Disusun oleh :
Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang
laporan Kerja Praktek dalam Proyek Penyiapan Lokasi Pemboran LMG-A Desa
Lembak – Kec. Lembak – Kab. Muara Enim. Laporan kerja praktek ini disusun
untuk memenuhi syarat kurikulum yang harus ditempuh pada tingkat sarjana di
mengajarkan banyak hal sehingga Laporan Kerja Praktek ini dapat selesai dengan
baik. Ucapan terimakasih juga kami ucapkan kepada pihak PT. Pertamina EP
Hulu Rokan Zona IV karena telah menerima kami untuk melakukan Kerja Praktik
Kab. Muara Enim, dan juga telah memberikan banyak ilmu lapangan pada saat
ini.Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat di harapkan demi
kemajuan karya tulis khususnya yang berkenaan dengan laporan kerja praktek ini.
i
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, khususnya bagi penulis pribadi dan bagi Jurusan Teknik Sipil Universitas
Palembang.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Palembang, 2022
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................
LEMBAR PENGESAHAN............................................................
KATAPENGANTAR.....................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR......................................................................v
DAFTAR TABEL ..........................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN...............................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Maksud Dan Tujuan............................................................................2
1.3 Rumusan Masalah................................................................................2
1.4 Batasan Masalah..................................................................................2
1.5 Metode Pengumpulan Data ................................................................2
1.6 Sistematika Penulisan..........................................................................3
1.7 Bagan Alir Penulisan...........................................................................4
iii
BAB III TINJAUAN PUSTAKA...................................................20
3.1................................................................................................................
Pondasi..................................................................................................20
3.2................................................................................................................Pond
asi Tiang Pancang.................................................................................20
3.3................................................................................................................Alat
Tiang Pancang.......................................................................................30
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1. Data Primer
Data Primer dalam hal ini adalah melakukan pengamatan langsung dengan
mengamati pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan diskusi atau dialog dengan
pelaksana,pengawas,dan pekerja proyek konstruksi jalan di lapangan.
2. Data Sekunder
Data sekunder dalam hal ini adalah data-data proyek yang diberikan
berdasarkan rencana kerja dan studi literatur yang merupakan referensi dalam
pembuatan laporan yang berhubungan dengan proyek.
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang proyek, maksud dan tujuan, pembatasan
masalah, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan
Mulai
Pendahuluan
Selesai
6
7
Akhmad Miftah
General Manager Zona IV
Deri Harisman
Sr Manager Project
Abdul Razak
Manager Project Execution
Fungsi bagian :
1. General manager
- Mengambil keputusan terhadap proyek yang akan dilaksanakan
- Bertanggung jawab atas proyek yang akan dilaksanakan
- Pengendali seluruh hal yang terkait denganperusahaan
- Mengawasi secara keseluruhan fungsi-fungsi dalam perusahaan.
2. Sr Manager Project
- Mengawasi tugas bagian perencanaan suatu proyek
- Mengawasi tugas bagian pengeksekusian suatu proyek
- Melakukan monitoring terhadap suatu Proyek
- Melaporkan peningkatan dan kemajuan suatu proyek kepada general
Manager dari awal hingga berakhirnya suatu proyek
3. Manager Project Execution
- Memimpin pelaksanaan sebuah proyek
- Mengawasi berjalannya suatu proyek
- Menentukan kontraktor yang akan mengeksekusi proyek
- Menentukan pimpinan proyek
4. Engineer Project Execution
- Menyiapkan tim yang akan menjalankan proyek
- Menunjuk pengawas lapangan suatu proyek
- Menentukanmaterial untuk keperluan proyek
- Menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk berlangsungnya suatu proyek
- Memastikan proyek sesuai anggaran dan rencana.
11
Andhy Natalis N.
Engineer Project Execution
Heriyanto
Koordinator Pengawas
Fungsi bagian :
Engineer Project Execution
- Menyiapkan tim yang akan menjalankan proyek
- Menunjuk pengawas lapangan suatu proyek
- Menentukan material untuk keperluan proyek
- Menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk berlangsungnya suatu proyek
- Memastikan proyek sesuai anggaran dan rencana.
Koordinator pengawas proyek
- Mengawasi administrasi proyek
- mengawasi pekerja proyek
- memantau kemajuan proyek
- membuat kontrak proyek, laporan dan faktur proyek
Pengawas
- Mengawasi jalannya sebuah proyek
- Menetapkan apakah telah terjadi penyimpangan dalam sebuah pekerjaan
- Mengambil tindakan perbaikan yang di perlukan
- Menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan di gunakan secara
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan proyek
13
Akhmad Miftah
General Manager Zona IV
Deri Harisman
Sr Manager Project
Heranto Sutjipto
Manager Project Engineering
& Planning
Fungsi bagian :
General menager
- Mengambil keputusan terhadap proyek yang akan dilaksanakan
- Bertanggung jawab atas proyek yang akan dilaksanakan
- Pengendali seluruh hal yang terkait denganperusahaan
- Mengawasi secara keseluruhan fungsi-fungsi dalam perusahaan.
Sr Manager Project
- Mengawasi tugas bagian perencanaan suatu proyek
- Mengawasi tugas bagian pengeksekusian suatu proyek
- Melakukan monitoring terhadap suatu Proyek
- Melaporkan peningkatan dan kemajuan suatu proyek kepada general
Manager dari awal hingga berakhirnya suatu proyek
Manager Project Engineering & Planning
- Memimpin perencanaansebuah proyek
- Mengawasi perencanaan suatu proyek
- Menentukan drafter, surveyor, dan engineer perencanaan yang akan
merencanakan suatu proyek
Engineer Project Engineering & Planning
- Mengalokasi tim
- Memitigasi resiko
- Membuat laporan untuk stakeholder
Surveyor
- Melakukan survey serta pengukuran dilapangan
- Melakukan penyusunan dan penggambaran data
- Mengevaluasi hasil pengukuran sebagai dasar pengambilan keputusan
- Mengawasi pekerjaan kontraktor dan memastikan semuanya dijalankan
dengan akurat
Drafter
- Membuat atau menyiapkan gambar shopdrawing
- Menyesuaikan atau merevisi gambar perencanaan dengan ondisi nyata
dilapangan
15
Arlan
Direktur Utama
Hendri Arifin
Project Manager
Bayu Pandu
Site Manager
Isroni
Taufik Setiawan Lorend Tambunan
Project Admin
Coord Contractor HSE Coord
Ikwan
Operator Alat Berat, Driver
& Pekerja
17
Fungsi bagian :
Direktur utama
- Mengkoordinasikan,pekerjaan yang ada dilapangan
- Mengawasi serta memimpin manajemen proyek
- Memastikan kegiatan yang berjalan sesuai dengan rencana awal
Project manager
- Bertanggung jawab tercapainya tujuan dan sasaran proyek
- Merencanakandanmengkoordinasikan hal-hal yang ada dilapangan kepada
pekerja
- Mengendalikan sumber daya yang ada untuk kebutuhan pekerjaan.
Coord contractor
- Mengawasi pelaksanan pekerjaan konstruksi
- Mengawasi kualitas pekerja
- Mengawasi kuantitas pekerja
- Mengawasi laju pencapaian progress pekerjaan
- mengawasi produk waktu dan biaya pekerjaan agar tidak menyimpang.
Project admin
- Mengurus dan menyelesaikan kegiatan proyek yang bersifat
administrative, keuangan, dan umum
- menyiapkan berita acara lapangan
- menyusun dokumentasi pelaksanaan proyek.
Hse coord
- Melakukan identifikasi serta pemetaan dari potensi bahaya yang
berpeluang terjadi pada lingkungan kerja
- Membuat dan memelihara dokumen terkait K3
- Melakukan pengawasan K3 terhapap pekerjan
- Mengedukasi pekerja tentang bahaya yang akan terjadi selama
pelaksanaan pekerjaan.
Operator Alat berat
- Bertanggung jawab dalam pengendalian alat berat
18
1. Owner
Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instansi yang memiliki
proyek atau pekerjaan dan memberikan kepada pihak lain yang mampu
melaksanakannya sesuai dengan perjanjian kontrak kerja untuk merealisasikan
proyek.
Pada proyekPenyiapan Lokasi Pemboran LMG-A Desa Lembak – Kec.
Lembak – Kab. Muara Enim ini yang bertindak sebagai Owner adalah PT
PERTAMINA EP HULU ROKAN ZONA IV.
Tugas dan kewajiban dari Pemilik Proyek atau Owner antara lain:
1) Menyediakan dana untuk membiayai proyek.
2) Mengadakan kegiatan administrasi proyek.
3) Menentukan konsultan perencana proyek.
4) Menentukan konsultan pengawas proyek.
5) Menentukan kontraktor pelaksana proyek.
3. Kontraktor
Kontraktor adalah perorangan atau badan hukum yang disewa oleh pemilik
proyek untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perjanjian kontrak yang
telah disepakati oleh kedua belah pihak, proyek dibatasi oleh item pekerjaan yang
dilaksanakan, biaya, serta waktu penyelesaian. Pada Proyek Penyiapan Lokasi
Pemboran LMG-A Desa Lembak – Kec. Lembak – Kab. Muara Enim ini yang
bertindak sebagai kontraktor adalah PT. JAYA ABADI PRABU.
Tugas dan tanggung jawab seorang kontraktor didasarkan pada pemilik proyek
ataupun owner, kontraktor juga akan diawasi oleh tim pengawas yang telah di
pekerjakan oleh pemilik (owner). Kontraktor dapat berkonsultasi kepada tim
pengawas dari pemilik jika terjadi masalah dalam pelaksanaan proyek, sebelum
20
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Pondasi
Pondasi adalah struktur bagian paling bawah dari suatu konstruksi (gedung,
jembatan, jalan raya, tanggul, menara, terowongan, dinding penahan tanah, dan
lain-lain) yang berfungsi menyalurkan beban vertical diatasnya (kolom) maupun
beban horizontal ke tanah (Pamungkas dan Harianti, 2013:1). Struktur atas
merupakan istilah yang biasa dipakai untuk menjelaskan bagian-bagian dari
system rekayasa yang membawa beban kepada pondasi atau struktur dibawahnya.
Istilah struktur atas mempunyai arti khusus untuk bangunanbangunan dan
jembatan-jembatan, akan tetapi, pondasi tersebut dapat juga hanya menopang
mesin-mesin, mendukung peralatan industrial (pipa, manara, tangka), bertindak
sebagai alas atau papan iklan dan sejenisnya. Karena sebab inilah maka lebih baik
menggambarkan pondasi sebagai bagian dari satu system rekayasa pendukung
beban yang mempunyai bidang antara (interfacing) terhadap tanah (Joseph E.
Bowles, 1997: 1).
Pondasi tiang pancang adalah bagian dari struktur yang digunakan untuk
menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ketanah
penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu. Tiang pancang bentuknya
panjang dan langsing yang menyalurkan beban ke tanah yang lebih dalam. Bahan
utama dari tiang adalah kayu, baja (Steel), dan beton. Tiang pancang yang terbuat
dari bahan ini adalah dipukul, dibor atau didongkrak ke dalam tanah dan
dihubungkan dengan pile cap (pier). Tergantung juga pada tipe tanah, material dan
karakteristik penyebaran beban tiang pancang diklasifikasikan berbeda-beda.
Pondasi tiang sudah digunakan sebagai penerima beban dan system transfer
beban bertahun-tahun. Pada awal peradaban, dari komunikasi, pertahanan, dan
hal-hal yang strategik dari desa dan kota yang terletak dekatsungai dan danau.
Oleh sebab itu perlu memperkuat tanah penunjang dengan beberapa tiang. Tiang
21
22
yang terbuat dari kayu (timber pile) dipasang dengan dipukul ke dalam tanah
dengan tanah atau lubang yang digali dandiisi dengan pasir dan batu.
Pada tahun 1740, Christoffoer Polhem menemukan peralatan pile driving
yang mana menyerupai mekanisme pile driving saat ini. Tiang baja (steel pile)
sudah digunakan selama 1800 dan tiang beton (concrete pile)sejak 1900. Revolusi
industri membawa perubahan yang penting pada sistem pile driving melalui
penemuan mesin uap dan mesin diesel. Lebih lagi baru-baru ini, meningkatnya
permintaan akan rumah dan konstruksi memaksa para pengembang memanfaatkan
tanah-tanah yang mempunyai karakteristik yang kurang bagus. Hal ini membuat
pengembangan dan peningkatan sistem pile driving.
Saat ini banyak teknik-teknik instalansi tiang pancang bermunculan. Seperti
tipe pondasi yang lainnya, tujuan dari pondasi tiang adalah :
1. Untuk menyalurkan beban pondasi ke tanah keras
2. Untuk menahan beban vertikal, lateral, dan beban uplift
Struktur yang menggunakan pondasi tiang pancang apabila tanah dasar tidak
mempunyai kapasitas daya pikul yang memadai. Kalau hasil pemeriksaan tanah
menunjukkan bahwa tanah dangkal tidak stabil dan kurang keras apabila besarnya
hasil estimasi penurunan tidak dapat diterima pondasi tiang pancang dapat
menjadi bahan pertimbangan. Lebih jauh lagi, estimasi biaya dapat menjadi
indikator bahwa pondasi tiang pancang biayanya lebih murah daripada jenis
pondasi yang lain dibandingkan dengan biaya perbaikan tanah.
Dalam kasus konstruksi berat, sepertinya bahwa kapasitas daya pikul dari
tanah dangkal tidak akan memuaskan, dan konstruksi seharusnya dibangun di atas
pondasi tiang. Tiang pancang juga digunakan untuk kondisi tanah yang normal
untuk menahan beban horizontal. Tiang pancang merupakan metode yang tepat
untuk pekerjaan diatas air, seperti jertty atau dermaga.
Penggunaan pondasi tiang pancang sebagai pondasi bangunan apabila tanah
yang berada dibawah dasar bangunan tidak mempunyai daya dukung (bearing
capacity) yang cukup untuk memikul berat bangunan beban yang bekerja padanya
(Sardjono HS, 1988) atau apabila tanah yang mempunyai daya dukung cukup
untuk memikul berat bangunan dan seluruh beban yang bekerja berada pada
23
lapisan yang sangat dalam dari permukaan tanah kedalaman > 8m (Bowles, 1991).
Fungsi dan kegunaan dari pondasi tiang pancang adalah untuk memindahkan atau
mentransfer beban-beban dari konstruksi diatasnya (super struktur) ke lapisan
tanah keras yang letaknya sangat dalam.
Dalam pelaksanaan pemancangan pada umumnya dipancangkan tegak lurus
dalam tanah, tetapi ada juga dipancangkan miring (battle pile) untuk dapat
menahan gaya-gaya horizontal yang bekerja. Hal seperti ini sering terjadi pada
dermaga terdapat tekanan kesamping dari kapal dan perahu. Sudut kemiringan
yang dapat dicapai oleh tiang tergantung dari alat yang dipergunakan serta
disesuaikan pula dengan perencanaannya.
Pondasi tiang digolongkan berdasarkan kualitas bahan material dan cara
pelaksanaan. Menurut kualitas bahan material yang digunakan, tiang pancang
dibedakan menjadi empat yaitu tiang pancang kayu, tiang pancang beton, tiang
pancang baja, dan tiang pancang composite (kayu-beton dan baja-beton).
Tiang pancang umumnya digunakan :
1. Untuk mengangkat beban-beban konstruksi diatas tanah kedalam atau
melalui sebuah stratum/ lapisan tanah. Didalam hal ini beban vertikal dan
beban lateral boleh jadi terlibat
2. Untuk menentang gaya desakan keatas, gaya guling, seperti untuk telapak
ruangan bawah tanah dibawah bidang batas air jenuh atau untuk menopang
kaki-kaki menara terhadap guling
3. Memampatkan endapan-endapan tak berkoheksi yang bebas lepas melalui
kombinasi perpindahan isi tiang pancang dan getaran dorongan. Tiang
pancang ini dapat ditarik keluar kemudian
4. Mengontrol lendutan/ penurunan bila kaki-kaki yang tersebar atau telapak
berada pada tanah tepi atau didasari oleh sebuah lapisan yang
kemampatannya tinggi
5. Membuat tanah dibawah pondasi mesin menjadi kaku untuk mengontrol
amplitudo getaran dan frekuensi alamiah dari system tersebut
6. Sebagai faktor keamanan tambahan dibawah tumpuan jembatan dan atau
pir, khususnya jika erosi merupakan persoalan yang potensial
24
perencanaan tiangpancang beton precast ini panjang dari pada tiang harus
dihitung dengan teliti, sebab kalau ternyata panjang dari pada tiang ini
kurang terpaksa harus dilakukan penyambungan, hal ini adalah sulit dan
banyak memakan waktu.
bahan beton diatas muka air tanah dan bahan kayu tanpa perlakuan apapun
disebelah bawahnya. Biaya dan kesulitan yang timbul dalampermbuatan
sambungan menyebabkan cara ini diabaikan.
3.3 Alat Tiang Pancang
Dalam pemasangan tiang kedalam tanah, tiang dipancang dengan alat
pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar
atau pemukul yang hanya dijatuhkan.Pada gambar tersebut diperlihatkan pula
alat-alat perlengkapan pada kepala tiang dalam pemancangan.Penutup (pile
cap) biasanya diletakkan menutup kepala tiang yang kadang-kadang dibentuk
dalam geometri tertutup.
Pemukul diesel terdiri dari silinder, ram, balok anvil dan system injeksi
bahan bakar.Pemukul tipe ini umumnya kecil, ringan dandigerakkan dengan
menggunakan bahan bakar minyak. Energipemancangan total yang dihasilkan
adalah jumlah benturan dari ramditambah energi hasil dari ledakan.
34
35
TITIK TINJAUAN X Y
TIANG 1 428099,621 9631785,197
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
43
Daftar pustaka
44