Anda di halaman 1dari 121

ASPEK KESELAMATAN JIWA

DALAM PERANCANGAN
BANGUNAN GEDUNG

MARTINUS R. IZAAK, IAI


10 OKT 2019
ASPEK TERTIB BANGUNAN
• Aspek Perkotaan
 (setiap bangunan harus berdiri sesuai dengan rencana kota
yang ditetapkan)

• Aspek Teknis Bangunan


 (setiap bangunan berdiri harus memenuhi persyaratan teknis
keamanan, kenyamanan dan keselamatan bangunan serta
keserasian lingkungan)

• Aspek Hukum
 (setiap bangunan yang berdiri harus memiliki Izin)
 (setiap bangunan harus berdiri pada bidang tanah dengan
status hak yang jelas dan tidak bersengketa)

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


ASPEK PERKOTAAN

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG

 TATA BANGUNAN :
- Persyaratan peruntukan dan intensitas bangunan gedung
- Peruntukkan
- Ketinggian
- Jarak bebas
- Kepadatan (KDB, KLB, KTB, KDH)
- Arsitektur bangunan gedung
- Penampilan bangunan gedung
- Tata ruang luar dan dalam
- Keseimbangan dan keserasian dengan lingkungan
- Keseimbangan nilai sosial budaya dgn perkembangan arsitektur
- Pengendalian lingkungan.
- analisisi mengenai dampak lingkungan
- UKL dan UPL

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


ASPEK TEKNIS

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
 KEANDALAN BANGUNAN GEDUNG:
- Keselamatan
- Kemampuan mendukung beban muatan
- Kemampuan mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan
petir
- Kesehatan
- Penghawaan
- Pencahayaan
- Sanitasi
- Pemakaian bahan bangunan
- Kenyamanan
- Kenyamanan ruang gerak dan hubungan antara ruang
- Kondisi udara dalam ruang
- Pandangan
- Tingkat getaran
- Kebisingan
- Kemudahan
- Kemudahan hubungan antar ruang dalam bangunan
- Kelengkapan sarana dan prasarana dlm pemanfaatan bangunan

UU Bangunan Gedung No.28/2002 Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Pencegahan & Penanggulangan Kebakaran

 Sarana Penyelamatan Jiwa

 Akses Pemadam Kebakaran

 Proteksi Kebakaran

 Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Sarana Penyelamatan Jiwa

 Sarana Jalan Keluar


- Pencahayaan Darurat Tanda Jalan Kdeluar
- Petunjuk Arah Jalan Keluar
- Komunikasi darurat
- Pengendali Asap

 Tempat Berhimpun Sementara

 Tempat Evakuasi

 Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Sarana Jalan Keluar
 Pintu

 Koridor

 Balkon

 Jalan Pintu Penhgubung

 Ramp (Exit)

 Tangga kebakaran (Exit)

 Shaft Pemadam Kebakaran (Exit)

 Jalan lintas menuju luar bangunan (Exit pelepasan)

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


ASPEK HUKUM

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Kewajiban Arsitek dari sisi hukum tertuang dalam:
 Undang-Undang Republik Indonesia
No. 28 Tahun 2002
Tentang BANGUNAN GEDUNG

 Undang-Undang Republik Indonesia


No. 2 Tahun 2017
Tentang JASA KONSTRUKSI.

 Undang-Undang Republik Indonesi


No. 6 Tahun 2017
Tentang ARSITEK

 Peraturan Pemerintah RI:


Nomor : 28 Tahun 2000
Nomor : 29 Tahun 2000
Nomor : 30 Tahun 2000
Tentang JASA KONSTRUKSI.
Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI
 Peraturan Menteri PU
Nomor : 29 Tahun 2006 *
Tentang BANGUNAN GEDUNG

Nomor : 26 Tahun 2008


Tentang PENANGGULANGAN KEBAKARAN

. Nomor : 14 Tahun 2017


Tentang PERSYARATAN KEMUDAHAN
BANGUNAN GEDUNG.

 Peraturan Daerah DKI Jakarta


Nomor : 7 Tahun 2010
Tentang BANGUNAN GEDUNG

Nomor : 8 tahun 2008


Tentang PENANGGULANGAN KEBAKARAN
 SNI AKSES 03-1735-2000
Tata perencanan akses bangunan dan
akses lingkungan untuk pencegahan bahaya
kebakaran pada bangunan gedung

 SNI PROTEKSI PASIF 03-1736-2000


Tata perencanan sistim proteksi pasif untuk
pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan
rumah dan gedung

 SNI EKSIT FIRE 03-1746-2000


Tata perencanan dan pemasangan sarana jalan
keluar untuk penyelamatan terhadap bahaya
kebakaran pada bangunan gedung

 SNI ASAP 03-6571-2001


Sistim pengendalian asap kebakaran pada
bangunan gedung

 SNI ARAH 03-6574-2001


Tata cara perancangan pencahayaan darurat,
tanda arah, dan sistim peringatan bahaya pada
bangunan gedung
Peraturan diluar Indonesia yang dirujuk
 NFPA 101
National Fire Protection Association NFPA 101
LIFE SAFETY CODE
Website : http:// catalog.nfpa.org
 SCDF
Singapore Civil Defence Force
Means of Escape
 IBC
International Building Code

 BS 9999
BSI British Standards
Code of Practice for fire safety in the design,
management and use of buildings
 ARUP
Code of Practice for Fire Safety in
Buildings
 CTBUH
Council of Tall Building and Urban
Habitat
KESELAMATAN JIWA DALAM RANCANGAN
BANGUNAN GEDUNG

Ruang Luar :
Drop off, Bomb check dan Assembly point
Pedestrian dan Akses difabel
Sirkulasi menuju dan didalam site
Sirkulasi damkar menuju site dan didalam site
Intensitas dan jarak bebas
Ruang Pengendali Kebakaran
Parkir

Ruang Dalam :
Sirkulasi dan sarana evakuasi
Sirkulasi dalam bangunan
Akses eksit
Komponen Eksit Pelepasan (Tangga, Ramp, Lift, Refugee Floor)
Sarana Utilitas Bangunan

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


RUANG LUAR

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Entrance Bomb Check

- Canopy Entrance w/ bomb check


- Height Room min 4.5 m
- 2 Row
Dokumentasi TABG AP Martinus R.I,
Assembly Point (Titik Kumpul Darurat)

Assembly Point

Assembly Point
- Min 20 m dr eksit pelepasan
- Besaran = jumlah hunian x 0.3 m2

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Drop Off

Drop off bay 2 jalur kendaraan

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Drop Off

- Drop off bay 2 jalur kendaraan


- Posisi penumpang

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Pedestrian dan Akses Difabel

Permen PU No.468/1998

Setiap bangunan gedung


hrs menyediakan fasilitas
dan aksesibilitas bagi
penyandang disabilitas

Dokumentasi TPAK Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Permen PU No.3 /2014 Pedestrian

Pedestrian menuju dan dlm area perencanaan

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Sirkulasi dlm Site & Sirkulasi damkar

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Permen PU No.26/2008 ps Sirkulasi damkar
2.3.4.3
Pergub N0.200/2015
(lampiran)

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Permen PU No.26/2008 Sirkulasi damkar
Pergub N0.200/2015 ps 26

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Ruang Pengendali Kebakaran
Permen PU No.29/2006 ps III.3.1

Permen PU No.26/2008 ps 6.9.3 Ruang. FCC (Fire Control Command/ Pusat Pengendali
Kebakaran)

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Parkir
Pedoman Parkir HubDar

PEDOMAN PARKIR

4.5 m 6m 4.5 m
Lot parkir Driveway Lot parkir

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Peraturan Dirjen Hubdar STANDAR PARKIR

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


TINGKAT / STANDAR PARKIR 1
NO. PENGGUNAAN
PREDIKAT (SATU) MOBIL STANDAR PARKIR
1. Perkantoran - Setiap 100 m2 lt
bruto
2. Jasa Perdagangan / - Setiap 60 m2 lt bruto
Toko
3. Bioskop Kelas A – 1 Setiap 7 kursi

Kelas A – II Setiap 10 kursi


TINGKAT / STANDAR PARKIR
NO. PENGGUNAAN
Kelas A – III Setiap 15 kursi PREDIKAT 1 (SATU) MOBIL
4. Hotel Kelas I (Btg. 4 – 5) 9. Rumah Sakit Setiap 1 tempat
Setiap 5 unit kamar
tidur
Kelas II (Btg. 2 – 3) VIP
Setiap 7 unit kamar
Setiap 5 tempat
Kelas III (Btg. 1 ke Kelas I
Setiap 10 unit kamar tidur
bawah)
Kelas II
5. Restoran / Hiburan Kelas I Setiap 10 m2 lt bruto Setiap 10 tempat
tidur
Kelas II Setiap 20 m2 lt bruto 10. Perguruan Tinggi Setiap 200 m2 lt
6. Pasar Setiap 100 m2 lt -
bruto
bruto 11. Sekolah
Tingkat Kota
Setiap 100 m2 lt
Setiap 200 m2 lt kecuali Inpres dan -
Tingkat Wilayah bruto
bruto daerah MHT)
Tingkat Lingkungan
Setiap 300 m2 lt
bruto
7. Gedung Pertemuan / Padat Setiap 4 m2 lt bruto
Konvensi
Non Padat Setiap 10 m2 lt bruto
8. Bangunan Olah Raga Setiap 15 penonton
-
atau kursi
Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI
STANDAR PARKIR & SIRKULASI

4.5 m 6m 4.5 m

Lot parkir Driveway Lot parkir

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


STANDAR PARKIR & SIRKULASI

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Parkir

Lift Parkir
- Waktu antrian mobil. utk lift
- Façade tahan api
- Cadangan daya

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


STANDAR PARKIR

Ramp kendaraan

• Lebar ramp lurus 1 arah min 3 m


• untuk 2 arah harus ada pemisah jalan min selebar 50 cm dengan tinggi 10 cm.
• Sudut kemiringan tanjakan paling besar 1: 7 dan 1: 20 untuk ramp dengan lantai parkir.

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Peraturan Dirjen Hubdar STANDAR PARKIR

Ramp spiral dua arah ditentukan jari-jari terpendek 4 m dengan


lebar ramp minimum 3,50 m setiap arah serta ada pemisah
selebar 50 cm sehingga lebar minimum (3,50 + 0,50 + 3,50) m.
Bagi bangunan parkir yang menggunakan ramp spiral maka
ketinggian banguan tersebut tidak boleh melebihi 5 (lima) lapis.

Ramp spiral tunggal

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


STANDAR PARKIR

Ramp spiral tunggal

• Ramp spiral 2 arah ditentukan :


- jari-jari terpendek 4 m
- lebar minimal 3,5 m setiap arah
- pemisah jalan minimal selebar 50 cm dengan tinggi 10 cm.
• Ramp spiral secara menerus paling besar 5 lantai, jika lantai parkirnya lebih dari 5 lantai harus
menggunakan ramp lurus sebagai penghubung ke lantai berikutnya;

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


STANDAR PARKIR

3.0 – 3.5 m

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Parkir

- Façade menggunakan bahan tahan api.


- Tetap agar ada cross ventilation
- Dilengkapi tangga kebakaran
- Disediakan akses pemadam kebakaran

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


JARAK BEBAS

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


JARAK BEBAS

Kualitas sirkulasi udara dan pencahayaan

Sebagai akses pemadam kebakaran


Memperlambat penyebaran dan memberi kesempatan
penghuni utk escape

Mencegah tertimpa reruntuhan


Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI
Curtain Wall, Secondary Skin
JARAK BEBAS

Fire & Smoke Stop,

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


An inclined forward curtain wall condition can allow An inclined backward curtain wall condition Double-skinned curtain wall condition showing
for more direct flame impingement and higherbexposure can diminish the ability of flames to contact the vertical cavity which will confine and channel flame
temperatures on curtain wall components curtain wall components and heat vertically

Property of Seminar
Passive & Active Fire Strategy for
Super Tall Building Design
March 2018

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Radiiatiion
Heat Flux at Glass
Ignition
50-100 kW/m2

1M Materials on floor
Ignition at 300-500⁰C

Visible Flame
>540⁰C

Compartment Temperature
500-1200⁰C
Gases
Out
Air in
Compartment Heat Flux
120-150 kW/m2

Property of Seminar
Passive & Active Fire Strategy for
Super Tall Building Design
March 2018
Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI
RUANG DALAM

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


SARANA EVAKUASI- TANGGA
Sarana Evakuasi

 Ruang dengan kapasitas lebih dari 40 orang harus punya 2 pintu keluar. Jarak
pintu minimal 1/2 diagonal ruang. Bukaan pintu harus membuka keluar.
 Lebar koridor sebagai sarana jalan keluar lebar minimal 180 cm dan menuju ke
ruang terbuka di lantai dasar menuju ke jalan umum.
 Tangga kebakaran :
- Bangunan dengan 5 lantai ke atas harus mempunyai minimal 2 tangga
kebakaran.
- Ruang basement harus mempunyai minimal 2 tangga kebakaran.
- Jarak pencapaian ke tangga kebakaran dari setiap titik dalam ruang
efektif, maksimal 25 m tanpa sprinkler dan 40 m dengan sprinkler.
- Lebar tangga kebakaran dihitung berdasarkan Beban Hunian 1
cm / org (NFPA : 0,76 cm/org).
- Rumus tangga :
t = tanjakan (riser) t min = 10,5 cm
p = pijakan (thread) t max = 17,8 cm
2t + p = 62-64 cm p min = 28,0 cm

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


- Ukuran tangga harus konstan dari lantai ke lantai, maksimum perbedaan 3mm.
- Tinggi pagar tangga minimum 105 cm, bukaan pd pagar tangga max.15-18 cm
- Tinggi hand railing/pegangan tangga :90 cm.
- Tinggi Railing : 110 cm
- Headroom minimum 205 cm.
- Jarak bordes ke bordes max 360 cm diukur vertikal atau 18 anak tangga.
- Lebar pintu tahan api minimum 90 cm bersih, membuka ke arah
evakuasi. Pintu keluar (discharge) lebar sama dengan tangga.
- Tangga kebakaran harus bebas asap dan tahan api selama 2 jam.
- Tangga dari atas tidak boleh menerus ke basement.
- Tangga melingkar tidak boleh dipakai sebagai tangga kebakaran.
- Ramp dengan kemiringan lebih curam dari 1:12 tidak boleh dipakai tangga
kebakaran.
- Tidak boleh ada tonjolan-tonjolan balok, dll. dalam ruang tangga.
- Lebar koridor 180 cm

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Beban Hunian Kapasitas Jalan Keluar Per lantai
Permen PU No.26/2008 ps.3.10.1.2

Permen PU No.26/2008 ps.3.10.1.4

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Permen PU 26/2008 Tangga Kebakaran
- Jumlah tangga minimal 2 (3.12..1.1)

- Lebar tangga
- Overlapping ayunan pintu

Dokumentasi Arkitek Team 4 Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


SCDF REGULATION Tangga Gunting

- Akses hrs benar benar terpisah


- Dihitung sebagai 1 tangga
- Perletakkan pipa tegak membuat rancu
- Tidak sbg tangga kebakaran
Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI
- Lebar tangga Tangga Gunting
- Overlapping ayunan pintu

Pemecahan
- Agar dihitung sbg 2 tangga dibuat sbg tangga
punggung punggung an

Dokumentasi Arkitek Team 4 Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Detail Tangga Kebakaran

Dokumentasi Arkitek Team 4 Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Detail Tangga Kebakaran

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Detail Tangga Kebakaran

Detail Railing Balkon

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Tangga Tangga diluar bangunan

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Permen PU 26/2008 Eksit & Eksit Pelepasan
- Jumlah tangga minimal 2 (3.12..1.1)
- Semua akses eksit hrs berakhir pd jalan umum (3.14.1)
- Akhiran eksit tidak boleh pd atap bangunan (3.14.1.3)
- Salah satu bisa keluar di lobby yg tdk mempunyai
finish combustible material dan akses berjarak
max15m dr pintu keluar akhir (tabel A3.11)

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Permen PU 26/2008 Eksit & Eksit Pelepasan
- Jumlah tangga minimal 2 (3.12..1.1)
- Semua akses eksit hrs berakhir pd jalan umum (3.14.1)
- Akhiran eksit tidak boleh pd atap bangunan (3.14.1.3)
- Salah satu bisa keluar di lobby yg tdk mempunyai
finish combustible material dan akses berjarak
max15m dr pintu keluar akhir (tabel A3.11)

Reentry Point

Reentry Point

Reentry Point

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Eksit & Eksit Pelepasan

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Permen PU 26/2008 Eksit & Eksit Pelepasan
- Jumlah tangga minimal 2 (3.12..1.1)
- Semua akses eksit hrs berakhir pd jalan umum (3.14.1)
- Akhiran eksit tidak boleh pd atap bangunan (3.14.1.3)
- Salah satu bisa keluar di lobby yg tdk mempunyai
finish combustible material dan akses berjarak
max15m dr pintu keluar akhir (tabel A3.11)

max 15m
max 15m

Koridor transfer

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Permen PU No.26/2008 ps
Eksit
3.13.1.3.3
Jarak tangga min 1/3 dari
diagonal ruang terjauh

- Pintu darurat hrs berwarna cerah dan bertuliskan


Pintu darurat/Exit

Dokumentasi Arkitek Team 4 Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Eksit

Ruangan >120 m2 hrs punya 2 akses/pintu/


dengan jarak ke 2 pintu spt dimaksud

Dokumentasi Arkitek Team 4 Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Eksit

Back Entr Main Entr


Ruangan >120 m2 hrs punya 2 akses/pintu/
dengan jarak ke 2 pintu spt dimaksud
Dokumentasi Arkitek Team 4 Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI
Koridor

Koridor Pertokoan/ Mall

Koridor kantor

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Koridor

Koridor lift dua sisi

Koridor apartemen

Koridor lift satu sisi

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Jarak Shaft Pemadam Kebakaran

Dokumentasi TPAK

Check jarak tangga min 1/3 dari diagonal ruang terjauh

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Fire Man Lobby & SmokeStop Lobby
Pergub No.200 Thn 2015 ps 35
SMOKE STOP LOBBY

FIRE MAN LOBBY

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Permen PU No.26/2008 ps 2.4.3.2 Fire Lift & Fire Shaft

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Permen PU No.14/2017
Refugee Area/ Refugee Floor

Refugee Floor

Refugee Floor

Refugee Area/ Holding Area

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Refugee Area/ Refugee Floor
Permen PU No.14 Thn 2017
Pasal 32

Area tempat berlindung (refugee area) sebagaimana dimaksud dlam Pasal


28 ayat (1) huruf D merupakan suatu lantai yang dirancang untuk area
berkumpul Pengguna Bangunan Gedung dan Pengunjung Banguna
Gedung apabila terjadi keadaan darurat yang harus disediakan pada
interval tidak lebih dari 16 (enam belas) lantai

Perda No.1 Thn 2014


Pasal 615 a. 2.e.3

Bangunan gedung pada bangunan bertingkat diatas 24


(duanpuluh empat) lantai yang menyediakan ruang
evakuasi bencana sebesar 1 (satu) lantai atau lebih dan
tidak dimanfaatkan untuk kegiatan lain

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Refugee Area/ Refugee Floor
ATURAN DI NEGARA LAIN

Persyaratan di negara lain :


- >50 lt atau ketinggian 200 m ( Korea )
- >25 lt ( Hongkong )
- >30 lt ( Saudi Arabia )
- >24 lt ( India )

Implementasi :
- 100% luas lantai dimana R.ME diperbolehkan di refugee floor dgn posisi
kelipatan setiap 30 lt bangunan ( Korea )
- 50% luas lantai diposisi setiap kelipatan 20/25 lt ( Hongkong )
- Diatas ketinggian bangunan 24 m, 39 m lalu setelah itu setiap
kelipatan 15 m ada refugee floor ( India )
Perhitungan: 15 m2/org atau 0.3m2 per org ( India )
- 100% luas lantai diposisi setiap kelipatan 20 lt ( Saudi Arabia )

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Permen PU No.14/2017
Refugee Area/ Refugee Floor

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Refugee Floor

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


REFUGEE FLOOR

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


REFUGEE FLOOR

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Kompartemen

Smoke barrier 500 mm


Smoke barrier 500 mm

Sistim Kompartemen pada


Rumah Sakit

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Kompartemen

Atrium dan penjalaran asap


Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI
Atrium dan penjalaran asap Kompartemen

Smoke barrier 500 mm

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Basement
Tapak basement
Perda 1 DKI Thn 2014 ps 615 a.4

Ketentuan umum atau perhitungan KTB


adalah sebagai berikut :

a. Jarak dinding terluar basemen paling


kurang 3 m (tiga meter) dari GSJ,
pengaman saluran dan/atau kaveling;

b. Basemen 2 atau lapis kedua yang berada di


bawah permukaan tanah diperkenankan
paling besar 75 %

c. Penggunaan basemen yang berada di


bawah prasarana umum dan RTH harus
mendapatkan persetujuan Gubernur setelah
mendapat pertimbangan dari BKPRD;

Atap basement 2 dst yg berada diluar tapak


bangunan min 3 m dr permukaan tanah

Basement 2 dstnya berjarak min 3 m dr tepi site

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


- Kompartemen tiap 5000 m2
- Jarak bebas 3 m Basement
- Ramp
- Tangga kebakaran dan jangkauan
- Exhaust dan air flow
- Ketinggian Ruang
- Kofigurasi parkir, parkir motor
- Gutter, Grill,
- Rg Genset & Rg ME lain

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


- Ramp
- Kofigurasi parkir, parkir motor Basement
- Gutter, Grill,
- Rg Genset & Rg ME lain

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Jarak bebas basement

Dokumentasi TPAK

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Kompartemenisasi Basement

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Basement

Dokumentasi Arkitek Team 4 Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Basement

Dokumentasi TPAK Radius max proteksi tangga kebakaran


Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI
Basement

Dokumentasi TPAK Radius max proteksi tangga kebakaran


Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI
Radius max proteksi tangga kebakaran Basement

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Suasana
Dokumentasi ruang
TABG APygMartinus
dipenuhiR.I,
asapIAI
Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI
Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI
Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI
Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI
Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI
Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI
Grenfell Apartemen, London
Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI
Gedung 26 Lt, Sao Paulo, Brasil

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Mall di jak sel

Mall di jaksel

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


Mall di jak sel

Mall di jaksel

Dokumentasi TABG AP Martinus R.I, IAI


PRINSIP–PRINSIP BANGUNAN

TAHAN GEMPA
1. Standar Nasional Indonesia
SNI 03-1726-2002 (Standar Perencanaan Tahan Gempa
untuk Struktur Gedung).

2. Bentuk Denah /Massa Bangunan kompak, hindari bentuk


denah seperti L, U, H, T, W dan sebagainya.

3. Titik Berat Massa Bangunan serendah mungkin, hindari


“ Besar Kepala ”

4. Ikatan Struktur atas dengan pondasi harus kokoh, atau :


Ikatan Struktur atas dengan pondasi flexibel dengan
roller atau elastic.
5. Pengaku Rangka Bangunan :
- Tie Beam - kolom – balok - ring balk.
- Shear Wall
- Diagonal Bracing
- Out Rigger

6. Kolom–kolom harus lebih kuat dari balok–balok dan


lantai-lantai.

7. Buat Isolasi dinding-dinding pengisi dan Curtain Wall


dengan rangka bangunan.
8. Untuk bangunan bertingkat banyak
hindari terjadinya “Soft Storey”

9. Goncangan gempa dapat diredam dengan :


- Counterweight (contoh : Taipei 101, Taipei))
- Shock absorber (contoh : Pan Americana, Mexico City)
- Cushion base (contoh : La Defance, Paris)

10. Lihat posisi bangunan terhadap Peta Gempa Indonesia,


(zona 1 – 6)
BENCANA DI PALU
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai