Anda di halaman 1dari 6

PENGUJIAN KEPADATAN TANAH DI LAPANGAN DENGAN SAND CONE

Satu hal yang penting untuk diperhatikan dalam pekerjaan tanah adalah kepadatan
lapangan ( = berat isi kering). Karena walaupun nilai CBR telah memenuhi standar, namun
jika kepadatan lapisannya masih belum baik, maka deformasi akibat konsolidasi masih
dapat terjadi dan penyebaran beban ke lapis tanah di bawahnya akan menjadi kurang baik,
serta berpotensi terjadi konsentrasi tegangan pada bagian tertentu dalam lapisan tanah
tersebut yang dapat mengakibatkan kegagalan lapis tanah dasar pondasi secara
keseluruhan.

Code dan spesifikasi yang digunakan untuk pengujian kepadatan tanah dengan sand cone
adalah :
- SNI 03-2828-1992 (Metode Pengujian Kepadatan Lapangan dengan Alat Konus
Pasir).
- AASHTO T-191 (Density of Soil In-Place by the Sand Cone Method).
- ASTM D-1556 (Standard Test Method for Density and Unit Weight of Soil in Place by
the Sand Cone Method).

Peralatan yang digunakan dalam pengujian kepadatan tanah dengan metode sand cone ini
adalah sebagai berikut:
 botol transparan untuk tempat pasir dengan isi lebih kurang 4 liter
 takaran yang telah diketahui isinya (± 2.019 ml) dengan diameter lubang 16,51 cm
 corong kalibrasi pasir dengan diameter 16,51 cm dan pelat corong
 plat untuk dudukan corong pasir ukuran 30,48 cm x 30,48 cm dengan lubang
berdiameter 16,51 cm
 peralatan kecil : mistar perata dari baja, meteran 2 m, palu, sendok, kuas,pahat
 peralatan untuk menentukan kadar air
 timbangan dengan kapasitas minimum 10 kg dengan ketelitian sampai 1,0 gram
 timbangan, kapasitas minimum 500 gr dengan ketelitian sampai 0,1 gram

Alur langkah pengujian dan perhitungan, secara umum adalah sebagai berikut :

 penentuan volume/isi botol yang digunakan


 penentuan berat isi pasir yang digunakan
 penentuan berat isi tanah
Gambar alat uji sand cone

Penentuan Berat Isi Pasir yang Digunakan


Untuk menentukan berat isi pasir, isilah botol dengan pasir, lalu ditimbang beratnya dan
dihitung dengan rumus di bawah.
Cara pengisian botol dengan pasir harus dengan hati-hati :

 tutup kran, isi corong dengan pasir sampai penuh


 buka kran dan dijaga supaya pasir pada corong minimal setengah corong
 isi sampai botol penuh dan tutup kran kembali
 bersihkan kelebihan pasir di atas kran

W 3  W1
s 
V1

Dimana:

s = Berat isi pasir (gram/cm3)


W3 = Berat botol + corong + pasir (cm3)
W1 = Berat botol + corong (gram)
V1 = Volume isi botol (gram)

Untuk menentukan berat pasir dalam corong saja :


 isi pasir secukupnya pada botol
 tutup kran dan bersihkan sisa pasir di atas kran
 timbang botol + corong + pasir
 balikkan botol dan corong pada alas yang rata
 buka kran sampai pasir berhenti mengalir (memenuhi corong)
 tutup kran kembali, timbang kembali botol + corong + sisa pasir
 Hitung berat pasir dalam corong dengan rumus berikut:

Wc  W 4  W 5

Dimana:
Wc = Berat pasir dalam corong (gram)
W4 = Berat botol + corong + pasir secukupnya (gram)
W5 = Berat botol + corong + sisa pasir (gram)

Pengambilan tanah/lapis dasar pondasi yang diuji

Pelaksanaan pengambilan tanah/lapis dasar pondasi yang diuji adalah sebagai berikut :
 ratakan permukaan tanah atau lapis dasar pondasi yang diuji
 tempatkan plat untuk dudukan corong pasir ukuran 30,48 cm x 30,48 cm dengan
lubang berdiameter 16,51 cm pada permukaan tanah
 kokohkan kedudukan plat dudukan corong dengan pasak atau paku pada keempat
sisinya
 gali lubang dengan kedalaman 10 cm - 15 cm pada lubang plat corong
 pastikan seluruh partikel lepas hasil penggalian tidak ada yang tertinggal dalam
lubang
 masukkan semua tanah atau bahan lapis dasar pondasi yang digali dalam
wadah/kaleng tertutup yang sudah diketahui beratnya, lalu ditimbang
 Ambil contoh tanah atau material lapis dasar pondasi untuk dihitung kadar airnya

Pengukuran dengan pasir uji

Pelaksanaan pengukuran dengan pasir uji yang sudah diketahui parameternya pada lubang
yang telah disiapkan di titik uji seperti di atas, adalah sebagai berikut :
 isi botol dengan pasir (boleh sampai penuh atau secukupnya melebihi isi lubang dan
corong)
 timbang botol dengan corong dan pasir
 tempatkan pada plat dudukan corong dengan lubang tepat pada corong menghadap
ke bawah dan botol di atas
 buka kran dan biarkan pasir mengalir mengisi lubang dan corong sampai penuh
 setelah pasir berhenti mengalir, tutup kran dan timbang kembali botol + corong + sisa
pasir.

Permasalahan dalam pengujian Sand Cone

Permasalahan yang mungkin timbul dalam pengujian sand cone sehingga mengakibatkan
pengukuran kepadatan lapangan yang tidak akurat atau salah, disebabkan antara lain oleh :
 bahan pasir yang tidak bagus (tidak memenuhi syarat gradasi, kurang kering
sehingga sulit mengalir melalui corong, tercampur dengan material yang mempunyai
daya lekat [mis : lempung, lumpur, dsb])
 berat isi pasir yang digunakan untuk pengujian tidak terkalibrasi dengan baik (selalu
lakukan kalibrasi berat isi pasir setiap akan melakukan pengujian, hitung rata-rata
dari minimal 3 kali kalibrasi berat isi pasir)
 volume pasir dalam botol kurang untuk mengisi penuh lubang dan corong (gunakan
botol yang lebih besar jika volume botol kurang)
 adanya getaran yang mempengaruhi pemadatan pasir yang diisikan ke dalam lubang
uji
 lubang uji yang terlalu kecil ukurannya
 sample tanah atau material lapis dasar pondasi yang tidak dimasukkan dalam wadah
tertutup atau terkena suhu panas sehingga kehilangan kelembaban yang
mengakibatkan pemeriksaan kadar air tidak akurat
 permukaan tanah atau lapis dasar pondasi yang diuji tidak rata (jika perlu, pastikan
dengan mistar waterpass untuk kerataan permukaan)
 pengujian pada lebih dari 1 jenis lapisan (untuk menguji lapis yang sudah tertutup
lapis lainnya, pastikan bahwa lapis di atasnya sudah dikupas habis seluruhnya dan
permukaan uji merupakan permukaan lapisan yang diinginkan untuk diuji -- jangan
menggali pada perbatasan antar lapisan tanah atau perbatasan antar lapis material
dasar pondasi)
 ukuran lubang plat dudukan corong dan diameter corong tidak sama, sehingga ada
sisa pasir pada plat dudukan corong yang tidak terhitung pada waktu menghitung isi
corong (usahakan diameter lubang plat dudukan corong sama dengan diameter
corong)
 penggalian menghasilkan lubang yang lebih besar dari diameter lubang plat dudukan
corong sehingga ada celah di bawah plat dudukan yang tidak terisi pasir uji
Pada pelaksanaan uji sand cone di lokasi proyek ini telah dilakukan pengujian sebanyak 6
titik, dengan kedalaman lubang uji sebesar 12 cm. Pasir yang digunakan dalam pengujian ini
adalah jenis pasir kwarsa dengan nilai berat jenis pasir sebesar : s = 1.32 gr/cm3.
Sedangkan berat pasir kwarsa yang digunakan adalah : W s = 1198.02 gram.

Selanjutnya perhitungan uji sand cone ini diberikan pada tabel berikut:
Berat pasir + Berat tabung Berat tanah Berat isi Berat isi kering Derajad kepadatan
Berat pasir Berat isi pasir Isi lubang Kadar air
Titik uji tabung + cone + pasir sisa basah tanah lapangan lapangan
Ws (gr) s (gr/cm3) W1 (gr) W2 (gr) Ve (cm3) W3 (gr) m (gr/cm3) w (%) d (gr/cm3) D (%)
(1) (2) (3) (4) (5) = ((3)-(1)-(4))/(2) (6) (7) = (6) / (5) (8) (9) = ((7)/100+w) x 100 (10) = (9) / 1.66
1 1198.02 1.32 2975.50 249.40 1157.64 1749.50 1.51 24.50 1.21 73%
2 1198.02 1.32 3300.00 805.10 982.48 1128.70 1.15 24.50 0.92 56%
3 1198.02 1.32 3100.00 742.30 878.55 1247.40 1.42 24.50 1.14 69%
4 1198.02 1.32 3025.50 710.60 846.12 1189.30 1.41 24.50 1.13 68%
5 1198.02 1.32 2995.50 357.30 1091.05 1598.20 1.46 24.50 1.18 71%
6 1198.02 1.32 3010.00 645.20 883.92 1316.20 1.49 24.50 1.20 72%

Anda mungkin juga menyukai