Evaluasi 3
Mata Kuliah Penelitian Arsitektur
Tahun Ajaran 2018/2019
Laporan Penelitian
Mata Kuliah Penelitian Arsitektur
Tahun Ajaran 2018/2019
Abstract
3
and the Faculty of Engineering, University of Tanjungpura, especially for the consideration for
government when it will build. .
Daftar Isi
Bab I. Pendahuluan.......................................................................................................................7
2.1 Gazebo..............................................................................................................................9
4
4.1 Olah Data Identifikasi ( Obyek Observasi dan Metode Dokumentasi )..................19
4.2 Olah Data Identifikasi ( Obyek Observasi dan Metode Dokumentasi )..................27
Bab V. Kesimpulan......................................................................................................................30
Daftar Pustaka.............................................................................................................................33
Lampiran......................................................................................................................................34
Daftar Tabel
Tabel 1........................................................................................Error: Reference source not found
5
Daftar Gambar
Gambar 1. Gazebo Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura........................................................8
Gambar 2 Tampak atas gazebo......................................................................................................15
Gambar 3 Gazebo..........................................................................................................................16
Gambar 5. maintenance.................................................................................................................17
Gambar 6. Kapasitas......................................................................................................................19
Gambar 7. jalan..............................................................................................................................20
6
Bab I. Pendahuluan
Diantara fakultas tersebut peneliti berfokus pada Fakultas Teknik yang beralamat di JL.
Prof H. Hadari Nawawi . peneliti memilih lokasi ini karena kurangnnya sarana penunjang pada
area ini sehingga menyebabkan tidak adanya ruang publik yang dapat menampung aktivitas
mahasiswa dan dikhawatirkan akan menimbulkan berbagai masalah sosial sebagai akibat dari
kurangnya kebersamaan dan sosialisasi antarmahasiswa
Mahasiswa merupakan insan intelektual yang akan menjadi generasi penerus bangsa di
masa depan. Dalam mengembangkan dirinya, mahasiswa tidak bisa hanya memanfaatkan ruang
kuliah sebagai tempat belajar, namun juga membutuhkan ruang terbuka (open space) baik untuk
berkumpul, berdiskusi, berorganisasi, bersantai, komunikasi, maupun sebagai sarana penyatu
antara satu tempat dengan tempat lainnya.maka dari itu perlu adanya fasilitas yang dapat
menunjang pelaksanaan aktivitas-aktivitas yang ada. Manusia sebagai makhluk sosial tidak
pernah lepas dari lingkungan yang membentuk diri mereka. Diantara sosial dan arsitektur dimana
bangunan yang didesain manusia, secara sadar atau tidak sadar, mempengaruhi pola perilaku
manusia yang hidup didalam arsitektur dan lingkungannya tersebut.
Kebutuhan mahasiswa akan ruang diskusi, bersantai, serta sarana penunjang kegiatan
belajar mengajar merupakan salah satu hal yang harus terpenuhi dalam suatu area pendidikan.
Untuk kasus ini penulis mengambil gazebo sebagai salah satu sarana penunjang aktivitas tersebut
7
yang mana gazebo tersebut merupakan gazebo yang terdapat di fakultas Teknik universitas
tanjungpura. Pada area Fakultas Teknik terdapat beberapa titik letak gazebo kampus yang ada
,diantaranya yaitu gazebo yang letaknya didalam area bangunan fakultas Teknik dan yang
terdapat pada bagian luar gedung fakultas Teknik tepatnya yang berada di seberang laboratorium
tanah dan laboratoriun mekanika tanah. Dalam penerapannya pada kondisi lingkungan yang ada ,
Gazebo yang terdapat di area ini dinilai kurang fungsional, hal ini didasari oleh observasi peneliti
terhadap prasarana gazebo ini . Fenomena akan ketidakfungsionalnya gazebo ini menimbulkan
beberapa persepsi mengenai gazebo tersebut , apakah kesalahan tersebut terjadi karena factor
dari penggunanya ,atau dari desain gazebonya sendiri dan apakah terdapat factor lain yang
mempengaruhi gagalnya keberadaan gazebo tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu
mengidentifikasi dan mengetahui bagaimana desain gazebo yang sesuai diterapkan pada area
fakultas Teknik untan ini.
2.1Gazebo
Gazebo merupakan suatu fasilitas dengan memanfaatkan ruang-ruang terbuka sebagai
tempat berkumpul maupun melaksanakan kegiatan bersantai bersama anggota keluarga lainnya,
ada juga yang menyebutnya saung karena sifatnya yang digunakan untuk tempat santai. Hal
paling utama ialah suasana alami,keindahan,kenyamanan, dan keakraban. Hal Ini sangat cocok
dengan penggunaan kata Gazebo yang mulanya berasal dari kata gaze (Inggris) yang berarti
memandang, dan ebo (Latin) yang berarti ke luar, sehingga maknanya dari kata gazebo ini berarti
tempat untuk memandang keluar.
Seringkali gazebo ditempatkan di area sekitar halaman rumah , teras belakang , ditepi
kolam , dan juga di taman yang mana tujuannya sebagai penarik perhatian di area tersebut ,
biasanya gazebo dibuat secara terbuka dan artistic dengan konstruksi sederhana dan tidak
berlebihan.
Gazebo adalah suatu bangunan yang terdapat di taman, identic dengan sisi yang terbuka
menyesuaikan tujuan gazebo sendiri yang mana sebagai ruang/tempat yang nyaman untuk
menikmati taman. Dengan adanya sisi yang terbuka ini maka pengunjung dapat menikmati udara
tanpa terhalang penutup pada sisi bangunan.
Pada zaman dahulu dalam arsitektur eropa, gazebo dikenal sebagai rumah besar atau biasa
disebut mansion, yang mana bangunan ini dimiliki oleh para bangsawan,biasanya terdapat
taman,kolam air mancur, dan lainnya. Di area tengah taman terdapat tempat berteduh untuk
minum-minum padapagi maupun sore hari . biasanya berbentuk bulat, segi delapan, segi enam,
dan tanpa dinding (terbuka) dengan lantai yang naik sedikit berfungsi sebagai pagar pembatas
dan dilengkapi atap semi kubah menyesuaikan bentuk denahnya. Dalam arsitektur Taman
China,Taman Jepang, Taman Jepara , Bali dan Jawa , gazebo dibangun diatas kolam hias dan
kolam ikan namun sekarang ditiru oleh masyarakat kita dengan membuat gazebo ditaman.
Dot Dats merupakan salah satu dari 20 penerbit terbesar diinternet, yang telah memenangkan
lebih dari 20 penghargaan industry. Terdapat beberapa ikhtisar property dalam Dot Dats salah
satunya yaitu The Spruce yang membahas mengenai makanan dan rumah.mengutip dari The
9
spruce terdapat beberapa pertimbangan variable saat mendesain gazebo, yaitu Skala dan
proporsi, Gaya, Bahan, Lokasi, serta Fitur Hardscape tambahan.
Gazebo Etnik/Tradisional
Gazebo jenis ini yang paling mendominasi di Indonesia terbuat dari bahan dasar bamboo
maupun kayu sebagai rangkanya.Biasanya bentukan yang dihasilkan mengadaptasi dari
bangunan etnik tertentu. Contohnya bentuk jonglo dilengkapi ornament mahkota pada
bagian atap dan motif ukiran pada tiang dan biasanya gazebo berwarna coklat.
10
Gazebo Country
Gazebo ini dikenal secara identik akan penggunaan batu alam dan bata ekspose dalam
penerapannya. Jenis gazebo ini bergaris tegas, tiang bisa dari bahan kayu dengan
difinishing natural atau menggunakan tiang beton dengan finishing batu alam. Meskipun
warna pada gazebo ini dominan dengan warna natural namun terdapat juga sentuhan
bahan buatan seperti keramik dan besi.
Gazebo Modern
Pada gazebo ini biasanya menggunakan material beton, bata, dan kayu yang sudah dicat.
Bentukannya juga lebih variative dan tidak monoton seperti gazebo yang biasa ditemui.
Warna pada gazebo ini sudah tidak didominasi warna natural dan tidak memfinishing
bahan natural.
Gazebo Industrial
Gazebo ini dominan dari bahan besi, metal dan juga alumunium yang berwarna logam.
Jenis gazebo ini memang jarang dijumpai ditaman rumah karena gazebo ini lebih cocok
ditempatkan di tempat umum seperti tempat wisata ataupun perkantoran.
Gazebo Klasik
Biasanya gazebo jenis ini dilengkapi dengan tiang berornamen seperti pilar. Dilengkapi
dengan bentukan atap yang melengkung yang anggun serta bernuansa putih, sangat cocok
jika disandingkan dengan rumah yang bergaya klasik.
Gazebo Semen
Gazebo ini dibuat secara penuh menggunakan semen,biasanya jenis ini ditemukan di area
sekolah dan juga tempat wisata dengan model yang lebih variative. Semen dibentuk
menyerupai kayu-kayuan dan bebatuan agar tampak natural. Gazebo ini dapat diwarnai
dengan cat tembok.
11
pernikahan, acara ulang tahun, atau gathering. Mempunyai bentuk yang sederhana, terdiri
dari tiang dan atap datar atau limas segi empat. Pada acara pernikahan dan acara ulang
tahun, interior dalam gazebo lebih meriah dengan penggunaan lampu hias, bunga, dan
ornament interior lainnya. Dimensi gazebo pada acara pernikahan bisa mencapai 10m x
10m , sedangkan pada pantai dan kolam renang gazebo berukuran 2m x 2m atau 3m x
3m.
Gazebo Permanen
Material serta bentukan yang digunakan ebih bervariatif seperti pada lantai dan kolom
yang menggunakan material bamboo,kayu, batang pohon kelapa dan atap biasanya
cenderung menggunakan bambu, kayu dan jerami.
Atap
Terdapat beberapa jenis atap pada gazebo diantaranya yaitu atap jonglo, limas, rangka,
dan datar. Semua jenis atap tersebut memiliki sistem rangka yang monolit. Fungsi rangka
ini yaitu sebagai penahan beban dari penutup atap itu sendiri , air hujan , dan pergerakan
angina. Bahan untuk penutup atap yaitu genteng tanah liat , alang-alang, rumbia , metal,
dan cor beton. Khusus bahan metal dimungkinkan digunakan jika konsep gazebo
menggunakan desai yang modern.
Tiang
Terdapat 3 jenis konstruksi tiang yang biasa di gunakan yaitu batang pohon kelapa, cor
beton, baja, bambu dan balok kayu ( damar laut, ulin, dan besi ) . penggunaan bambo
juga kerap kali digunakan naun harus mendapat perawatan khusus karna terdapat bagian
bambu yang berongga. Dimensi tiang menyesuaikan beban atap. Tiang berbentuk bundar
diameternya minimal 20-30 cm. tiang berbentuk kayu balok berukuran 15x15m ,
20x25m, atau 15x30m . untuk tinggi tiang berkisar antara 2 hingga 3m dihitung dari
permukaan tanah hingga plafon teratas.
Langkan
Fungsinya sebagai pelengkap dari gazebo, berperan mirip dengan pagar di rumah lebih
tepatnya pemisah antara area gazebo dan halaman. Material yang digunakan yaitu kayu,
bamboo, besi ,dan kombinasi. Sifat pagar harus ringan agar tidak menjadi beban struktur
dan menyebabkan tampilan terkesan berat. Tinggi langkan yaitu 40-70 cm. pagar
ditempel kedinding menggunakan tali ijuk , skrup, an dinabolt.
12
Lantai
Kegunaan lantai gazebo yaitu sebagai alas ruangan untuk beraktivitas. Pada gazebo,
lantai memiliki 2 bentuk. Pertama yaitu lantai datar atau setara dengan permukaan tanah,
material pelapis yang digunakan dapat berupa keramik, plester, semen, dan juga batu
alam. Kedua yaitu lantai panggung dengan tinggi 30-50 cm dari permukaan tanah. Lantai
harus mempunyai karakter yang kuat dalam menahan beban , furniture, aksesoris,
maupun gesekan orang.
Tangga
Sebagai penghubung ruang luar dan dalam gazebo, material yang digunakan biasanya
dari susunan bata yang di plester semen yang kemudian dilapisi dengan batu alam
( candi,andesit,palimanan). Digunakan pada gazebo yang berlantai panggung sebagai
media transisi dan pijakan menuju ke dalam gazebo, tumpuannya yaitu gundukan semen
diatas tanah. Lebar tangga 65cm-90cm,tinggi pijakan 18cm,dan lebar pijakan 30cm.
Tangga bertumpu pada balok yang mengikat lantai atas dan bertumpu pada dudukan
berpermukaan semen diatas permukaan tanah.
Jembatan
Jembatan digunakan ketika terhadapat elemen kolam pada bagian bawah atau
taman,sebagai penghubung diatas kolam.biasanya memiliki lebar 65 – 90 cm agar orang
leluasa bergerak , konstruksi bertumpu pada tiang praktis yang terdapat di dalam tanah .
material jembatan yaitu cor beton,kayu dan kombinasi .untuk pagar dibuat senada dengan
jembatan namun skala dan dimensinya lebih kecil dan tipis.
13
Jenis gazebo tradisional Jenis gazebo modern Jenis gazebo modern
2 unit gazebo 2 unit hazebo 15 unit gazebo
- wifi,stop kontak wifi,stop kontak
Kayu,beton,atap metal Kayu,beton,atap metal Kayu,beton,atap metal
Sumber : Internet,2019
Observasi merupakan pengamatan langsung terhadap objek untuk megetahui keberadaan objek ,
situasi, konteks dan maknanya dalam upaya mengumpulkan data penelitian (Djam’an dan
Komariah Aan 2012:105). Selebihnya seperti yang diungkapkan Maleong (2011:175) observasi
merupakan pengamatan yang dilakukan untuk mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi
kepercayaan, motif, perilaku tak sadar, perhatian, kebiasaan dan sebagainya. Jadi disini peneliti
meggunakan observasi langsung yaitu dimana peneliti sebagai pelaku utama mencari data
dengan berinteraksi langsung dengan pengguna maupun objeknya agar mendapati hasil berupa
informasi dan data eksisting objek.
Dokumentasi merupakan suatu teknik untuk mengungkapkan ataupun mencari informasi yang
berkaitan dengan penelitian. Menurut Djam’an Satori (2011:149) dokumentasi merupakan
pengumpulan data yang kemudian ditelaah dengan intens sehingga hasilnya dapat mendukung
maupun menambah kepercayaan akan pembuktian sesuatu. Dokumentasi yang akan dilakukan
pada penelitian ini yaitu foto prilaku mahasiswa terhadap gazebo,foto gazebo dan lingkungan
sekitarnya, foto aktivitas mahasiswa dalam pengisian angket serta foto proses dilakukannya
wawancara serta dokumentasi daftar responden penelitian.
15
Gambar 2 Tampak atas gazebo
Sumber : Google maps, 2019
Obyek penelitian ini merupakan gazebo fakultas teknik universita tanjungpura yang
letaknya di tepi Jl. Profesor Dokter H. Hadari Nawawi, dapat dilihat dari Gambar 2 area
yang diblok berwarna biru merupakan area gazebo dan terdapat taman. Pada bagian atas
yaitu arah utara terdapat parkiran mobil,biasanya digunakan oleh dosen maupun
mahasiswa. Pada arah barat laut dan barat terdapat laboratorium jalan dan laboratorium
mekanika tanah. Pasa sisi barat daya merupakan tempat parkir motor mahasiswa hampir
disepanjang jalan. Pada sisi selatan dan timur terdapat aksesibilitas berupa jalan raya .
16
Gambar 3 Gazebo
Sumber : penulis, 2019
Dapat dilihat dari gambar 3 gazebo yang terdapat difakultas teknik ini merupakan tipe
gazebo permanen dengan jenis gazebo tradisional dapat ditinjau dari penggunaan material
kayu,genteng dan juga finishing cat berwarna kecoklatan.
Pada gambar 4 dapat dilihat struktur atap menggunakan material kayu,dengan tiang
berbahan beton yang dilapisi cat,penutup atap yang menggunakan material genteng dan
lantai dengan cor beton ekspose tanpa finishing
17
Gambar 5. maintenance
Sumber : penulis, 2019
Dari sesi perawatan dapat dilihat terdapatnya banyak kotoran burung tidak hanya pada
bagian meja saja namun juga pada area lantai, dan terdapat juga coretan-coretan ditiang
gazebo ini sehingga gazebo ini terkesan tidak terawat.
18
Fungsi dan kelayakan Gazebo
Data lapangan,Data
sekunder,Studi kasus
Olah data
Komparasi data dan teori
Scoring Angket
19
Bab ini membahas mengenai pengolaha data berdasarkan metode penelitian yang telah
dipilih yaitu metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi,
dokumentasi, dan angket/kuesioner.
Tabel 4
VARIABEL DATA TEORI HASIL
20
Gambar 7. jalan
Sumber: Penulis, 2019
Tinggi Gazebo
21
Tinggi Gazebo yaitu 2.7 meter
22
Tinggi lantai yaitu 15 cm dengan
tinggi kursi 33 cm dan tinggi
meja 62 cm
Diameter Tiang
23
Gambar 13. Kursi
Sumber: Penulis, 2019
24
Gambar 16. Lantai
Sumber: Penulis, 2019
25
Pada bagian Utara site
merupakan area parkir mobil
26
Gambar 21. Lab jalan raya
Sumber: Penulis, 2019
Tabel 5
28
29
Sumber: Penulis, 2019
30
Hasil Kuesioner :
TOTAL :100%
Bab V. Kesimpulan
Gazebo merupakan salah fasilitas untuk berkumpul maupun melaksanakan kegiatan,
peran gazebo diarea kampus tentunya diharapkan dapat menjadi fasilitas penunjang kegiatan
belajar mengajar mahasiswa, keterlibatan gazebo sangat diperlukan tidak hanya sebagai area
santai namun juga dapat dioptimalkan menjadi tempat yang lebih produktif bagi
mahasiswa.berdasarkan olahdata yang telah dilakukan,peneliti mendapati beberapa kesimpulan
diantaranya yaitu:
Untuk luas gazebo terhadap site, dan tinggi gazebo, diameter tiang serta dinding gazebo
yang terekspose sudah sesuai dengan standart yang ada, namun untuk elemen kapasitas,
tinggi kursi dan meja serta tinggi lantai tidak sesuai dengan standart hal ini dapat menjadi
salah satu alasan mengapa gazebo ini tidak berfungsi dengan optimal karena pada
ketinggian meja dan kursi tidak sesuai standart/tidak nyaman.
31
2. Variabel Gaya
Untuk variabel gaya, struktur gazebo hampir sesuai dengan kondisi bangunan sekitar
yaitu pada struktur atap gazebo menggunakan struktur kayu dan finishing dengan warna
coklat, namun pada bagian tiang,kursi dan meja menggunakan bahan beton yang
kesannya berat dan tidak nyaman apabila ditempati dalam jangka waktu yang cukup
lama.
3. Variabel Bahan
Data dan standart hampir sesuai dimana atap menggunakan atap limas denga penutup
atap genteng metal namun bagi gazebo tradisional sebaiknya tidak menggunakan material
beton karena mengubah citra gazebo.
4. Variabel Lokasi
Untuk penempatan gazebo dekat dengan area parkir dan laboratrium namun letaknya jauh
dari aktivitas mahasiswa karena akses dari ruang kelas menuju lokasi gazebo dapat
dikatakan cukup jauh apabila berjalan kaki sehingga tidak memiliki kemantapan
aksesibilitas bagi mahasiswa/pengguna.
Data dan standart tidak sesuai karena penerapan jalan setapak menyebabkan rumput
disekitar menjadi layu serta tidak terdapatnya daya Tarik pada gazebo baik itu brpa
kafetaria, patung, maupun air mancur.
Melalui dua pertanyaan yang diberikan peneliti dapat disimpulkan yaitu dominan
responden memilih kolom Tidak Setuju mengenai daya tamping pada gazebo yang
dianggap memadai dan memilih kolom Tidak Setuju mengenaiukuran meja dan kursi
yang dianggap sudah nyaman untuk digunakan.
2. Variabel Gaya
Melalui dua pertanyaan yang diberikan peneliti dapat disimpulkan yaitu dominan
responden memilih kolom Tidak Setuju mengenai karakteristik gazebo yang dianggap
sudah mengikuti ciri khas bangunan sekitar dan dominan responden memilih kolom
Setuju mengenai warna gazebo yang dianggapsudah sesuai dengan ragam bangunan
setempat.
32
3. Bahan
Melalui dua pertanyaan yang peneliti berikan, dapat disimpulkan bahwa dominan
responden memilih kolom Cukup Setuju mengenai material yang digunakan cukup aman
untuk diakses pengguna dan dominan responden memilik kolom Tidak Setuju mengenai
pengunaan material beton pada meja dan kursi yang dianggap sudah nyaman untuk
digunakan.
4. Lokasi
Melalui dua pernyataan yang diberikan peneliti didapati hasil berupa responden dominan
memilih kolom Tidak Setuju untuk pernyataan mengenai penempatan gazebo yang
mudah diakses pengguna dan dominan responden memilih kolom Tidak Setuju
mengenai pernyataan yang mengatakan letak gazebo dekat dengan aktivitas pengguna.
5. Melalui dua pernyataan yang diberikan peneliti didapati hasil yaitu dominan responden
memilih kolom Setuju mengenai pernyataan Jlan setapak menunjang akses menuju
gazebo dan dominan responden menjawab Sangat Tidak Setuju mengenai pernyataan
fitur hardscape yang dianggap sudah memadai.
Dari olah data yang telah dilakukan tersebut dapat disimpulkan bahwa daya tampung beserta
dimensi meja dan kursi tidak sesuai sehingga mempengaruhi minat penguna untuk beraktivitas
disana. Kemudian untuk karakteristik gazebo belum sesuai dengan bangunan sekitar karena
dominan penggunaan bahan beton sedangkan bangunan sekitar mengikuti gaya tradisional
dengan penggunaan bahan kayu,namun warna pada gazebo sudah tepat mencerminkan
keselarasan irama warna pada gazebo dan bangunan sekitar. Untuk variabel bahan, material yang
digunakan cukup aman untuk diakses namupenggunaan material beton pada meja maupun kursi
gazebo dianggap tidak cukup nyaman untuk digunakan. Penempatan gazebo dekat dengan lokasi
datangnya mahasiswa namun sulit diakses dari ruang kelas karena aktivitas terbesar mahasiswa
berlangsung diruang kelas dikarena letak gazebo jauh dari aktivitas pengguna menyebabkan
kurangnya minat pengguna untuk mengaksesnya.untuk fitur hardscape berupa jalan setapak
cukup menunjang akses menuju gazebo namun gazebo tidak memiliki fitur hardscape yang
menarik untuk memikat pengguna datang ke gazebo.
Menyikapi kasus ini, saran yang dapat diberikan yaitu sebaiknya ketika pihak pengelola
ingin membangun sarana maupun prasarana bagi mahasiswa sebaiknya lebih memperhatikan
desain tersebut sudahkah cukup nyaman serta dapat berfungsi secara optimal dan sebaiknya lebih
memperhatikan akses yang mudah dijangkau mahasiswa serta perlu adanya keterlibatan elemen
penunjang sebagai daya tarik gazebo itu sendiri.
Daftar Pustaka
33
Ashira, Yoshinobu. 1974. Merancang Ruang Luar. Diterjemahkan oleh Ir. S. Gunadi Dosen
Tetap Fakultas Teknik Arsitektur ITS. Surabaya
Laurens, Joyco Marcella. 2004. Arsitektur dalam Perilaku Manusia. Jakarta : PT. Grasindo.
Lampiran
34
1. Lampiran mengenai DOT DATS
2. Lampiran kuesioner 40 lembar
35