Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.7 SAND CONE TEST


2.7.1 Maksud
Test ini dimaksudkan untuk menentukan kepadatan lapisan tanah
dengan cara pengukuran volume lubang secara langsung.

2.7.2 Landasan Teori


Sand cone test adalah salah satu alat untuk menentukan kepadatan
ditempat lapisan tanah atau perkerasan yang telah dipadatkan, hasilnya diperoleh
setelah contoh material dianalisis di laboratorium. Metode sand cone test meliputi
persyaratan dan ketentuan-ketentuan pengujian tanah yang mempunyai partikel
tanah tidak lebih dari 5 cm. Tujuan metode sand cone test untuk memperoleh angka
kepadatan lapangan (γd).
Pengujian kepadatan dengan alat kerucut pasir digunakan untuk
mengukur kepadatan dari suatu benda uji yang diambil dari lapisan tanah dengan
cara menggali dan mengisi kembali dengan pasir gradasi tertentu yang sudah
diketahui berat isinya. Percobaan ini menghasilkan parameter berat isi kering dan
kadar air. Berat isi kering ini digunakan untuk mendapatkan nilai derajat kepadatan
lapangan. Derajat kepadatan lapangan adalah perbandingan berat isi kering tanah
di lapangan dengan berat isi kering tanah di laboratorium yang dinyatakan dalam
persen. Nilai derajat kepadatan minimal adalah 80%, tetapi yang dianjurkan
berkisar antara 90 – 100% (SNI 03-2828-1992).
Percobaan Sand Cone Test pada bidang teknik sipil biasanya digunakan
untuk perkerasan jalan raya dan bangunan gedung. Tanah yang akan digunakan
untuk pembuatan jalan maupun gedung harus dipadatkan untuk meningkatkan
volume tanahnya. Pemadatan tanah berfungsi untuk meningkatkan kekuatan tanah,
sehingga mempermudah dalam proses pengerjaan perkerasan jalan maupun
pembuatan fondasi yang akan dibangun suatu bangunan (ASTM D-1556).

1
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.7.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam percobaan sand cone adalah sebagai
berikut.
1. Botol sand cone
2. Pasir gradasi/ lapangan
3. Keran corong
4. Plastik lapangan
5. Corong sand cone
6. Pelat sand cone
7. Pahat
8. Sendok semen
9. Palu karet
10. Cawan

Gambar 2.xx Bagian-Bagian Sand Cone


Sumber: Braja. M. Das, 2007

2
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.7.4 Prosedur Percobaan


Prosedur yang dilakukan pada percobaan sand cone adalah sebagai
berikut.
1. Mengisi botol sand cone dengan pasir gradasi/ standar secukupnya.
2. Menimbang botol dan corong, serta pasir gradasi yang telah diisi secukupnya
(W6).
3. Membersihkan permukaan tanah yang akan digali dan meratakan
permukaannya.
4. Meletakkan pelat lapangan di permukaan tanah dalam posisi yang kokoh.
5. Menggali lubang bulat sesuai diameter lubang pelat lapangan. Gunakan pahat,
palu, dan sendok semen.
6. Menimbang plastik lapangan yang telah dibersihkan dalam keadaan kosong
(W9).
7. Memasukkan semua tanah hasil galian tersebut ke dalam plastik lapangan lalu
menimbang beratnya (W8).
8. Meletakkan corong sand cone berikut botol yang telah berisi pasir di atas pelat
lapangan tadi dalam posisi terbalik.
9. Membuka keran corong sehingga pasir dalam botol turun dan mengisi corong
bagian bawah dan lubang tadi.
10. Menutup keran corong setelah pasir berhenti mengalir.
11. Mengambil sebagian tanah di sekitar pengetesan tersebut untuk pemeriksaan
kadar air.
12. Menimbang corong berikut botol yang berisi sisa pasir didalamnya (W7).
13. Mengambil kembali pasir bersih yang mengisi lubang tadi untuk digunakan
pada percobaan berikut.
14. Menghitung berat jenis pasir yang keluar dari botol, dengan cara menimbang:
a. Berat botol + corong (W1)
b. Berat air penuh + botol + corong (W2)

3
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

c. Berat pasir penuh + botol + corong (W3)


15. Menghitung berat pasir dengan cara:
a. Mengisi botol sand cone dengan pasir standar secukupnya.
b. Menimbang berat pasir secukupnya di botol beserta corong (W4).
c. Meletakkan corong serta botol sand cone pada posisi terbalik di tempat
datar, kemudian buka keran corong hingga pasir sand cone berhenti
mengalir (pasir mengisi corong sand cone sepenuhnya).
d. Menutup keran sand cone, kemudia timbang berat sisa pasir di botol
beserta corong (W5).

2.7.5 Perhitungan
Perhitungan dan rumus dari hasil percobaan sand cone adalah sebagai
berikut.
1. Perhitungan pemeriksaan derajat kepadatan pada percobaan sand cone adalah
sebagai berikut.
a. Berat botol + corong (W1) = 698,200 g
b. Berat air penuh + botol + corong (W2) = 5434,000 g
c. Berat pasir + botol + corong (W3) = 6072,000 g
d. Berat pasir + botol + corong (di tempat datar) (W4) = 5120,000 g
e. Berat sisa pasir + botol + corong (di tempat datar) (W5) = 4063,000 g
f. Berat pasir + botol + corong (di dalam lubang) (W6) = 5303,000 g
g. Berat sisa pasir + botol + corong (di dalam lubang) (W7) = 2459,000 g
h. Berat tanah + tempat (plastik) (W8) = 2537,800 g
i. Berat tempat (plastik) (W9) = 8,600 g
j. Berat pasir di dalam corong + lubang = W6 – W7

= 5303,000 – 2459,000
= 2844,000 g
k. Berat pasir di dalam corong = W4 – W5

= 5120,000 – 4063,000
= 1057,000 g
4
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

l. Berat pasir di dalam lubang ( W 10 ) = ( W6 – W7 ) – ( W4 – W5 )

= 2844,000 – 1057,000
= 1787,000 g
W 3 − W1
m. Berat isi pasir (  p ) =
W 2 − W1
6072,000− 698,200
=
5434,000 − 698,200

= 1,135 g/cm3
W10
n. Volume tanah/pasir di dalam lubang ( v ) =

p
1787,000
=
1,135

= 1574,840 cm3
o. Berat tanah basah = W8 − W9

= 2537,800 – 8,600
= 2529,200 g
W8 − W9
p. Berat isi tanah basah ( γ w ) =  100%
V

2529,200
=  100%
1574,840
= 1,606 g/cm3
w
q. Berat isi tanah kering (  d ) =  100%
100 + w
1,606
=  100%
100 + 39,801
= 1,149 g/cm3

5
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

 d .lap
r. Derajat kepadatan =  100%
 d .lab
1,149
=  100%
1,064
= 107,993 %
2. Perhitungan pemeriksaan kadar air pada percobaan sand cone adalah sebagai
berikut.
a. Berat tin box = 10,510 g
b. Berat tin box + tanah basah = 73,410 g
c. Berat tin box + tanah kering = 55,620 g
d. Berat air = (berat tin box + tanah basah)
– (berat tin box + tanah kering)
= 73,410 – 55,620
= 17,790 g
e. Berat tanah kering = (berat tin box + tanah kering) –
berat tin box
= 55,620 – 10,510
= 45,110 g
berat air
f. Kadar air ( w ) =  100%
berat tanah kering
17,790
=  100%
45,110
= 39,437 %

6
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.7.6 Hasil Pemeriksaan


Pemeriksaan sand cone test dilakukan di Lapangan Laboratorium
Teknik Sipil Universitas Gunadarma, Jalan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta
Timur. Pemeriksaan sand cone test dilakukan berdasarkan prosedur yang telah
ditetapkan pada Modul Praktikum Mekanika Tanah Tahun 2019, dengan mengacu
pada SNI 2828:2011 Tentang Metode Uji Densitas Tanah di Tempat (Lapangan)
dengan Alat Konus Pasir. Hasil pemeriksaan dapat dilihat pada Tabel 2.16, Tabel
2.17, dan Tabel 2.18.

7
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jalan Kelapa Dua Wetan, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur

Lampiran Surat : 18/77 Dikerjakan : Kelompok 2


Pekerjaan : Sand Cone Test Diperiksa : Asisten Mektan
Tanggal :
Pemeriksaan

Tabel 2.15 Data Pemeriksaan Percobaan Sand Cone Test


Nilai Sampel
No. Parameter
1 2
1. W1 = berat botol + corong (g) 698,200 698,000
2. W2 = berat air penuh + botol + corong (g) 5434,000 5434,000
3. W3 = berat pasir penuh + botol + corong (g) 6072,000 5989,000
W4 = berat pasir secukupnya + botol + corong
4. (g) 5120,000 5122,000
(di tempat datar)
W5 = berat sisa pasir + botol + corong
5. (g) 4063,000 4122,000
(di tempat datar)
W6 = berat pasir secukupnya + botol + corong
6. (g) 5303,000 5321,000
(di dalam lubang)
W7 = berat sisa pasir + botol + corong
7. (g) 2459,000 2791,000
(di dalam lubang)
8. W8 = berat tanah + tempat (plastik) (g) 2537,800 2556,000
9. W9 = berat tempat (plastik) (g) 8,600 8,600

8
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jalan Kelapa Dua Wetan, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur

Lampiran Surat : 19/77 Dikerjakan : Kelompok 2


Pekerjaan : Sand Cone Test Diperiksa : Asisten Mektan
Tanggal Pemeriksaan :

Tabel 2.16 Hasil Pemeriksaan Derajat Kepadatan pada Sand Cone Test
Nilai Sampel
No. Parameter
1 2 Rata-rata
1. Berat pasir di dalam corong + lubang (g) 2844,000 2530,000 2687,000
2. Berat pasir di dalam corong (g) 1057,000 1000,000 1028,500
3. Berat pasir di dalam lubang (g) 1787,000 1530,000 1658,500
4. Berat isi pasir (g/cm³) 1,135 1,117 1,126
5. Volume tanah/ pasir di dalam lubang (cm³) 1574,840 1369,510 1472,175
6. Berat tanah basah (g) 2529,200 2547,400 2538,300
7. Berat isi tanah basah (g/cm³) 1,606 1,860 1,733
8. Berat isi tanah kering (g/cm³) 1,149 1,331 1,240
9. Derajat Kepadatan (%) 107,993 119,045 112,686

9
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jalan Kelapa Dua Wetan, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur

Lampiran Surat : 20/77 Dikerjakan : Kelompok 2


Pekerjaan : Sand Cone Test Diperiksa : Asisten Mektan
Tanggal Pemeriksaan :

Tabel 2.17 Hasil Pemeriksaan Kadar Air Tanah pada Sand Cone Test
Nilai Sampel
No. Parameter
1 2 3
1. Berat tin box (g) 10.510 9.310 10.730
2. Berat tin box + tanah basah (g) 73.410 69.490 82.340
3. Berat tin box + tanah kering (g) 55.620 52.340 61.840
4. Berat air (g) 17.790 17.150 20.500
5. Berat tanah kering (g) 45.110 43.030 51.110
6. Kadar air (%) 39.437 39.856 40.110
Rata-rata (%) 39.801

10
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.7.7 Kesimpulan dan Analisis


Berdasarkan percobaan sand cone test yang telah dilakukan, maka
diperoleh nilai berat isi tanah kering pada sampel 1 sebesar 1,149 g/cm3, derajat
kepadatan sebesar 107,993% dan nilai berat isi tanah kering pada sampel 2 sebesar
1,331 g/cm3, derajat kepadatan sebesar 119,045%. Hasil tanah yang didapatkan
melebihi dari 100% hal ini tidak sesuai dengan SNI 03-2828-1992 yang
menyatakan minimal derajat kepadatan 80% dan disarankan 90% − 100%. Hal ini
dapat terjadi karena kesalahan pada saat pengukuran volume lubang di lapangan
yang menyebabkan kesalahan dalam perhitungan derajat kepadatan.

11
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma

Anda mungkin juga menyukai