Anda di halaman 1dari 24

Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XLII

PEMERIKSAAN BERAT JENIS & PENYERAPAN

AGREGAT HALUS

A. Tujuan Percobaan

Menentukan berat jenis (specific gravity) dan penyerapan (absorption)

dari agregrat halus menurut prosedur ASTM C 128. Nilai ini diperlukan

untuk menetapkan koposisi volume agregat.

B. Teori Dasar

Standar ini untuk menentukan berat jenis dan penyerapan air agregat

halus. Agregat halus adalah agregat yang ukuran butirannya lebih kecil dari

4,75 mm (Saringan No.4). Berat jenis dapat dinyatakan dengan berat jenis

curah kering, berat jenis curah pada kondisi jenuh kering permukaan atau

berat jenis semu. Berat jenis curah (jenuh kering permukaan) dan penyerapan

air berdasarkan pada kondisi setelah (24+4) jam direndam di dalam air. Cara

uji ini tidak ditujukan untuk digunakan pada pengujian agregat ringan. Nilai-

nilai yang tertera dinyatakan dalam satuan internasional (SI) dan digunakan

sebagai standar.

Standar ini dapat menyangkut penggunaan bahan, pelaksanaan dan

peralatan yang berbahaya. Standar ini tidak memasukkan masalah

keselamatan yang berkaitan dengan penggunaannya. Pengguna standar ini

bertanggung jawab untuk menyediakan hal-hal yang berkaitan dengan

kesehatan dan keselamatan serta peraturan dan batasan-batasan dalam

menggunakan standar ini.

Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XLII

C. Alat Dan Bahan

a. Alat

1. Timbangan dengan ketelitian 1 gram yang mempunyai kapsaitas 20 kg

2. Piknometer dengan kapasitas 500 gram

3. Cetakan kerucut

4. Pengalas berupa plat kaca

5. Tongkat pemadat dari logam

6. Oven

7. Talam logam

8. Koran

9. Ember

10. Saringan No. 4

11. Corong plastik

12. Sekop/sendok agregat

b. Bahan

Pasir Atau agregat yang lolos saringan No 4 sebanyak 1000 gram

Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XLII

D. Prosedur Praktikum

1. Timbang benda uji atau agregat halus yang lolos saringan No. 4

sebanyak 1000 gr.

2. Setelah itu cuci benda uji atau agregat halus hingga tidak ada lumpur.

3. Setelah direndam selama 24 jam.

4. Setelah direndam selama 24 jam benda uji dikeringkan dengan kertas

Koran sampai diperoleh kondisi SSD dengan indikasi contoh tercurah

dengan baik.

5. Sebagian dari contoh benda uji kering permukaan (SSD) dimasukkan

pada cetakan kerucut (metal sand cone mold) dengan 3 pemasukkan

sebanyak 1/3 dari volume kerucut. Kemudian benda uji dipadatkan

dengan tongkat pemadat (stamper). Jumlah tumbukan adalah 25 kali.

Untuk tumbukan pertama dan kedua sebanyak 8 kali, dan untuk

pemadatan ketiga ditumbuk sebanyak 9 kali. Kondisi SSD contoh

benda uji diperoleh jika cetakan diangkat, butiran-butiran pasir akan

longsor atau runtuh tetapi agregat masih memiliki bentuk.

6. Timbang Piknometer kosong dan catat beratnya.

7. Setelah itu isi piknometer kosong dengan air sampai batas kalibrasi

kemudian timbang dan catat beratnya.

8. Setelah itu isi piknometer kosong dengan benda uji sebesar 500 gr

yang kering permukaan (SSD) dan telah diuji kerucut. Kemudian isi

air sampai 90% penuh. Keluarkan gelembung-gelembung udara

Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XLII

dengan cara menggoyang-goyangkan piknometer, setelah itu isi

kembali air sampai batas yang ditetapkan oleh asisten.

9. Kemudian, timbang berat piknometer yang berisi contoh benda uji dan

air, lalu rendam selama 24 jam.

10. Kemudian rendam benda uji dalam ember dengan suhu air selama 24

jam.

11. Setelah itu keluarkan benda uji dari piknometer lalu keringkan dalam

oven selama 24 jam.

12. Dinginkan benda uji dengan suhu ruang 25˚. Kemudian ditimbang dan

catat beratnya.

13. Kembalikan alat yang digunakan pada tempatnya.

Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XLII

E. Perhitungan

Diketahui data-data hasil percobaan sebagai berikut :

Observasi I :

Berat Contoh SSD (Jenuh Air) (A) = 500 gram

Berat Contoh Kering Oven (B) = 493 gram

Berat Piknometer Berisi Air (C) = 681 gram

Berat Piknometer + Air + Benda Uji SSD (D) = 989 gram

Berat Piknometer ` = 165 gram

B
Apparent Specific Gravity =
B  C - D

493
= 493+681−989

= 2,664

B
Bulk Specific Gravity (Kering) =
C  A - D

493
=
681+500−989

= 2,567

A
Bulk Specific Gravity (SSD) =
C  A - D

500
=
681+500−989

= 2,604

A - B
Persentase Absorpsi Air = x 100 %
B
500 − 493
= x 100%
493
= 1,419 %
Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus
Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XLII

Observasi II :

Berat Contoh SSD (Jenuh Air) (A) = 500 gram

Berat Contoh Kering Oven (B) = 489 gram

Berat Piknometer Berisi Air (C) = 682 gram

Berat Piknometer + Air + Benda Uji SSD (D) = 991 gram

Berat Piknometer ` = 166 gram

B
Apparent Specific Gravity =
B  C - D

489
= 489+682−991

= 2,716

B
Bulk Specific Gravity (Kering) =
C  A - D

489
=
682+500−991

= 2,506

A
Bulk Specific Gravity (SSD) =
C  A - D

500
=
682+500−991

= 2,617

A - B
Persentase Absorpsi Air = x 100 %
B

500 − 489
= x 100 %
489

= 2,20 %

Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XLII

Rata–rata :

ASG1  ASG2
Apparent Spesific Gravity =
2

2,664  2,716
=
2

= 2,690

BSG1  BSG2
Bulk Specific Gravity (Kering) =
2

2,567  2,506
=
2

= 2,563

BSG1  BSG2
Bulk Specific Gravity (SSD) =
2

2,604  2,617
=
2

= 2,610

PAA1  PAA2
Persentase Absorpsi Air =
2

1,419  2,20
=
2

= 1,809 %

Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XLII

F. Kesimpulan :

Dari hasil percobaan, didapatkan nilai specific gravity (berat jenis) dari

agregat halus yaitu 2,690 sedangkan spesifikasinya berkisar antara 1,60

sampai 3,20. Jadi, nilai berat jenis yang diperoleh memenuhi syarat, dan nilai

persentasi absorpsi air yaitu 1,809 % sedangkan spesifikasi absorpsinya

berkisar antara 0,20 % - 2,00 %. Ini menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh

sudah memenuhi syarat. Hubungan antara Specific Gravity (berat jenis)

dengan absorpsi (daya serap) adalah berbanding terbalik, dimana semakin

besar nilai Specific Gravity (berat jenis) agregat maka semakin kecil daya

serap air agregat tersebut.

G. Saran :

1. Dibutuhkan penambahan alat pada saat praktikum agar dalam

pelaksanaannya para praktikan tidak saling menunggu karena

kurangnya alat yang tersedia.

2. Sebelum memulai percobaan praktikan harus terlebih dahulu

memahami maksud dan tujuan percobaan.

3. Sebaiknya para praktikan mendengarkan arahan dari asisten agar

praktikum dapat dilaksanakan dengan baik dan mendapat hasil data

yang akurat.

4. Sebaiknya praktikum dijadwalkan sehingga tidak menumpuk kelompok

saat akan praktikum.

Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XLII

5. Sebaiknya para praktikan memperhatikan jadwal asistensi yang telah

diberikan asisten praktikum agar laporan dapat segera diselesaikan.

6. Sebaiknya para asisten praktikum ikut mendampingi para praktikan

agar apa yang tidak dipahami dapat langsung ditanyakan.

Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XLII

H. Gambar Alat

Gambar 1. Timbangan Dengan Keletelitian 1 Gram

yang mempunyai kapasitas 20 kg

Gambar 2. Piknometer dengan kapasitas 500 gram

Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XLII

Gambar 3. Cetakan kerucut

Gambar 4. Plat kaca

Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XLII

Gambar 5. Tongkat pemadat

Gambar 6. Oven

Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XLII

Gambar 7. Talam

Gambar 8. Koran

Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XLII

Gambar 9. Ember

Gambar 10. Saringan No. 200

Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XLII

Gambar 11. Corong plastik

Gambar 12. Sekop

Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XLII

I. Foto Bahan

Gambar 1. Menimbang agregat halus yang akan digunakan dalam praktikum

sebanyak 1000 gram

Gambar 2. Agregat Halus Atau Agregat Yang Lolos Saringan NO. 4 Dan

Tertahan Di Saringan NO.200

Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XLII

I. Foto Kegiatan

Gambar 1. Menimbang benda uji yang tertahan pada

saringan no. 4 seberat 1000 gram

Gambar 2. Mencuci benda uji dan di rendam

selama 24 jam

Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XLII

Gambar 3. Benda uji dikeringkan (kondisi SSD)

dengan menggunakan koran

Gambar 4. benda uji yang sudah kering permukaan

dimasukkan pada cetakan kerucut

Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XLII

Gambar 5. Kondisi SSD contoh benda uji yang diperoleh

Gambar 6. Menimbang berat piknometer

Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XLII

Gambar 7. Menimbang berat piknometer berisi air

Gambar 8. Memasukkan benda uji kedalam piknometer seberat

500 gram kemudian diisi dengan air sampai batas kalibrasi

Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XLII

Gambar 9. Mengeluarkan gelembung yang terdapat didalam piknometer hingga

bersih

Gambar 10. Menimbang berat piknometer + air + benda uji

Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XLII

Gambar 11. Piknometer yang berisi air dan

benda uji kemudian direndam selama 24 jam

Gambar 12. Benda uji dikeringkan dalam oven

Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XLII

Gambar 13. Contoh benda uji ditimbang dalam

kondisi kering

Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XLII

J. DAFTAR PUSTAKA

 Tanijaya Jonie,2004;”Pedoman Pelaksanaan Praktikum Beton”

Universitas Kristen Indonesia Paulus, Makassar.

 ASTM C 128.”Spesifik Gravity and Absorption of Coarse Aggregat”

 SNI 1970 : 2008 : Metode Pengujian Berat Jenis Dan Penyerapan

AirAgregat Halus.

Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus

Anda mungkin juga menyukai