) dan berat tanah kering maksimum ( 𝛾max ) yang
menghasilkan kepadatan maksimum dari tanah tersebut.
7.2 Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah :
1. Menentukan kadar air yang diperlukan untuk pemadatan tanah ( wopt ).
2. Menentukan berat volume basah tanah optimum ( 𝛾basah ).
3. Menentukan berat volume kering tanah optimum ( 𝛾dry ).
4. Menentukan prosentase pori / porosity.
7.3 Peralatan Yang Digunakan
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
1. Perangkat alat proctor lengkap dengan penumbuknya.
2. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
3. Timbangan dengan ketelitian 0,10 gram.
4. Jangka sorong.
5. Oven
6. Cawan alumunium dan gelas ukur
7. Saringan no. 4 (Ø 4,76 mm)
7.4 Prosedur Percobaan
Berikut prosedur uji Proctor Modified:
1. Mengeringkan tanah urug dari lapangan secukupnya sampai mencapai
kering udara. Dalam hal ini, tanah urug diambil dari Daerah Ngaliyan,
Semarang.
2. Membagi tanah tersebut menjadi 5 bagian masing – masing berat 4 kg,
sebelumnya tanah tersebut disaring dengan saringan no. 4 (Ø 4,76 mm)
Praktikum Mekanika Tanah / Kelompok IX 7-1
Proktor Modified

3. Berat bagian bawah dan berat landasan silinder ditimbang. Volume


silinder ditentukan dengan jalan mengukur tinggi dan diameter alat.
4. Berat penumbuk dicari dan tinggi jatuhnya diukur.
5. Ambil sampel secukupnya dan diaduk dengan air sebanyak yang telah
ditentukan sampai homogen. Campuran dibagi menjadi 5 bagian.
6. Tanah yang sudah homogen merata tiap bagian. Jadi ada 5 bagian tanah
dan tiap bagian ditumbuk 54 kali secara merata.
7. Cincin atas dilepas perlahan-lahan lalu diratakan, setelah itu ditimbang.
8. Kadar air diperiksa masing – masing 2 sampel ( tiap sampel diambil
bagian atas dan bawahnya ).
9. Percobaan diulang lagi untuk contoh tanah lainnya dengan cara yang
sama dan penambahan air yang berbeda.
10. Gs didapat dari percobaan soil test
11. Grafik digambar dengan w ( kadar air ) sebagai absis dan γ sebagai
ordinatnya.
12. Perhitungan w, γb, γk, n, e, ZAV.
13. Gambar di grafik dengan absis kadar air dan ordinatnya ( γb, γk, ZAV ).

Data percobaan : Proktor ( standard / modified )


Data alat :

Berat I : 1437,2 gr Tinggi I : 11,7 cm


Berat II : 2787,8 gr Tinggi II : 11,7 cm
Berat III : 2316,5 gr Tinggi III : 11,7 cm
Berat II + III : 5104,3 gr

ФI : 15,3 cm
Ф II : 15,3 cm
Ф III : 15,3 cm

Praktikum Mekanika Tanah / Kelompok IX 7-2


Proktor Modified

7.5 Hasil Percobaan


Tabel 7.1 Data Hasil Percobaan Modified
Berat Brt cwn Brt cwn
Volume Berat alat
No. No. Cawan +Tnh bsh +Tnh krng
Air + tanah
Percobaan Cawan (gr) (gr) (gr)
(cc) (gr)
(a) (b) (c)
I 500 ml 8298,2 1 4,0 43,4 38,5
II 600 ml 9109,1 2 4,2 51,3 42,5
III 700 ml 9107,4 3 4,1 43,8 35,9
IV 800 ml 9051,9 4 4,0 36,3 29,6
V 900 ml 8991,4 5 4,3 83,8 66,6

7.6 Analisa Hasil Percobaan


a. Perhitungan Pada Percobaan 1 dengan Volume air 500 cc :
1. Volume Alat = ¼.π.D2.t
= ¼.3,14.(15,3)2.11,7
= 2150,00 cm3
Berat Tanah basah = (B. Proktor + Tanah) – (B. Proktor II + III)
= 8298,2 – 5104,3
= 3193,9 gram
Berat tanah basah
Berat Volume Tanah Basah (𝛾b) = Volume Alat
3193,9
= 2150,00

= 1,49 gr/cm3

b−c
2. Kadar Air ( w ) = × 100%,
c−a

Dimana : a = Berat cawan (gram)


b = Berat cawan + tanah basah (gram)
c = Berat cawan + tanah kering (gram)
Contoh pada penambahan air 500 cc :
43,4−38,5
W= × 100% = 14,20 %
38,5−4,0

Praktikum Mekanika Tanah / Kelompok IX 7-3


Proktor Modified

3. Berat Jenis Tanah Kering ( 𝛾k )


𝛾
γk rata-rata 𝑏
= 1+𝑊
1,49
= 1+0,1420

= 1,30 gr/cm3
4. Kadar Pori / Porosity ( n )
γk
n = [1 − (Gs)] × 100%, dimana Gs tanah urug = 2,656 gr/cm3
1,30
= [1 − (2,656)] × 100%

= 51.05 %.
5. Angka Pori / Void Ratio ( e )
𝑛
e=
1−𝑛
0,5105
= 1−0,5105 = 1,0429

6. Zero Air Void ( ZAV )


Gs×γw
ZAV = 1+(Gs×𝑊), dimana: γw = 1 gr/cm3

Gs = 2,656 gr/cm3
2,656 ×1
ZAV = 1+(2,656 ×0,1420)

= 1,93

b. Perhitungan Pada Percobaan 2 dengan Volume air 600 cc :


1. Volume Alat = ¼.π.D2.t
= ¼.3,14.(15,3)2.11,7
= 2150,00 cm3
Berat Tanah basah = (B. Proktor + Tanah) – (B. Proktor II + III)
= 9109,1 – 5104,3
= 4004,8 gram
Berat tanah basah
Berat Volume Tanah Basah (𝛾b) = Volume Alat
4004,8
= 2150,00

= 1,86 gr/cm3

Praktikum Mekanika Tanah / Kelompok IX 7-4


Proktor Modified

b−c
2. Kadar Air ( w ) = c−a × 100%,

Dimana : a = Berat cawan (gram)


b = Berat cawan + tanah basah (gram)
c = Berat cawan + tanah kering (gram)
Contoh pada penambahan air 600 cc :
51,3−42,5
W= × 100% = 22,98 %
42,5−4,2

3. Berat Jenis Tanah Kering ( 𝛾k )


𝛾
γk rata-rata 𝑏
= 1+𝑊
1,86
= 1+0,2298

= 1,51 gr/cm3
4. Kadar Pori / Porosity ( n )
γk
n = [1 − (Gs)] × 100%, dimana Gs tanah urug = 2,656 gr/cm3
1,51
= [1 − ( )] × 100%
2,656

= 43,15 %.
5. Angka Pori / Void Ratio ( e )
𝑛
e = 1−𝑛
0,4315
= 1−0,4315 = 0,7590

6. Zero Air Void ( ZAV )


Gs×γw
ZAV = 1+(Gs×𝑊), dimana: γw = 1 gr/cm3

Gs = 2,656 gr/cm3
2,656 ×1
ZAV = 1+(2,656 ×0,2298)

= 1,65
c. Perhitungan Pada Percobaan 3 dengan Volume air 700 cc :
1. Volume Alat = ¼.π.D2.t
= ¼.3,14.(15,3)2.11,7
= 2150,00 cm3
Berat Tanah basah = (B. Proktor + Tanah) – (B. Proktor II + III)
= 9107,4 – 5104,3

Praktikum Mekanika Tanah / Kelompok IX 7-5


Proktor Modified

= 4003,10 gram
Berat tanah basah
Berat Volume Tanah Basah (𝛾b) = Volume Alat
4003,10
= 2150,00

= 1,86 gr/cm3
b−c
2. Kadar Air ( w ) = c−a × 100%,

Dimana : a = Berat cawan (gram)


b = Berat cawan + tanah basah (gram)
c = Berat cawan + tanah kering (gram)
Contoh pada penambahan air 100 cc :
43,8−35,9
W= × 100% = 24,84 %
35,9−4,1

3. Berat Jenis Tanah Kering ( 𝛾k )


𝛾
γk rata-rata 𝑏
= 1+𝑊
1,86
= 1+0,2484

= 1,49 gr/cm3
4. Kadar Pori / Porosity ( n )
γk
n = [1 − (Gs)] × 100%, dimana Gs tanah urug = 2,656 gr/cm3
1,49
= [1 − (2,656 )] × 100%

= 43,90 %.
5. Angka Pori / Void Ratio ( e )
𝑛
e = 1−𝑛
0,4390
= = 0,7825
1−0,4390

6. Zero Air Void ( ZAV )


Gs×γw
ZAV = 1+(Gs×𝑊), dimana: γw = 1 gr/cm3

Gs = 2,656 gr/cm3
2,656×1
ZAV = 1+(2,656×0,2484)

= 1,60

Praktikum Mekanika Tanah / Kelompok IX 7-6


Proktor Modified

d. Contoh Perhitungan Pada Percobaan 4 dengan Volume air 800 cc :


1. Volume Alat = ¼.π.D2.t
= ¼.3,14.(15,3)2.11,7
= 2150,00 cm3
Berat Tanah basah = (B. Proktor + Tanah) – (B. Proktor II + III)
= 9051,9 – 5104,3
= 3947,6 gram
Berat tanah basah
Berat Volume Tanah Basah (𝛾b) = Volume Alat
3947,6
= 2150,00

= 1,84 gr/cm3
b−c
2. Kadar Air ( w ) = c−a × 100%,

Dimana : a = Berat cawan (gram)


b = Berat cawan + tanah basah (gram)
c = Berat cawan + tanah kering (gram)
Contoh pada penambahan air 100 cc :
36,3−29,6
W= × 100% = 26,17 %
29,6−4,0

3. Berat Jenis Tanah Kering ( 𝛾k )


𝛾
γk rata-rata 𝑏
= 1+𝑊
1,84
= 1+0,2617

= 1,46 gr/cm3
4. Kadar Pori / Porosity ( n )
γk
n = [1 − ( )] × 100%, dimana Gs tanah urug = 2,656 gr/cm3
Gs
1,46
= [1 − ( )] × 100%
2,656

= 45,03 %.
5. Angka Pori / Void Ratio ( e )
𝑛
e = 1−𝑛
0,4503
= 1−0,4503 = 0,8192

Praktikum Mekanika Tanah / Kelompok IX 7-7


Proktor Modified

6. Zero Air Void ( ZAV )


Gs×γw
ZAV = 1+(Gs×𝑊), dimana: γw = 1 gr/cm3

Gs = 2,656 gr/cm3
2,656×1
ZAV = 1+(2,656×0,2617)

= 1,57

e. Contoh Perhitungan Pada Percobaan 5 dengan Volume air 900 cc :


1. Volume Alat = ¼.π.D2.t
= ¼.3,14.(15,3)2.11,7
= 2150,00 cm3
Berat Tanah basah = (B. Proktor + Tanah) – (B. Proktor II + III)
= 8991,4 – 5104,3
= 3887,10 gram
Berat tanah basah
Berat Volume Tanah Basah (𝛾b) =
Volume Alat
3887,10
= 2149,99

= 1,81 gr/cm3
b−c
2. Kadar Air ( w ) = c−a × 100%,

Dimana : a = Berat cawan (gram)


b = Berat cawan + tanah basah (gram)
c = Berat cawan + tanah kering (gram)
Contoh pada penambahan air 100 cc :
83,8−66,6
W= × 100% = 27,61 %
66,6−4,3

3. Berat Jenis Tanah Kering ( 𝛾k )


𝛾
γk rata-rata 𝑏
= 1+𝑊
1,81
= 1+0,2761

= 1,42 gr/cm3

Praktikum Mekanika Tanah / Kelompok IX 7-8


Proktor Modified

4. Kadar Pori / Porosity ( n )


γk
n = [1 − ( )] × 100%, dimana Gs tanah urug = 2,656 gr/cm3
Gs
1,42
= [1 − (2,656)] × 100%

= 46,54 %.
5. Angka Pori / Void Ratio ( e )
𝑛
e = 1−𝑛
0,4654
= 1−0,4654

= 0,8706
6. Zero Air Void ( ZAV )
Gs×γw
ZAV = 1+(Gs×𝑊), dimana: γw = 1 gr/cm3

Gs = 2,656 gr/cm3
2,656×1
ZAV = 1+(2,656×0,2761)

= 1,53

Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel hasil perhitungan :


Tabel 7.2 Hasil Perhitungan Proktor

γb γk
Percobaan W (%) N (%) E ZAV
(gr/cm3) (gr/cm3)
I 0,1420 14,20 1,49 1,30 0,5105 51,05 1,0429 1,93
II 0,2298 22,98 1,86 1,51 0,4315 43,15 0,7590 1,65
III 0,2484 24,84 1,86 1,49 0,4390 43,90 0,7825 1,60
IV 0,2617 26,17 1,84 1,46 0,4503 45,03 0,8192 1,57
V 0,2761 27,61 1,81 1,42 0,4654 46,54 0,8706 1,53

Praktikum Mekanika Tanah / Kelompok IX 7-9


Proktor Modified

100 % YD MAX 1,530

95% YD MAX 1,454


z0

Berat isi Kering (YD) Max .100 % = 1,530 gram/cm³


Berat isi Kering (YD) Max. 95 % = 1,454 gram/cm³
Kadar Air Optimum = 22,00 %

Gambar 7.1 Grafik Kepadatan Proktor

Gambar 7.2 Pengujian Proktor

Praktikum Mekanika Tanah / Kelompok IX 7-10

Anda mungkin juga menyukai