Anda di halaman 1dari 4

LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN KONSTRUKSI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA


Jl. Mayjen Haryono 167 Malang 65145 Telp. (0341) 577200 Fax. (0341) 577200

BAB VI
PEMERIKSAAN BERAT ISI AGREGAT KASAR

6.1 Dasar Teori


Berat isi adalah perbandingan antara berat bahan dalam keadaan di alam dengan
volume totalnya, termasuk pori-porinya. Berat isi digunakan untuk menentukan berat
sendiri bahan.
Standar unit weight atau berat isi agregat diperoleh dengan memasukan agregat
dalam keadaan SSD ke dalam alat pengukur yang diketahui berat dan volumenya,
sehingga berat satuan agregat dapat dihitung. Dalam hal ini metode yang dipakai
adalah:
1. Metode Rodded
Metode ini dilakukan dengan mengisi alat ukur 1/3 bagian agregat lalu ditumbuk
dengan tongkat sebanyak 25 kali. Proses ini dilakukan juga pada bagian kedua dan
ketiga sampai akhirnya penuh lalu diratakan permukaanya dengan tangan atau
mistar.
2. Metode Shoveled
Metode ini dilakukan dengan memasukan dengan memasukan agregat ke dalam alat
ukur dengan cara biasa hingga penuh dan kemudian diratakan dengan tangan atau
mistar.

6.2 Tujuan
Untuk mengetahui berat isi agregat dengan cara Rodded dan Shoveled.

6.3 Bahan
Agregat kasar : Kerikil alam atau buatan dari sungai atau dari gunung seberat 5000 gr.

6.4 Peralatan
a. Timbangan dengan kapasitas > 1 kg dengan ketelitihan 0,1 gr.
b. Tongkat tumbuk baja panjang  600 mm dengan diameter  16 mm
c. Kotak takaran atau ember.

31
LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN KONSTRUKSI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Malang 65145 Telp. (0341) 577200 Fax. (0341) 577200

6.5 Pelaksanaan
a. Pasir SSD direndam selama 24 jam, permukannya disapu dengan lap lembap
b. Timbang kotak takar kosong
c. Timbang kotak takar berisi air penuh
d. Isi masing-masing kotak takar dengan benda uji dalam 3 lapisan sama, kemudian tiap
lapisan ditumbuk sebnyak 25 kali (metode Rodded)
e. Ratakan muka bahannya dengan tangan atau mistar. Cara ini disebut Rodded
f. Timbang kotak takar dan isi lagi dengan benda uji
g. Kosongkan kotak takar dan isi lagi dengan benda uji yang dimaksudkan dengan
singkup dan tinggi tidak lebih dari 2 inci diatas kotak takar. Cara ini disebut
Shovelling
h. Ratakan muka benda ujinya dengan mistar atau tangan
i. Timbang kotak takar berisi benda uji

6.6 Hasil Pengujian


Tabel 6.1 Pemeriksaan Berat Isi Agregat Kasar
1 Berat takaran (gr) 1630 1630
2 Berat takaran + air (gr) 4670 4670
3 Berat air = (2)-(1) (gr) 3040 3040
4 Volume air = (3)/(1) (cc) 1.865 1.865
CARA RODDED SHOVELED
5 Berat Takaran (gr) 1630 1630
6 Berat takaran + benda uji (gr) 6260 6040
7 Berat benda uji = (6)-(5) (gr) 4630 4410
8 Berat isi agregat halus = (7)/(4) (gr/cc) 2482.533 2364.572
9 Berat isi agregat kasar rata-rata (gr/cc) 2423.55
Sumber: Hasil Perhitungan
Perhitungan Berat Isi Agregat Kasar
1. Berat takaran = 1630 gr
2. Barat takaran + air = 4670 gr
3. Berat air = (berat takaran + air) – berat takaran
= 4670 gr – 1630 gr
= 3040 gr
4. Volume air = berat air / berat takaran

32
LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN KONSTRUKSI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Malang 65145 Telp. (0341) 577200 Fax. (0341) 577200

= 3040 gr / 1630
= 1,865 cc
Cara Rodded
1. Berat takaran = 1630 gr
2. Berat takaran + benda uji = 6260 gr
3. Berat benda uji = (berat takaran + benda uji ) – berat takaran
= 6260 gr – 1630 gr
= 4630 gr
4. Berat isi agregat kasar = berat benda uji / volume air
= 4630 gr / 1,865
= 2482.533 gr/cc

Cara Shovelled
1. Berat takaran = 1630 gr
2. Berat takaran + benda uji = 6040 gr
3. Berat benda uji = (berat takaran + benda uji ) – berat takaran
= 6040 gr – 1630 gr
= 4630 gr
4. Berat isi agregat kasar = berat benda uji / volume air
= 4630 gr / 1,865
= 2364.572 gr/cc

6.7 Pembahasan
 Berat isi Rodded > dari berat isi Shovelled. Hal ini dikarenanakan tusukan-tusukan
sehingga volume menjadi lebih padat dan berat isi menjadi lebih besar.
 Berat isi juga dipengaruhi oleh gradasi butiran.
 Bila bentuk butiran agregat bulat, maka gesekan antar butiran adalah kecil, sehingga
berat isi menjadi besar. Sebaliknya apabila butiran agregat adalah batu pecah, maka
berat isi akan menjadi kecil.

33
LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN KONSTRUKSI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjen Haryono 167 Malang 65145 Telp. (0341) 577200 Fax. (0341) 577200

6.8 Kesimpulan
 Berdasarkan hasil pengujian makan diperoleh berat isi :
Agregat Kasar (Kerikil)
 Cara Shovelled : 2364.572 gr/cc
 Cara Rodded : 2482.533 gr/cc
 Berat isi Rodded > dari berat isi Shovelled.
 Pemeriksaan berat isi dengan cara Shovelled lebih cocok digunakan di lapangan.

34

Anda mungkin juga menyukai