Anda di halaman 1dari 50

Mekanika tanah 1

PEMADATAN

AIUN HAYATU R
PEMADATAN TANAH di LAPANGAN

Beberapa tipe rollers untuk pemadatan tanah dilapangan:


1. Smooth-wheel roller
2. Vibratory roller
3. Pneumatic rubber tired roller
4. Sheepsfoot roller
5. Impact roller
SMOOTH-WHEEL ROLLER
Sesuai digunakan untuk meratakan permukaan tanah dasar
(subgrade) an untuk pekerjaan finishing dari timbunan (fill)
dengan jenis tanah sandy dan clayey soli
Dapat memadatkan 100% luasan muka tanah yang dilalui
rodanya dengan tekanan kontak yang diberikan 45-55
lb/inAlat ini tidak sesuai digunakan untuk pekerjaan dengan
tingkat pemadatan tinggi pada lapisan yang tebal
VIBRATING PLATES

Untuk pemadatan pada lokasi dengan area yang tidak terlalu


luas dengan ruang gerak terbatas
Efektif untuk tanah berbutir (granular)
PNEUMATIC RUBBER TIRED ROLLER

Alat ini terdiri dari wagon


dengan muatan yang berat
sekali dan mempunyai
beberapa roda karet. Roda
karet tersebut diletakkan
berdekatan satu sama lain
yaitu 4-6 roda dalam satu
deret
Tekanan yang diberikan
adalah 85-100 lb/in
Alat ini lebih baik daripada
smooth- wheet roller
Sangat baik untuk
memadatkan tanah dengan
jenis sandy dan clayey soil
SHEEPSFOOT ROLLER
Alat ini terdiri dari sebuah drum silinder yang mempunyai
banyak penonjolan pada permukaannya
Luas permukaan tiap-tiap penonjolan adalah 200-1000 lb/lt2
Alat ini bagus sekali untuk dipakai memadatkan tanah jenis
clayey soil
IMPACT ROLLER
Sesuai untuk pemadatan tanah lebih tebal (2-3 m)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEMADATAN TANAH di LAPANGAN
1) Jenis tanah
2) Kadar air
3) Jumlah lintasan lapisan lift (satu lapisan tanah dipadatkan)
4) Intensitas tekanan yang dihasilkan oleh alat pemadatan
5) Besar luasan muka tanah dimana tekanan tersebut bekerja
PENGARUH JUMLAH LINTASAN LAPISAN
(LIFT) TERHADAP KEPADATAN TANAH
di LAPANGAN
Berat volume kering tanah
pada kadar air tertentu akan
meningkat (dengan makin
bertambahnyajumlah lintasan
penggilas) sampai pada titik
tertentu
Setelah itu kepadatan tanah
akan menjadi konstan
Umunya kira-kira 10-15
lintasan akan menghasilkan
berat volume kering
maksimum yang secara Kekuatan kepadatan di lapangan
ekonomis dapat dicapai untuk tanah lempung berlanau
(Johnson & Sallberg, 1960)
PENGARUH JUMLAH LINTASAN LAPISAN (LIFT)
TERHADAP KEPADATAN TANAH di LAPANGAN

Untuk kedalam tertentu berat


volume kering tanah meningkat
dengan bertambahnya jumlah
lintasan penggilas.
Namun laju kenaikan berat volume
kering secara berangsur-angsur
akan berkurang sekitar kira-kira 15
lintasan.
Berat volume kering yang juga
ekuivalen dengan kerapatan relatif,
mencapai harga maksimum pada
kedalaman kira-kira 15 ft dan
berangsur-angsur berkurang pada
kedalaman yang lebih dangkal. Hal
ini disebabkan karena kurangnya
tekanan pemampat (ke samping) di Pemadatan pasir dengan
dekat permukaan tanah. penggilas getar (Vibrating plate)
PERKIRAAN TEBAL LAPISAN DALAM
PELAKSANAAN PEMADATAN di LAPANGAN

Perkiraan tebal lapisan pemadatan untuk mendapatkan kepadatan relatif


minimum yang disyaratkan sebesar 75% dengan menggunakan lintasan
penggilas
PERKIRAAN TEBAL LAPISAN DALAM
PELAKSANAAN PEMADATAN di LAPANGAN
1. SPESIFIKASI HASIL AKHIR (END PRODUCT SPECIFICATION)
Pada spesifikasi ini kontraktor atau pelaksanaan pekerjaan diharuskan
memadatkan tanah di lapangan sampai mencapai kepadatan (Yb lapangan)
tertentu. Sehingga dalam spesifikasi ini yang ditentukan adalah presentase
kepadatan yang harus dicapai di lapangan yang lebih dikenal dengan istilah
Relative Compection atau kepadatan relatif. Untuk spesifikasi ini kontraktor
tidak dituntut cara atau metode untuk mendapatkan kepadatan yang
diharuskan, tetapi yang diperlukan adalah hasil dari kepadatan akhir ynag
harus dicapai di lapangan
d (lap )
R(%) 100%
Kepadatan relatif (R) didefinisikan sebagai: d (lab)

Untuk tanah berbutir spesifikasi pemadatan kadang-kadang ditulis dalam


kerapatan relative (Relative Density) atau Dr sebagai berikut:
(lap ) d (min) d (maks)
Dr d
d (lab) d (min) d (lap )

kedua persamaan diatas dapat ditulis: R0 dengan, (min)


R R0 d
1 Dr 1 R0 d (maks)
PERKIRAAN TEBAL LAPISAN DALAM
PELAKSANAAN PEMADATAN di LAPANGAN

2. SPESIFIKASI UNTUK CARA PEMADATAN (METHOD


SPECIFICATION)
Pada metode spesifikasi ini, type dan berat alat pemadat,
jumlah lintasan alat pemadat, dan ketebalan dari lapisan yang
harus dipadatkan ditentukan semuanya di dalam spesifikasi
Disamping itu ukuran maksimum dari material yang dipadatkan
juga ditentukan
Dengan metode ini, kontaktor hanya menjalankan seperti apa
yang ada di dalam spesifikasi
Tanggung jawab selanjutnya, misalnya kepadatan akhir belum
tercapai, merupakan tanggung jawab pemilik
Sehingga untuk menyelesaikan pekerjaan sampai kepadatan
lapangan yang dikehendaki tercapai, pemilik harus membyar
ekstra kepada kontraktor
KONTROL KEPADATAN TANAH di
LAPANGAN

Dilakukan kontrol secara kontinu setiap interval


kepadatan apakah sudah sesuai dengan
spesifikasi tingkat kepadatan yang diinginkan

1 test per 1000 m dari Kepadatan kering maksimum


tanah yang dipadatkan Rentang kadar air

Pengukuran kepadatan di lapangan (d), pada umumnya menggunakan:


Sand cone
Rubber ballon
Nuclear density meter
SAND CONE

Sand cone terdiri dari botol plastik dan corong


kuningan yang dipasang pada bagian leher dari
botol. Botol tersebut diisi dengan pasir ottawa
yang merupakan uniform graded sand
Cara melakukan test adalah sebagai berikut:
1. Tentukan berat dari botol, corong, dan pasir
ottawa yang ada didalamnya (W1)
2. Buat galian disuatu tempat di lapangan yang
akan ditentukan kepadatannya, dan tentukan
berat tanah yag digali tersebut (W2)
3. Tentukan kadar air dari tanah galian tersebut
(WC)
4. Tentukan berat kering dari tanah yang digali
(W3), dengan persemaan: W2
W3
1 WC
SAND CONE

5. Tentukan volume dari galian dengan cara:


Letakkan sand cone beserta isinya terbalik diatas lubang
Buka kran penutup pada leher botol dan biarkan pasir ottawa mengalir keluar
mengisi galian
Apabila galiannya telah penuh, tutup kran penutupnya dan ambil sand cone
beserta sisa pasir ottawa yang ada di dalam botol
Apabila berat sand cone dan sisa pasir didalam botol adalah W4, maka:
Berat pasir yang mengisi lubang+ berat corong = W5
dimana: W5 = W1 - W4
Apabila berat pasir yang mengisi corong adalah W6, maka berat pasir yang
mengisi lubang (W7) adalah:
W7 = W5 W6 W7
V
sehingga volume galian adalah: d ( pasir )

6. Tentukan kepadatan tanah di lapangan dengan persamaan: W3


d (lap )
V
RUBBER BALLOON

a) Metode ini hampir sama dengan


metode sand cone, tetapi penentuan
volume galian dilakukan dengan cara
yang berbeda
b) Volume galian ditentukan dengan cara
memasukkan blon karet kedalam
galian dan kemudian mengisi dengan
cairan yang telah diketahui berat
volumenya
c) Dengan diketahuinya berat cairan
yang dipakai untuk mengisi galian
maka volume galian dapat ditentukan
NUCLEAR DENSITY METER

a. Alat ini biasanya dipakai pada proyek-


proyek besar dan dioperasikan dari
permukaan tanah atau dari dalam
lubang galian yang diukur
kepadatannya, sehingga diperoleh
hasil secara langsung dari
pengukuran oleh alat ini yaitu:
Berat tanah basah per satuan
volume
Berat air yang dikandung tanah
per satuang volume tanah
b. Berat volume kering adalah selisih
antara berat tanah basah per satuan
volume dengan berat air yang
dikandung oleh tanah per satuan
volume
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPADATAN TANAH di LAPANGAN

1) Jenis tanah
2) Kadar air
3) Tenaga yang dipakai untuk pemadatan
4) Tebal lapisan yang dipadatkan
5) Intensitas ari tekanan yang dikenakan pada permukaan tanah
yang dipadatkan oleh mesin pemadat
6) Luas daerah yang dipadatkan
PEMADATAN TANAH ORGANIK

Bahan organik cenderung mengurangi kekuatan tanah


Karena alasan tertentu tanah organik terpaksa digunakan
Kadar organik dalam tanah didefinisikan sebagai berikut (Franklin,
Prozco, dan Semrau, 1973):

(105 400)
=
105
PENGARUH KADAR ORGANIK TERHADAP
KEPADATAN
Bila kadar organik lebih besar dari 8% s/d 10% maka berat volume
kering maksimum akan menurun tajam.

Pengaruh kadar organik


terhadap kepadatan (Franklin,
Prozco, dan Semrau, 1973)
PENGARUH KADAR ORGANIK TERHADAP
KADAR AIR OPTMUM
Kadar air optimum untuk usaha pemadatan tertentu sebaiknya
meningkat dengan bertambahnya kadar organik

Pengaruh kadar organik


terhadap kadar air optimum
(Franklin, Prozco, dan Semrau,
1973)
PENGARUH KADAR ORGANIK TERHADAP
MAXIMUM UNCONFINED COMPRESSION
STRENGTH
Biasanya kekuatan desak tak
terbatas maksimum(maximum
unconfined compression
strength) yang dipadatkan
dengan usaha pemadatan
tertentu justru berkurang dengan
bertambahnya kadar organik

Pengaruh kadar organik


terhadap maksimum unconfined
compression strength (Franklin,
Prozco, dan Semrau, 1973)
TEKNIK-TEKNIK PEMADATAN KHUSUS di
LAPANGAN

1. Untuk tanah kasar


Vibrocompaction
Sistem tiang bergetar (Vibrating Probe)
Sistem Vibro Compozer
Sistem Soil Vibratory Stabilization
Sistem Vibrofloation
Dynamic compaction
Compaction by balsting
2. Untuk tanah berbutir halus
Preloading
Dewatering
TEKNIK-TEKNIK PEMADATAN KHUSUS di
LAPANGAN
VIBROCOMPACTION
Sistem Vibrocompaction dapat memadatkan tanah sampai
kedalaman 200 meter, tetapi umumnya sistem ini tidak digunakan
untuk kedalaman >30.0 meter.
1. SISTEM TIANG BERGETAR (VIBRATING PROBE)
Siistem ini mula-mula dikembangkan di USA (Anderson, 1974)
berupa bentuk tiang pancang tertentu (diameter 0,76 m) yang
dipancang ke dalam tnah dengan banuan alat Foster Vibrodriver
dan Pile Hammer (penumbuk getar). Bentuk tiang pancang
adalah pipa baja berujung terbuka. Alat tersebut dioperasikan
pada frekuensi getar 15 Hz dan amplitudo arah vertikal antara
10-15 mm. Bentuk lainnya adalah Vibro-rod (pipa baja berujung
tertutup) yang dikembangkan oleh Saito (1977) di Jepang.
TEKNIK-TEKNIK PEMADATAN KHUSUS di
LAPANGAN
VIBROCOMPACTION
2. SISTEM VIBRO COMPOZER
Prinsipnya ialah sebuah pipa casing dipancangkan ke dalam
tanah tanah dengan digetar, kemudian pasir dimasukkan ke
dalam pipa casing dengan bantuan tekanan udara. Pasir tersebut
dipadatkan dengan cara menarik turunkan pipa casing (sambil
dicabut) berkali-kali sehingga terbentuk tiang pasir padat dengan
diameter yang lebih besar dari pada pipa casing tersebut. Selama
pemadatan, tanah pasir pengisian tetap dalam keadaan
mendapatkan tekanan udara.
TEKNIK-TEKNIK PEMADATAN KHUSUS di
LAPANGAN
VIBROCOMPACTION
3. SISTEM SOIL VIBRATORY STABILIZATION
Sistem Soli Vibratory Stabilization (SVS) DIKENAL SEBAGAI
SISTEM Toyomenka merupakan kombinasi antara vertikal
verbration akibat penumbuk getar arah vertikal dan sistem getar
putar pada vibroflotation. Pemadatan ini menggunakan bahan
pengisi pasir atau kerikil: water jet tidak akan digunakan sama
sekali
4. SISTEM VIBROFLOATION
Alat vibrofloation pada umunya terdiri dari 3 bagian utama yaitu
alat vibrator, pipa pemanjang (extension tube), dan mobil deret/
crane pemikul
TEKNIK-TEKNIK PEMADATAN KHUSUS di
LAPANGAN
VIBROCOMPACTION
Dapat diterapkan:
Vibro-compaction
Stone column
Vibro-replacement

Mobil derek/ crane pemikul

Pipa pemanjang (extension tube)


Vibroflot (Vibrating unit)
Panjang = 2-3 m
Diletakkan ke dalam lapisan tanah Diameter = 0,3 0,5 m
yang dipadatkan dan digetarkan.
Berat = 2 ton
TEKNIK-TEKNIK PEMADATAN KHUSUS di
LAPANGAN
VIBROCOMPACTION
TEKNIK-TEKNIK PEMADATAN KHUSUS di
LAPANGAN
VIBROFLOATION
Sesuai untuk lapisan tanah
granular yang tebal.
Unit penggetar mempunyai
beban eksentris yang
menimbulakn gaya sentrifugal,
sehingga unit penggetar dapat
bergetar horizontal.
Pada dasar dan puncak unit
penggetar terdapat lubang
untuk pancaran air bertekanan
tinggi (Water Jets).
Unit penggelar ini dihubungkan
dengan pipa penyambung
VIBROFLOATION
Tahap 1: pancaran air bertekanan tinggi pada dasar alat vibrofloat
dibuka dan diturunkan ke alam tanah
Tahap 2: pancaran air mengakibatkan kondisi tanah menjadi cair (quick
condition) shingga memungkinkan unit pengetar masuk (akibat berat
sendiri) lebih dalam
Tahap 3 : material berbutir dituang ke dalam lubang. Air dari jet bagian
bawah dialirkan ke jet bagian atas unti penggetar. Aliran air ini
membawa material berbutir ke dasar lubang
Tahap 4 : unit penggetar secara bertahap diangkat ke atas setiap kira-
kira 1 ft( 3 m). Setiap pengangkatan, getaran ditahan selama kira-kira
30 detik. Kemudian unit penggetar diangkat lgi 0,30 m dan proses yang
sama diulang hingga didapatkan kepadatan tanah yang diinginkan
TIPE-TIPE UNIT PENGGETAR VIBROFLOATION
JARAK KOLOM PUSAT GETAR PADA PEMADATAN
DENGAN VIBROFLOATION

Daerah yang dipadatkan di sekitar sebuah kolom pusat getar akan


berbeda, tergantung jenis alat vibrofloat yang digunakan.
Daerah yang dipadatkan berbentuk silinder dengan jari-jari mencapai
6-7 ft (2 m) untuk unit penggetar dengan 30 HP.
Jari-jari silinder tersebut mencapai kira-kira 10 ft (3 m) bila
digunakan unit bertenaga 100 HP.
Pemadatan dengan vibrofloat dilaksanakan dengan jarak kolom
pusat getar berbeda-beda, tergantung dari kondisi tanah yang
dipadatkan.
RENTANG EFEKTIF DISTRIBUSI UKURAN BUTIR
TANAH UNTUK PEMADATAN VIBROFLOATION

Zona 1 :
Paling sesuai untuk
pmadatan dengan
vibrofloation

Zona 2 : Perkiraan batas bawah dari distribusi ukuran butir tanah yang
masih efektif untuk pemadatan dengan vibrofloation
Zona 3 : Endapan tanah dimana distribusi ukuran butirnya mengandung
kerikil dalam jumlah besar. Untuk tanah ini kecepatan penetrasi unit getar
agak lambat dan membutuhkan waktu lama dan tidak ekonomis.
ANGKA KESESUAIAN (SUITABILITY NUMBER= SN)
UNTUK BEBERAPA JENIS TANAH URUNG

3 1 1
S N 1,7
D50 D20 D10
2 2 2
Brown, 1977
TEKNIK-TEKNIK PEMADATAN KHUSUS di
LAPANGAN
DYNAMIC COMPACTION
Pemadatan dilakukan dengan
menjatuhkan beban yang berat di
atas permukaan tanah.
Sesuai untuk tanah granuler, land
fills, dan tanah lapangan yang luas.
Faktor-fktor yang
mempengaruhikepadatan tanah:
Berat palu penumbuk (8-35 ton)
Tinggi jatuh penumbuk (7,5-30
m)
Jarak dan titik-titik lokasi
penumbuk yang dijatuhkan.
TEKNIK-TEKNIK PEMADATAN KHUSUS di
LAPANGAN
DYNAMIC COMPACTION
TEKNIK-TEKNIK PEMADATAN KHUSUS di
LAPANGAN
DYNAMIC COMPACTION
Kedalaman tanah yang masih terpengaruh oleh pemadatan secara
dinamis menurut Leonards, Cutter, dan Holtz (1980) adalah sebagai
berikut:
2 W h
D 1 H

dengan:
D = kedalaman dimana masih terjadi pemadatan yang berarti (m)
WH = beban berat (penumbuk) yang dijatuhkan (ton)
h = tinggi jatuh (m)
TEKNIK-TEKNIK PEMADATAN KHUSUS di
LAPANGAN
PEMADATAN DENGAN CARA LEDAKAN (BLASTING)
Sesuai untuk tanah granular
Proses peledakan dengan penyulutan bahan
peledak, seperti misalnya dinamit 60% pada
kedalaman tertentu dari permukaan tanah
yang jenuh air
Jarak mendalam titk ledakan bervariasi
antara 10-30 ft (3-10 m)
Tiga sampai lima ledakan beruntuk dilakukan
untuk mencapai kepadatan yang diinginkan
Dapat dilakukan sampai kedalaman 60 ft (20
m)dengan kepadatan relatif mencapai 80%
pada daerah yang luas
Bahan peledak diletakkan ada kedalam 2/3
dari lapisan tanah yang akan dipadatkan
TEKNIK-TEKNIK PEMADATAN KHUSUS di
LAPANGAN
PROSES PEMADATAN DENGAN CARA LEDAKAN
(BLASTING)

1. Pembuatan / pemancangan pipa dengan cara getar, jetting, auger


boring atau lainnya. Kedalam pipa sampai sedalam ledakan yang
diinginkan.
2. Pemanasan bahan peledak (dinamit) dalam pipa tersebut.
3. Pengurungan kembai pipa (backfilling of pipe).
4. Peledakan bahan dinamit menurut pola ledak dan kekuatan ledak
yang direncanakan.
PEDOMAN PEMADATAN DENGAN CARA LEDAKAN
(BLASTING)

Menurut Ivanov (1967), dari pengalaman didapatkan pedoman


pemadatan ledakan (sampai tanah 20 meter yang terpengaruh) sebagai
berikut:
1. Ukuran ledakan : 1 kg sampai 12 kg per hulu ledak
2. Kedalaman pusat ledakan : pusat ledakan harus tertimbun pada
kedalaman > 1/4 kali kedalaman total (sampai kedasar lapisan tanah
yang ingin dipadatkan) ; tetapi letak pusat ledakan pada kedalaman
sampai kali kedalaman total lebih umum dilakukan orang
3. Jaeak pusat-pusat ledakan : 5-15 meter
4. Jumlah pengulang ledakan adalah 1 sampai 5 kali, dan umumnya 2-
3 kali. Setiap ulangan terdiri dari beberapa ledakan beruntun dari
masing-masing pusat ledak. Setiap ulanan biasanya berjarak
beberapa jam sampai beberapa hari dari ledakan sebelumnya
5. Jumlah total bahan explosive yang digunakan : 8-150 gram/m
tanah, biasanya sekitar 10-30 gram/m Settlement permukaan tanah
akibat pemadatan tanah : 2-10% tebal lapisan yang dipadatkan
TEKNIK-TEKNIK PEMADATAN KHUSUS di
LAPANGAN
DAERAH PENGARUH LEDAKAN

Daerah berbentuk bola sebagai daerah pengaruh ledakan yang


terpadatkan dengan muatan 60% dinamit dapat ditentukan dengan
persaaan berikut (Mitchell, 1970) :

WEX
r
0,0025

dengan :
r = jari-jari bola daerah pengaruh ledakan (ft)
WEX = berat bahan peledak dinamit 60% (pound)
TEKNIK-TEKNIK PEMADATAN KHUSUS di
LAPANGAN
PEMADATAN DENGAN PEMBEBANAN AWAL
(PRELOADING)
Digunaka untuk lapisan tanah lempung yang lembek sebelum
pondasi dibangun
Lapisan tanah lempung mendapat tekanan tambahan dari suatu
pondasi
Tanpa pembebanan awal, pondasi memerlukan waktu t = t1 untuk
mencapai penurunan konsolidasi akhir S = S1
Penurunan yang akan terjadi setelah selesinya struktur pondasi
dapat ditiadakan sama sekali dengan memberikan beban aal
berupa timbunan tanah baru diatas tanah asli yang menutupi
daerah yang cukup luas yang disebut pembebanan awal
(preloading)
TEKNIK-TEKNIK PEMADATAN KHUSUS di
LAPANGAN
PEMADATAN DENGAN PEMBEBANAN AWAL
(PRELOADING)
Vertikal akibat pembebanan awal >, sehingga proses penurunan
lebih cepat
Pada saat t = t2 < t1, pembebanan awal sudah menghasilkan
penurunan S = S1
Pada saat t = t1, bila pembebanan dihentikan (tanah urug dibongkar)
kemudian pondasi dibangun, penurunan bangunan setelah
selesainya pekerjaan pelaksana bangunan praktis dapat ditiadakan
sama sekali.
TEKNIK-TEKNIK PEMADATAN KHUSUS di
LAPANGAN
PEMADATAN DENGAN PEMOMPAAN AIR KELUAR
DARI TANAH (DEWATERING)
Pemadatan diberikan dengan cara menurunkan muka air tanah, yang
menyebabkan naiknya tegangan efektif pada tanah
Kenaikan tegangan efektif menyebabkan terjadinya pemadatan tanah
Apabila muka air turun setinggi h, maka penambahan beban yang
diberikan, adalah: ht '

Beban merupakan beban yang berfungsi untuk memadatkan


lapisantanah yang bersangkutan
Jenis pemadatan ini baik dipakai bilamana daerah yang bersangkutan
tidak padat dengan bangunan
PERALATAN PEMINDAHAN TANAH
CONTOH SOAL

Diketahui data-data hasil pemadatan tanah di Laboratorium sebagai


berikut:

Kadar Air 3,80 7,47 10,12 14,29 16,94


b (g/cm) 1,84 1,99 2,05 2,00 1,93

Jika GS = 2,68, maka:


a. Gambarkan grafik hubungan kadar air vs berat volume tanah
kering
b. Tentukan besarnya kadar air optimum dan berat volume tanah
kering maksimum
c. Hitung kadar air yang dibutuhkan untuk membuat tanah menjadi
jenuh pada berat volume kering maks?
d. Gambarkan grafik hubungan kadar air vs dZAV pada kondisi kadar
udara 0% (S=100%).
penyelesaian SOAL

W (%) b (g/cm) d (g/cm) d(ZAV)


(g/cm)
3,80 1,84
7,47 1,99
10,12 2,05
14,29 2,00
16,94 1,93

b GS W
d d ( ZAV )
1 w 1 e

Untuk Sr = 100%, maka e = w GS GS W


d ( ZAV )
Sehingga: 1 wGS
penyelesaian SOAL

Kadar air yang dibutuhkan untuk


membuat tanah menjadi jenuh
pada berat volume kering
maksimum:

d ( maks ) 1,86 g / cm3 = t/m

Untuk 1 m benda uji, WS = maka


volume pada (VS):

WS
VS
GS W

Volume air untuk penjenuhan (VW )


Kadar air untuk penjenuhan:

VW 1 VS WW VW W WW
w 100%
Ws
Soal 2 (TUGas)

Harga maksimum dan minimum berat volume kering suatu tanah


pasir masing-masing adalah dmaks = 18,X kN/m dan dmin = 15,X
kN/m. berapakah kepadatan relatif tanah tersebut, jika kerapatan
relatif tanah adalah 60%.

Anda mungkin juga menyukai