Anda di halaman 1dari 19

STRUKTUR DAN

KONSTRUKSI BANGUNAN
SKB V

Dr. Sudarman Samad, ST.,MT


STRUKTUR BANGUNAN
BERTINGKAT/BERLANTAI BANYAK

Pertemuan 2
PERENCANAAN STRUKTUR-UMUM
Sistem Struktur.

Sistem struktur dari suatu bangunan, merupakan kumpulan dan


kombinasi berbagai elemenstruktur yang dihubungkan dan disusun
secara teratur, baik secara discrete maupun menerus yang
membentuk suatu totalitas kesatuan struktur.
Tujuan Perncanaan Struktur
Sistem struktur pada bangunan tinggi dirancang dan
dipersiapkan agar mampu:

1. Memikul beban vertical baik statik maupun dinamik


2. Memikul beban horizontal, baik akibat angin maupun gempa
3. Menahan berbagai tegangan yang diakibatkan oleh
pengaruh temperature dan shinkage.
4. Menahan external dan internal blast dan beban kejut
( impactloads ).
5. Mengantisipasi pengaruh vibrations dan fatigue
Pemilihan Sistem Struktur

Pemilihan sistem struktur bergantung pada bebera paparan


meteral berikut:

1. Economical consideration, yang meliputi construction cost, nilai


kapitalisasi, rentable space variation dan cost of time variation.
2. Construction speed yang dipengaruhi oleh profil bangunan,
experience, methods dan expertise, material struktur, type
konstruksi (cast-in-situ, precast atau kombinasi ) serta local
contruction industry.
3. Overall geometry, meliputi panjang, lebar dan tinggi bangunan.
4. Vertical profile-building shape.
BUILDING SHAPE
5. Pembatasan ketinggian (heightrestriction)
6. Kelangsingan (slenderness), yaitu ratio antara tinggi terhadap lebar
bangunan.
7. Plan configuration, yaitu depth-widh tratio and degree of regularity
( dapat dilihat pada peraturan seperti UBC atau NEHRP ). (
https://www.researchgate.net/figure/The-site-locations-and-V-s-30-values-with-their-site-cla
ss-using-NEHRP-UBC-site_tbl1_230188622
)
8. Kekuatan,kekakuan dan daktilitas.
9. Kekuatan berhubungan eratd engan material properties, kekaakuan
meliputi kekakuan lentur, kekakuan geser, kekakuan torsi dan
daltilitas meliputi strain ductility, curva ture ductility dan displacement
ductility.
10. Jenis/tipe pembebanan, yang, meliputi beban gravitasi, beban
lateral berupa beban angin dan seismic serta beban-beban khusus
lainnya.
11. Kondisi tanah pendukung bangunan
Gambar. Perbandingan load distrbution, akibat beban angin dan
beban seismic terhadap bentuk bangunan
Sistem Struktur Atas

Bentuk Bangunan dan sistem struktur rangka bangunan sangat berkaitan


erat satu sama lainnya baik dalm arah horizontal maupun vertical.

Suatu sistem struktur disebut baik bila dicapai hal-hal berikut:


1. Bentuk dan denah struktur yang simetris
2. Skala struktur yang proporsional
3. Tidak adanya perubahan mendadak dari tahanan lateral
4. Tidak adanya perubahan mendadak dari kekakuan lateral
5. Pembagian struktur yang seragam dan teratur
6. Titik berat massa hampir sama dengan titik berat kekakuan
7. Tidak sulit dibangun, dan dalam batasan biaya yang memadai
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan
sistem strktur terhadap beban lateral antara lain adalah:

1. Kekakuan diafhragma dan kekakuan struktur


2. Distribusi gaya dan konsentrasi tahanan
3. Tahanan pada keliling luar ( perimeter) struktur bangunan
4. Loncatan bidang vertikal (vertikal setback )
5. Diskontinuitas kekuatan dan kekakuan struktur karenaa
danya balok transfer (transfergirder), lantai transfer
(transferfloor) atau dinding struktur yang tidak menerus
kebawah, dan dinding struktur yang letaknya berselang-
seling baik dalam arah vertikal maupun horizontal.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan sistem
strktur terhadap beban lateral antara lain adalah:

1. Kekakuan diafhragma dan kekakuan struktur


2. Distribusi gaya dan konsentrasi tahanan
3. Tahanan pada keliling luar ( perimeter) struktur bangunan
4. Loncatan bidang vertikal (vertikal setback )
5. Diskontinuitas kekuatan dan kekakuan struktur karenaa danya balok transfer
(transfergirder), lantai transfer (transferfloor) atau dinding struktur yang tidak menerus
kebawah, dan dinding struktur yang letaknya berselang-seling baik dalam arah vertikal
maupun horizontal.
6. ”Softstoryeffect”
7. Ketidakteraturan struktur
8. Adanya torsi yang besar tanpa adanya tahanan yang cukup untuk menampung torsi
9. Benturan antar bangunan
10. Pemisahan bangunan
11. Efekkolompendek(Shortcolumneffect)
12. Kemudahan pelaksanaan, terutama pada detail sambungan dan kerapatan tulangan.
STRUKTUR BANGUNAN
BERTINGKAT/BERLANTAI BANYAK

Pertemuan 3
Sistem rangka struktur

Berbagai sistem rangka dapat berupa:

1. Rigid-Frame
2. Truss/Braced - Frame
3. Infilled-Frame
4. Shear Wall Structures
5. Coupled Shear Wall Structures
6. Wall - Frame
7. Core Structures
8. Outrigger + Shear Wall + Braced Structures
9. Tubular Structures.
Sistem struktur yang sederhana, beraturan dan tidak terlalu
tinggi, analisis beban lateralnya masih dapat dilakukan
dengan cara ”quasistatik” tetapi untuk bentuk yang tidak
beraturan sudah harus dilakukan dengan 3 dimensi yang
disertai dengan analisis dinamik, baik linear maupun
nonlinear

Berikut ini diberikan gambaran umum sebagai ”rough rule of


thumb” yang menggambarkan secara global hubungan
antara sistem rangka struktur dan jumlah tingkat bangunan
dan gambar berikutnya khusus untuk struktur beton
bertulang pada gedung kantor (office building).
Sistem struktur di sebut baikbila dicapai:

1. Bentuk dan deh struktur yang simetris.


2. Skala struktur yang proporsional.
3. Tidak ada perubahan mendadak dari tahana lateral.
4. Tidak adanya perubahan mendadak dari kekakuan lateral.
5. Pembagian struktur yang seragam dan teratur.
6. Titik berat masa hampir sama dengan titik berat kekakuan.
7. Tidak sulit dibangun dan dalam batasan biaya yang
memadahi.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan sistem
struktur terhadap beban lateral, antara lain:
1. Kekakuan diagfragma dan kekuan struktur.
2. Distribusi gaya dan konsentrasi tahanan.
3. Tahanan pada keliling luar (perimeter) struktur bangunan.
4. Loncatan bidang vertikal.
5. Diskontinuitas kekuatan dan kekakuan struktur, akibat adanya
balok transfer, lantai trasfer, dinding struktur yang tidak
menerus, dinding struktur yang letaknya berselang seling.
6. Soft story effect
7. Ketidak teraturan struktur.
8. Adanya torsi yang besar tanpa adanya tahan
torsi.
9. Benturan antar bangunan.
10.Pemisahan bangunan.
11. Effek kolom pendek.
12.Kemudahan pelaksanaan, terutama pada detail
bangunan dan kerapatan tulangan..

Anda mungkin juga menyukai