= 7 m x 2200 m
= 15400 m2
= 15400 m2 x 0,15 m
= 2310 m3
Berikut ini adalah penjelasan tentang material dan peralatan yang digunakan serta
pelaksanaan pekerjaannya.
4.1.1 Material
Material yang digunakan dalam pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A dengan
komposisi campuran terdiri dari agregat pecah kasar 69,85% (batu pecah), agregat halus
lapis pondasi A 30,15%, berat isi agregat (lepas) 1,51 ton/m3dimana ukuran maksimum
agregat kelas A adalah 1-1,5”. Material ini didatangkan dari quarry di Indrapuri dengan jarak
±20 km ke lokasi proyek dengan menggunakan Dump Truck.
4.1.2 Peralatan
Pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A ini dikerjakan secara mekanis. Alat-alat yang
digunakan dalam pekerjaan ini berupa 1 unit motor grader, 1 unit water tanker truck, 1 unit
vibrator roller, 5 unit dump truck dengan kapasitas 4 m3. Tenaga yang digunakan dalam
pekerjaan ini adalah orang-orang yang terlibat selama pekerjaan ini berlangsung. Orang-
orang tersebut adalah pelaksana pekerjaan, mandor, pengawas dan sebagainya.
b. Penghamparan
Pekerjaan penghamparan material ini dikerjakan setelah penumpukan material, alat
yang digunakan untuk menghampar material adalah Motor Grader. Tumpukan material ini
kemudian diratakandengan memperhatikan patok-patok yang telah dipasang. Prinsip kerja
Motor Grader ini adalah menebarkan agregat dengan posisi blade menyerong, hal ini
dimaksudkan agar material tidak menumpuk ditengah blade tetapi tersebar secara merata ke
pinggir jalan.
Dari hasil penghamparan didapatkan ketebalan lapis pondasi agregat A di lapangan
pada saat gembur sebesar 18 cm kemudian nantinya dipadatkan menjadi 15 cm. Dokumentasi
pekerjaan penghamparan material base A dapat dilihat pada Lampiran
Tabel 4.1 Perbandingan Pelaksanaan Aktual Pekerjaan Lapis Pondasi Agregrat Kelas
A Dengan Spesifikasi
Pengujian Sandcone
Spesifikasi (Sesuai SNI 03-2828-
Pekerjaan Lapangan
1992)
Lokasi Pengujian kepadatan tidak boleh Lokasi yang diuji
pengujian dilakukan pada saat titik uji masing-masing berada
tergenang. pada daerah yang
kering dan sesuai
dengan SNI.
Pengujian kepadatan paling sedikit Sesuai SNI.
dua kali untuk setiap titik dengan
jarak 50 cm.
Pada saat pengujian dihindari Sesuai SNI.
adanya getaran.
Bahan Pasir Bahan Pasir yang digunakan pasir Lazimnya digunakan
standar sesuai ketentuan yang pasir Ottawa, sudah
berlaku; harus bersih, keras, kering sesuai dengan SNI.
dan bisa mengalir bebas, tidak
mengandung bahan pengikat
dengan gradasi 0,075 mm sampai 2
mm. Pengisian pasir ke dalam harus
dilakukan hati-hati agar pasir tidak
memadat setempat.
Pengujian Pengujian Kepadatan yang Sesuai SNI.
kepadatan dilakukan di atas benda uji yang
kasar, maka pengukuran nilai berat
isi pasir dalam corong harus
dilakukan di atas permukaan yang
akan di uji.
Tingkat Derajat kepadatan akhir lebih besar Derajat kepadatan yang
Kepadatan dari syarat derajat kepadatan yaitu didapat dari hasil
lebih besar dari 100% pengujian sebesar
100,37%
Memenuhi standar
pemadatan
4.2 Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A (Base Course)
Lapis pondasi agregat kelas A (base course) merupakan lapis perkerasan yang terletak
antara lapis pondasi bawah (subbase course) dan lapis permukaan (surface course). Material
yang digunakan dalam pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A (base course) terdiri dari batu
pecah, abu batu pecah, kerikil, serta pasir yang mutunya lebih baik dari pada mutu material
lapis pondasi agregat kelas B (subbase course).
Pada pekerjaan lapisan pondasi atas (LPA) ini material/agregat yang dipakai telah
ditentukan yaitu agregat kelas A dengan ketebalan 15 cm pada bagian badan jalan.
Luas pekerjaan LPA = Lebar jalan x panjang jalan
= 2 m x 775 m + 4 x 104
= 1.966 m2
= 1.966 m2 x 0,15 m
= 294.9 m3
Komposisi agregat atau bahan yang digunakan pada pekerjaan lapisan pondasi atas
(LPA) ini adalah :
• Batu pecah ( lolos saringan 37,5 mm3);
• Kerikil pecah (lolos saringan 9,5 mm3); dan
• Semen kapur (menurut stabilitas tanah).
Alat-alat yang digunakan dalam pekerjaan lapisan pondasi atas ini adalah :
1. Dump truck 8 unit
2. Motor grader 1 unit;
3. Water tanker 1 unit;
4. Vibrator roller 2 unit;
b. Penghamparan Material
Pengujian Sandcone
Spesifikasi (Sesuai SNI 03-2828-
Pekerjaan Lapangan
1992)
Lokasi Pengujian kepadatan tidak boleh Lokasi yang diuji
pengujian dilakukan pada saat titik uji masing-masing berada
tergenang. pada daerah yang
kering dan sesuai
dengan SNI.
Pengujian kepadatan paling sedikit Sesuai SNI.
dua kali untuk setiap titik dengan
jarak 50 cm.
Pada saat pengujian dihindari Sesuai SNI.
adanya getaran.
Bahan Pasir Bahan Pasir yang digunakan pasir Lazimnya digunakan
standar sesuai ketentuan yang pasir Ottawa, sudah
berlaku; harus bersih, keras, kering sesuai dengan SNI.
dan bisa mengalir bebas, tidak
mengandung bahan pengikat
dengan gradasi 0,075 mm sampai 2
mm. Pengisian pasir ke dalam harus
dilakukan hati-hati agar pasir tidak
memadat setempat.
Pengujian Pengujian Kepadatan yang Sesuai SNI.
kepadatan dilakukan di atas benda uji yang
kasar, maka pengukuran nilai berat
isi pasir dalam corong harus
dilakukan di atas permukaan yang
akan di uji.
Tingkat Derajat kepadatan akhir lebih besar Derajat kepadatan yang
Kepadatan atau sama dengan dari syarat derajat didapat dari hasil
kepadatan yaitu 90% (minimum). pengujian sebesar
94,884%
Memenuhi standar
pemadatan