Oleh:
ERLI SAPUTRA
3201507056
Oleh :
ERLI SAPUTRA
3201507056
KATA PE NGANTAR
Puji syukur kepada Allah subhanahu Wa Ta’ala yang telah melimpahkan
bantuan dari berbagai pihak. Baik saat pencarian data, hingga pada saat
penyusunan makalah ini. Untuk itu pada kesempatan ini penulis tidak lupa
1) Ayah dan Ibu yang tak pernah bosan untuk menyemangati, mendoakan
4) Ibu Ir. Anna widjayanti, IAI selaku dosen mata kuliah etika profesi
arsitek
5) Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih
kesalahan dan kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang
Erli saputra
ERLI SAPUTRA
NIM 3201507056 ii
MAKALAH ETIKA PROFESI ARSITEK
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
KATA PE NGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................4
BAB III.....................................................................................................................................10
4.1 KESIMPULAN.........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
ERLI SAPUTRA
NIM 3201507056 iii
MAKALAH ETIKA PROFESI ARSITEK
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
BAB I
PENDAHULUAN
mahasiswa yang hampir setiap hari mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen.
Dalam pengerjaan tugas tersebut, praktik plagiat tak terelakkan lagi untuk
dilakukan mengingat waktu pengerjaan tugas yang terbatas dan tidak adanya
plagiat dilakukan dengan cara tukar-menukar kode program (source code) yang
telah berhasil. Mahasiswa yang memplagiat dapat dengan mudah menyalin atau
plagiat tidak baik dilakukan. Pendeteksian praktik plagiat merupakan solusi yang
atau bahkan didorong untuk menggunakan karya orang lain tanpa memberikan
pengakuan terhadap karya orang itu. Namun, dalam kebudayaan akademik, ada
tradisi untuk menghormati hak pemilikan terhadap gagasan; yaitu bahwa gagasan
ERLI SAPUTRA
NIM 3201507056 1
MAKALAH ETIKA PROFESI ARSITEK
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
gagasan orang lain yang diambil sebagai rujukan oleh mahasiswa adalah sangat
penting.
mahasiswa harus menghargai penulis itu dengan cara menyebutkan karya yang
informal). Bahkan, setiap kali mahasiswa menggunakan hanya ide dari penulis
menghargai penulis tersebut. Jika tidak, maka mahasiswa dapat dikatakan telah
adalah mencuri gagasan, kata-kata, kalimat atau hasil penelitian orang lain dan
Bandung pada beberapa tulisannya di media massa beberapa waktu lalu tak pelak
caranya budaya plagiarism. Seharusnya aturan yang ketat dan sanksimyang keras
bagi mereka yang melanggar etika tentang plagiarism ini, hilangkan budaya
pengetahuan tidak boleh dirusak, dan bagi banyak ilmuwan kebenaran inilah yang
ERLI SAPUTRA
NIM 3201507056 2
MAKALAH ETIKA PROFESI ARSITEK
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
plagiat
ERLI SAPUTRA
NIM 3201507056 3
MAKALAH ETIKA PROFESI ARSITEK
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
BAB II
PEMBAHASAN
Plagiat itu sendiri merupakan perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja
dalam memperoleh nilai untuk suatu karya ilmiah , dengan mengutip sebagian
atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah orang lain , tanpa menyatakan sumber
yang melanggar hak cipta, yaitu hak seseorang atas hasil penemuannya yang
misalnya menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri. Orang yang
melakukan plagiat disebut plagiator atau penjiplak. Plagiarisme atau plagiat dapat
pengutipan atau perujukan gagasan atau pendapat orang lain, atau bisa juga karena
Oleh sebab itu, setiap penulis harus berusaha maksimal untuk memastikan bahwa
karya tulisnya bukan buah karya orang lain. Dalam karya tulis penelitian banyak
ERLI SAPUTRA
NIM 3201507056 4
MAKALAH ETIKA PROFESI ARSITEK
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
dengan membeberkan sejumlah bukti-bukti ilmiah yang baru dari hasil penelitian
yang dilakukan. Semua gagasan dan pendapat yang dirujuk itu harus ditampilkan
dengan jelas dalam tulisan sehingga mereka terlihat sebagai karya orang lain dan
bukan karya sendiri. Dalam karya tulis ilmiah, informasi atau karya orang lain
yang dirujuk tidak hanya muncul dalam bentuk kalimat biasa tetapi juga dalam
gambar atau foto-foto. Hal lain yang harus dicamkan ialah agar informasi atau
gagasan-gagasan orang lain yang dimasukkan dalam karya tulis yang akan dibuat
harus tepat seperti yang dimaksudkan pemilik gagasan asli. Dengan kata lain,
penulis jangan salah mengartikan pendapat orang lain yang akan dimasukkan
dalam karya tulisnya. Untuk menghindari hal itu, sebelum merujuk gagasan atau
pendapat tersebut, si peneliti harus terlebih dahulu memahami betul arti dari
Apabila hal itu tidak dilakukan maka penulis karya tulis tersebut dapat dicap
ada juga gagasan dan pendapat dalam bentuk lisan. Misalnya, seorang penulis
gagasan yang bermanfaat dari ahli tersebut. Apabila informasi atau gagasan itu
ERLI SAPUTRA
NIM 3201507056 5
MAKALAH ETIKA PROFESI ARSITEK
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
yang semakin kompetitif saat ini. Dalam diskusi antar kolega yang melibatkan
sejumlah peneliti, ide-ide segar bisa saja muncul yang mungkin tidak kita sadari
nilai strategisnya saat itu. Barangkali beberapa bulan atau beberapa tahun
kemudian bisa saja salah seorang dari teman diskusi tadi diam-diam
menyebutkan asal-usulnya
sumbernya.
ERLI SAPUTRA
NIM 3201507056 6
MAKALAH ETIKA PROFESI ARSITEK
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
jelas (misalnya dengan menggunakan tanda kutip atau blok alinea yang
tentang sumbernya
Karya arsitektur juga rentan terhadap peniruan, karena saat ini semakin
karya arsitek, yang sepertinya memiliki kesamaan dengan karya arsitek terkenal,
namun ketika diberi pertanyaan tentang itu, jawabannya tentu saja sangat dangkal,
apakah dalam desain, melihat hasil akhir dari proses ber-arsitektur dari arsitek lain
ERLI SAPUTRA
NIM 3201507056 7
MAKALAH ETIKA PROFESI ARSITEK
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
dan menggubah kembali dalam bentukan baru yang nyaris sama, bisa dikatakan
plagiarisme?
Proses itu yang penting. Proses untuk sampai hingga suatu karya hadir dan
memiliki makna tidak mudah dijalani semudah copy and paste. Proses berpikir
memang tidak mudah, dan karenanya menjadi berharga. Namun kadangkala hasil
dari proses berpikir itu tidak bisa ditransfer begitu saja kedalam kepala orang lain
sebagai suatu bagian dari ekspresi seni, tidak bisa pula dengan mudah dihasilkan
hanya dengan proses plagiarisme, seakan meloncat menuju hasil yang diharapkan,
yang seharusnya memiliki makna lebih daripada itu. Lukisan Monalisa yang asli
bisa jadi direproduksi, namun nilainya tidak sama. Bila kita coba memperhatikan,
apa yang membuat seorang arsitek menjadi besar, seperti Frank Lloyd Wright, Le
Corbusier, Romo Mangun, dan sebagainya, terdapat proses yang mereka jalani,
dan itu tentu saja tidak muncul begitu saja menjadi karya-karya yang monumental
dan dikenal dunia. Proses itu yang mengiring langkah mereka menjadi besar,
setelah tentu saja sebelumnya mengalami try and error yang teramat banyak.
yang dapat diapresiasi dengan hanya membayar sekian ribu rupiah. Namun,
sebelumnya)? Boleh jadi berhasil memperhatikan sebuah karya avant garde dari
seorang arsitek yang muncul dalam majalah, buku dan sebagainya, lalu
rancang. Itu sangat memungkinkan. Namun itu dangkal dan bila semakin nyaman
ERLI SAPUTRA
NIM 3201507056 8
MAKALAH ETIKA PROFESI ARSITEK
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
melakukannya, arsitek tidak akan lebih dari seorang pengekor karya. Atau
mungkinkah begitu banyak desain yang dihasilkan hanya berdasarkan tren semata
menjadikan tidak ada lagi yang otentik? Jangan-jangan sudah menjadi hal yang
Seorang arsitek adalah manusia, dan manusia memiliki potensi yang tidak
sama antara satu dengan yang lain. Potensi yang berbeda itu adalah anugerah Sang
Pencipta, yang menjadikan setiap orang unik. Arsitek dengan potensi yang
Pada dasarnya penyimpangan dari apa yang tetera dalam Kode Etik dan
Kaidah dan Tata Laku Profesi IAI tidak ada sangsi hukumnya, yang ada adalah
sangsi organisasi yaitu berupa teguran lesan, teguran tertulis, penonaktifan sebagai
anggota dan yang paling berat adalah dikeluarkan sebagai anggota IAI. Sangsi
yang diberikan oleh organisasi (IAI) ini akan berdampak pada profesi dan
ERLI SAPUTRA
NIM 3201507056 9
MAKALAH ETIKA PROFESI ARSITEK
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
BAB III
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
penjiplakan yang melanggar hak cipta, yaitu hak seseorang atas hasil
Arsitektur sebagai suatu bagian dari ekspresi seni, tidak bisa pula dengan
hasil yang diharapkan, yang seharusnya memiliki makna lebih daripada itu.
Lukisan Monalisa yang asli bisa jadi direproduksi, namun nilainya tidak sama.
Pada dasarnya penyimpangan dari apa yang tetera dalam Kode Etik dan
Kaidah dan Tata Laku Profesi IAI tidak ada sangsi hukumnya, yang ada adalah
sangsi organisasi yaitu berupa teguran lesan, teguran tertulis, penonaktifan sebagai
anggota dan yang paling berat adalah dikeluarkan sebagai anggota IAI.
ERLI SAPUTRA
NIM 3201507056 10
MAKALAH ETIKA PROFESI ARSITEK
PROGRAM STUDI DIII ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
DAFTAR PUSTAKA
gofur, abdul. 2011. th3 big m3mori3s. january. Accessed agustus 2018.
http://gofurterong.blogspot.com/2011/01/makalah-plagiarisme.html.
http://www.astudioarchitect.com/2008/09/arsitek-meniru.html.
octavia, anisa. 2013. anisaa octavia knowledge. desember 29. Accessed agustus
mengenai-plagiat/.
http://yuniaryuni17.blogspot.com/2017/03/etika-profesi-arsitek.html.
ERLI SAPUTRA
NIM 3201507056 11