Anda di halaman 1dari 5

Prosedur Pengambilan Dan Pengujian Sampel Core Drill

A. Pendahuluan
Pengujian Core drill bertujuan untuk menentukan dan mengambil sampel perkerasan di
lapangan sehingga dapat diketahui tebal dan karakteristik campuran perkerasan. Pengujian ini
dilakukan beberapa titik STA yang telah ditentukan bersama. Pengambilan sampel core drill
menggunakan alat yang disebut Core Drill Machine.

Gambar 1. Alat Core Drill (Core Drill Machine)

B. Peralatan yang digunakan antara lain


1. Mesin core drill
2. Mobil Pick Up untuk mengankut mesin core drill
3. Tuas atau penjepit sampel core
4. Sigmat atau jangka sorong
5. Drum Air
6. Peralatan tulis

C. Prosedur pengujian core drill


1. Mesin core drill diletakkan pada sta yang akan dilakukan pengujian
2. Hubungkan selang air mesin core dengan selang air yang berada pada drum. Air
tersebut berfungsi sebagai pendingin dan juga agar mata bor tidak cepat aus serta
tidak mengalami kerusakan selama pengujian.
3. Hidupkan mesin core drill.
4. Setelah mesin core drill dihidupkan, mata bor diturunkan secara perlahan pada titik
yang telah ditentukan sampai kedalaman tertentu, jika telah mencapai kedalam
tertentu mesin dimatikan dan mata bor dinaikkan kembali.
5. Ungkit sampel aspal yang telah di core dengan tuas atau penjepit.
6. Tutup kembali lubang hasil pengeboran dengan bahan aspal yang telah dipersiapkan
sebelumnya.
7. Setelah sampel berhasil diangkat keatas, lalu diukur ketebalan dengan menggunakan
jangka sorong.
8. Hasil pengukuran tersebut dicatat untuk dihitung rata-rata.

(a) (b) (c)


Gambar 2. Prosedur Pengujian Core Drill
(a). Proses Core, (b). Proses Pengambilan sampel core, (c). Sampel core diukur dengan sigmat

D. Pengujian Sampel Core


1. Menghitung tebal rata-rata sampel.
Sampe di ukur ketebalan rata-rata dengan mengambil 3 titik bagian pada sampel tersebut
dengan menggunakan sigmat.
T1 = tebal 1
T2 = tebal 2
T3 = tebal 3
Ketebalan rata-rata = (T1+T2+T3)/3
Contoh Perhitungan :
Diketahui : T1 = 5,2 cm
T2 = 5,1 cm
T3 = 5,2 cm
Ditanya : Ketebalan Rata-rata = ?
Penyelesaian :
Ketebalan rata-rata = (T1 + T2 + T3 ) / 3
= (5,2 + 5,1 + 5,2 ) / 3
= 5.15 cm

2. Menghitung Kepadatan Lapangan


Dalam menghitung kepadatan lapangan, diperlukan data berat kering, berat dalam air dan
berat jenuh (SSD).
a. Penimbangan berat kering (satuan gram)
Penimbangan berat kering inti core adalah untuk mengetahui berat inti core pada saat
kondisi kering. Penimbangan dilakukan dengan menimbang sampe inti core kering
kedalam timbangan (satuan gram).

Gambar 3. Penimbangan berat kering inti core


b. Penimbangan berat dalam air (satuan gram)
Penimbangan berat dalam air inti core adalah untuk mengetahui berat inti core pada
saat kondisi dalam air. Penimbangan dilakukan dengan menimbang sampe inti core
didalam air dan dikaitkan dengan timbangan (satuan gram).

Gambar 3. Penimbangan berat kering inti core

c. Penimbangan berat jenuh (SSD)


Penimbangan berat jenuh (SSD) inti core adalah untuk mengetahui berat inti core
pada saat kondisi jenuh (kondisi setengah kering). Penimbangan ini dilakukan setelah
inti core di angkat dari dalam air dan keringkan dengan kondisi kering permukaan.

Gambar 4. Penimbangan Berat Jenuh (SSD)


Contoh Perhitungan :
Diketahui : Berat Kering = 920,4 gr
Berat dalam air = 529,3 gr
Berat Jenuh (SSD) = 921,7 gr
Kepadatan Lab = 2,304 gr/cc
Ditanya : Kepadatan = . . . gr/cc
Penyelesaian :
 Kepadatan Lapangan = Berat Kering / volume
 Volume = Berat dalam air – Berat jenuh (SSD)
 Kepadatan (%) = (Kepadatan Lap / Kepadatan Lab) x 100%

a. Volume = ( 529,3 – 921,7 ) gr


= 392,4 gr
b. Kepadatan Lap = 920,4 / 392,4
= 2,346 gr/cc
c. Kepadatan (%) = (2,346 / 2,304) x 100%
= 101,82 %

Rekapitulasi
Ketebalan Kepadatan Kepadatan Kepadatan
Berat Berat
Berat Volume
Sta T1 T2 T3 Rata2 dalam jenuh Lap Lab Test Spec
kering
air (SSD)
(cm) (cm) (cm) (cm) gr gr gr gr gr/cc gr/cc % %

AP A2 5,2 5,1 5,2 5,15 920,4 529,3 921,7 392,4 2,346 2,304 101,82 Min 98

Anda mungkin juga menyukai