Anda di halaman 1dari 12

2.10.

PEMERIKSAAN KEPADATAN TANAH DENGAN KERUCUT

PASIR (SAND CONE)

2.10.1. Pendahuluan

Sand cone test adalah pemeriksaan kepadatan tanah di lapangan dengan


menggunakan pasir ottawa sebagai parameter kepadatan tanah yang mempunyai
sifat kering, bersih, keras, tidak memiliki bahan pengikat sehingga dapat mengalir
bebas. Pasir ottawa yang digunakan adalah lolos saringan no.10 dan tertahan di
saringan no.200. Metode ini hanya terbatas untuk lapisan atas tanah yaitu antara
10 – 15 cm. Sand cone adalah metode untuk pemeriksaan kepadatan tanah di
lapangan pada lapisan tanah atau lapisan perkerasan yang telah dipadatkan.
Percobaan ini biasanya dilakukan untuk mengevaluasi hasil pekerjaan pemadatan
di lapangan yang dinyatakan dalam derajat pemadatan (degree of compaction),
yaitu perbandingan antara berat isi kering tanah (γd) lapangan dengan berat isi
kering tanah (γd) laboratorium, yaitu hasil percobaan pemadatan di laboratorium
dalam persentase lapangan. Pemadatan dapat dikatakan sebagai proses
pengeluaran udara dari pori-pori tanah dengan salah satu cara mekanis. Cara
mekanis yang digunakan di lapangan biasanya dengan menggilas, sedangkan di
laboratorim dengan cara menumbuk atau memukul. Daya pemadatan ini
bergantung pada kadar air, meskipun digunakan energi yang sama, nilai kepadatan
yang diperoleh akan berbeda-beda. Pada kadar air yang cukup rendah tanah sukar
dipadatkan, sedangkan pada kadar air yang cukup tinggi nilai kepadatannya akan
menurun, sampai suatu kadar air tinggi sekali sehingga air tidak dapat dikeluarkan
dengan pemadatan. 

Kerucut pasir (sand cone) terdiri dari sebuah botol plastik atau kaca dengan
sebuah kerucut logam dipasang di atasnya. Botol kaca dan kerucut ini diisi dengan
pasir ottawa kering yang bergradasi buruk dan berat isinya sudah diketahui.
Apabila menggunakan pasir lain, cari terlebih dahulu berat isi pasir tersebut. Di
lapangan, sebuah lubang kecil digali pada permukaan tanah yang telah
dipadatkan. Apabila berat tanah yang telah digali dari lubang tersebut dapat
ditentukan (Wwet) dan kadar air dari tanah galian itu juga diketahui, maka berat
kering dari tanah (Wdry) dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut:

KELOMPOK 13
W wet
Wdry =
1+ ω

Ws - W d
ω (%) = W x 100
d

Keterangan :
Wdry = Berat kering dari tanah (gram)
Wwet = Berat tanah galian / basah (gram)
ω = kadar air (%)
Ww = Berat air (gram)
Ws = Berat tanah basah (gram)
Wd = Berat Tanah Kering (gram)

Setelah lubang tersebut digali dan tanah galian ditimbang seluruhnya, kemudian
kerucut dengan botol berisi pasir diletakkan di atas lubang tersebut.
Pasir dibiarkan mengalir keluar dari botol mengisi seluruh lubang dan kerucut.
Sesudah itu, berat dari botol, kerucut, dan sisa pasir dalam botol ditimbang.
Volume dari tanah yang digali dapat ditentukan dengan persamaan sebagai
berikut:
W ch - W c
V=
γ pasir

Keterangan :
V = Volume tanah galian (cm3)
Wch = berat pasir yang mengisi lubang galian tanah (gram)
Wc = berat pasir dalam kerucut (gram)
γpasir = berat isi kering pasir ( gram/cm3)

KELOMPOK 13
Kemudian untuk mengetahui nilai derajat kepadatan tanah di lapangan, maka kita
harus mencari nilai berat isi kering tanah dengan rumus sebagai berikut:
W dry
γdry ¿ V
γ dry lapangan
Dr (%) ¿ x 10 0
γ dry laboratorium

Keterangan :
γdry = Berat isi kering tanah (gram/cm3)
Wdry = Berat tanah kering (gram)
V = Volume tanah galian (cm3)
Dr = Derajat kepadatan tanah (%)

2.10.2. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum dari modul ini adalah sebagai berikut:


a. Menghitung nilai kepadatan (berat isi kering) tanah di lapangan.
b. Menentukan nilai derajat kepadatan (Dr) tanah di lapangan.

2.10.3. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
a. Botol transparan untuk tempat pasir dengan isi ± 4 liter dan corong kalibrasi
pasir diameter 16,51 cm

Gambar 2.159. Alat Sand Cone

KELOMPOK 13
b. Pelat untuk corong pasir ukuran 30,48 cm x 30,48 cm dengan lubang bergaris
tengah 16,51 cm

Gambar 2.160. Pelat Corong Pasir


c. Sekop

Gambar 2.161. Sekop


d. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram

Gambar 2.162. Timbangan Dengan Ketelitian 0,1 Gram

KELOMPOK 13
e. Palu karet

Gambar 2.163. Palu Karet


f. Kontainer

Gambar 2.164. Kontainer


g. Oven

Gambar 2.165. Oven

KELOMPOK 13
h. Pasir ottawa

Gambar 2.166. Pasir Ottawa


i. Penggaris

Gambar 2.167. Penggaris


j. Cangkul

Gambar 2.168. Cangkul

KELOMPOK 13
k. Paku payung besar

Gambar 2.169. Paku Payung Besar

2.10.4. Prosedur Percobaan

Adapun prosedur dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:


a. Membersihkan dan meratakan daerah dimana akan dilakukan percobaan sand
cone.

Gambar 2.170. Membersihkan Tanah Yang Akan Diuji


b. Meletakkan dan memaku sisi pelat supaya tidak bergeser, kemudian menggali
lubang di tanah dengan kedalaman sekitar 10 cm sampai 15 cm.

Gambar 2.171. Menggali Tanah

KELOMPOK 13
c. Menimbang alat / sand cone (botol + pasir + corong) sebelum pengujian
(W3).

Gambar 2.172. Menimbang Alat Sebelum Pengujian


d. Meletakkan sand cone yang telah diisi pasir di atas pelat kemudian membuka
keran sand cone sehingga pasir turun mengisi lubang galian.

Gambar 2.173. Meletakkan Sand Cone Di Atas Pelat


e. Menutup keran sand cone jika pasir sudah berhenti turun.

Gambar 2.174. Menutup Keran Sand Cone

KELOMPOK 13
f. Menimbang alat / sand cone (botol + corong + pasir) setelah pengujian (W4).

Gambar 2.175. Menimbang Alat Sesudah Pengujian


g. Memasukkan sedikit sampel tanah ke dalam kontainer untuk mencari kadar
airnya.

Gambar 2.176. Mencari Kadar Air Tanah

2.10.5. Data Hasil Percobaan

Tabel 2.10. Data Hasil Percobaan Sand Cone Test


Keterangan Kuantitas Satuan
Berat Tanah Galian / basah (Wwet) 2400 gram
Berat Sand Cone Sebelum Pengujian(W3) 8200 gram
Berat Sand Cone Setelah Pengujian(W4) 4280 gram
Berat Pasir pada Tanah Galian (Wch) 3920 gram
Berat Pasir dalam Kerucut (Wc) 1500 gram
Berat Volume Pasir (γpasir) 0,8489 gram/cm3
Berat Kontainer (W7) 13,8 gram
Berat Kontainer + Tanah Basah (W8) 47,72 gram
Berat Kontainer + Tanah Kering (W9) 39,31 gram
Berat Air (Ww = W8 – W9) 8,41 gram
Berat Tanah Kering (Ws = W9 – W7) 25,51 gram
Berat Volume Kering Tanah (γdry) Laboratorium 0,0116 gram/cm3
Berat Tanah Basah (Wd = W8 – W7) 33,92 gram
Sumber : Data Hasil Percobaan

KELOMPOK 13
2.10.6. Perhitungan

Perhitungan diperoleh menggunakan persamaan


Ws - W d
ω (%) = x 10 0
Wd
33,92 - 25,51
= x 100
25,51
= 32,9675 %
Perhitungan diperoleh menggunakan persamaan
W
Wdry =  wet
1+ ω
2400 gram
=
1+ 32,9675%
= 70,6558 gram
Perhitungan diperoleh menggunakan persamaan
W ch −W c
V =
γ pasir

( 3920-1500 ) gram
=
0,8489 gram/cm3

= 2850,7185 cm3

Perhitungan diperoleh menggunakan persamaan


W dry
γdry lpg = V
70,6585 gram
=
2850,7185 cm3

= 0,0248 gram / cm3

Perhitungan diperoleh menggunakan persamaan


γ dry lapangan
Dr (%) = x 100
γ dry laboratorium
0,0248 gram/cm3
= x 100
0,0116 gram/cm3

= 2,1432 %

KELOMPOK 13
Tabel 2.11. Data Hasil Perhitungan
Keterangan Kuantitas Satuan
Kadar Air Tanah di Lapangan (ω) 32,9675 %
Berat Tanah Kering Galian (Wdry) 70,6558 gram
Volume Tanah Galian (V) 2850,7185 cm3
Berat Volume Kering Tanah( γ dry )Lapangan 0,0248 gram/cm3
Derajat Kepadatan (Dr) 2,1432 %
Sumber : Data Hasil Perhitungan

2.10.7. Analisis

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diperoleh hasil berat tanah asli
galian sebesar 2400 gram. Besar tanah hasil galian tersebut berbeda dengan berat
pasir yang digunakan utuk mengisi lubang bekas galian, yaitu sebesar 3920 gram.
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh besar nilai γdry tanah
tersebut sebesar 0,0248 gram/cm3. Hasil perhitungan ini akan digunakan untuk
dibandingkan dengan γdry laboratorium yaitu hasil dari proctor test untuk mencari
derajat kerapatan dari tanah tersebut. Sehingga diperoleh derajat kepadatan tanah
yang diuji sebesar 2,1432 %.

2.10.8. Kesimpulan dan Saran

Adapun kesimpulan dan saran dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

2.10.8.1.Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:


a. Didapatkan nialia berat tanah asli galian sebesar 2400 gram.
b. Berat pasir yang mengisi lubang galian sebesar 3920 gram.
c. Besar nilai γdry tanah sebesar 0,0248 gram/cm3.
d. Derajat kepadatan di lapangan sebesar 2,1432 %.

2.10.8.2.Saran

Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

KELOMPOK 13
a. Setelah praktikum dilakukan, pastikan semua alat yang telah digunakan
dalam kondisi bersih dan dikembalikan ke tempat semula.
b. Perlunya ketelitian dalam memilih tempat pengujian supaya tidak terjadi
kendala di tengah-tengah proses praktikum.
c. Usahakan waktu pengovenan lebih tepat lagi, baik dalam memasukkan
sample ataupun mengeluarkan sample agar sample yang digunakan berada
pada kondisi yang sesuai dengan yang diharapkan.

KELOMPOK 13

Anda mungkin juga menyukai