Anda di halaman 1dari 24

RUMUS PENENTUAN

BERAT ISI PADA


TANAH YANG
DIPADATKAN PADA
TIAP KADAR AIR
SAMPEL UJI
Nama anggota
kelompok 6
Luqman Ash-Shiddiqie
Michelle Natasya T.
Rudang Clariza
Compaction adalah suatu proses dimana pori-
pori tanah diperkecil dan kandungan udara
dikeluarkan secara mekanis. Suatu pemadatan
tanah adalah juga merupakan usaha ( energi )
yang dilakukan massa tanah. Suatu pemadatan (
Compactive Effort =CE ) memiliki fungsi dari
variabel-variabel berikut :
Compaction
(pemadatan
tanah )

Sumber : Buku paket Mekanika Tanah 1(Hary C)


Standar • Pemadatan tanah yang dilakukan di laboratorium pada
umumnya terdiri dari dua macam, yaitu :

Modified • 1. Standard Proctor – AASHTO T 99 ( ASTM D 698 )


• 2. Modified Proctor – AASHTO T 180 ( ASTM D 1557 )
Perbandingan mengenai dua metode tersebut dirangkum
pada tabel dibawah ini
• Kepadatan tanah bergantung dengan kadar airnya.
Untuk membuat suatu hubungan tersebut dibuat
bebrapa contoh tanah minimal empat contoh dengan
kadar air yang berbeda-beda, dengan perbedaan
kurang lebih 4% antara setiap sampel. Dari perccobaan
tersebut kemudian dibuat grafik yang
menggambarkan hubungan antara kepadatan dan
kadar air, sehingga dari grafik tersebut diperoleh γdry
maksimum pada kadar air optimumnya. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa suatu tanah yang
didapatkan dengan kadar air lebih dari Wopt akan
diperoleh nilai kepadatan yang lebih kecil dari γdry
maksimum.
Rumus menentukan kadar air
Rumus menentukan penambahan volume air
Rumus menentukan berat volume basah dan
kering
Contoh soal
penyelesaian
𝛾
𝛾𝑑 =
1+𝑤

Berat isi Dengan,

kering
𝛾𝑑 = berat volume kering
𝛾 = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ
W = kadar air

𝛾𝑑 maksimum akan tercapai pada saat kadar air optimum


Cara • Data yang didapatkan dari test pemadatan :
 Kadar air, w
Menggambar  Berat volume, γ.

Kurva • Hitung kepadatan (γd) untuk masing-masing wc


Pemadatan 𝛾d =
𝛾
1+𝑊𝑐

• Gambar kurva hubungan antara γd dengan wc


Kurva hubungan
antara berat volume
kering (γ dry) dengan
kadar air (wc).

Dari kurva ini dapat ditentukan kepadatan


tanah maksimum, (γd-max) dan kadar air
optimum (Wc-opt)
• ZeroAirVoid  Saturated (Jenuh)
• Menghitung

Menggambar
Kurva ZAV
(Zero Air
Void)
• Gambar kurva antara wc dan γd(zav) yang saling
bersesuaian
Kurva “Zero Air Voids” yang di plot bersama hasil pemadatan
dengan Standard Proctor dan Modified Proctor
Contoh Soal
• Pada contoh tanah yang sama dilakukan 2 ( dua) test
pemadatan : standard dan modified proctor. Hasil yang
didapatkan adalah sebagai berikut :

Diminta :
a. Gambarkan kedua hasil ters tersebut di Gambar 3
b. Tentukan kepadatan maksimum dan kadar air optimum untuk
masing2 test
c. Gambarkan curva Zero Air Void apabila harga Gs = 2.67
d. Berapakah kenaikan kepadatan maksimum dan penurunan
kadar air optimum dari tanah apabila dipadatkan dengan modified
proctor.
Penyelesaian

a. Gambar diatas
b. γd max standard proctor = 1.755 t/m3 Wcoptimum =
14.3% γd max modified proctor = 1.910 t/m3
Wcoptimum = 12.8%

Jawaban : Langkah-langkah yang dilakukan : - Plotkan nilai


berat volume kering (γd) dan kadar air (wc) pada kertas grafik
yang tersedia
- Plotkan kurva γd(ZAV) yang ditentukan dengan
menggunakan rumus

d. Kenaikan kepadatan maks = 1.910 – 1.755 =


0.155 t/m3 Penurunan kadar air optimum =
14.3-12.8 = 1.5%
Contoh soal • 1. Anda seorang pengawas pekerjaan tanah dan anda
harus mengecek kepadatan lapangan tiap lapisan.

kurva
Kurva pemadatan laboratorium untuk tanah tersebut
seperti pada Gambar 1. Spesifikasi menyebutkan

pemadatan
bahwa kepadatan relative ( R ) adalah 95% kepadatan
maksimum laboratorium dan kadar air yang
disyaratkan + 2% kadar air optimum. Ketika anda
melakukan sand cone test, volume tanah yang digali
sebesar 1153 cm3. Berat tanah basah = 2209 g dan
berat tanah kering = 1879 g.
• Ditanyakan : a. Berapa kepadatan yang harus dicapai
saat pemadatan?
• b. Berapa kadar air di lapangan?
• c. Dari hasil sand cone, apakah pemadatan yang
dilakukan dilapangan sudah sesuai dengan spesifikasi
yang disyaratkan? Jelaskan!
penyelesaian 1. Diketahui : γd max laboratorium = 1.73 gr/cm3
Wcoptimum laboratorium = 15.4%
a. Kepadatan yang harus dicapai saat pemadatan =
95% γd max laboratorium γd lap. = 0.95 x 1.73 =
1.644 gr/cm3
b. Kadar air dilapangan yang sesuai spesifikasi = + 2%
kadar air optimum. Wcoptimum – 2% < Wclapangan <
Wcoptimum + 2% 15.4% – 2% < Wclapangan < 15.4%
+ 2% 13.4% < Wclapangan < 17.4%
c. Untuk mengetahui apakah pemadatan yang
dilakukan sudah sesuai atau belum adalah dengan
membandingkan tes dari hasil pemadatan dengan
menggunakan sandcone dan spesifikasi yang
Lanjutan C.
disyaratkan. Hasil sand cone :
V = 1153 cm3 Karena Wc tes sand cone = 17.56% > Wc spesifikasi =
W = 2209 gram
17.4%, dan
W s = 1879
maka pemadatan yang dilakukan tidak atau belum sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Kerapatan
• Tanah umumnya dapat disebut sebagai kerikil (gravel), pasir
(sand), lanau (silt), atau lempung (clay), tergantung pada ukuran
partikel yang paling dominan pada tanah tersebut (Braja M.Das ,

relatif ( dr )
1993). Akan tetapi, istilah yang sama juga digunakan untuk
menggambarkan sifat tanah yang khusus. Sebagai contoh,
lempung adalah jenis tanah yang bersifat kohesif dan plastis,
sedang pasir digambarkan sebagai tanah yang tidak kohesif dan
tidak plastis. Menurut Karl Terzaghi (1967) tanah pasir
merupakan agregat tak berkohesi yang tersusun dari fragmen-
fragmen sub-angular atau angular yang berasal dari batuan atau
mineral yang belum mengalami perubahan.
• Untuk mengetahui korelasi antara nilai CBR tanah dengan
tingkat kerapatan relatifnya pada pasir seragam dengan
berbagai tingkat kepadatan, yang di tentukan oleh berat volume
tanah, angka pori dan kadar air. Sehingga dapat dijadikan acuan
para praktisi lapangan dapat mengetahui nilai CBR tanah pada
pasir seragam dengan berbagai tingkat kepadatannya.Dari hasil
Percobaan dapat disimpulkan bahwa Semakin tinggi tingkat
kerapatan relatif tanah (DR) maka tingkat kepadatan tanah
tersebut juga akan menigkat yang di tunjukan oleh peningkatan
nilai berat kering.Semakin tinggi tingkat kerapatan relatif tanah
(DR), maka nilai CBR tanah juga akan meningkat.
• Hal ini disebabkan karena pada saat kerapatan relatif
tanah naik, berarti semakin kecilnya nilai angka pori
dan porositas, serta meningkatnya tingkat kepadatan
tanah akibat resposisi butiran, sehingga pori-pori antar
butiran mengecil,sehingga tterjadi pemadatan partikel,
ruang pada tanah yang sebelumnya terisi oleh udara
diisi oleh partikel tanah maka nilai berat kering tanah
tersebut akan meningkat. Oleh karena itu tanah
semakin padat dan mengakibatkan peningkatan pada
daya dukung tanah yang terlihat pada peningkatan
nilai CBR.
Alat-alat • 1. Penggilas Getar (Vibration Roller)

pemadatan
di lapangan Alat ini merupakan alat yang paling sering digunakan untuk proses
pemadatan. Alat ini mempunyai getaran, butiran-butiran akan langsung
masuk mengisi ke kosongan yang ada di dalam tanah. Sehingga tanah
akan menjadi padat dan susunanya akan menjadi kompak.

2. Penggilas Besi Bermukaan Halus (Smooth Steel Roller)


Smooth Steel Roller mempunyai roda silinder baja yang halus. Alat ini
sangat cocok digunakan untuk memadatkan pada kondisi tanah yang
lempung. Untuk pemadatan dengan karakteristik yang tinggi dan tebal
dapat menggunakan alat ini

Anda mungkin juga menyukai