Anda di halaman 1dari 27

PEMADATAN TANAH

(SOIL COMPACTION)
o  Penggunaan :
n  Timbunan pada pekerjaan dasar fondasi,
bendungan, jalan raya, jalan kereta api,
lapangan terbang, dan lain-lain.
o  Pemadatan =pemampatan = kompaksi.

o  Definisi: peristiwa bertambahnya berat


volume kering tanah dengan cara
mekanis, yaitu ditumbuk atau digilas.
o  Bertambahnya berat volume kering
merupakan akibat merapatnya butiran
tanah yang diikuti dengan berkurangnya
volume pori yang berisi udara pada
volume air & butiran yang tetap.
Deformasi
(vol. rongga
pori
pori berkurang,
butiran lebih
rapat)
butiran butiran
o  Jika volume pori berkurang, akibatnya :
n  volume total tanah berkurang
n  nilai angka pori berkurang ( e = Vv / Vs )
n  nilai derajat kejenuhan naik ( S = Vw /Vv )
n  nilai berat volume kering naik (γk = Ws/V )
Tujuan
a.  Meningkatkan kuat geser tanah agar
stabilitasnya cukup (= menaikkan nilai Ø dan c).
b.  Mengurangi kompresibilitas/ kemampatannya
agar lebih kuat (= mengurangi penurunan oleh
beban).
c.  Mengecilkan rongga tanah, sehingga lebih
kompak.
d.  Mengurangi perubahan volume akibat air
(kembang susut), terutama pada lempung.
e.  Mengurangi permeabilitas (= mengurangi nilai
k).
o  Ukuran kepadatan:
n  γk =berat volume kering = dry density = DD

Gγ w γb
n  γ k = atau γ k =
1+ e 1+ w
γk (kN/m3)

MDD

w (%)
OMC
Ø  KADAR AIR OPTIMUM (w opt) =
Optimum Moisture Content = OMC
yaitu kadar air terbaik untuk
mendapatkan kepadatan maksimum.

Ø  KEPADATAN MAKSIMUM (γk max) =


Berat Volume Kering Maksimum =
Maximum Dry Density = MDD.
UJI PEMADATAN DI LABORATORIUM

q  Uji pemadatan yang dilakukan di


laboratorium adalah Uji Pemadatan Proctor
(Proctor Compaction Test).
q  Tujuan : mencari OMC dan MDD suatu
tanah yang dipadatkan dengan cara
tertentu.
q  OMC dan MDD didapat dari grafik
hubungan antara w dan γk dari hasil
pemadatan.
o  Cara:
Berdasarkan tenaga pemadatan yang
diberikan ada 2 cara pemadatan,
yaitu:
a.  cara standar (standard proctor test)
b.  cara modifikasi / cara berat (modified
proctor test)
q  Alat :
1.  Silinder pemadatan, termasuk plat
alas dan kolar ( = collar = silinder
tambahan) yang dapat dilepas.
2.  Penumbuk . Berat dan tinggi jatuh
penumbuk tergantung pada cara yang
digunakan.
kolar

Silinder
(vol : 945 Penumbuk
cm3)
tinggi jatuh
selubung

alas
VOLUME BERAT TINGGI JUMLAH
SILINDER PEMUKUL JATUH PUKULAN /
UJI
(cm3) (kg) (cm) LAPIS

STANDARD 25
945 2,5 30
PROCTOR (3 lapis)

25
MODIFIED
945 4,5 46 (5 lapis)
PROCTOR

Catatan:
Silinder berdiameter 10,2 cm & tinggi 11,68 cm.
Penumbuk berdiameter 5 cm.
standard
Pada tanah yang sama, bila dipadatkan dengan cara standar dan cara
modified, perbedaan hasilnya:
Ø  w optimum modifikasi < w optimum standar
Ø  γk max modifikasi > γk max standar

γk (kN/m3)

modified proctor

standard proctor

w (%)
o  https://www.youtube.com/watch?
v=wSr7EFK2-Ic&t=1s
Nilai pendekatan w optimum (standard proctor)

JENIS TANAH w optimum (%)

pasir 6 - 10

lanau - pasir 8 - 12

lanau 11 - 15

lempung 13 - 21
§  Jika seluruh udara dalam tanah dipaksa
keluar pada waktu pemadatan, maka
tanah akan berada dalam kedudukan
jenuh air. Namun kondisi ini sulit
dicapai.
§  Garis jenuh (saturation line) atau garis
rongga udara nol (zero air void line)
menunjukkan garis hubungan antara
kadar air dan berat volume kering saat
tanah jenuh air 100 %, yaitu γd = γzav.
G s . γw
γzav = -------
1+w.Gs .

§  Letak garis optimum umumnya kira-


kira 80% sampai 90% dari kondisi
jenuhnya.
§  Jadi kurva pemadatan tidak pernah
berada di sebelah kanan garis rongga
udara nol.
Dari hasil uji pemadatan tanah standar proktor di laboratorium
diperoleh data sebagai berikut:

Pengujian Kadar air (%) Berat volume basah (kN/m3)


1 12,7 18,60
2 14,1 19,66
3 15,5 20,21
4 16,7 19,99
5 17,5 19,38

1.  Gambarkanlah grafik hubungan antara kadar air dan berat


volume kering.
2.  Tentukanlah nilai MDD dan OMC.
3.  Jika berat jenis tanah sebesar 2,55; gambarkanlah garis
rongga udara nol (zero air void) pada grafik tersebut.
Faktor yang mempengaruhi hasil pemadatan:

1.Tenaga pemadatan, ditentukan oleh:


a. Pada Penumbukan :
1)  berat alat tumbuk
2)  jumlah tumbukan
3)  tebal lapisan tanah yang ditumbuk
b. Pada Penggilasan :
1)  berat alat gilas
2)  jumlah lintasan penggilas
3)  tebal lapisan tanah yang digilas
2. Kadar air tanah.
n  Tanah kohesif (lempung) yang sangat kering
merupakan bongkahan yang keras dan sukar
dipadatkan.
n  Jika dibasahi akan semakin mudah dipadatkan
(air berfungsi sebagai pelumas agar butir-butir
mudah merapat), tetapi ada batasnya.
n  Jika terlalu basah, tanah tidak dapat
dipadatkan.
n  Tanah yang kenyang air sama sekali tidak
dapat dipadatkan.
3.  Jenis tanah
n  Distribusi ukuran butir
n  Ukuran butir
n  Bentuk butiran
n  Jenis mineral lempung yang terdapat dalam
tanah

Terdapat beberapa tanah yang tidak sensitif


terhadap air waktu dipadatkan (dapat
dipadatkan saat kering): kerikil bergradasi
terbuka & pasir kasar bersih.
o  Bentuk kurva pemadatan :
n  GW, GC, SC : tajam dan meninggi /
lancip (terjadi perubahan kepadatan
yang besar pada kisaran kadar air yang
sempit).
n  CH : melebar.
n  CH dengan batas cair > 70% : tidak
memiliki puncak.

Anda mungkin juga menyukai