Anda di halaman 1dari 34

Mekanika tanah 1

KLASIFIKASI
TANAH

AIUN HAYATU R
DEFINISI
Klasifikasi Tanah Adalah Pengelompokan Jenis Tanah Yang Bebeda-
beda, tetapi dengan sifat serupa ke dalam grup-grup dan sub grup
untuk mendapatkan gambaran umum mengenai perilaku dari suatu
tanah, tetapi bukan penjelasan tentang sifat tanah yang bersangkutan
secara mendetail.

TUJUAN
Mendapatkan gambaran umum mengenai perilaku tanah.

DASAR KLASIFIKASI TANAH


Plastisitas tanah
Ukuran butiran
MACAM-MACAM KLASIFIKASI TANAH

Geologic Soil Classification System


Agronomic Soil Classification System
Textural Soil Classification System (USDA)
American Association of State Highway Transportation Officials
System (AASHTO)
Unified Soil Classification System (USCS)
American Society for Testing and Materials System (ASTM)
Federal Aviation Agency System (FAA)
KLASIFIKASI TANAH SECARA GARIS BESAR
BERDASARKAN UKURAN BUTIRAN
UJI DISTRIBUSI UKURAN BUTIRAN TANAH DI
LABORATORIUM

Klasifikasi tanah pada umumnya dilakukan berdasarkan:


Ukuran butiran: untuk tanah berbutir kasar
Sifat plastis tanah, untuk tanah berbutir halus

Klasifikasi tanah yang didasarkan pada ukuran butir ditentukan


dengan:
Analisa saringan, untuk tanah berbutir kasar, (ukuran butiran lebih
besar dari ukuran butiran lolos saringan no. 200).
Analisa hidrometer, untuk tanah berbutir halus, (ukuran butiran
halus lebih kecil atau sama dengan ukuran butiran lolos saringan
no. 200).
ANALISA SARINGAN
UKURAN LUBANG SARING (US STANDARD)
ANALISIS HIDROMETER (HYDROMETER
ANALYSIS)

Analisa hidrometer didasarkan atas hukum stoke, yaitu kecepatan


mengendap butiran di dalam cairan standar.
Apabila tanah dikocok dalam air dan kemudian didiamkan, maka
butir-butir tanah akan mengendap dengan kecepatan yang berbeda-
beda tergantung pada bentuk, ukuran, dan berat dari butiran-butiran
tanah.
Butiran dengan ukuran besar akan mengendap lebih cepat daripada
butiran dengan ukuran lebih kecil.
ANALISIS HIDROMETER (HYDROMETER
ANALYSIS)
GRAFIK DISTRIBUSI UKRAN BUTIR

Berdasarkan hasil analisa saringan dan analisa hidrometer maka


dapat digambarkan grafik pembagian ukuran butir.
Bentuk grafik distribusi ukuran butir tanah dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
1. Poorly graded, yaitu tanah dengan distribusi butiran jelek,
yang terdiri dari:
Gap graded, yaitu tanah dimana satu atau lebih ukuran
butirnya tidak ada.
Uniform graded, yaitu tanah yang memiliki ukuran butir
hampir sama.
2. Well greded, yaitu tanah yang memiliki ukuran butir terbagi
merata dalam suatu batasan yang luas.
GRAFIK DISTRIBUSI UKRAN BUTIR
SKETSA TEKSTUR TANAH YANG BUTIRANNYA
WELL GRADED DAN GAP GRADEDE
SKETSA TEKSTUR TANAH YANG BUTIRANNYA
WELL GRADED DAN GAP GRADEDE

Dari kurva distribusi ukuran butir diperleh 3 parameter tanah yang


dapat digunakan untuk mengklasifikasikan tanah, yaitu:
Ukuran efektif (Efective size = D10), yaitu diameter tanah diman
10% dari total butiran lolos.
Koefisien keseragaman (Uniformity coefficient = CU)
D60
Cu
D10
Koefisien gradasi (Gradation Coefficient = CC)
2
D30
CC
D60 D10
SISTEM KLASIFIKASI TANAH
USCS (Unified Soil Classification System)

Sistem klasifikasi tanah menurut uscs ini mengelompokkan tanah ke


dalam dua kelompok besar, yaitu:
1. Tanah berbutir kasar (Coarse grained Soil), jika <50% melalui
saringan No.200 yaitu tanah kerikil dan pasir dimana < 50%
berat total contoh tanah lolos saringan No.200 dan diberi simbol
sebagai berikut:
Simbol dengan huruf awal G adalah untuk kerikil (Gravel) atau
tanah berkerikil.
Simbol dengan huruf awal S adalah untuk pasir (Sand) atau
tanah berpasir.
SISTEM KLASIFIKASI TANAH
USCS (Unified Soil Classification System)

2. Tanah berbutir halus (Fine grained soil), jika > 50% melalui
saringan No.200 yaitu tanah dimana > 50% berat total tanah lolos
saringan No.200 dan diberi simbol sebagai berikut:
Simbol dengan huruf awal M untuk lanau (Silt) anorganik
Simbol dengan huruf awal C untuk lempung (Clay) anorganik
Simbol dengan huruf awal O untuk lanau organik dan lempung
organik
Simbol Pt untuk tanah gambut (Peat), muck dan tanah-tanah
lain dengan kadar organik tinggi.
SISTEM KLASIFIKASI TANAH
USCS (Unified Soil Classification System)

Penjelasan 2 Simbol huruf pada sistem klasifikasi tanah USCS


1. Huruf Pertama menggambarkankomponen utama dari tanah, yaitu:
a. Tanah berbutir kasar: G = Gravel/ Kerikil; S = Sand/ Pasir
b. Tanah berbutir halus: M = Silt/ Lanau; C= Clay/ Lempung
c. Tanah organik O = Organik; Pt = Peat
2. Huruf kedua menggambarkan keadaan tanah
a. Bergradasi baik/ well graded (W)
b. Bergradasi jelek/ poorly graded (P)
c. Tercampur lanau/ Kelanauan/ Silty (M)
d. Tercampur lempung/ kelempungan/ clayey (C)
e. Mempunyai plastisitas rendah/ low plasticity (L)
f. Mempunyai plastisitas tinggi/ high plasticity (H)
SISTEM KLASIFIKASI TANAH
USCS (Unified Soil Classification System)
SISTEM KLASIFIKASI TANAH
USCS (Unified Soil Classification System)
SISTEM KLASIFIKASI TANAH
USCS (Unified Soil Classification System)

Sistem
Klasifikasi
USCS untuk
Sand/ Pasir
SISTEM KLASIFIKASI TANAH
USCS (Unified Soil Classification System)

Sistem Klasifikasi USCS untuk Silt/ Lanau, Organic/ Organik, Clay/ Lempung
SISTEM KLASIFIKASI TANAH
USCS (Unified Soil Classification System)
SISTEM KLASIFIKASI TANAH
AASHTO (American Association State
Highway Transportation Official)

Sistem klasifikasi AASHTO (American Association State Highway and


Transportation Official Clasification) membagi tanah ke dalam 7 kelompok.
Pengujian yang digunakan hanya analisis saringan dan batas-batas
Atterberg.
Tanah-tanah dalam tiap kelompoknya dievaluasi terhadap indeks
kelompoknya yang dihitung dengan rumus-rumus empiris.
SISTEM KLASIFIKASI TANAH
AASHTO (American Association State
Highway Transportation Official)

Sistem klasifikasi tanah menurut AASHTO didasrkan pada kriteria:


1. Ukuran butir
Kerikil adalah bagian tanah yang lolos saringan No. 4 dan yang tertahan pada
saringan No.20
Pasir adalah bagian tanah yang lolos saringan No.10 dan tertahan pada
saringan No.200
Lanau dan lempung adalah bagian tanah yang lolos saringan No.200
2. Plastisitas
Nama berlanau digunakan apabila bagian-bagian halus dari tanah mempunyai
indeks plastisitas 10
Nama berlempung digunakan apabila bagian-bagian halus dari tana
mempunyai indeks plastisitas 11
3. Apabila batuan ditemukan dalam contoh tanah, maka harus dikeluarkan
terlebih dahulu, tetapi prosentase dari batuan tersebut harus dicatat.
SISTEM KLASIFIKASI TANAH
AASHTO (American Association State
Highway Transportation Official)

Indeks kelompok, dihitug dengan persamaan (Hardiyatmo, H.C. 1995)


GI = (F-35) [0,2+0,005(LL-40)]+0,01(F-15)(PI-10)
Dengan:
GI = Indeks kelompok
F = Persentase butir yang lolos ayakan No.200
LL = Batas Cair
PI = Indeks plastisitas
SISTEM KLASIFIKASI TANAH
AASHTO (American Association State
Highway Transportation Official)

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan GI:


Apabila harga GI yang dihitung dengan persamaan di atas adalah negatif,
maka GI dianggap sama dengan nol
Harga GI dibulatkan ke angka yang terdekat (misalnya GI=3,4 dibulatkan
menjadi GI=3; apabila GI=3,5 dibulatkan menjadi GI=4)
Tidak ada bats atas dari harga GI
GI dari tanah yang masuk ke dalam ke dalam kelompok A-1-a, A-1-b, A-2-
4, A-2-5 dan A-3 selalu sama dengan nol
Bilamana tanah yang dites masuk dalam kelompok A-2-6 dan A-2-7, maka
harga GI dihitung dengan persamaan:
GI 0,01(F-15)PI-10)
Pada umumnya kualitsa dari tanah subgrade adalah sebanding dengan
kebalikan dari harga GI.
SISTEM KLASIFIKASI TANAH
AASHTO (American Association State
Highway Transportation Official)

Secara umum sistem klasifikasi AASTHO ini mengelompokkan tanah


sebagai berikut:
Tanah-taah yang diklasifikasikan dalam kelompok A-1 sampai A-3
adalah tanah-tanah berbutir kasar dimana 35% atau kurang butir-butir
tersebut melalui saringan No.200
Tanah-tanah dimana 35% atau lebih melalui saringan No.200
diklasifikasikan dalam kelompok A-4 sampai A-7. Pada umumnya
tanah-tanah ini adalah lumpur dan lempung.
SISTEM KLASIFIKASI TANAH
AASHTO (American Association State
Highway Transportation Official)
SISTEM KLASIFIKASI TANAH
AASHTO (American Association State
Highway Transportation Official)

Rentang dari batas cair (LL) dan indeks plastisitas (PI) tanah
berdasarkan sistem klasifikasi AASHTO
SISTEM KLASIFIKASI TANAH
AASHTO (American Association State
Highway Transportation Official)

Keterangan:
Kelompok A-7 dibagi menjadi A-7-5 adan A-7-6, tergantung dari nilai batas plastisnya
(PL)
Untuk nilai PL > 30% atau nilai PI (LL 30), klasifikasinya A-7-5
Untuk nilai PL < 30%, atau nilai PI > (LL 30), klasifikasinya A-7-6
PERBANDINGAN SISTEM KLASIFIKASI
TANAH MENURUT AASHTO DAN USCS
PERSAMAAN
1. Kedua sistem tersebut didasarkan pada ukuran butir dan plastisitas
tanah
2. Kedua sistem memisahkan tanah ke dalam dua kategori, yaitu:
Tanah berbutir kasar (coarse grained)
Tanah berbutir halus (fine grained)

PERBEDAAN
PERBANDINGAN SISTEM KLASIFIKASI
TANAH MENURUT AASHTO DAN USCS
PERBANDINGAN SISTEM KLASIFIKASI
TANAH MENURUT AASHTO DAN USCS
Contoh
Contoh

Penyelesaian
Contoh

Penyelesaian

Anda mungkin juga menyukai