Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.7 SAND CONE TEST


2.7.1 Maksud
Pengujian sand cone dimaksudkan untuk menentukan kepadatan dari
lapisan tanah dengan cara pengukuran volume lubang secara langsung.

2.7.2 Landasan Teori


Sand cone merupakan alat yang digunakan untuk tes uji penentuan
kepadatan lapisan tanah pada lapangan dengan meggunakan pasir, baik lapisan
tanah maupun perkerasan lapisan tanah yang akan dipadatkan. Sand cone test atau
disebut dengan percobaan kerucut pasir adalah salah satu jenis uji tanah yang
dilaksanakan di lapangan sebagai upaya untuk menentukan berat isi kering tanah
asli maupun hasil dari suatu pekerjaan pemadatan yang dilaksanakan pada tanah
non kohesif ataupun tanah kohesif. Definisi dari berat isi kering tanah itu sendiri
adalah berat isi dalam keadaan tanah tidak mengandung air (SNI 03-2828-1992).
Pada bagian lain Sosrodarsono (1987), mengemukakan bahwa pemadatan
tanah berbutir halus memiliki kadar air optimum yang tinggi. Hal ini disebabkan
semakin luas permukaan partikel yang akan terbungkus air sehingga setiap kondisi
dari tanah tersebut akan menunjukkan kadar air yang dikandung lebih besar.
Keadaan demikian tidak terjadi pada tanah yang berbutir kasar karena jumlah
seluruh permukaan butiran yang terbungkus oleh air relatif kecil karena pemadatan
jenis tanah yang berbeda dengan menggunakan energi pemadatan yang sama akan
menghasilkan kepadatan yang berbeda.
Pemadatan tanah merupakan usaha untuk mempertinggi kerapatan tanah
dengan pemakaian energi mekanis untuk menghasilkan pemampatan partikel.
Usaha pemadatan tanah mulanya dengan pengeringan, penambahan air, agregat
(butir-butir) atau dengan bahan-bahan stabilisasi seperti semen, gamping, abu
batubara, atau bahan lainnya yang biasa dilakukan di lapangan seperti menggilas
atau pemadatan yang dilakukan di laboratorim dengan cara menumbuk. Daya
pemadatan yang dilakukan tergantung pada kadar air pada kadar air yang cukup
rendah tanah sukar dipadatkan, sedangkan pada kadar air yang cukup tinggi nilai

1
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

kepadatannya akan menurun, sampai suatu kadar air tinggi sekali sehingga air tidak
dapat dikeluarkan dengan pemadatan (Hardiyatmo, 2012).

2.7.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam pengujian sand cone adalah sebagai
berikut.
1. Botol sand cone; 6. Pelat sand cone;
2. Pasir gradasi/ lapangan; 7. Pahat;
3. Keran corong; 8. Sendok semen;
4. Plastik lapangan; 9. Palu karet; dan
5. Corong sand cone; 10. Cawan.

Gambar 2.13 Bagian-bagian Sand Cone Test

Keterangan:
1. Botol sand cone; 6. Pelat sand cone;
2. Pasir gradasi/ lapangan; 7. Pahat;
3. Keran corong; 8. Sendok semen;
4. Plastik lapangan; 9. Palu karet; dan
5. Corong sand cone; 10. Cawan.
2
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.7.4 Prosedur Pengujian


Prosedur yang harus dilakukan pada sand cone test adalah sebagai berikut.
1. Mengisi botol sand cone dengan pasir gradasi atau standar secukupnya.
2. Menimbang botol dan corong, serta pasir gradasi yang telah diisi secukupnya
(W6).
3. Membersihkan permukaan tanah yang akan digali dan meratakan
permukaannya.
4. Meletakkan pelat lapangan di permukaan tanah dalam posisi yang kokoh.
5. Menggali lubang bulat sesuai diameter lubang pelat lapangan dengan
menggunakan pahat, palu, dan sendok tanah.
6. Menimbang plastik lapangan yang telah dibersihkan dalam keadaan kosong
(W9).
7. Memasukkan semua tanah hasil galian tersebut ke dalam plastik lapangan lalu
menimbang beratnya (W8).
8. Meletakkan corong sand cone berikut botol yang telah berisi pasir di atas pelat
lapangan tadi dalam posisi terbalik.
9. Membuka keran corong sehingga pasir dalam botol turun dan isi corong bagian
bawah dan lubang tadi.
10. Menutup keran corong setelah pasir berhenti mengalir.
11. Mengambil sebagian tanah di sekitar pengujian tersebut untuk pengujian kadar
air.
12. Menimbang corong berikut botol yang berisi sisa pasir di dalamnya (W7).
13. Mengambil kembali pasir bersih yang mengisi lubang tadi untuk digunakan
pada pengujian berikutnya.
14. Menghitung berat jenis pasir yang keluar dari botol dengan cara sebagai
berikut.
a. Menimbang berat botol + corong (W1).
b. Menimbang berat air penuh + botol + corong (W2).
c. Menimbang berat pasir penuh + botol + corong (W3).
15. Menghitung berat pasir dengan cara sebagai berikut.

3
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

a. Mengisi botol sand cone dengan pasir standar secukupnya.


b. Menimbang berat pasir secukupnya di botol beserta corong (W4).
c. Meletakkan corong beserta botol sand cone pada posisi terbalik di tempat
datar, kemudian membuka keran corong sehingga sand cone berhenti
mengalir (pasir mengisi corong sand cone sepenuhnya).
d. Menutup keran sand cone kemudian menimbang berat sisa pasir di botol
beserta corong (W5).

2.7.5 Perhitungan
Perhitungan pengujian sand cone dilakukan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut.
1. Perhitungan pengujian sand cone sebagai berikut:
a. Berat pasir di dalam corong + lubang = W6 – W7
= 5215,000 – 2371,000
= 2844,000 g
b. Berat pasir di dalam corong = W4 – W5
= 5224,000 – 4167,000
= 1057,000 g
c. Berat pasir di dalam lubang (W10) = (W6 – W7) – (W4 – W5)
= 2844,000 – 1057,000
= 1787,000 g
W3 − W1
d. Berat pasir (p) =
W2 − W1
5982, 000 − 698, 000
=
5443, 000 − 698, 000
= 1,114 g/cm3

4
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

e. Volume tanah / pasir di dalam lubang (V) = W10


γp

1787, 000
=
1,114

= 1604,715 cm3
f. Berat tanah basah = W8 – W9
= 2851,000 – 8,810
= 2842,190 g
W8 − W9
g. Berat isi tanah basah ( γ w ) =
V
2842,190
=
1604, 715

= 1,771 g/cm3
γw
h. Berat isi tanah kering ( γ d ) =  100%
100 + w

= 1, 771
 100%
100 + 12, 685

= 1,572 g/cm3
γ d .lap
i. Derajat kepadatan =  100%
γ d .lab

1,572
=  100%
1, 208

= 130,114%
Nilai γ d lab didapat dari berat kering maksimum pada pengujian

pemadatan.
2. Rumus yang digunakan pada perhitungan pengujian kadar air sand cone
sebagai berikut.
a. Berat air = (berat tin box + tanah basah)
– (berat tin box + tanah
kering)

5
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

= 56,740 – 51,330
= 5,410 g
b. Berat tanah kering = (berat tin box + tanah
kering) – (berat tin box)
= 51,330 – 8,680
= 42,650 g
berat air
c. Kadar air =  100 %
berat tanah kering
5, 410
= 100%
12, 685

= 12,685%

2.7.6 Hasil Pengujian


Pengujian sand cone dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Kampus
F7 Universitas Gunadarma, Jalan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.
Sampel tanah yang digunakan diperoleh dari Lapangan Laboratorium Teknik Sipil
Universitas Gunadarma, Jalan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.
Pengujian sand cone dilakukan berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan pada
Modul Praktikum Mekanika Tanah 2022, dengan mengacu pada SNI 2828:2011
mengenai Metode Uji Densitas Tanah di Tempat (Lapangan) dengan Alat Konus
Pasir. Hasil pengujian sand cone dapat dilihat pada Tabel x.xx, Data Pengujian
Sand Cone, Tabel x.xx Hasil Pengujian Sand Cone, dan Tabel x.xx Hasil Pengujian
Kadar Air Tanah Pengujian Sand Cone.

6
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jalan Kelapa Dua Wetan, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur

Lampiran Surat : Dikerjakan : Kelompok 4

Pekerjaan : Sand Cone Test Diperiksa : Asisten Mektan

Tanggal Pemeriksaan :

Tabel x.xx Data Pengujian Sand Cone


Hasil
No. Parameter
1 2
1. W1 = Berat botol + corong (g) 698,000 697,000
2. W2 = Berat air penuh + botol + corong (g) 5443,000 5443,000
3. W3 = Berat pasir penuh + botol + corong (g) 5982,000 5982,000
W4 = Berat pasir secukupnya + botol +
4. corong (di tempat (g) 5224,000 5157,000
datar)
W5 = Berat sisa pasir + botol + corong (di
5. (g) 4167,000 4092,000
tempat datar)
W6 = Berat pasir secukupnya + botol +
6. corong (di dalam (g) 5215,000 5080,000
lubang)
W7 = Berat sisa pasir + botol + corong (di
7. (g) 2371,000 2813,000
dalam lubang)
8. W8 = Berat tanah + tempat (plastik) (g) 2851,000 2806,000
9. W9 = Berat tempat (plastik) (g) 8,810 8,810

7
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jalan Kelapa Dua Wetan, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur

Lampiran Surat : Dikerjakan : Kelompok 4

Pekerjaan : Sand Cone Test Diperiksa : Asisten Mektan

Tanggal Pemeriksaan :

Tabel x.xx Hasil Pengujian Sand Cone


Hasil
No. Parameter
1 2
1. Berat pasir di dalam corong + lubang (g) 2844,000 2267,000
2. Berat pasir di dalam corong (g) 1057,000 1065,000
3. Berat pasir di dalam lubang (g) 1787,000 1202,000
4. Berat isi pasir (g/cm3) 1,114 1,113
5. Volume tanah/ pasir di dalam lubang (cm3) 1604,715 1079,616
6. Berat tanah basah (g) 2842,190 2797,190
7. Berat isi tanah basah (g/cm3) 1,771 2,591
8. Berat isi tanah kering (g/cm3) 1,572 1,707
9. Derajat kepadatan (%) 130,114 141,324

8
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jalan Kelapa Dua Wetan, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur

Lampiran Surat : Dikerjakan : Kelompok 4

Pekerjaan : Sand Cone Test Diperiksa : Asisten Mektan

Tanggal Pemeriksaan :

Tabel x.xx Hasil Pengujian Kadar Air Tanah Pengujian Sand Cone
Hasil
No. Parameter
1 2
1. Berat tin box (g) 8,680 10,460
2. Berat tin box + tanah basah (g) 56,740 59,920
3. Berat tin box + tanah kering (g) 51,330 43,050
4. Berat air (g) 5,410 16,870
5. Berat tanah kering (g) 42,650 32,590
6. Kadar air (%) 12,685 51,764

9
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.7.7 Kesimpulan dan Analisis


Berdasarkan data pengujian dan hasil perhitungan yang telah dilakukan di
tempat (lapangan), maka dapat diketahui bahwa derajat kepadatan pada pengujian
I sebesar 130,114% dan pengujian II sebesar 141,324%. Pada SNI 03-2828-1992
menyatakan kepadatan tanah relatif yang diperoleh minimal sebesar 80,000%.
Namun pada sumber lain seperti metode ASTM D1556-07 menganjurkan
kepadatan tanah berkisar diantara 85,000% sampai dengan 95,000%. Sehingga
dapat disimpulkan berdasarkan dua sumber rujukan tersebut pengujian sand cone
yang telah dilakukan mendapatkan nilai derajat kepadatan yang sesuai dengan
standar yang tertera karena nilai kepadatan tanah yang didapatkan >80,000% (SNI
03-2828-1992) dan > 95,000% (ASTM D1556-07).

10
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma

Anda mungkin juga menyukai