Anda di halaman 1dari 6

PAPER PENERAPAN KONSEP GENIUS LOCI

NORBERG SCHULZ PADA KARYA ARSITEKTUR


Nama : Yohanes Berchmans Naga
NPM : 04.2018.1.03272
Mata Kuliah : Teori Arsitektur 1

KONSEP GENIUS LOCI NORBERG SCHULZ


Norberg-Schulz merupakan salah satu pelopor pendekatan fenomenologi dalam
bidang arsitektur. Di bawah pengaruh Heidegger, Norberg-Schulz menggali makna
keberadaan dan kehadiran ruang (baik natural maupun buatan) melalui fenomena yang
ada, agar muncul esensi tempat yang sering disebut sebagai Genius Loci.
Menurut Norberg-Schulz (1980:45) Genius Loci merupakan konsep yang berasal
dari bangsa Romawi yang mempercayai bahwa tempat-tempat tertentu memiliki jiwa.
Genius Loci merefleksikan keunikan dari sebuah tempat, yang membedakan satu
tempat dengan tempat yang lain. Genius Loci dianggap menyimbolkan kekuatan yang
menjadikan suatu tempat memiliki kepribadian dan karakter berupa sebuah kualitas
yang lebih dari hanya sekedar tempat.
Menurut Norberg-Schulz (1980: 47), Genius Loci dalam arsitektur adalah jiwa dari
ruang dan waktu, lokalitas dan region-region di mana arsitektur tumbuh dan
berkembang. Di dalamnya tercakup pelaku-pelaku, pengguna-pengguna, penikmat-
penikmat dan keseluruhan masyarakat yang merasa dekat dan terwakili dalam
kesadaran dan pengharapannya
Christian Norberg-Schulz menjelaskan bahwa ada empat fungsi yang harus dipenuhi
arsitektur, yaitu :
1.Physical control. Peran physical control meliputi pengendalian iklim (udara,
kelembaban, temperatur, angin, curah hujan, dll), cahaya, suara, bau, hal-hal lain
seperti debu, asap, serangga, hewan serta radioaktif. Kebanyakan dari faktor-faktor
tersebut di atas bersifat geographis dan berhubungan dengan bangunan dan
lingkungannya.
2. Functional frame. Pada functional frame akan banyak dibahas aspek-aspek fisik
tingkah laku manusia. Pada dasarnya manusia selalu melakukan kegiatan, sehingga
membutuhkan wadah arsitektural untuk menampung kegiatan tersebut Functional frame
harus dapat beradaptasi terhadap kekomplekan kegiatan. Dapat dikatakan bahwa
functional frame harus merepresentasikan sebuah struktur kegiatan dengan
memanifestasikan spatial, tipologi, dan karakter dinamis dari fungsi-fungsi.
3. Social Millieu. “Social millieu” bisa menjadi ekspresi statis, peranan, kelompok,
perkumpulan, institusi dan sekelompok bangunan yang dapat mempresentasikan
sistem sosial sebagai suatu kesatuan, suatu contoh Istana Raja dibuat lebih besar dari
bangunan-bangunan lain dengan tujuan untuk menunjukan status sosial.
4. Cultural symbolization, Arsitektur adalah obyek budaya dan juga merupakan
hasil karya manusia yang melayani aktivitas-aktivitas manusia secara umum. Kita telah
sepakat bahwa seni mengekspresikan nilai, sementara sains menerangkan fakta-fakta,
dan seni adalah salah satu alat untuk menyatakan nilai-nilai budaya untuk kemudian
dimasyarakatkan. Seni juga melambangkan obyek-obyek budaya. Bahwa arsitektur
dapat melambangkan obyek-obyek budaya adalah fakta empiris, karena sejarah
arsitektur menunjukan bahwa aspek ini telah membentuk sebuah bagian penting dari
peranan bangunan.

PENERAPAN KONSEP GENIUS LOCI NORBERG-SCHULZ PADA KARYA


ARSITEKTUR THERME VALS – Petter Zumthor
Therme Vals adalah karya arsitek Petter Zumthor berupa hotel dan spa air panas.
Tubuh manusia sebagai elemen penting dari kegiatan pemandian ini membentuk
integral fungsi dan tujuan dari bangunan.

a. Lokasi
Therme Vals berada di Vals, sebuah lembah kecil di Graubunden di Switzerland.
Bangunan berbentuk monolit dengan sebagian besar material berupa batu dari
tambang lokal sehingga bangunan ini memiliki fasad yang menyatu dengan lingkungan
pegunungan sekitar. Pembagian ruang dilakukan secara sistematis dan mengambil
referensi bentuk gua untuk bagian ruang dalam. Therme Vals dibangun di satu-satunya
mata air panas di daerah Vals, Switzerland yang dikelilingi padang rumput hijau
pegunungan dan merupakan bangunan yang sangat responsif terhadap lingkungan
sekitarnya. Zumthor sebagai arsitek berusaha mendalami tapak dan sumber daya lokal.
Refleksi kenangan masa lalu, persepsi dan pengalaman ruang menjadi faktor utama
Zumthor dalam mendesain bangunan yang menjadikannya menyatu antara alam dan
lingkungan terbangun.
Seperti yang dikatakan Norberg-Schulz (1980), sebuah tempat memiliki banyak
kelebihan dibandingkan dengan lokasi. Tempat didefinisikan oleh karakter, sebuah
atribut yang dihasilkan melalui tindakan manusia dan persepsi, dimana tubuh dan
pikiran akan terkait. Pikiran memainkan peran mendasar dalam pembentukan karakter
tempat, mengacu pada apa yang dikenal dan terkait dengan masa kanak-kanak dan
budaya seseorang. Oleh karena itu, karakter tempat tergantung pada hubungan
seseorang dengan tempat dan kenangan yang dimilikinya.

b. Bangunan Therme Vals


Zumthor sebagai arsitek mengerjakan bangunan ini berdasarkan pendekatan
sensitif. Arsitek ingin orang-orang dapat merasa seperti masuk ke dalam gua dan
merasakan esensi mandi di kolam gua tersebut. Desain arsitektur ini, difokuskan pada
tiga elemen pembentuk ruang. Pertama mengembangkan konsep struktur tambang
batu bawah tanah yang terdiri dari pemikul beban dinding pendukung kantilever yang
menciptakan tiga sisi ruang bebas. Kedua, tiga sisi ruang bebas ini kemudian
digunakan sebagai ruang terbuka untuk pengunjung menikmati pemandangan
Pegunungan Swiss. Ketiga, arsitek menciptakan ruang-ruang tertutup untuk pemandian
dan berusaha membuat atmosfer yang berbeda di tiap ruangan dengan memberikan
suasana warna berbeda untuk setiap ruang tersebut.
Tempat beberapa ruang bertemu dan bertransisi menciptakan pengalaman
tersendiri. Penataan ruang dalam yang lapang memberikan kebebasan bereksplorasi
untuk kamar-kamar dan koridor. Koridor dibuat mengikuti jejak cahaya yang masuk ke
ruangan melalui bukaan-bukaan. Hal ini membangkitkan rasa penasaran pengunjung
akan ruangan-ruangan yang dimasuki. Ketika melewati koridor untuk memasuki ruang
pemandian, dibuat jalan yang menyempit dan menurun jauh, terkadang terdapat pintu
tersembunyi di dinding-dinding yang memberikan kesan menarik untuk ditemukan. Dan
ketika tiba di ruang pemandian, pengunjung akan menemukan ukuran ruangan yang
bervariasi.

Denah dan potongan therme fals

Pendekatan yang digunakan arsitek dalam mendesain Therme Vals menunjukkan


bahwa teori ruang menjadi inspirasi dalam pengembangan desain bangunan ini.
Pertama, desain ini menunjukkan sensitifitas arsitek dalam mengembangkan esensi
yang dimiliki tapak. Bangunan seperti masuk ke dalam tapak dan terasa bangunan
tersebut memang bagian dari tapak dan alam sekitarnya. Konsep massa dan material
bangunan bangunan dibuat dengan material batu lokal yang bernama Valser Quarzite.
Zumthor sendiri berbicara tentang aura dari tapak dan berusaha mewujudkannya ke
dalam sebuah tempat yang aman, tenang dan memiliki “sense of belonging”. Zumthor
juga telah mengaplikasikan konsep Genius Loci dari Norberg-Schulz seperti tertulis
dalam buku The Phenomenology of Place.
Meskipun tujuan arsitek adalah merancang sebuah pemandian, namun inspirasi untuk
Therme Vals ini tidak selalu datang dari fungsinya, tetapi lebih dari materialitas dan
lingkungan sekitar. Batu yang menjadi wadah air kolam ini juga dapat mengingatkan
pada sejarah perayaan mandi orang-orang 3500 tahun yang lalu.
Kedua, hubungan antar ruang juga menjadi landasan berpikir arsitek Zumthor.
Penataan ruang memberikan eksplorasi bagi pengunjung yang bergerak dari ruang satu
ke ruang lainnya melalui koridor, karena penataan tersebut menyebabkan banyaknya
ruang-ruang yang tak terduga yang menarik bagi pengunjung. Kolom-kolom batu dan
kantilever menciptakan ruang gerak sesuai modul struktur kolom batu yang membuat
bagian-bagian tertentu menjadi “infinite”. Seperti teras yang menonjol keluar seakan
berada di ruang luar namun masih dalam naungan bangunan (Gambar 10).
Ketiga, perbedaan lebar dan tinggi ruangan hanya dapat dirasakan secara langsung
ketika memasuki bangunan dan ruang-ruang di dalamnya. Sensasi ini akan
mempengaruhi orang-orang yang berada di dalamnya, di mana pengalaman ruang
yang berbeda akan dirasakan di setiap ruangan yang mereka masuki. Ini merupakan
suatu pengalaman yang tidak akan bisa dirasakan melalui peta atau gambar rencana
saja. Jadi secara keseluruhan Therme Vals ini memberikan sesuatu yang nyata untuk
pengalaman seseorang.

Anda mungkin juga menyukai