Anda di halaman 1dari 13

SNI 03-2828-1992

modul

METODE PENGUJIAN
KEPADATAN LAPANGAN DENGAN
ALAT KONUS PASIR
(Sand Cone)

BALAI BAHAN DAN PERKERASAN JALAN


2009

D E P A R T E M E N

P E K E R J A A N

B A D A N

P E N E L IT IA N

P U S A T

L IT B A N G

D A N

J A L A N

U M U M

P E N G E M B A N G A N

D A N

J E M B A T A N

SNI 03-2828-1992

Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab i

Deskripsi

1.1 Maksud dan Tujuan


1.2 Ruang Lingkup
1.3 Pengertian
Bab II

Persyaratan Pengujian

Bab III

Ketentuan Ketentuan

3.1 Benda Uji


3.2 Peralatan
3.3 Perhitungan
Bab IV

Cara Uji

Bab V

Laporan Ujian

Lampiran :
Lampiran A
Lampiran B

Daftar Istilah`
Lain Lain

SNI 03-2828-1992

METODE PENGUJIAN KEPADATAN LAPANGAN DENGAN


ALAT KONUS PASIR
BAB I
DESKRIPSI
1.1. Maksud dan Tujuan
1.1.1. Maksud
Metode ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pelaksanaan pengujian
kepadatan di lapangan dari suatu lapisan tanah.
1.1.2. Tujuan
Tujuan metode ini adalah memperoleh angka kepadatan lapangan (d).
1.2. Ruang Lingkup
Metode pengujian ini meliputi persyaratan, ketentuan-ketentuan pengujian tanah yang
mempunyai partikel berbutir tidak lebih dari 5 cm.
1.3. Pengertian
Yang dimaksud dengan :
1) Kepadatan adalah berai isi kering tanah;
2) Derajat kepadatan lapangan adalah perbandingan berat isi kering tanah di
lapangan dengan berat isi kering tanah di laboratorium yang dinyatakan dalam
persen;
3) Pengujian kepadatan dengan alat konus pasir adalah untuk mengukur kepadatan
dari suatu benda uji yang diambil dari lapisan tanah dengan cara menggali dan
mengisi kembali dengan pasir tertentu yang sudah diketahui berat isinya;
4) Berat tanah adalah berat, dalam keadaan tanah masih mengandung air;
5) Berat isi tanah adalah berat isi, dalam keadaan tanah masih mengandung air;
6) Berat isi kering tanah adalah berat isi dalam keadaan tanah tidak mengandung air.

SNI 03-2828-1992
BAB II
PERSYARATAN PENGUJIAN

Ikhwal yang dipersyaratkan, sebagai berikut :


1) lokasi titik uji;
(1) pengujian kepadatan tidak boleh dilakukan pada saat titik uji tergenang;
(2) pengujian kepadatan dilakukan paling sedikit dua kali untuk setiap titik dengan jarak
50 cm;
(3) pada saat pengujian, dihindari adanya getaran;
(4) hasil pengukuran yang berupa nilai kepadatan dihitung rata-rata dengan dua angka
dibelakang koma;
2) pengukuran kadar air tanah dapat menggunakan oven sesuai AASHTO T 217-67, atau
digoreng;
3) Pengukuran berat isi pasir dapat menggunakan botol atau takaran dan alat penyipat;
4) Bahan pasir yang digunakan adalah pasir standar sesuai ketentuan yang berlaku; harus
bersih, keras, kering dan bisa mengalir bebas, tidak mengandung bahan pengikat
dengan gradasi 0,075 mm sampai 2 mm;
5) Pengisian pasir ke dalam lubang harus dilakukan hati-hati agar pasir tidak memadat
setempat;
6) Setiap penggantian jenis pasir yang baru, terlebih dahulu ditentukan berat jenisnya;
7) Untuk pengujian kepadatan yang dilakukan di atas benda uji yang kasar, maka
pengukuran nilai berat isi pasir dalam corong harus dilakukan di atas permukaan yang
akan diuji.
(W8 W9)
Berat isi tanah = s =

gram/cm3 .(9)
Ve

Berat isi kering tanah di lapangan :


s
d lap =
x 100 % gram/cm3 . (10)
100 + Wc
W6
W7
W8
W9
W10
Wc

= berat botol + corong + pasir (secukupnya)


= berat botol + corong + sisa pasir
= berat tanah + kaleng
= berat kaleng
= berat pasir dalam lubang
= kadar air

SNI 03-2828-1992
BAB III
KETENTUAN KETENTUAN

3.1. Benda Uji


Lapisan tanah atau lapis pondasi bawah berupa sirtu dan batu pecah yang akan diuji
yang mengandung butir berukuran tidal lebih dari 5 cm, harus dipersiapkan terlebih
dahulu dengan membuat lubang berdiameter 16,51 cm, kedalaman 10 cm sampai 15
cm.
3.2. Peralatan
Peralatan yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
1) botol transparan untuk tempat pasir dengan isi lebih kurang 4 liter (lihat gambar 1).
2) Takaran yang telah diketahui isinya ( 2019 ml) dengan diameter lubang 16,51 cm.
3) Corong kalibrasi pasir dengan 16,51 cm, dan pelat corong.
4) Pelat untuk dudukan corong pasir ukuran 30,48 cm x 30,48 cm dengan lubang
berdiameter 16,51 cm.
5) Peralatan kecil yaitu : mister perata dari baja, meteran 2 m, palu, sendik,
kwas,pahat.
6) Peralatan untuk menentukan kadar air.
7) Satu buah timbangan dengan kapasitas minimum 10 kg dengan ketelitian sampai
1,0 gram.
8) Satu buah timbangan, kapasitas minimum 500 gr dengan ketelitian sampai 0,1 gram.
3.3. Perhitungan
Rumus-rumus yang digunakan, sebagai berikut dibawah ini :
3.3.1. Berat isi pasir menggunakan botol alat :
Isi botol = berat air = (W2 W1) cm3 (1)
Berat isi pasir s =

(W3 W1)
gram (2)
(W2 W1)

W1
W2
W3

= berat botol + corong


= berat botol + corong + air
= berat botol + corong + pasir

3.3.2. Berat isi pasir menggunakan takaran


Berat pasir dalam corong :
(W4 W5) gram ... (3)
Berat pasir dalam takaran + corong :
(W11 W12)
Berat pasir dalam takaran :
W13 = W11 W12 (W4 W5) .(4)

SNI 03-2828-1992
Berat isi pasir :
W13
p =
. (5)
Vk
W4
= berat botol + corong + pasir (secukupnya)
W5
= berat botol + corong + sisa pasir
W11
= berat botol + corong + pasir (secukupnya)
W12
= berat botol + corong + sisa pasir
Vk
= isi takaran
3.3.3. Kepadatan Tanah
Berat pasir dalam lubang :
(W6 W7) (W4 W5) = W10 gram (6)
W10
Isi lubang = Ve =

cm3 .... (7)

Berat tanah = W8 W9 gram .... (8)

BAB IV
CARA UJI
6

SNI 03-2828-1992

4.1. Menentukan Berat Isi Pasir Dengan Botol Alat


1) menentukan isi botol pasir :
(1) timbang alat (botol + corong) = (W1 gram);
(2) letakan alat dengan botol dibawah, buka kran, isi botol dengan air jernih
sampai penuh di atas kran; tutup kran dan bersihkan kelebihan air;
(3) timbang alat yang terisi air = (W2 gram); berat air = isi botol pasir;
(4) hitung isi botol dengan rumus no.1;
(5) lakukan langkah (2), (3) dan (4) tiga kali dan ambil harga rata-rata dari ketiga
hasil; perbedaan masing-masing pengukuran tidak boleh lebih dari 3 cm3.
2) menentukan berat isi pasir :
(1) letakan alat dengan botol dibawah pada dasar yang rata, tutup kran dan isi
corong besar pelan-pelan dengan pasir;
(2) buka kran, isi botol sampai penuh dan jaga agar selama pengisian corong
selalu terisi paling sedikit setengahnya;
(3) tutup kran, bersihkan kelebihan pasir di atas kran dan timbang = (W 3 gram);
berat pasir = (W3 W1);
(4) hitung berat isi pasir dengan rumus no.2.
PENGISIAN PASIR DALAM BOTOL ALAT (M1)
1)

Letakkan botol alat yang masih kosong di atas permukaan yang datar, tutup katup dan
isi corong dengan pasir.

2)

Buka katup dan jaga corong berisi setengahnya selama pengisian pasir. Bila pasir
berhenti mengalir ke dalam botol, tutup katup dengan kuat dan kosongkan kelebihan
pasir dalam corong (Catatan 4).
Catatan 4: Selama pengisian pasir ke dalam botol, getaran dapat menyebabkan
penambahan berat isi pasir yang diukur dan mengurangi ketelitian. Upayakan interval
waktu antara penentuan berat isi pasir dan penggunaannya di lapangan yang dapat
menghasilkan perubahan berat isi, disebabkan adanya perubahan kadar air atau
pemadatan pasir.

3)

Tentukan dan catat berat botol alat terisi pasir (m1).

4.2. Menentukan Berat Isi Pasir dengan Takaran


1) menentukan berat pasir dalam corong :
(1) isi botol pelan-pelan dengan pasir secukupnya dan timbang (W4 gram);
(2) letakan alat dengan corong di bawah, pada plat corong, pada dasar yang rata
atau dikehendaki dan bersih;
(3) buka kran pelan-pelan sampai pasir berhenti mengalir;
(4) tutuplah kran, dan timbang alat berisi sisa pasir (W5 gram);
(5) hitung berat pasir dalam corong dengan rumus 3.
PENENTUAN BERAT PASIR DALAM CORONG DAN PELAT DASAR (KOREKSI KONUS)
1)

Letakkan pelat dasar pada permukaan dasar yang bersih, datar dan rata. Balikan botol
konus pasir terisi pasir dan dudukkan mulut corong di atas lubang pelat dasar.
7

SNI 03-2828-1992
2)

Buka katup corong, biarkan pasir mengalir sampai pasir berhenti mengalir (Catatan 5)

3)

Tutup katup corong dengan kuat, angkat dan pindahkan alat untuk penentuan berat alat
dengan sisa pasir dalam botol (m2).

4)

Berat pasir yang mengisi konus dan pelat dasar dihitung dengan perbedaan antara berat
awal, m1 (langkah pada Butir 5.1.3)), dan berat akhir, m2 (langkah pada Butir 5.2.3)).
Catat beratnya sebagai koreksi konus (CC)
(CC = m1 m2)
Catatan 5: Setiap wadah/ kantong pasir mempunyai koreksi konus dan faktor kalibrasi
pasir yang unik. Setiap satu set konus pasir dan pelat dasar juga dapat memiliki koreksi
konus dan berat isi yang unik. Jika lebih dari satu alat konus pasir yang dapat
digunakan, konus pasir dan pelat dasar harus ditandai dan masing-masing dicatat faktor
koreksi atau berat isinya.
2) menentukan berat isi pasir :
(1) ambil takaran yang sudah diketahui isinya (Vk)cm3;
(2) letakan takaran di atas dasar yang rata dan stabil, tempatkan plat corong di atas
takaran sehingga lubang plat corong di atas lubang takaran;
(3) isi botol alat pelan-pelan dengan pasir secukupnya untuk mengisi takaran
kemudian timbang (W11 gram);
(4) letakan alat pelan-pelan diatas pelat corong dengan corong dibawah;
(5) buka kran dan isi takaran sampai pasir berhenti mengalir;
(6) tutup kran, kemudian timbang botol alat dan sisa pasir (W12 gram);
(7) hitung berat pasir dalam takaran dengan rumus no.4;
(8) hitung isi pasir dengan rumus no.5.

PENENTUAN BERAT ISI PASIR (DB) YANG AKAN DIGUNAKAN DI LAPANGAN


1)

Ganti jumlah pasir yang terpakai dalam corong sesuai dengan Butir 5.1, tutup katup
corong, dan tentukan berat botol alat berikut pasir (m3).

2)

Letakkan posisi kontainer atau takaran kalibrasi di atas permukaan yang bersih, rata dan
datar. Letakkan pelat dasar di atas takaran kalibrasi (Catatan 4). Balikkan botol alat dan
dudukkan mulut corong pada lubang pelat dasar.

3)

Buka katup corong dan jaga sampai pasir berhenti mengalir (Catatan 5)

4)

Tutup katup corong dengan kuat, pindahkan botol alat dan tentukan berat botol dan sisa
pasir (m4).

5)

Hitung berat pasir yang mengisi kontainer, corong dan pelat dasar. Nyatakan beratnya
(langkah pada Butir 4)), dari berat awal (langkah pada Butir 1)).

6)

Tentukan berat pasir dalam kontainer saja, dengan menghitung berat koreksi konus
(langkah pada Butir 4)) dari berat total pasir dalam kontainer, corong dan pelat dasar.

7)

Tentukan berat isi pasir yang dikalibrasi (faktor kalibrasi pasir). Bagi berat pasir dalam
kontainer (langkah pada Butir 6)), dengan volume kontainer yang ditentukan sesuai
dengan SNI 03-4804-1997, dengan rumus:
D B (m 3 m 4 C C )/VC

8)

Catat faktor ini untuk acuan pengujian mendatang (Catatan 5).

SNI 03-2828-1992

4.3. Menentukan Kepadatan Tanah


1) isi botol dengan pasir secukupnya.
2) ratakan permukaan tanah yang akan diuji, letakan pelat corong pada permukaan
yang telah rata tersebut dan kokohkan dengan paku di keempat sisinya.
3) gali lubang sedalam minimal 10 cm atau tidak melampaui tebal satu hamparan
padat.
4) masukan semua tanah hasil galian ke dalam kaleng yang tertutup; timbang kaleng
dan tanah (W8 gram), berat kaleng harus sudah diketahui (W9 gram).
5) timbang alat dengan pasir di dalamnya (W6 gram).
6) letakan alat diatas plat corong dengan corong besar menghadap ke bawah, buka
kran pelan-pelan sehingga pasir masuk ke dalam lubang; setelah pasir berhenti
mengalir tutup kran kembali dan timbanglah alat dengan sisa pasir (W7 gram).
7) ambil tanah sedikit dari kaleng untuk menentukan kadar air (Wc %).
8) hitung berat pasir dalam lubang (W10 gram) dengan rumus no.6.
9) hitung isi lubang (Ve cm3) dengan rumus no.7.
10) hitung berat tanah dengan rumus no.8.
11) hitung berat isi tanah (gram/cm3) dengan rumus no.9.
12) hitung berat isi kering tanah (d lap) dengan rumus no.10.
Tentukan berat isi tanah di tempat sebagai berikut:
1)
2)
3)

4)
5)
6)

7)
8)

Isi botol alat dengan pasir sesuai dengan Butir 5.1. Catat berat total (m5).
Siapkan permukaan pada lokasi yang akan diuji sehingga pada posisi datar.
Dudukkan pelat dasar di atas permukaan yang sudah disiapkan.
Gali lubang di bawah lubang pelat dasar dengan hati-hati, untuk mencegah gangguan
terhadap tanah yang akan diambil. Tanah yang berbutir perlu penggalian yang ekstra
hati-hati.
Masukkan tanah yang lepas-lepas ke dalam sebuah wadah, agar tidak hilang.
Selama penggalian perlu hati-hati untuk menghindari kehilangan kadar air tanah yang
sedang diambil.
Letakkan botol alat di atas pelat dasar, buka katup corong.
Setelah pasir berhenti mengalir, tutup katup corong (Lihat Catatan 4).
Timbang botol alat termasuk sisa pasir (m6) dan catat.
Timbang tanah basah yang telah diambil dari lubang uji. (Lihat Catatan 6).
Catatan 6: Bila ditemukan diameter partikel berbutir lebih besar dari 50 mm, harus
dikoreksi sesuai dengan SNI 03-1976-1990.
Campurkan bahan dengan sempurna, sisihkan dan timbang contoh uji untuk penentuan
kadar air tanah.
Keringkan dan timbang contoh tanah untuk menentukan kadar air tanah, sesuai dengan
SNI 03-1965-1990, atau cara uji cepat sesuai dengan SNI 03-1965.1-2000, ASTM D
4959 atau ASTM D 4643.
Hasil yang diperoleh menggunakan uji cepat harus dikoreksi terhadap nilai yang diuji
dengan SNI 03-1965-1990.
Hitung kadar air tanah sampai 0,1 persen terdekat.

SNI 03-2828-1992
9)

Volume lubang uji minimum dalam penentuan kepadatan tanah di tempat diberikan
dalam Tabel 1.
Tabel tersebut menunjukkan berat minimum untuk contoh uji kadar air, sesuai dengan
ukuran butir maksimum dalam campuran tanah.
Tabel 1

Volume lubang uji minimum dan berat contoh untuk kadar air
berdasarkan ukuran butir maksimum

Ukuran butir maksimum


mm
4,75
12,5
25,0
50,0

Alternatif
No. 4

1
2

Volume
lubang uji
minimum
cm3
710
1415
2125
2830

Perkiraan kedalaman
lubang uji diameter
150 mm
(mm)
100
250
500
1.000

BAB V
LAPORAN UJI

10

Berat contoh uji


minimum untuk
kadar air tanah, g
40
80
120
240

SNI 03-2828-1992

Laporan pengujian dicatat dalam formulir yang tersedia dengan mencantumkan ikhwal
sebagai berikut :
1) identitas contoh :
(1) nomor contoh.
(2) nama contoh.
(3) jumlah contoh.
(4) nama pekerjaan.
(5) tanggal pengujian.
2) laboratorium yang melakukan pengujian :
(1) nama teknisi penguji.
(2) nama penanggung jawab pengujian.
(3) tanggal pengujian.
3) hasil pengujian
4) kelainan dan kegagalan selama pengujian.
5) Rekomendasi dan saran-saran.

LAMPIRAN A
DAFTAR ISTILAH

11

SNI 03-2828-1992
Alat pengukur kadar air
Tanah yang bekerja cepat

: speedy moisture content

Gambar 1 Alat konus pasir

LAMPIRAN B
LAIN-LAIN
Contoh isian formulir.

12

SNI 03-2828-1992
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PU
PUSAT LITBANG JALAN
LABORATORIUM TEKNIK JALAN
Lampiran surat/Laporan no
Nomor Contoh
Pekerjaan

:
:
:

Tanggal
Dikerjakan
Dihitung
Digambar
Diperiksa

:
:
:
:
:

PENGUJIAN KEPADATAN LAPANGAN DENGAN KONUS PASIR


No.
I
1
2
3
4
5
II
1
2
3
1
2
3
4

Uraian
Berat Isi Pasir Dengan Botol Alat :
Berat botol + corong
Berat botol + corong + air
Isi botol + corong kecil
Berat botol + corong + pasir
Berat isi pasir
Berat Isi Pasir Dengan Takaran
A. Berat Pasir Dalam Corong
Berat botol + corong + pasir
Berat botol + corong + sisa pasir
Berat pasir dalam corong
B. Berat Pasir Dalam Takaran
Isi Takaran
Berat botol + corong + pasir
Berat botol + corong + sisa pasir
Berat pasir dalam takaran
C. Berat Isi Pasir

Rumus
W1
W2
W2 - W1
W3
p = (W3 W1) (W2 W1)

Nomor Pengujian
1
2
2260
5817.7
3557.7
7810
1,56

2260
5817.7
3557.7
7810
1,56

W4
W5
W4 - W5

7520
4375
3145

7520
4375
3145

VK
W11
W12
W13 = W11 W12 (W4 W5)
p = W13/Vk

2016
7400
1120
3135

2016
7400
1120
3135

2025
145
1880
7250
1890
2215
1419,9
1,32
1,15

2025
145
1900
7250
2200
1880
1205,1
1,5
1.37

III
Kepadatan Tanah
1
Berat tanah + wadah
W8
2
Berat wadah
W9
3
Berat tanah
W8 - W9
4
Berat + botol + corong + pasir
W6
5
Berat botol + corong + sisa pasir
W7
6
Berat pasir dalam tabung
W10 = (W6- W7) (W4 W5)
7
Isi lubang
Ve = W10/p
8
Berat isi tanah
s = (W8 W9)/Ve
9
Berat isi kering tanah
d lap = s/(1 + Wc)
Keterangan :
Corong dimaksudkan corong besar dan kecil
Hasil perhitungan :
- Kadar air, Wc : 15 %.
- Kepadatan lapangan ( d lap) = 1,15 gram/cm3 .

13

Anda mungkin juga menyukai